Vitamins Blog

Lord Of The Demon’s Bride Bab 18

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

Bab 18
Mengingatmu

 

 

 

Ketika rivan muncul dikamar priam dengan wajah kacau, priam pikir sesuatu yang buruk telah terjadi. Apakah fallen mengepung mereka, atau hades berhasil menawan salah satu ksatria.

“Kau tidak akan percaya ini” priam hendak bertanya tapi rivan dengan cepat menteleportasikan mereka ke belakang kastil. Semua ksatria berdiri disana, menatap horor kearah lapangan, priam mengikuti arah pandangan mereka.

Otak priam berhenti berfungsi, seperti de javu terduduk diatas rerumputan wanitanya, estelnya. kakinya lebih duluan berlari sebelum priam memerintah. Terkejut melihat estel berdarah-darah seperti dua minggu lalu, tubuh estel gemetaran dengan nafas tersendat.

Priam memeluk estel hati-hati membenamkan lehernya dilekukan leher estel, menghirup aroma favoritenya. Madu dan matahari.

“Estelku” bisik priam penuh rindu.

Wanita itu kehilangan kesadaran didalam pelukan priam

“sayang, sayang” priam menepuk pelan pipi estel. lega mendengar hembusan lemah nafas estel. Mengabaikan para ksatria, priam menteleporasi dia dan estel kedalam kamar.
Dia membaringkan estel diatas tempat tidur, ditelitinya wajah estel apakah ini nyata, bagaimana bisa estel kembali, dia masih ingat bagaimana estel meninggal ditangannya berlumuran darah.

Disentuh wajah estel meyakinkan dirinya bahwa wanita di depannya ini nyata bukan ilusi. Lembut dan hangat. perasaan bahagia mengembang didada, estelnya kembali. Beribu doa tulus ingin dia ucapkan saat ini.

darah merembes keluar dari perut estel “apa yang terjadi padamu” sekali lihat dia tahu luka estel disebabkan oleh iblis dan legion. priam menggeram tidak suka.

ionia menerobos masuk, mengabaikan tatapan tidak suka priam “Demi zeus, apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak mengerti” ionia menghampiri ranjang, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Wajah para ksatria tidak kalah tegang saat memasuki kamar priam.

“Kau membunuhnya dua minggu lalu” ucap helios tidak percaya.

“Wanita itu membawa sabit of hel: lysander memegang sabit itu kaku.

“estel ke underworld sendirian” xander frustasi memikirkan betapa nekatnya estel.

“Bagaimana estel bisa lolos dari underworld dan muncul disini” Tambah daryian mengusap wajahnya kasar
Priam kesal karena para ksatria menyerbu kamarnya serta melontarkan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh estel.

“keluar atau aku akan menyumbat mulut kalian semua” desis priam sambil menunjuk kearah pintu. Saat ini dia hanya ingin berduaan dengan estel, menjaga wanita itu sampai sadar, membiarkan estel menikamnya, mencium wanita itu hingga menelanjangi tubuh mereka berdua.

Para ksatria menurut tanpa mengeluarkan sepatah kata.
priam meminta ionia air silme ithil lalu menyuruh ionia menganti pakaian estel, walapun dia sendiri tergoda melakukannya tapi menahan diri. Dia dan estel harus berbicara panjang sebelum sampai ditahap itu.

***

“Kau siapa” tanya estel datar dengan pedang mengarah pada leher pria dibawahnya.
saat estel sadar, dia berada dalam pelukkan seorang pria, kuat dan hangat. Sungguh, estel tergoda untuk menutup matanya kembali apalagi wangi lemon dan mint yang terasa familiar.

Dengan mengambil resiko lehernya terluka priam menggulingkan estel, seperti awal pertemuan mereka, memeluk wanita itu erat, mengecup kepala estel lembut sambil terus bersyukur.

“Kau siapa lepaskan aku” estel memberontak, melepas pelukan, priam terkejut, melonggarkan pelukannya hingga estel menedang priam membuat priam jatuh kelantai, estel duduk diatas tubuh priam, menusuk tepat dijantung priam hingga berdarah.

“Zeus menyuruhku kemari, kau ksatria zeus” tanya estel tidak sabar. Dia berusaha konsentrasi, panas tubuh pria itu membuat tubuhnya bereaksi aneh, apalagi tangan pria brengsek itu memegang pinggang estel kuat.

“Estel, ini aku priam” kata priam binggung melihat tatapan asing estel padanya, sialnya estel hanya menggunakan kaos kebesaran priam, rambut berantakan dan wanitanya itu duduk diatas tubuhnya dengan cara menggoda. Kombinasi seksi dan mematikan. Priam berusaha tidak menarik wanita itu dan menciumnya rakus.

Estel menggeleng pelan. menggali memorinya. Dia tidak pernah mengenal nama itu “aku tidak mengenalmu jangan berbohong” ditusuk dada priam semakin kuat membuat darah semakin banyak keluar.

“Aku pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya” ionia bersedekap didepan pintu kamar priam santai.

