Vitamins Blog

SOMEDAY – prolog

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

13 votes, average: 1.00 out of 1 (13 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

HAPPY READING ??

******************

“heh! Maksud kamu apasih nempelin permen karet di kursi aku?”

“hah… yang ada juga aku yang nanya sama kamu! Maksud kamu apa kemaren masukin kecoa di dalem tas aku hah?!”

Para siswa dikelas memperhatikan pertengkaran dua bocah itu dengan serunya, ada yang ikut marah, ada yang mengabaikan, malah ada yang menjadikannya taruhan.

Hampir setiap hari mereka bertengkar dalam hal apapun, sehingga siswa lain pun sudah terbiasa melihat pertengkaran mereka berdua.

“ALESHA.. REFALDI..” sontak teriakan itu menghentikan pertengkaran dua bocah itu.

yahh.. siapa lagi kalo bukan ibu Ana yaitu guru BK disekolah mereka “ayo ikut ibu ke ruang BK!”

Sesampainya diruangan BK, mereka duduk di sofa tamu tanpa dipersilahkan, karena mereka sudah hafal betul apa yang akan mereka terima di dalam ruangan yang cukup nyaman itu.

“apalagi sekarang yang kalian ributkan?” selalu dan selalu itu yang akan ditanyakan pertama kali saat di ruangan ini.

Ibu Ana pun lelah, bahkan bosan karena hampir setiap hari dia meladeni dua bocah yang pintar itu, bukan hanya pintar dalam akademik, tapi juga pintar dalam pertengkaran.

“ini bu, Alesha, dia nempelin permen karet di kursi saya bu, jadinya celana saya kena permen karet bu dan gak bisa ilang” keluh Refaldi dengan nada kesal, menunjuk Alesha.

“yeee enak aja! Kamu duluan tau, kamu siapa suruh masukin kecoa di dalam tas aku sampe aku nangis, dia duluan bu, bukan saya!” ucapnya yang juga tak mau kalah.

“sudah-sudah, ibu nggak tahu harus melakukan apa untuk menghentikan kalian bertengkar, ibu bosan karena hampir setiap hari melihat kalian ribut, memberi hukuman sudah, melaporkan pada orang tua kalian juga sudah. Ibu nggak tahu harus berbuat apa sekarang” tuturnya, terlihat putus asa.

Dia memberi jeda hendak meneruskan, mereka berdua hanya menunduk mendengarkan ibu Ana yang sedang memberikan ceramahnya.

“kalian ini anak-anak berprestasi, kalian selalu menjuarai lomba, kalian adalah murid terbaik di sekolah ini, tapi kenapa sih kalian itu selalu meributkan hal-hal yang tidak penting, kalo mau bersaing ya bersainglah secara sehat jangan saling menjatuhkan, mengerti?” mereka hanya mengangguk mendengarnya.

*******************

“Mamaaahhhh” Alesha berlari ketika mendapati mamah-nya sedang menonton tv.

Alesha duduk disamping mamah-nya lalu memeluknya.

“ihh gausah teriak-teriak napa sih, mamah denger tau?”

“mah tau nggak?”

“iya kenapa? Kok anak mamah cemberut gini, jelek tau?” Raihanna-(mamah Alesha) mengangkat wajah Alesha untuk menatapnya, Alesha balas menatap Raihanna.

“Mah masa aku dihukum suruh nulis kalimat ‘aku tidak akan mengulanginya lagi’ sebanyak 50 kalimat mahh” keluhnya, mengeratkan pelukannya pada sang mamah.

Sang mamah membalas pelukan Alesha, mengusap punggung anaknya, mamahnya sudah hafal betul dengan kelakuan anaknya.

Hampir setiap hari juga ia mendapat laporan tentang pertengkaran anaknya, terkadang dia kesal pada Alesha, namun dia selalu menanggapinya dengan senyuman, dan menganggap itu hal yang wajar, dikarenakan Alesha yang masih berumur sebelas tahun itu masih labil akan emosi, sang mamah hanya mampu menasihati anaknya.

“hhmmm pasti kamu ribut lagi ya sama Aldi?” sang mamah terkekeh pelan, Alesha hanya mengangguk sedih.

“alaaahhh kamu mah emang kerjaannya ribut mulu sama si Aldi gada kapok-kapoknya”

“ihhh,, apaan sih nyamber aja jadi orang” Alesha memanyunkan bibirnya.

“ehh Leon udah pulang? Tumben jam segini kamu udah pulang?”

Leon pun duduk di samping kanan Raihanna, lalu memeluknya.

“ih mamah bukannya seneng Leon pulang cepet malah di ejekin gimana sih?”

