Vitamins Blog

Love Prisoner

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

23 votes, average: 1.00 out of 1 (23 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Desclaimer : Masashi Kishimoto

 

Pairing : Sasufemnaru

 

Warning : Ooc, Gaje, Gender bender, so much typo

The First Meeting
Mewah. Kesan yang langsung muncul begitu ia memasuki rumah utama keluarga Uchiha yang megah, berkonstruksi abad pertengahan yang memang sengaja dibangun diantara pepohonan besar yang mengelilingi rumah ini seolah memisahkannya dari dunia luar.
Harus Naruto akui tema pesta malam ini begitu tertata apik, dekorasi nan mewah dengan segala pernak perniknya tetap terasa serasi. Untaian bunga segar ditiap penjuru begitu serasi dengan ratusan lampu kecil yang disusun di setiap penjuru taman seperti padang kunang kunang. Namun tetap saja Naruto tetap melengos pelan, ia bosan dan itu tergambar jelas diwajah manisnya, ia tak pernah benar benar menyukai pesta seperti ini. Naruto mendesah pelan, mendelik galak pada para cowok yang dengan nekat mendekatinya dan mengajaknya berdansa. Kyuubi sebagai tamengnya pun sudah menghilang entah kemana.
Dengan hati berat, ia enyahkan perasaan jengkelnya mendekati sekelompok cewek yang beberapa wajahnya ia kenali demi membunuh waktu. Ia akan memastikan membakar manga koleksi kakaknya nanti, sebagai bayaran menelantarkannya seorang diri disini.
Semakin mendekat ia bisa mendengar obrolan yang tak bisa ia pahami. Mulai tentang Neji yang cool, hingga perselingkuhan Shikamaru dan tante Kurenai. Hah, cerita macam apa yang bisa ia bagi untuk gerombolan seperti itu?. Sungguh Naruto tak habis pikir.
“Hei Naruto gak nyangka kamu datang.” sapa Ino mengamati gaun one-shoulder dengan aksen ruffle hitam dan putih solid yang dikenakan Naruto, tampak seksi dan berani beda. Beberapa pasang mata cowok sebaya di sekeliling mereka tampak tak bisa lepas dari siluetnya yang memukau, mata sapphire, rambut pirang, juga gaun yang tepat makin membuat Naruto bersinar, sayang ia lebih suka melebur agar tidak jadi pusat perhatian.
“Aslinya buatan Lanvin.” Sahut Sakura dengan nada merendahkan
“Aslinya?” beo Naruto, tak paham arah pembicaraannya. Menatap Sakura seolah dia tengah bicara dalam bahasa asing yang belum diketahui.
“Gaun kamu, cheap fabric, poor cutting, mass production kind of…mess. Sayangnya elo yang kuper pasti gak sadar akan hal itu” cecar Sakura yang tengah memandanginya lekat lekat. Sosoknya masih sama seperti dulu, nyolot dan terang terangan membencinya. “Lain kali kenakan gaun yang pantas.”
“Wow, kamu ini tukang tekstil ya?” kata Naruto jelas jelas menghina, ia tampak cantik dan menakjubkan tampil seperti ini, dan ia tak butuh Sakura untuk jadi kritikus modenya thank you so much. “Dan untungnya, aku gak butuh tampil mewah dan ngotot jadi ratu pesta cuma buat dilirik Uchiha”
Ucapan sinis Naruto tampak menjadi bensin yang membakar amarah Sakura, gelas wine ditangannya oleng dan dalam hitungan detik membuat isinya tumpah di gaun Naruto.
“Oops, sorry”  kata Sakura, tampak tak merasa menyesal sedikitpun. Bibirnya menyungging senyum manis sebelum sepiring sajian kerang dengan bau bawang yang menyengat mendarat di rambut pink Sakura yang jelas ditata berjam jam, membuatnya menjerit histeris.
“Sorry juga.” balas Naruto, sambil melenggang menyingkir dari amukan gadis merah muda itu, menghindari perkelahian barbar yang jelas yang akan membuat Naruto terkena amukan sang ibu.
°°°°°°°°°°
Uchiha Sasuke, meneguk champagne ditangannya dalam diam, santai, seolah tengah mengawasi jalannya soiree didepannya. Namun, pada kenyataannya tidak, kenyamanan yang mengelilinginya ditengah pesta dengan harum bunga segar di penjuru taman kesukaan ibunya itu malah membuatnya mati rasa.
Pikirannya malah mengembara jauh, pada sosok gadis pirang yang semalam hadir dimimpinya yang coba disingkirkan jauh jauh dari benak. Ia tak punya waktu mengurusi mimpi abstrud tanpa makna. Disesapnya lagi minumannya dengan gusar, ia bukan laki laki dua puluh satu tahun kebanyakan yang tengah berjuang di perpustakaan seharian demi menyelesaikan skripsi, ia justru menghabiskan harinya dengan mempelajari setumpuk kontrak tebal dengan istilah istilah asing yang jadang membuatnya harus membuatnya berfikir dua kali membacanya.