“Ionia” geram priam, apakah dirinya sudah tidak punya sedikit privasi dikamarnya sendiri.

“Keluar” usir priam tanpa mengalihkan pandangannya dari estel.

“Ok, ok” ionia mengangkat kedua tangan tanda menyerah. “estel, bagaimana kalau kau turun dari tubuh priam, tidak kah kau sadar priam berniat melucuti pakaianmu dan bercinta habis-habisan denganmu”.

Wajah estel memerah, melihat posisinya saat ini, estel mencuri pandang kearah priam. Jakun pria itu turun naik, mata ungunya berkabut. Bergairah.

Dengan gerakan kaku, estel menyingkir dari tubuh priam lalu ionia menghampirinya.
“aku merindukanmu” Wajah ionia berbinar penuh kebahagian.

estel mengerutkan kening tidak mengerti. Kenapa kedua orang ini bersikap seolah mengenalnya lama, estel hendak bertanya tetapi wanita bernama ionia itu telah menyeretnya keluar kamar priam.

Tangan kirinya dicekal, pria bermata ungu itu. “Kau tidak akan membawanya ionia”
Ionia mengerucut bibir kesal “ya ampun, aku hanya ingin menyambut kepulangan estel pria besar, sebaiknya kau tidak menganggu pesta kecilku”

priam menarik estel kuat hingga wanita itu masuk kedalam pelukannya.

“Aku dan estel akan turun ionia, keluar dari kamarku” perintah priam kesal, ionia meniup kuku tangannya yang dipoles biru laut malas.

“Baikalah pria pemarah, jangan terlalu lama bercinta, kami menunggu kalian”

“Kami tidak…”

Blam

ionia menutup pintu kamar priam, mengabaikan makian priam dan penjelasan estel.

***

Estel duduk dengan gelisah, jantungnya berdebar kuat. Pemandangan priam yang baru selesai mandi dengan handuk yang digantung rendah dibawah pinggang pria itu membuat wajahnya memerah.

“Ceritakan padaku bagaimana kau sampai kesini priam membuka lemari mengambil jeans dan kemeja biru”

estel tidak bisa berkedip melihat tanda rantai yang menjulur ditubuh priam, tato dengan lambang pentagon berwarna hitam pekat, kontras dengan kulit priam yang sedikit lebih coklat.

“Estel” panggil priam

“Hah”

Kali ini priam berjalan kearahnya cepat, estel menelan ludah gugup.

“Kau baik-baik saja” tangan dingin priam merangkum pipi estel.

Mata ungu priam menghipnotis “Demi zeus yang mulia, aku sangat merindukanmu sayang” bisik priam kidmat. Menarik estel hingga dahi mereka bersentuhan.

“Apakah kita pernah bertemu”

“Ya”

“Tapi aku tidak mengingatmu”

“Kau akan dan kau harus mengingatku estel” jari priam menebar kehangatan dipipi estel.

“Kenapa” tanya estel dengan nafas memburu.

“Karena dihari kau mengingat semuanya, aku dengan suka bersuka cita menerima kematianku ditanganmu”.

***

Ruang makan terlihat ramai, semua ksatria berkumpul menyantap roti lapis dan steak. daryian baru saja kembali dari kota membawa stok makan yang cukup untuk mereka

Priam menarik kursi disamping zale, para ksatria hanya mengangguk. Dia menarik estel ke pangkuannya. wajah estel merona tapi tidak membantah, kepalanya sibuk memikirkan banyak hal salah satunya ucapan priam tadi.

Priam, pria itu membuat jantungnya berdebar kencang. Cara priam menatapnya sarat rindu.

“Estel, ceritakan pada kami bagaimana kau bisa membawa sabit of hel” tanya lysander penasaran. Estel berhenti mengunyah anggur menatap kearah ksatria dengan rambut putih. Bersiap untuk menjawab.

“Lysander tidak sekarang” potong priam, estel menatap priam sejenak, ada kilatan merah di mata pria itu, pelukan dipinggang estel mengetat.

“Harus sekarang, siapa tau sebenar lagi kal atau thor datang menyeret estel kembali”.

“Kalian mengenal saudara dan jendralku” tanya estel dengan dahi berkerut.

Priam menggeram “aku bilang nanti lysander” ancam priam, dia tidak mau estel semakin bsemakin, Kecurigaanya semakin kuat. Estel hilang ingatan dan dia ingin tahu penyebabnya.

Estel bergerak gelisah dalam pangkuan priam, dia tahu ada sesuatu yang ditutupi apalagi cara priam mengancam para ksatria membuat estel semakin curiga.

Helios berdecak “sialan priam, kesampingkan perasaanmu sebentar, sabit of hel lebih penting. Estel membawa relik pertama dari lima relik zeus”.

Zale memaki saat priam menerjang helios, meninju wajah ksatria itu. Meja terbalik dengan makanan berserakan di lantai.

Helios membalas tetapi erinyes yang telah mengambil alih tubuh priam menangkis. Memukul helios telak hingga helios tersungkur.

