The King Ghost Wife
Chapter 1 – Jiwa yang Berubah
Disebuah kamar tradisioanal, dua orang pelayan tengah merawat seorang gadis muda yang tengah tertidur, mereka tidak tahu apakah gadis itu akan bangun atau tidak, sudah beberapa hari gadis itu telah tertidur karena koma.
Seorang pelayan yang tengah merapikan kekasih tercengah melihat gerakan tangan gadis itu. “Lihat tangan tuan putri bergerak”
“Mana? Mana? Benar-benar tangan tuan putri bergerak. Lihat kelopak mata tuan putri dan juga bergerak!” Rekannya lari dan membuat Sang Sang Sang Putri.
Dua orang pelayan itu berseru gembira melihat kondisi putri Jialin yang mulai sadar. “Cepat panggil Junzhi, tuan putri mulai sadar.”
“Baik” pelayan itu dengan cepat pergi memanggil pelayan utama Sang Putri.
Gia sayup-sayup mendengar suara dan membuat bagian mendorong.
“Sial kepalaku sakit sekali” Gia membantin sambil menyantap buku-buku yang berdenyut sakit.
“Putri syukurlah kamu bangun.” Seorang pelayan yang baru saja datang segera menghampiri Sang Putri.
Giaulitan terbuka dan melihat pemandangan yang asing itu. Apa yang disebutnya adalah bangunan dan perabotan yang terbuat dari kayu, Gia mengerutkan dahinya melihat sekeliling.
“Dimana ini?” Gia mencoba bangun dari tempat tidurnya dan di bantu oleh pelayan itu.
“Putri sekarang anda berada di kamar anda” jawab si pelayan bingung kenapa sang putri menanyankan keberadaannya, jelas-jelas dia berada di kamarnya sendiri.
“Tidak tidak ini bukan kamarku. Dan siapa kamu?” Gia mengerutkan keningnya melihat pakaian aneh yang dikenakan gadis itu.
“Putri anda tidak mengenalĀ nubi?” Si pelayan kaget dengan pertanyaan sang putri. Ia tidak mengenalnya? Padahal dia selalu disamping sang putri sejak dulu.
(Nubi = Cara pelayan wanita memanggil dirinya a.k.a aku)
“Putri? Siapa putri?” Gia malah berbalik bertanya dengan heran. Seingatnya Gia adalah gadis yatim piatu sejak kecil, sejak kapan dia menjadi putri?
“Pu.. putri… anda tidak ingat siapa anda? Putri pasti bercandakan tidak mungkin putri hilang ingatan” si pelayan mulai sedih dengan keadaan sang putri yang dia kira hilang ingatan.
“Hilang ingatan? Siapa juga yang hilang ingatan, aku masih ingat semua kenangan yang kuingat sejak dulu. Tapi tunggu dimana ini? Tempat ini sungguh aneh semua bangunan terbuat dari kayu dan perabotan yang terkesan kuno dan pakaian apa yang digunakan gadis ini kenapa kuno sekali dan tidak fashionable?”Ā Gia mulai curiga ia berada di tempat asing yang tidak pernah ia kenal sama sekali. Semua keadaan di kamar ini seperti di zaman kuno yang dia lihat di film dan serial kolosal China.
“Tunggu siapa namaku dan dimana aku” Gia langsung bertanya pada si pelayan dan mencoba menghilangkan fikiran mustahil yang tiba-tiba terlintas dikepalanya.
“Pu… putri… tidak ingat?” Si pelayan mulai kaget dan khawatir jika sang putri benar-benar hilang ingatan.
“Cepat jawab pertanyaanku!” Bentak Gia pada si pelayan. Gia mulai jengah dengannya yang tak segera menjawab pertanyaannya.
“Pu.. putri” Si pelayan mulai ketakutan karena sang putri tidak pernah membentaknya apalagi menatapnya dengan mata dingin yang menakutkan yang tidak pernah ia tunjukan.
“Cepat!” Gia mulai kehabisan kesabaran dengan sikap pelayan itu.
“Na.. nama putri adalah Rong Jialin, putri dari kaisar Rong Gao Ming dan mendiang Permaisuri Zhang Junda anda adalah putri pertama kekaisaran ini dan anak ketiga dari mendiang Permaisuri Zhang Junda. Anda memiliki saudara kembar yang bernama Rong Baojia yang sekarang sedang mengikuti masternya untuk melakukan latihan kultivasi dan anda adik dari Rong Jing Ying Putra Makota kekaisaran ini .” Jelas si pelayan sambil menundukan kepala.