Sejujurnya ia malas berasa di Jepang, Uchiha Itachi yang saat ini tengah berdansa dengan ibunya salah satu alasan kenapa ia enggan pulang. Tapi ini juga Annual Gala yang diprakarsai ibunya, jadi tak mungkin ia tak datang, sedingin dinginnya ia, Sasuke sangat menyayangi ibunya.
Ketiga sahabatnya telah memisahkan diri lebih dulu, berdansa ria dengan  kekasih masing masing meninggalkan Sasuke seorang diri dengan tatapan lapar para FG yang berkerumun dari jarak satu meter darinya. Kesan dingin dari sosok Sasuke cukup membuat mereka tahu diri dan segan berada lebih mendekat.
“Sampai kapan kamu mau jadi bayang-bayang kakakmu.”
Mendadak Sasuke teringat perkataan sepupunya, Danzo Sai.
“I’m not.” bantah Sasuke, sebelah matanya terpicing berbahaya, sejujurnya tidak merasa yakin dengan ucapannya.
“Don’t talk. Show.”  Sasuke mengertakkan giginya, Sai selalu tahu bagaimana menyulut kemarahannya, Itachi yang sempurna, Itachi yang murah senyum, Itachi yang pintar dan sekeras apapun Sasuke mencoba ia tak bisa melampaui sang kakak.
Dilangkahkan kakinya menjauhi pusat keramaian itu, ia butuh udara segar untuk membuat kepalanya kembali bisa berfikir normal. Dan suara cekikikan para gadis gadis itu sama sekali tidak membantu.
°°°°°°°°°°
Naruto tersesat. Rasanya sudah dua kali ia mengitari taman belakang dan sampai dilorong agak gelap yang sama. Hingga didengarnya suara tawa keras diujung selasar yang mengirim selusr cahaya. Naruto bernafas lega, tidak seharusnya ia melamun sambil berjalan. Ia bergegas, tidak menyadari undakan rendah didepannya, hampir saja ia terjerembab jika saja sepasang lengan kokoh sesrorang tidak menghentikannya.
“Perhatikan jalanmu dobe” sebuah suara setengah berbisik, setengah menyergah terasa membelai telinga Naruto, dia bergegas bangkit, merasa malu dengan kedekatan tubuh mereka berdua. Selama beberapa detik mereka berdua saling mengamati.
‘Tampan’ pikir Naruto matanya asyik meneliti sosok berjas hitam didepannya, sayangnya jarak mereka yang begitu dekat membuat Naruto tak dapat menikmati siluet tegap itu secara keseluruhan. Naruto tersenyum, entah kenapa ia merasa familiar dengan sosok itu walau Naruto yakin belum pernah melihat cowok itu sebelumnya.
“Terima kasih” ucap Naruto, sambil memegang jantungnya yang entah kenapa berdetak berkali kali lipat lebih cepat.
“Hn. Kau tak apa apa umm..?” tanyanya, dan sekali lagi Naruto merona, bahkan sesuatu dalam suaranya juga terasa familiar.
“Tidak ada lecet, berkat dirimu. Namikaze Naruto. Salam kenal”
“Sasuke. kuantarkan kau kembali kepesta. Aku takut kau tak bisa sampai kesana dengan selamat” ujarnya dengan nada mengejek,
°°°°°°°°
“Sasuke. Kuantarkan kau kembali kepesta aku taku kau tak bisa sampai dengan selamat.” Ucap Sasuke dengan nada mengejek, ia sendiri heran kenapa mau maunya menggoda gadis manis didepannya itu, tapi melihat bagaimana mata birunya membola menahan kesal membuat hatinya terasa hangat.
Aneh. Saat melihat gadis itu berjalan kebingungan itupun Sasuke sudah merasa aneh, juga tadi ketika ia menolongnya, tubuhnya seolah bergerak sendiri, otaknya mati sesaat, ia merasa mengenal gadis itu, ada sesuatu diwajah gadis itu yang membuat Sasuke enggan berpaling.
“Aku bisa sendiri.”
Merajuk rupanya.
Ingin rasanya ia tertawa sekarang, Uchiha jarang tertawa apalagi Sasuke si pangeran es tapi entah kenapa didekat gadis yang bahkan baru ditemuinya beberapa menit lalu membuatnya ingin terus tertawa, menggoda gadis itu. Ada apa dengan dirinya OOC sekali.
“Ups. Jangan marah, aku cuma bercanda oke. Ayo kedepan.” katanya sambil menarik tangan Naruto agar mengikutinya. Sekali lagi Sasuke tercengang, ia mengalah agar Naruto berhenti melotot padanya, hari ini dirinya benar benar aneh. Belum lagi entah kenapa ia menyukai kenyataan bagaimana tangan gadis itu berada digenggamannya. Mendokusai.
TBC

