Vitamins Blog

Lord Of The Demon’s Bride Bab 17

Bookmark
Please login to bookmark Close

BAB 17
LOST & FOUND

 

Estel tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur saat dia berusaha membuka mata, cahaya matahari menusuk pupil hingga membuat matanya berair sambil mengerjap mencoba melihat dahi estel berkerut binggung. Dia tidur diatas dipan khas penjara.

“Akhirnya kau bangun” ucap suara itu tenang. seorang pria dengan rambut perak berdiri diujung ruangan ada teralis besi membatasi tempat itu dan luar. Baju panjang putih khas yunani dengan selendang menyapu lantai. Pria itu mendekat membawa wangi cendana dicampur alang-alang tangan estel digenggam lembut “kau mengenaliku” tanya pria itu tenang, wajah kasar dengan kerutan disekitar mata tidak mengurangi ketampanan dan kemuliaannya

“Zeus” ucap estel pelan, tertegun mendengar ucapannya sendiri.

Senyum zeus mengembang “selamat datang kembali” estel mengerinyit tetapi mengurungkan niat untuk bertanya. Seingat estel dia pingsan setelah serangan loki dan hades, mereka mengambil sabit of hel dihari penobatan dirinya sebagai ratu niflhaim mengantikan ibunya.

“Ibu” gumam estel

wajah zeus berubah sendu “aku berduka atas kematian ibumu, tapi kau memiliki tugas yang harus kau penuhi. Takdir yang mengikatmu sejak lahir”

estel ingin bertanya apa maksud zeus tetapi dia telah sadar

“Temukan aku anakku”

estel terbangun, tubuhnya penuh peluh dengan nafas terengah. Tubuhnya bergetar hebat. Estel bisa merasakan tubuhnya seperti dialiri kekuatan asing. Dia bermimpi zeus, dewa itu memanggilnya anak. Apa maksud zeus. Estel memijit kepalanya.

“Ratu, kau baik-baik saja” brytta yang baru masuk, mendapati ratu niflhaim itu terduduk dengan tubuh bergetar serta memijit kepalanya kesakitan. Brytta berhambur memeluk estel, menangis “Demi odin akhirnya anda bangun ratu”

estel tersenyum “sejak kapan aku pingsan dan kenapa ekspresimu seperti tidak percaya” tanya estel, tubuhnya kaku dan ngilu seperti tertidur sangat lama.

Brytta menelan ludah, tidak siap mendengar pertanyaan itu “saya hanya mengkhawatirkan ratu, seluruh rakyat niflhaim mengkhawatirkan anda” brytta menghindari tatapan estel, dia tidak ingin ketahuan berbohong “anda pingsan tiga hari”.

Adda* sudah memberikan perintah kepada brytta untuk tidak menceritakan apapun tentang kepergian estel ke midgar dan kejadian dua minggu lalu ketika adda membawa pulang sang ratu dengan keadaan tak bernyawa. Kata adda ratu akan hilang ingatan, entah karena apa, dia tidak ingin ikut campur, adda merahasiakan percakapannya dan ratu terakhir kali. Brytta masih tidak percaya ratu estel hidup lagi.

“aku baik-baik saja sekarang. Dimana kal” estel beranjak dari peraduannya tapi baru satu langkah tubuhnya kembali oleng, brytta membantunya. Sejak kapan kakinya menjadi sangat kaku padahal baru tiga hari dia tertidur.

“Sebaiknya anda istirahat, kondisi ratu belum pulih” estel hanya mengibaskan tangan tidak peduli. Saat ini otaknya dipenuhi kilasan saat ibunya dibunuh hades. Estel tidak akan tinggal diam, hades dan sepupu brengseknya, loki akan mati ditangan estel. Dia akan memenggal kepala loki dan membuat hades menyesal karena telah membunuh ibunya.

Brytta menelan ludah gugup, melihat wajah estel berubah menakutkan brytta tahu estel sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya.

“Bawakan armorku, brytta aku memiliki urusan dengan pemilik underworld dan loki” perintah estel dingin.

