Malam begitu diam
bertaut dengan wajah kelabu yang menyala hitam
hening
hanya seruan suara-suara sendu nyaring di telinga, riuh hingga berdenging
dari sudut sebuah meja yang berisi secangkir kopi
secangkir kopi yang sendiri
bersembunyi dari entak memori yang tak mau berhenti membujuki hati
bukan di meja ini
tapi di meja sebelah jendela itu
yang kini angker oleh segala rupamu
suara tawa yang menggema di telinga
dan hati yang hangat itu
adalah lagu yang selalu diputar oleh pemilik meja
keras, semakin keras mengiringi hilir malam
berdentang-dentang menguasai lengang
berisik sekali
tak tahu saja aku ingin sunyi
bagaimana …
bagaimana aku bisa membuat suara itu mati?
bagaimana?
bagaimana saat datangnya dari hatiku sendiri?
Ah, suka sama kalimat pada baris terakhir.
Bagaimana cara nya
Bagaimana?
Bagaimana kalau aku tidak baik² saja
Semangat
Bagaimana dan bagaimna cara ku u/ melakukan dan menghadapiny