Vitamins Blog

Menunggu

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

24 votes, average: 1.00 out of 1 (24 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Mungkin kalau senin itu kamu datang,

Aku akan menganggap bahwa Tuhan merestui kita. Lalu dengan bagaimanapun cara, harus menunggumu berapapun lamanya, akan kulakukan.

Tapi ternyata tidak.
Kamu tidak datang.

Sekali lagi harus aku lah yang menjadi pihak pengemis kabar dan kepastian.
Hari minggu itu terakhir kalinya aku mengejarmu.

Datangkah dirimu? Bolehkah sekali ini aku meminta waktu luangmu? Terakhir kalinya. Demi kita, demi melemparkan kemungkinan kepada kehidupan agar kita bersama. Aku ingin menyampaikan, tolong dengarkan.

Kamu menjawab kamu tidak bisa.
Sebetulnya aku paham sibukmu, tapi yang tidak aku pahami adalah kenapa kamu tidak berusaha?

Aku terlalu lelah berlari lari. Sedang kamu di depan sana asyik sendiri. Jangankan menunggu, menoleh saja tidak mau.

Setelah itu pun sebetulnya aku masih menunggumu, setiap hari, setiap waktu. Tapi kabarmu tidak pernah sekalipun aku dapat.
Pernah merasakan bagaimana rasanya menanti seseorang yang tidak kunjung datang? Jangan. Kamu tidak akan tahan.

Hingga pada akhirnya seminggu kemudian aku memutuskan untuk pulang, sebab jelas sekali hasil dari pertarungan ini adalah kekalahan.

Kita berdua kalah. Dan akulah pihak dengan luka terparah.

11 Komentar

  1. Jleb jleebbb :PATAHHATI

    1. ???

  2. Vote duluuu

  3. Duh sedihnya puisi mu :PATAHHATI
    Semangat terus ya, cobalah untuk melupakan dan merelakan
    Buka hati untuk yang lainnya

  4. farahzamani5 menulis:

    Aduhh ya Allah
    Ikut ngerasa sakitny ni pas bca kata2 di atas
    Jalan terus ke depan jngn noleh lagi ke belakang
    Anggap itu semua pengalaman hidupmu yg membuatmu makin dewasa
    Mga segera bertemu seseorang yg sdh dipersiapkan-Nya untukmu
    Semangat

  5. Irey_Kiara menulis:

    Jadi baper eh :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  6. tetap semangat ya, waktu yang akan menyebuhkan luka mu yang demikian parah, kamu hanya perlu mencoba memaafkan…

  7. ah ya ampun, penantiannya jadi sia-sia :PATAHHATI

  8. Sabarrr sabaaarrr

  9. fitriartemisia menulis:

    deuhhh ! yg dinanti malah asikasikan sendiri yaa, bagus dah, pulang aja, cari yang pasti2, semangat !

  10. syj_maomao menulis:

    Pihak pengejar dan mencintai sepihak biasanya selalu yang paling sakit. Dia yang dikejar dan dicintai tanpa ada usaha membalas memang belum merasakannya. Tapi saat dia yang mengejar berhenti, dia yang mencintai sepihak berhenti, maka akan ada saatnya dia yang dikejar dan dicintai merasa kehilangan. Dia yang berhenti akan ada saatnya untuk bahagia.