Hai hai hai?????? Lambaikan tangan dengan gembira??? Aku ada pemberitahuan nih, buat kalian pembaca laceratin. Sebelumnya aku ucapin terimakasih banyak bagi yang sudah membaca dan meninggalkan jejak.?????? entah itu lewat Vote atau komen. Aku tahu karya ku tidak ada apa-apanya dibanding para penulis dan votement dari kalian itu berarti banget buat aku. ??? Aku terpaksa …
Laceration 4 ( Big Bang )
Vaya membenarkan letak ranselnya begitu turun dari mobil Glen. Sebenarnya dia benar-benar tidak mempunyai gairah untuk sekolah. Setiap mengingat sosok yang mulai sekarang akan selalu dia lihat di kelasnya, rasanya Vaya tidak ingin lagi menginjakkan kakinya di sekolahnya ini. Semalam Vaya berharap bahwa apa yang terjadi kemarin hanyalah mimpi. Berharap, kedatangan laki-laki itu di sekolahnya …
Laceration 3 ( Tidak Sama )
“Kita harus bicara.” Ardi berucap pelan. Lengannya kembali memegang pergelangan tangan Vaya. Menahan gadis itu tetap berada di depannya. Mata Vaya tertutup. Sekuat tenaga dia menahan emosinya. “Maaf,” Vaya berujar pelan . “Tapi aku tidak mengenalmu,” lanjutnya kembali membuka mata. Menatap pemuda di depannya dengan dingin. Lantas dengan cepat melepaskan pegangan Ardi di pergelangan tangannya …
Laceration 2 (Beraninya kau!)
Beraninya Kau Beberapa jam kemudian, Vaya menemukan dirinya berdiri di depan cermin yang ada di toilet perempuan sekolah yang sepi. Tangannya bergerak membuka keran lantas membasuh wajahnya. Menghela napas panjang, Vaya menatap pantulan wajahnya di cermin. Tadi saat bel tanda istirahat berbunyi, Vaya langsung berlari keluar. Mengabaikan Febi yang berteriak memanggil namanya. Dia …
Laceration 1 (Mimpi buruk yang kembali)
Mimpi Buruk yang Kembali Vaya berjalan cepat. sesegera mungkin dia menggabungkan diri dengan beberapa orang lain yang berteduh di halte bis yang berada di dekat rumahnya. Mencoba menghindari tetesan air hujan yang berjatuhan. Dengan murung, Vaya mendongak menatap tetesan air yang berjatuhan. Sesuatu yang dia benci. Sangat dia benci. Orang bilang. …
Laceration (Prolog)
Vaya Anasta Diandara, gadis yang berusaha meninggalkan kenangan akan masa lalu nya. Membangun karakter baru akan dirinya untuk menjauh dari semua hal yang menurutnya kebahagiaan semata. Semuanya berjalan sempurna. sampai seseorang yang paling tidak ingin dia harapkan kedatangannya hadir kembali dan mencoba memasuki hidupnya, lagi. Memohon sebuah pengampunan yang tidak akan mudah Vaya berikan. …