Vitamins Blog

Being his girlfriend : Satu

Bookmark
Please login to bookmark Close
35 votes, average: 1.00 out of 1 (35 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

“Jen, gue balik ya.”

Jennifer merasakan seseorang mengguncang pelan bahunya, membuat gadis itu membuka kedua kelopak matanya yang terpejam, dan langsung mendapati temannya sudah berdiri.

“Hah? Masih sore, Yas, tumben.” Ujar Jennifer, menghela tubuhnya untuk bangkit dan menggunakan tangannya mengikat asal rambutnya.

Tyas memutar bola matanya, “Mendingan lo cuci muka deh, Jen, supaya sadar kalau ini bukan sore lagi.” Jennifer langsung menolehkan kepalanya kearah jam yang menggantung di dinding kamar kost nya. Matanya langsung membulat sempurna, “Jam 8 malem?!” Jennifer menoleh kembali kearah Tyas.

Tyas mengangguk.

“Gila! Ini kita tidur apa mati suri sih?” Jennifer berdecak. Masih tidak percaya kalau ini sudah malam. Sesuai yang diingatnya tadi, mereka pulang dari kampus jam 11 siang, lalu dirinya dan Tyas memutuskan mampir ke kosan untuk membeli nasi padang yang super enak di gang kosan Jennifer setelah itu baru keduanya akan pergi ke pusat perbelanjaan.

Tyas terbahak. “Gue rasa kita mati suri deh karena kekenyangan makan Nasi Padang si Uda.” Tyas mendesah, “Gagal deh diet selama liburan gue tiap sama lo.”

Jennifer bersungut, “Kok jadi gue sih? Kan lo yang ngajakin beli tu Nasi Padang.”

“Ya gimana, surga dunia banget nasi padang nya uda, Jen.” Jawab Tyas sambil cengegesan membuat Jennifer memutar bola matanya. Tapi, mau tak mau Jennifer membenarkan ucapan temannya itu. Nasi Padang di warung milik uda ini memang sesuai dengan lidah kedua gadis itu. Hampir tiap hari saat selesai kuliah siang, kedua nya pasti membeli di warung itu. Kecuali jika Tyas dan Jennifer sedang bosan makan nasi atau ketika kedua nya pulang sore hari karena kelas pengganti.

Jennifer kembali bertanya, baru sadar kalau rencana mereka hari ini gagal karena sebungkus nasi padang.

“Yas, kita nggak jadi dong nyari jodoh hari ini?”

 

Tyas mendesah pelan, kemudian berujar, “Besok deh, dari kampus langsung ciao ya, cuy. Nggak pake mampir-mampir kosan lo, ntar mati suri lagi.” Tyas menggerling. “Dah ah, gue cabut. Nyokap dari tadi nelponin anak perawan.” Lanjut Tyas.

 

Sebelum Tyas menghilang di daun pintu, Jennifer bergumam menitipkan salam untuk Tante Yana-Ibunda Tyas- yang langsung ditanggapi Tyas dengan jemari membentuk simbol ‘oke’ , kemudian tubuhnya menghilang dibalik daun pintu kosan Jennifer.

 

***

 

Jennifer menghidupkan layar ponselnya dan pada detik setelahnya ia mematikan layar ponselnya kembali. Dan mengulangnya. Jennifer menghembuskan napas kesal saat menyadari tidak ada notification apapun di ponselnya. Ralat, satupun.

 

“Ini hape gue rusak atau gimana sih…” Gerutunya. Ia menatap jam pada dinding kamar kost nya.

 

Pukul 10:45 p.m.

 

Sudah hampir tiga jam saat Tyas pulang dan hampir dua jam saat Jennifer selesai mandi. Kantuk sudah sepenuhnya lenyap dari matanya dan sekarang ia sedikit menyesal karena bukannya melanjutkan tidur tetapi malah membersihkan dirinya yang berakibat hilangnya rasa ngantuk seperti minum dua gelas kopi pahit.

