________________________
Sinopsis
‘Gadis aneh, apa yang kau lakukan hari ini? Kau sibuk mengupil atau menggosok bak mandi?’
Demikian pesan yang Satria kirimkan sebagai pemanis di pagi hari. Ia menanti dengan sabar balasan pesan dating-nya sembari meremas pena.
Drrtt drrtt drrrttt
Sebuah panggilan masuk baru saja menyambangi ponselnya. Satria berdeham kemudian mulai menekan tombol hijau di layar datarnya.
“Lo kira gue babu hah? Ngupil ap–“
“Kamu, dear. Inget perjanjiannya, dilarang pake lo-gue.” Ia memotong ucapan sang lawan bicara.
“Oke, kamu. Aku lupa sama perjanjiannya. Makasih, udah ngingetin.”
“Ya, cepet lanjut lagi marah-marahnya.”
“Kamu kira aku babu hah? Enak aja gosok bak mandi! Ngupil? Astaga! Bang Sat-ria ketahuan banget kebiasaannya satu itu. Situ kali yang hobi ngupil.”
“Fella, ngupil is sunnah. Kalo manusia nggak ngupil, penuh dong itu lubang hidung. Aku ‘kan lagi ngingetin kamu udah ngupil belum. Siapa tahu lupa,”
“Jijik Bang Sat-ria,”
“Stop call me like that. Nggak usah pake Bang kalau tujuannya ngejek.”
“Gimana dong? Aku enakan pake Bang. Bang Sat-ria.”
“Dasar cewek rese! Ababil!”
Tut
Satria menutup teleponnya sembarang. Gagal sudah niatannya untuk mencoba bermanis-manis ria dengan gadis itu. Sampai gajah beranak buaya sekalipun, mimpi saja ia melakukannya!
_._._._._
Raffaztyano Satria W. Dia terbiasa menyingkat nama belakangnya sendiri demi kepentingan penyelamatan harga diri. Editor super nyinyir yang hobi memberi komentar nylekit bin sadis. Di usianya yang mau menginjak kepala tiga, track record-nya berpacaran masih fitri alias bulat telur alias kosong melompong.
Nah, apa jadinya kalau suatu saat dia harus membelokkan nyinyiran pedas ala cabe man andalan miliknya menjadi rayuan manis penuh godaan?
_______________________
Want more? You can meet me in Wattpad : @leefe_16 :)
Thank you~
Bang sat 🤣