***

Dua minggu telah berlalu sejak kepergian estel, priam sudah sadar sepenuhnya, dua minggu lalu thor menghajar priam tanpa ampun, bahkan priam meminta thor membunuhnya beruntung xander dan daryian menghentikan niat thor. Priam tidak bisa memaafkan dirinya.

Lysander menggaruk kepalanya penasaran, bagaimana estel bisa meyakinkan asgard untuk membiarkan para ksatria tetap hidup. Bagaimanapun estel adalah seorang ratu dan keponakan dari odin, aneh jika odin menuruti permintaan estel, apalagi estel mengorbankan nyawanya. Itu bukan perkara sederhana. Lysander memijit pelipisnya binggung.

Zale memasuki ruang makan dengan wajah dingin, rahang pria itu mengeras sempurna, menahan emosi, ada jejak darah mengering dilehernya.

Lysander menaikkan alis
Zale menuju kulkas mengeluarkan roti, keju, ham, buah-buahan serta jus. Beruntung daryian selalu berbelanja setiap minggu mengisi kulkas dengan berbagai jenis makanan. Kemampuan masak para ksatria sangat payah. Ionia malah lebih buruk, tidak ada yang layak dimakan ketika dewi rendahan itu masak. Selama ini mereka hanya hidup dengan sandwich dan snack. Lysander meringis memikirkan cara hidup mereka.

“Kau akan memberi wine itu pada perempuan itu” zale melihat botol wine ditangannya sejenak, lysander berdiri menyodorkan botol air putih. “Jika kau ingin si tawananmu tetap hidup dan bernafas jauhkan wine itu, kau tahu daryian mencampur amrosia kedalamnya”. Zale menggertakan gigi kesal. Sialan hampir saja dia membunuh eowyn, meskipun iblisnya akan sangat senang melihat eowyn menderita diambang kematian tetapi itu bukan rencananya saat ini.

Amrosia merupakan minuman para dewa, dicuri ionia dari olimpus. Terberkati dewi itu. Minuman keras mortal tidak memberikan efek mabuk sehingga daryian memiliki ide mencampurkan amrosia kedalam minuman dan itu berhasil. Manusia tidak tahan efek amrosia, kata ionia dia pernah mengetesnya dan para ksatria tidak ingin bertanya untuk apa ionia melakukan itu. Ionia berkata saat itu dia sedang bosan.

“Terima kasih” zale menaruh botol disamping nampan yang berisi roti lapis serta anggur. “bagaimana keadaan priam” sorot mata zale penuh kekhawatiran.

Lysander mengusap wajah frustasi “kami mengeceknya setiap tiga puluh menit, priam akan baik-baik saja”

***

Priam merosot dari ranjang, terduduk mengenaskan ditempat estel berlumuran darah, dia mencegah siapun untuk menghapus jejak darah estel, hanya itu yang dia miliki.
“Estel aku merindukanmu” priam mengurung dirinya dikamar, tidak memperdulikan ksatria lain yang setiap tiga puluh menit mengetuk pintu kamar, memastikan priam tidak melakukan sesuatu yang bodoh. Seperti bunuh diri, mungkin.

“Please bunuh saja aku. Aku pantas menerimanya. Estel” erang priam sambil memegang kepalanya. Bagaimana dia bisa hidup dengan mengetahui dialah yang mencabut nyawa estel dengan tangannya sendiri. Wajah pucat estel membanjiri kepala priam.

“Aku sangat merindukanmu estel, apa yang bisa aku lakukan tanpamu”
“Kami merindukanmu” erinyes berseru.
Priam memegang belati, menatap ujung runcing belati, tergoda untuk menggorok lehernya sendiri. Perlahan priam menarik belati menuju lehernya tetapi tinju ionia mengenai rahangnya, ionia menendang belati.

“Otak bodohmu benar-benar sudah tidak berguna huh, seharusnya estel tidak mati untuk pria bodoh sepertimu” maki ionia, priam tersenyum menyukai rasa sakit dipipinya.