“Putri Rong Jialin… anak ketiga dari kaisar dan permaisuri terdahulu”Ā Gia mengerutkankan dahinya bingung dengan semua informasi yang di jelaskan pelayan, seingatnya ia adalah yatim piatu yang di besarkan di panti asuhan tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa ia akan menjadi putri.
“Tunggu dimana tempat ini?” Kata Gia semakin ketakutan dengan pikiran yang tiba-tiba terlintas di benaknya.
“Ini di Paviliun Teratai Hitam tempat tinggal yang mulia putri di istana kekaisaran Xue Ying” jelas si pelayan.
“Sialan benar dugaanku ternyata aku bertransmigrasi ke antah berantah”Ā batin Gia sambil menutup matanya dengan lengannya.
“Siapa namamu?”
“NamaĀ nubiĀ Junzhi yang mulia” Jawab pelayan itu yang ternyata bernama Junzhi.
“Junzhi bawa aku ke perpustakaan dan carikan peta dan buku-buku sejarah tentang dunia ini” perintah Gia tanpa menghiraukan tatapan bingung Junzhi.
“Baik yang mulia” dengan patuh Junzhi segera melaksanakan perintah sang Putri.
***
Ditengah rapat yang dilakukan oleh Kaisar dan penjabatnya di aula istana tiba-tiba datanglah pelayan dari Paviliun Teratai Hitam untuk mengabari keadaan putri Jialin kepada Kaisar.
Setelah memberikan hormat kepada Kaisar, pelayan itu segera mengatakan keadaan putri Jialin “Mohon maaf atas kelancanganĀ nubiĀ yang mulia,Ā nubiĀ disini melaporkan keadaan yang mulia putri Jialin”
Tiba-tiba semua orang menghentikan aktivitas mereka dan fokus melihat pelayan dari Paviliun Teratai Hitam.
“Cepat katakan keadaan Jialin! Apakah dia sudah sadar?” Perintah kaisar.
“Tuan Putri sudah sadar yang mulia, keadaan beliau sudah membaik te… te… tapi…” Si pelayan mulai ragu ragu menyampaikan keadaan Jialin.
“Ada apa dengan Jialin cepat katakan!” Sang Kaisar mulai marah dengan jawaban ragu-ragu si pelayan
“Mohon ampun yang mulia, menurut keterangan pelayan pribadi putri. Putri Jialin mengalami hilang ingatan bahkan namanya sendiri Tuan Putri tidak ingat.” Dengan gemetar si pelayan berlutut dihadapan kaisar.
Kaisar bangkit dari tahtanya dan berseru kaget. “Apa katamu Jialin hilang ingatan?”
“Iya yang mulia, itulah yang disampaikan pelayan pribadi putri kepadaĀ nubi” Jelas si pelayan melemparkan semua tanggung jawab kepada pelayan pribadi putri.
“Rapat hari ini kita tunda sampai sini, ada urusan yang harusĀ zhenĀ kerjakan” dengan ayunan lengan sang kaisar mengusir semua penjabat negara dan bergegas menuju paviliun teratai hitam.
(Zhen = Cara Kaisar memanggil dirinya a.k.a aku)
Tiba-tiba Putra Mahkota keluar dari barisan penjabat dan menghampiri Sang Kaisar yang hendak menuju Paviliun Teratai Hitam. “Yang mulia saya ikut untuk melihat Putri Jialin”
Kaisar menaikan alisnya heran karena seiingatnya Putra Mahkota tidak menyukai Putri Jialin walaupun dia adalah saudara kandungnya sendiri. “Putra Mahkota kau ikut ke Paviliun Teratai Hitam?”
Putra Mahkota mengangguk. “Saya khawatir dengan keadaan adik saya yang mulia” Jawab Putra Mahkota dengan wajah lurus.
“Baiklah mari kita kesana”
***
“Sialan ternyata benar aku bertrasmigrasi ke dimensi lain yang isinya orang kuno semua. Dan apa-apa ini, disini semua orang memiliki kekuatan yang menunjukan hierarki masyarakat.” Gia langsung menutup buku sejarah Kekaisaran Xue Ying dengan marah. Dia tak pernah berfikir bahwa insiden itu malah membuatnya bertransmigrasi ke Kekaisaran Xue Ying yang tidak pernah tercatat dalam sejarah apapun. Ini semua salah orang yang telah membunuhnya! Jika saja ia bisa kembali kedunianya dulu, dia akan memotong tubuhnya ribuan kali untuk memuaskan rasa bencinya.