“ya habisan kakak sih kalo pulang sore terus, main aja kerjaannya” Alesha menimpali.

“ihhh udah ahh kalian tuh ribut terus, udah sana ke kamar kalian ganti baju habis itu makan yah, mamah udah siapin makan siang buat kalian,”

dua saudara itu hanya mengangguk, melepas pelukannya dari sang mamah, lalu menghambur pergi.

Terdengar suara-suara dua saudara itu, sang kakak yang jahil dan sang adik yang marah akan kelakuan sang kakak.

“ihh kakak diem ah, sakit tau”

“kamu cemen banget sih gitu aja sakit”

“awas aja aku kejar kakak nih”

“coba aja kalo berani weeee”

Seulas senyum tersungging di bibir wanita berusia tiga puluh enam tahun itu, mendengar keributan dua bocah kakak beradik yang melengkapi kebahagiannya,

dia merasa sempurna sebagai seorang wanita, dikaruniai dua anak, suami, dan kehidupan yang berkecukupan.

*********************

Ibu Rena selaku guru wali kelas di kelas lima ini mengakhiri pelajarannya. Semua siswa sibuk membenahi buku yang terletak diatas meja, dan menggantinya dengan buku pelajaran yang lain.

Ibu Rena berdiri di depan kelas, meminta perhatian seluruh siswa. Seluruh siswa menghentikan aktivitasnya dan memperhatikan ibu Rena yang tampak serius.

“anak-anak, ibu punya pengumuman” ibu rena memberikan jeda sejenak.

“ada salah satu teman kalian akan pindah sekolah”

Detik berikutnya, seluruh siswa sibuk berbisik-bisik bertanya-tanya siapa yang akan pindah sekolah. Tampak Aldi hanya diam menunduk di bangkunya.

Seorang siswa mengacungkan tangannya. “siapa bu yang pindah?” seru Dodi, sang ketua kelas.

Ibu Rena menghampiri Aldi, dan meminta Aldi untuk maju ke depan kelas.

seluruh siswa hening, seluruh mata tertuju pada Aldi tak terkecuali Alesha.

“ya anak-anak hari ini adalah hari terakhir Aldi bersekolah disini” ibu Rena memberi isyarat pada Aldi untuk berbicara.

Aldi masih menunduk, sebenarnya Aldi nggak mau pindah sekolah, karena ia sudah sangat nyaman berada disini. Seluruh siswa hening, tampak sedih mendengar hal itu.

“yeeeey”

di tengah keheningan, terdengar suara sorakan gembira bocah perempuan. Sontak seluruh siswa memperhatikan bocah itu. Merasa jadi pusat perhatian, dia hanya tersenyum malu.

“Alesha, kenapa?” tanya ibu Rena.

“Alesha senang bu, nanti kalo Aldi pindah, Alesha nggak ada saingan lagi” Alesha tersenyum lebar. Tak ada sedikitpun rasa sedih yang dirasakan Alesha. Dia terlalu senang mendengar kepindahan Aldi.

Semua siswa sibuk berbisik-bisik, beda dengan Aldi yang tadi sedih sekarang memancarkan aura kemarahan pada Alesha.

Ibu Rena hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar hal itu. Ia sudah hafal betul dengan kelakuan anak didiknya.

********************

Saat yang di tunggu-tunggu oleh Alesha akhirnya tiba, yaitu pembagian rapor kelas lima semester dua yang artinya dia akan naik kelas enam

Alesha selalu menantikan saat pembagian rapot karena saat itu adalah saat dimana dia mengetahui siapa yang lebih unggul antara dia dan Aldi

Aldi dan Alesha yang sejak kelas satu sudah sering ribut, segala hal diributkan dari debat tentang pelajaran di kelas sampai ribut di kantin mereka rebutan makanan

Mereka selalu bersaing dalam hal apapun tak heran jika peringkat kelas mereka selalu berlomba lomba, peringkat satu dan dua pasti diisi oleh Aldi ataupun Alesha

Setelah kepindahan Aldi, Alesha menjalani hari-harinya dengan ceria seperti biasanya bahkan lebih ceria lagi

Alesha merasa kalau sekarang sudah tak ada saingan dan penghalang lagi jadi dia bisa leluasa dengan segala hal yang dia inginkan

Ibu Rena telah mengumumkan peringkatnya dan sesuai dengan harapan Alesha, Alesha meraih peringkat pertama di kelasnya

Seluruh siswa,  guru,  dan orang tua siswa pun sudah tak heran dengan itu,  mereka sudah terbiasa sehingga merekabpun tak berharap banyak pada anak-anaknya jika tak mendapat peringkat satu ataupun dua karena sudah pasti terisi oleh Alesha atau Aldi