“Pukul aku lagi” minta priam dengan wajah memelas.

ionia mendengus, berkacak pinggang kesal. “Angkat bokong bodohmu, semua orang menunggumu diruang tamu, kita harus merencanakan ulang perburuan relik sialan itu” Priam ingin memprotes tetapi ionia menaikan jari telunjuknya “jika dalam lima menit aku tidak melihatmu dibawah, aku akan menyeretmu menggunakan ususmu, bodoh”

Ironis, dulu priam membenci ionia karena dewi itu sangat merepotkan, menertawai xander saat saudaranya itu mengaku mencintai ionia dan persis seperti estel, ionia menderita karena coctyus tetapi dewi itu bertahan. estelnya oh zeus dia sangat merindukan wangi madu dan matahari wanitanya.

***

Estel mendang kuat high daemon yang menghalangi jalannya, dia terkejut dengan kemampuan berteleportasi layaknya dewa-dewi yunani. Kejutan lainnya estel bisa menciptakan api dari tangan kosong. Hades duduk disinggasannya kaku. Sabit of hel ditangan kiri hades. Estel menebas lebih banyak iblis, darah hitam memericik dipakaiannya tetapi dia terus maju.

“Dua minggu lalu pasanganmu melakukan hal yang sama tapi dia tidak mendapatkan apapun, jangan mencoba peruntunganmu perempuan” ucap hades dengan nada mengejek, estel menaikkan alis tidak mengerti, menebas lengan iblis terakhir hingga estel berdiri ditengah kuil hades.

 

Gemetaran dan diselimuti amarah luar biasav“Berhenti membual, kau harus membayar dosamu, iblis terkutuk” estel melesat maju menutup jarak dia dan hades. Hades yang sudah mengantisipasi serang, menangkis pedang estel hingga bunyi besi beradu. Estel mencoba meraih sabit of hel, tapi hades menendangnya.

“Wow saudariku kau terlihat kepayahan” loki muncul dengan senyum lebar.

Estel mengarahkan pedang pada loki, “kau pengkhianat asgard yang menjijikan” Estel menyerang loki brutal, kewalahan karena bukan hanya loki tapi hades turut menyerangnya.

Ada beberapa sayatan serius memenuhi tubuh estel, paling parah diperut yang meneteskan darah. Dia tidak akan bertahan lama tapi sebelum mendapat sabit of hel dia pantang menyerah.

Dirinya sadar hades tidak benar-benar menggunakan sabit of hel karena benda itu hanya berfungsi pada penerus niflhaim. Mengerahkan semua kekuatannya estel menciptakan bola api besar lalu melempar kearah hades lalu menubruk tubuh hades kuat. Estel merasa sebuah tusukan ditulang rusuknya, sial. Sekuat tenaga estel menarik sabit of hel

Sreeettt

Sebuah tusukan lain bersarang di punggung estel. Disisa kesadaran estel mendengar bisikan Temuilah para ksatriaku. Suara zeus mengalun lembut. Digenggamnya sabit of hel. Demi odin dia harus tetap sadar

Wusss

estel menghilang, tubuhnya ambruk diatas tanah berumput, matahari menyengat tubuh. Ngilu disekujur tubuh estel. Darahnya menetes diatas rumput hijau. Kenapa zeus menyuruhnya kemari, dilihatnya kasil berbata merah berdiri kokoh dihadapannya asing. Paru-paru estel sakit karena nafas yang tersengal, dia menghapus darah dipipinya. Sedikit kabur tapi estel dapat melihat penghuni kastil berhamburan keluar. Estel tidak bisa melihat ekspresi mereka hanya seorang pria berlari kearahnya, memeluk tubuh estel hati-hati

“Estelku” suara pria itu parau bercampur rindu yang mendalam.

 

 

 

 

 

?? jangan lupa komen

sedih sudah mau selesai. mau bikin kisah ksatria lainnya tapi belum ada waktu. #soksibuk ??

ryindini

i love reading

4 Komentar

  1. Rena Augia Putrie menulis:

    yeeyyy…. ternyata ketemu lg sm priam…

  2. estelku……priam bucin wkwkkw

    1. bucin sejati ?

  3. Rindu berat sama priam…