11 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Aduhhhh aq susah ngebayangin klo Naruto tuh cwe ka huhu
    Aihhh jdi si bakal jodoh ny Naruto mungkin Sasuke nih yak, si pangeran es hihi
    Oia ka, td keselip kata ‘elo’ di pertengkaran Naruto Sakura hihi
    Ditunggu part selanjutny
    Semangat trs yak ka

    1. AileenDahayu menulis:

      Emang sengaja, kalo ama sakura cs pake elo-gue, intinya pake bhsa gaul lah, sakura cs kan remaja kekinian.. wkwkwkw. Banyak kok fanfic naruto versi cewek…

    2. farahzamani5 menulis:

      Okehh ka
      Mungkin krna aq bru pertama bca Naruto versi cwe jdi aq ny bgni hehe

    3. AileenDahayu menulis:

      Banyak yg bagus low, dulu kenal fanfic ya fanficnya Naruto. Apalagi fanficnya fuyutsukihibari juga bagus2, kwkwkw

    4. farahzamani5 menulis:

      Aq bca cerita2ny ka fuyu tp bukan fanfic ny hihi
      Nnt dicba dah bca fanfic ny ka fuyu hihi
      Mksh infonya ka

    5. baby bala2… karya kak fuyu keren2 loh apalagi yg golden cage cerita nya keren banget,,,, :inlovebabe

  2. Ohh Naruto itu cewek yaa…
    Dua jiwa bntr lagi menyatu nih di pertemuan pertama aja udh terasa familiar. Ditunggu kelanjutannya kak

    1. AileenDahayu menulis:

      Aku pake versi cewek, kalo aslinya kan cowok… berhubung aku gak niat bikin yaoi aku pake naruto versi cewek.

    2. Iyaa kak..oke oke aja kok
      Heheh cerita ini bagus kok tanpa yaoi.

  3. Wah jd ini tetep Naruto sama Sasuke pemeran utamanya, tp Naruto nya cewek ya?
    Duh susah bener nganggap Naruto cewek, dr nama nya aja udah nama cowok :LARIDEMIHIDUP

    1. Ngk kebayang Sasuke ngalah sama Naruto yang merajuk, wkwkwk
      Lucu dah pasti nya kalo versi cowok keduanya :KETAWAJAHADD