Sekarang Aldi sudah pindah jadi peringkat kedua diisi oleh siswa lain, ada juga yang mensyukuri Aldi telah pindah karena peringkatnya bisa naik walaupun hanya satu tingkat

“Sha, kamu mau nonton apasih?  Kok channelnya di ganti ganti mulu?” tanya Raihanna menghampiri Alesha lalu duduk disamping anaknya

“Alesha bete mah,  channel nya gada yang asik,  gada yang seru” Alesha melempar remot tv nya lalu memeluk ibunya

“Sebulan lagi kan kamu mau UN, mending belajar kan?  Dari pada nonton tv? ”

“aku bosen mah belajar mulu, lagian sekarang kan Alesha udah gada saingan lagi,  Aldi udah gada jadi Alesha udah gausah capek capek belajar”

Raihanna hanya geleng geleng kepala mendengar hal itu,  sejak Aldi pindah Alesha jadi tak serajin dulu

“mah, Alesha mau tanya? ” Alesha kini melepas pelukannya

“tanya apa? ”

“Mamah tau gak,  kenapa Aldi pindah?  Terus pindahnya kemana? ”

setelah sekian lama Alesha baru menanyakannya, sejak dulu Alesha tidak memedulikannya

Tapi sekarang Alesha merasa kehilangan sosok Aldi,  karena sekarang sekolah jadi hambar tanpa Aldi,  gada yang ngajakin dia berantem lagi, dia pun jadi kurang semangat belajar karena sudah tak ada lagi saingan dikelasnya.

“cieee kepo yaa? ” goda Raihanna

“ih mamah serius, mamah pasti tau kan?  Mamah kan sama tante Vianna sering telfonan”

“Aldi itu pindah ke Yogyakarta, dia pindah karena ayahnya naik pangkat di tempatin disana” Raihanna menyentil hidung Alesha

Alesha hanya ber oh riaaa menjawabnya

************************

Alesha berhasil mendapatkan nilai UN tertinggi di kelasnya bahkan peringkat dua di kotanya nilai Alesha yaitu 29,3

Tapi entah kenapa Alesha kurang puas dengan hasilnya, ia merasa bahwa mendapatkan nilai tinggi sangatlah mudah dan semua orang iri dengannya

Tapi Alesha kurang bangga karena semua yang ia capai terlalu mudah didapatkan, tidak ada perjuangannya, dulu saat ada Aldi pasti ia sangat senang bisa mengalahkan Aldi,

dengan adanya Aldi dia jadi selalu berjuang, selalu termotivasi agar selalu bisa lebih unggul dari Aldi

“Alesha kangen kamu Al..” ucapnya tanpa Alesha sadari

To be continued…

========================

Haii ??

Don’t forget vote and comment yaa yaa..

Thanks ❤

7 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Aduhhh Alesha seneng bngt kyk Aldi mau pindah, nnt kangen loh hihi
    Jngn2 Aldi isengin Alesha trs krna ada rasa, cari perhatian Alesha gtu hihi
    Aldi knp pindah?Apa nnt Alesha bakal kangen Aldi atau Aldi yg bakal kangen Alesha? Eaaaaaaa hihi
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat trs ya

    1. farahzamani5 menulis:

      Oia, edit dikit tulisanny, tambahin dikit kata [ratings] diatas tulisan dikau spy nnt muncul lope lope bwt kita2 klik untuk mengapresiasi karya ny dikau
      -Pake kurung [ ] tanpa spasi
      -Pake huruf r
      -Pake huruf s dibelakangny
      Diketik manual [ratings] ny untuk tulisan2 dikau nnt yg lain, jngn copas coz nnt ga muncul lope2nya
      Yuks dicba
      Semangat

    2. chrismaylindra menulis:

      Thanks banget yaa buat masukannya ??

    3. farahzamani5 menulis:

      Sma2 yak ???

    4. Yuhuuuu, samasama kak?

  2. Nah loh. Awalnya seneng pas tau Aldi pindah. Ntar kalau udah dewasa baru sadar, nanti kangen Alesha sama Aldi. Mereka berdua selalu bertengkar tapi menurutku itu sweet ehehe.
    Gasabar nunggu kelanjutannya. Kira-kira Aldi mau pindah kemana, ya? Dan, kenapa Aldi pindah? Bukankah Aldi bilang sudah nyaman dengan sekolahnya itu. Hmm, ditunggu jawabannya??

  3. fitriartemisia menulis:

    jiaaah, pas deket berantem mulu, pas jauh kangen Aldi ya? ihihiww