“Xander tahan erinyes” perintah daryian sambil menahan lethe

rivan dan lysander mengunci tubuh erinyes.

“Demon” estel menatap tidak percaya, semenit lalu priam menghilang digantikan sosok demon mengerikan.

Ionia menarik estel yang berdiri syok “biarkan mereka disini. Aku tahu kau terkejut, aku akan menjelaskan semuanya, mulut bodoh helios perlu dijahit, semoga priam memotong lidahnya” Mereka sudah berada dilorong menuju ruang pertemuan, meninggalkan keributan didapur.

“Apakah kau demon” tanya estel dengan sikap defensif saat mereka sampai diruang pertemuan.

Ionia duduk disofa sambil menyilang kaki santai “tidak,aku seorang dewi, pasanganku xander lah demon”

Estel menatap ionia tidak percaya, bagaimana dengan santai sang dewi menjawab pertanyaannya

“dewi dan demon menjijikan” Perutnya mulas “demon adalah makhluk terkutuk, brutal dan penghuni neraka”.

Ionia mengepal tangan kuat “kau tidak tahu apa yang dilalui mereka, jangan berpikir buruk pada para ksatria estel” bela ionia dengan wajah memerah marah.

“Apa zeus tahu ksatrianya sekumpulan demon” ayahnya dikhianati, demon dibumi adalah bencana dia harus melakukan sesuatu.

Ionia mengawasi estel, waspada melihat sikap defensif estel “mereka ksatria zeus saat cronus mengulingkan zeus, para ksatria ditipu dan berakhir diunderworld, mereka disiksa dengan sangat mengerikan” suara ionia terdengar lemah “enam high lord daemon berencana untuk meninggalkan underworld membuat perjanjian dengan mereka” estel memucat. Menjadi wadah demon, para ksatria ancaman dunia.

Tanpa keraguan estel menciptakan bola api melempar kearah ionia, sang dewi menghindar, memaki estel.

***

Estel muncul kembali di ruang makan, semua demon masih berkumpul mencegah dua demon yang sudah berlumuran darah.

rivan duluan melihat estel hanya bisa berdiri kaku. Terkejut melihat estel muncul menggunakan teleportasi
Estel memegang elendil kuat menyerang kearah sosok demon pertama yang bisa dijangkaunya.

Srettt

Lengan rivan terluka, gerakan estel sungguh cepat.

Rivan berusaha menghindari pedang estel yang terus mengincarnya “estel tenanglah” rivan berhasil mengunci tubuh estel.

Estel menghilang dan muncul kembali dibelakang rivan, menedang tekuk ksatria itu kuat hingga rivan menabrak dinding.

“Kalian semua akan mati ditanganku iblis” desis estel lalu kembali berteleportasi.

Xander berlumur darah, iblisnya terpancing amarah erinyes.

“helios brengsek seharusnya kau tutup mulutmu” teriak daryian yang terkena tikaman erinyes. Xander meninju pipi erinyes kuat.

Bunuh, bunuh senandung erinyes.

Dia mencengkram leher xander, bersiap meremukan tapi sebuah tikaman pedang berhasil menembus jantung erinyes hingga iblis itu menggeram kesakitan.

Estel muncul tepat didepan erinyes menusukkan elendil dengan kuat kedada sang iblis.
Semua ksatria terkejut, bukan karna estel menusuk priam tetapi wanita itu bisa teleportasi layaknya zale dan priam.

Nafas estel memburu, tangannya licin karna keringat. Matanya membulat sempurna saat sang iblis menarik tangannya hingga pedang yang ditusuk menancap tembus di punggung si iblis yang dipenuhi tanduk hitam, ada senyum kelegaan diwajah erinyes.

Tangan estel gemetar, hatinya dilanda rasa sedih yang tidak bisa dijelaskan, matanya kabur oleh air mata

“Priam” teriak semua ksatria panik, mereka tahu tikaman estal tidak bisa membunuh priam tapi melihat pemimpin mereka berlumuran darah dengan pedang yang menancap dijantung membuat semua cemas.

Priam menarik estel kedalam pelukkannya, wangi madu rambut estel membuat priam semakin menekan hidungnya

“Priam” panggil estel gemetaran, kilasan-kilasan kejadian menyeruak memenuhi kepalanya. ingatannya kembali.

lalu dengan sekali kedipan priam dan estel menghilang.

 

 

panjang banget hehe,,, 

kira2 mereka kemana yah?!

akhirnya memasuki chapter final. 

jangan lupa di comment yah biar tambah semangat ngetik chapter terakhir ??

ryindini

i love reading

3 Komentar

  1. Haduww…. estel sama priam kmana hayooo??? Ahh… semoga aja endingnya mereka bisa bersatu .

  2. irdiantipujianingsih menulis:

    aku tuh kangen pake banget sama Estel dan Priam malah mereka pada pergi, kan syedih aku tuh

  3. Indah Narty menulis:

    :lovelove :lovelove