by jungy

PDKT

29 November 2017 in Vitamins Blog

21 votes, average: 1.00 out of 1 (21 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Seorang pemalu,

Kelu lidah saat bertegur sapa,

Padahal letupan asmara telah menbuncah

Kapan pendekatan mulai terlaksana ketika tak ada gerakan pasti?  Hmmm,

Melihat dari jauh sudah gugup,

Haruskah aku mendekati Penciptamu dulu?

Kuselipkan namamu dalam setiap doaku

Tapi tunggu,

Siapa nama yang kau selipkan dalam doamu?

Apakah aku?  Read the rest of this entry →

by jungy

TERLAMBAT?

20 Februari 2017 in Vitamins Blog

26 votes, average: 1.00 out of 1 (26 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Tampan. Kesan pertama setiap orang padamu adalah tampan. Tentu saja, siapa yang bisa menolak pesonamu itu, eoh? Hidung yan meninggi, alis mata tebal yang lebat, tatapan mata elang, serta bibir yang selalu ramah memberi senyuman kepada siapapun. Senyum itu seperti membuka kembali begitu banyak kenangan. Potongan-potongan kejadian masalalu mulai menyeruak kembali diingatanku. Ahhhh, tunggu! Kurasa ada yang berbeda dari senyumanmu itu. Tidak, tidak. Senyummu masih tetap menjadi candu untukku, tidak berubah. Hanya sajaaa ada yang berbeda……

“apa aku sangat tampan sampai kau melihatku begitu?” tanyamu, membawaku kembali ke alam nyata

“heiiii, sudah cukup. Tak bisakah kau berhenti menggodaku? Kita baru bertemu beberapa bulan setelah sepuluh tahun tak bertemu” sungutku, lebih tepatnya menutupi rasa malu karena tertangkap basah megamati wajahmu

“ahahahahaa, bahkan setelah sepuluh tahun pipimu masih merah saat malu? Padahal sekarang kau sudah jadi lebih tinggi dan kurus, dan cantik. Tapi ciri khasmu tak berubah, eh?” kau mengusap rambutku

no, no! just stop it. You’ll make it messy! Aku mengamati gigimu. Seingatku dulu, semua teman perempuan suka pada senyummu.” Kataku sambil merapikan rambutku yang berantakan. Kuamati kau menyeruput café latte-mu sambil menyipitkan matamu, tanda kau sedang berpikir.

“ohh, maksudmu gigi gingsulku? Aku memasang kawat gigi tentunya, emmm kurasa aku memakai besi di gigiku itu setelah kau pindah. Kau tau? Itu adalah masa-masa yang berat karena aku tersiksa memakan sesuatu selama seminggu!” kau memasang muka menyedihkan yang membuatku memukulmu. Seketika tawamu membelah seisi kantin ini, anehnya tawamu menular padaku.

“sepertinya aku harus pergi sekarang. Dia sudah menungguku.” Aku menoleh ke arah yang kau maksud. Disana, sosok wanita cantik yang perah kau kenalkan padaku sebagai kekasihmu. Senyum sumringah terpancar dari wajahmu. Aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalaku saat kau membelah hujan deras untuk menemuinya. Entah apa yang kalian bicarakan sampai wanitamu itu tersipu dan akhirnya kalian berdua menghilang dibalik rintik hujan.

Aku hanya bisa menghela napas panjang. Pertemuan yang tak terduga denganmu sungguh begitu menyenangkan. Kau, dengan senyum hangat dan keramahan tulus, membawa perasaan yang dulu kuanggap hanya angina lalu tak penting. Tapi sepertinya rintik-rintik hujan telah membantuku menyadari semuanya dengan mudah,

“apakah aku benar-benar terlambat? Masihkah aku punya harapan untuk mengejar sepuluh tahun keterlambatanku?”

 

*pdtr*

 

 

 

#jungy

hai haiiii, salam kenal kakk. sedang mencoba menulis kak, apabila berkenan tinggalkan pendapat yaaaa sebagai panduan supaya lebih baik lagiii  ;)

by jungy

sekelumit memori (teaser)

20 Februari 2017 in Vitamins Blog

22 votes, average: 1.00 out of 1 (22 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

aku tak mengenalmu,

sama sekali.

tapi, takdir Tuhan membuat kita bertemu,

kurasa.

dalam memoriku yang samar,

aku hanya mengingatmu sebagai sosok yang hangat

dengan sejumput rasa manis,

layaknya secangkir matcha latte hangat.

by jungy

terlambat? (teaser)

5 Februari 2017 in Vitamins Blog

aku berharap pertemuan kita ini baik-baik saja.

aku berharap pertemuan kita akan membawa lagi sekelumit kenangan masa kecil kita

aku berharap semua itu,

namun, setelah hujan ini aku mulai berpikir,

sudahkah aku terlambat?

eoh?

DayNight
DayNight