Janji Cinta Hanan

(12 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.

Loading...

Untuk makhluk Tuhan yang telah mengikatku dalam ikatan yang suci.

-o0o-

Kau masih begitu muda dan bersemangat saat itu. Dengan senyum pongah khas anak mudamu, kau datang dan berteriak, memintaku menjadi kekasihmu di hadapan orang-orang yang sedang berlalu lalang di tempatku bekerja dan tempatmu menimbah ilmu. Masih terpatri indah di benakku bagaimana ekspresi wajahmu kala aku meninggalkanmu tanpa jawaban. Kau malu, merasa harga dirimu dijatuhkan oleh perempuan yang sering orang-orang sebut perawan tua ini. Aku berpikir kau akan menyerah, tapi aku salah. Masih dengan senyum pongah, kau datang ke rumahku dengan membawa kedua orangtuamu. Kau meminta kepada ayah untuk menjadikanku istrimu. Aku terkejut, begitu pun kedua orangtua kita. Ibumu berteriak tegas, melarangmu menikahiku. Bukan karena kau masih begitu muda yang membuat ibumu ingin menghalangi niat baikmu saat itu, tetapi karena mereka mengenalku, aku sosok yang mereka kenal sebagai kekasih kakak kandungmu. 

Jalinan kasih antara diriku dan kakak laki-lakimu yang baru saja berakhir membuat diriku begitu sulit diterima. Namun, kau begitu keras kepala, ego anak mudamu memaksa ayah dan ibumu menerimaku. Begitu pun aku berserta kedua orangtuaku, lidah kami seakan sudah diprogram untuk mengatakan iya, dan menerima lamaranmu.

Kita menikah, saling memiliki satu sama lain. Namun, perjalanan rumah tangga kita tidak mudah, selain perbedaan umur kita, kehadiran kakak laki-lakimu dan istrinya juga menjadi ancaman besar. Ibumu memandang sebelah mata ke arahku karena kakakmu yang merupakan mantan kekasihku itu.

Aku mencintaimu, Suamiku. Imam yang kuharapkan bisa membimbingku. 

Cepatlah dewasa, Sayang. Aku menunggumu di sini. Tidak akan bergeser sedikit pun hanya untuk menanti uluran tangan serta kecupan sayang di dahiku sebagai bentuk cinta dan janji perlindunganmu padaku.

Dari Rin untuk cintanya, Hanan