Terhampar pijar-pijar mangata terang benderang
Cahayanya menyulam elok wajahmu
Berbingkai palsu pahit kenangan
Tersemat dalam usang memori kelam
Barangkali takdir memanglah benar
Hanya doaku yang tak menahu ke mana arah mengejar
Padahal nayanikamu masih menemani di sini
Mengisi gelisah mataku yang kian meruai
Sementara sukmaku kadung tertipu damai
Menganggapmu segala nirmala atas ketidaksempurnaanku
Aku yang tertikam penyesalan
Aku yang tak mampu mengerti takdir
Hingga kini tak bisa lagi menyingkir
Catatan penulis :
Mangata : bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan
Nayanika : mata indah yang penuh daya tarik
Nirmala : tanpa cacat
Tabik 🌹🌹🌹
Puisi yang sekaligus belajar kosakata baru yaa kak bin~ hihi
Hehe biar engga lupa
Duhhhh nyessss gtu ya baca ampe bawah tuh huhu
Ť
wa sbnrnya gk paham tp sukak aja
Nayanika
Nayanika, bagus ini kalo dipakai buat nama di cerita.