Akhir Cerita TGW Revolution

Agak sedih…sudah menamatkan cerita TGW serial pertama. Sedih karena harus nunggu kelanjutan cerita di TGW berikutnya yang masih bersambung ckckck (nunggu rak buku diisi lagi sama cerita baru K Sairakira) Di serial pertama, aku puas  bangettss dengan ceritanya. Pada akhirnya dua makhluk yang sering perang emosional, perang pemikiran, perang tipu muslihat memilih jujur pada hatinya …

SAMURAI O AISURU–01–WAKE UP–

Pria bertubuh kekar dengan mata setajam elang itu berdiri di luar ruangan mengamati wajah pucat aranea dan pergelangan tangan aranea yang berdarah. Bangunlah aranea Pelan nyaris tak terdengar, pria itu Yamada. Mulutnya tak berhenti mengucapkan kata yang dalam sekejap seperti mantra. Bulu mata aranea yang begitu lentik perlahan mulai bergerak, dahinya mengerut, dan pergelangan tangan …

Elegi

(No Ratings Yet) Loading… Hari itu kami mendengarkan sebuah surat Al-quran bersama – sama sambil terbaring dan berpelukan. Lantunan surah al-Kahfi menjadi bagian favoritku dan dengannya. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Aku memakai earphone sebelah kanan, dan beliau sebelah kiri. Aku tahu, walaupun tak bisa berbicara tapi didalam hatinya pasti beliau mengikuti lantunan ayat demi ayat. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Tiba di …

SAMURAI O AISURU–PROLOG–

  Hancur, semuanya hancur Tank-tank tempur gagah berdiri dalam hamparan tanah tertindih genangan darah, berbaris rapi membentuk jalanan, mengabaikan puing-puing runtuhan bangunan akibat serangan nuklir. Ratusan pasukan tentara bersenapan laras panjang berdiri siap siaga, berjaga-jaga untuk segera memadamkan ancaman mendadak. Yamada hiroshigashasi Pria itu nampak berbeda dari ratusan tentara yang menundukkan kepala hormat kepadanya, tak …

CAPITAL–07–TAWANAN

Sepi Kata yang berbanding terbalik dengan keadaan aula yang begitu megah dan ramai. Tidak terlalu ramai, hanya ada king Arguz, Queen Tatyana, Prince Cornelia. Ingat Raja, aku dengan jelas melihat queen tatyana memberikan obat penenang untukmu dan dia lalu menghampiri kamar yang aku ketahui tunanganku william juga berada disana. Ucapan cornelia sejam yang lalu membuat …

CAPITAL–06–Manis

Ingat, kau harus berpura-pura tak mengenalku. Rania melangkah pelan, sesekali meringis kesakitan. Pengambilan darah cukup menyakitkan baik fisik maupun batin. William sudah meninggalkannya sejam yang lalu dan memerintahkannya agar saling tak mengenal. Beberapa pelayan wanita terlihat sedang membicarakannya, dan beberapa diantaranya terlihat sedang mengasihaninya. Rania berusaha tidak menghiraukan mereka, dan terus menelusuri lorong panjang lalu …

CAPITAL–05–HUKUMAN PART 2

Semuanya nyata. Mimpinya nyata. Di ruangan serba perak dengan kondisi rania terbaring lemah dan Pangeran william dengan seragam hitamnya. Mereka berdua bertatapan, terdiam untuk sejenak. Yang satunya datar dengan aura mematikan, sedang yang satunya terbaring lemah dengan aura ketakutan. Tidak ada yang mengira semuanya akan terjadi. Sebuah hukuman dari king arguz yang mengantarkannya pada satu …

CAPITAL–04–HUKUMAN

“Bangun dan makanlah semuanya.. dasar bodoh.” Rania tertegun, bukankah semalam king arguz mengatakan akan memberikan hukuman. “Jangan banyak berpikir. Kau akan tetap diberi hukuman. Makan, habiskan lalu ikuti kemana tuan arox pergi.” Dasar madam alkali jahat, pantas saja ia tak mempunyai keluarga. Lagipula rania tidak pernah sekalipun melihat madam alkali memiliki keluarga. Wanita tua itu …

CAPITAL–03– CIUMAN PERTAMA

Cup Pangeran muda itu mencium rania tanpa permisi. Sebuah kecupan yang perlahan melumat bibir rania. “ciuman pertamamu?” Pangeran memiringkan kepalanya sedikit menunduk, memandangi wajah polos rania yang tengah menangis. “Jangan menangis. Kau tau, jika suatu saat kau dicium pria lain. Akulah tetap yang pertama memilikimu.” Rania mendongakkan kepalanya, perlahan mulai berani menatap lekat-lekat wajah pangeran …

CAPITAL–02–Bertaruh Untuk Hidup

“Berhenti” Dua prajurit yang berada didepan pintu menghentikan langkah rania. “Atas izin siapa kau kemari?” Pertanyaan yang penuh intimidasi. Rania mencoba mengatur deru nafasnya akibat usahanya menyelinap diam diam memetik bunga dan melalui beberapa penjaga untuk sampai ke pintu ruang ini. “Atas izin siapa kau kemari?” Penjaga itu mengulangi pertanyaannya. Nada penuh intimidasi dan ketidaksenangan …

CAPITAL–01–BUDAK DARAH

Andreya menghela nafas lega. Setelah perjalanan jarak jauh yang dipenuhi pertanyaan dari anak angkatnya rania itu membuatnya jengah. Anak angkat… Rania sudah 17 tahun. Sudah cukup bagi andreya membesarkannya. Kini ia bisa memanennya dengan menyerahkan rania sebagai budak darah. Tentu bayarannya sangat mahal. Dan rania sendiri, ia terlalu polos untuk mengerti semua hal yang sangat …