Vitamins Blog

Pertemuan Asing

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

22 votes, average: 1.00 out of 1 (22 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Waktu tetap berputar semestinya meski aku dan kamu tak lagi ditempat yang sama. Jalan yang kita pilih dari awal itulah yang membawaku dan dirimu berjarak dari tempat terdekat yang pernah kita singgahi. Meski awalnya berat, namun kaki ini tetap melangkah menjauh, memilih untuk tak lagi mengambil resiko jika pada akhirnya kita bersama hanya untuk saling menyakiti.

Pertemuan kita di awali dengan pertemuan asing, sebagaimana aku menganggapmu sebagai hembusan angin biasa kala musim panas hari itu. Aku tak peduli, hanya saja aku penasaran karena kau tak kunjung memperlihatkan diri, tapi meninggalkan banyak pesan lewat orang lain.

“Dasar pengecut, goda orang aja musti lewat perantara!”

Aku tak pernah menganggap semua pesan-pesan yang teman-temanmu sampaikan padaku itu sebagai kode apalagi ancaman untuk waspada. Daripada menghadapi laki-laki tak jelas rupanya bagaimana, lebih baik aku pergi menenangkan diri setelah ujian akhir semester itu berakhir.

Aku berpaling ke segala arah ketika suara seorang lelaki memanggil nama panjangku. Tapi tak ada satupun manusia yang ku kenali diatas sana, hanya ada orang-orang asing yang lalu lalang serta beberapa anak laki-laki yang berdiri menghalangi jalan koridor dekat tangga.

Sekali lagi aku berpaling hanya untuk menemukan wajah-wajah asing lagi, tapi itu gerombolan anak laki-laki, aku tau mereka biasanya suka menjahili murid perempuan. Aku mendengus, entah kenapa seseorang hobi sekali memanggil nama panjangku. Terlebih itu orang asing, yang pastinya tak akan aku pedulikan siapa itu.

syniaraikai

Dunia kedua yang menjadi pelipur lara adalah ketika pikiran melayang meninggal raga sekejap rasa.

2 Komentar

  1. :tepuk2tangan

  2. Chrismaylindra menulis:

    :TERHARU