Sebelum membaca buku dari Junzhi, Gia masih berfikir bahwa dia mungkin masih di dunianya walaupun pakaian orang disini seperti pakaian China kuno. Tapi kenyataan yang sebenarnya malah menamparnya, ia bertrasmigrasi ke dunia lain yang isinya orang kuat memerintah dan orang lemah ditindas. Walaupun di dunianya seperti itu, tapi disini lebih parah karena tanpa kekuatan kau akan dianggap sampah.
Di dunia ini terbagi menjadi 3 benua, 9 kekaisaran, 40 kerajaan, dan ratusan kota-kota kecil yang tidak masuk dalam sebuah kekaisaran maupun kerajaan. Salah satunya adalah Benua Tianwen, benua ini memiliki suhu dingin dan selalu terjadi musim dingin, hanya beberapa daerah saja yang memiliki suhu yang normal dan tanah yang subur. Mayoritas orang-orang dibenua ini memiliki elemen es dan air. Pendapatan utama dari benua ini adalah mutiara cahaya yang menghasilkan cahaya yang terang dan banyak orang menginginkannya walaupun sangat mahal.
Benua lain adalah Benua Tianming, berkebalikan dengan Benua Tianwen, Benua Tianming memiliki suhu panas dan memiliki banyak padang pasir, benua ini sangat cocok untuk berkultivasi orang yang memiliki elemen api dan angin. Benua ini sangat dekat dengan Kekaisaran Xue Ying dan sering melakukan kerjasama. Benua ini juga menghasilkan mutiara cahaya namun dengan jumlah yang sangat sedikit karena hanya satu tempat yang menghasilkannya. Penghasilan utama dari benua ini adalah berbagai tanaman yang tubuh disana, karena disana memiliki tanah yang paling subur.
Dan Benua terakhir adalah Benua Tianzi, benua ini memiliki suhu yang relatif stabil dan memiliki tanah yang subur. Hasil pertanian dan pertambangan menjadi hasil utama Benua ini, mereka tidak memiliki tempat yang menghasilkan mutiara cahaya dan hanya mengandalkan benua lain untuk mendapatkannya, benua ini memiliki 3 kekaisaran, 15 kerajaan, dan ratusan kota-kota kecil. Dan negara yang Gia tinggali sekarang adalah Kekaisaran Xue Ying.
Dunia ini kekuatan seseorang terbagi menjadi 5 level dan setiap level terdiri dari 9 tingkatan yaitu :
Level 1 – Origin Realm
Level 2 – Spirit Realm
Level 3 – King Realm
Level 4 – Emperor Realm
Level 5 – Lord Realm
Setiap tingkatan level memiliki kesulitan masing masing, semakin cepatĀ kultivatorĀ dari Origin Realm naik maka kesulitan yang akan ia hadapi semakin besar. Oleh sebab itu banyak jeniusĀ kultivasiĀ yang gagal dalamĀ kultivasiĀ hingga menjadi cacat sampai meninggal karena berlatihĀ kultivasi. Oleh sebab itu masyarakat tidak terkejut bilaĀ kultivatorĀ jenius yang berada dipuncak tiba-tiba jatuh kebawah dan kehilangan kekuatan dan penghormatan orang-orang. Karena berlatihĀ kultivasiĀ seperti pedang bermata dua, yang akan melukai lawan dan dirinya sendiri.
(Kultivasi = Beladiri)
(Kultivator = Ahli beladiri)
Gia masih membaca buku sejarah dengan sungguh-sungguh tanpa melupakan informasi detail dari buku. Karena ia harus tahu apa pun tentang dunia ini sebelum ia memutuskan bertindak, ia tidak akan mau dan meremehkan hal-hal yang memungkinkan dia bisa mati kapanpun.
Gia yang masih terlalu larut dalam bacaannya tiba-tiba tiba-tiba tersentak dengan pengumuman Junzhi dari luar bahwa Sang Kaisar bersama Putra Mahkota telah tiba di kediamannya.
“Yang Mulia Kaisar dan Putra Mahkota Dapat Tiba”
-TBC-
I like it
:berharapindah :berharapindah :berharapindah :berharapindah
I like it