 

Jennifer kembali meraih ponsel bewarna silvernya, kali ini ia memilih berselancar di dunia maya untuk membuang jenuhnya. Gadis itu lalu membuka aplikasi berbagi foto yang sedang populer saat ini, jemarinya menekan simbol love untuk setiap foto random di feeds nya tanpa melihat dengan seksama foto-foto tersebut.

 

Jemari Jennifer berhenti menscrol tepat di salah satu foto di feeds instagramnya. Air muka nya tiba-tiba saja berubah saat melihat gambar unggahan salah satu pengguna instagram itu. Kucing lucu bewarna abu-abu pekat yang mewarnai bulu lebatnya. Jennifer yakin jika itu adalah kucing milik si pemilik akun tersebut karena pemilik akun itu selalu saja mengunggah foto kucing di dalam instagramnya. Pikiran Jennifer langsung mengingat inilah sebabnya ia memfollow akun tak dikenal itu. Karena kucing lucu nya.

 

Jennifer penggila kucing, tetapi ia sama sekali belum pernah memelihara kucing di rumahnya karena sang Mama tidak memperbolehkannya untuk itu.

 

Tanpa berfikir panjang, Jennifer langsung menekan icon love pada foto itu. “Gue ngiri sama ni cowok. Kucingnya lucu banget ih…” Gumam Jennifer. Tangannya tanpa sadar mengklik icon yang langsung memaparkan profile dengan username @HanggaraJi . Jennifer kaget, namun ia tidak berniat untuk kembali menjelajah foto-foto lainnya. Sebab, pengguna ini memiliki feeds yang begitu memanjakan mata Jennifer. Meskipun ia sudah pernah menstalking akun ini saat pertama kali ia memutuskan untuk menfollownya, Jennifer masih saja kagum dengan kelucuan kucing si pemiliknya, plus hasil bidikan nya juga. Jennifer yakin selain menyukai kucing cowok yang profile nya sedang ia telusuri ini juga hobi fotografi karena unggahan fotonya begitu luar biasa keren.

 

“Yaampun! Mati gue!” Jennifer berteriak saat menyadari kalau ia tanpa sengaja menekan love pada postingan @HanggaraJi . Jikalau postingan itu adalah postingan baru-baru ini sih tak masalah, tetapi kenyataan saat Jennifer melihat tanggal yang tercantum di pojok bawah itu yang membuatnya langsung menghardik dirinya sendiri.

 

“Itu postingan tiga bulan yang lalu, Jen. Astaga, apa guna IPK gede kalau stalking instagram orang aja lo nggak lulus.” Jennifer mendesah. Kemudian dengan cepat menekan kembali icon love itu dan segera keluar dari aplikasi tersebut.

 

Baru saja Jennifer memutuskan untuk memejamkan matanya, ponselnya bergetar.

 

Jennifer menekan tombol bagian atas agar layar ponselnya menyala dan matanya langsung membelalak saat melihat pop up notification instagram dilayarnya.

 

@HanggaraJi send a message

Thankyou, udah berusaha keras stalking kucing gue :D

 

Jennifer mengutuk dalam hati. Kemudian pikirannya bergelut antara segera membuka DM itu atau pura-pura belum mengetahui DM itu?

 

Jennifer memilih opsi yang kedua. Tangannya bergerak menaruh kembali ponsel keatas nakas tempat tidur dan kembali memejamkan matanya. Namun, ia gagal. Sudah sepuluh menit berlalu tetapi ia tidak juga terlelap.

 

Dengan mendesah frustasi, Jennifer menggerakkan tangannya untuk meraih ponsel miliknya.

 

To @HanggaraJi : iya nih, gue fans berat kucing lo. Lucu banget!

 

@HanggaraJi send a message : Namanya Noah, Jen. Eh, gue manggil Jen nggak masalah kan?

 

Jennifer tersenyum. Kemudian segera mengetik.

 

To @HanggaraJi : Jadi, tu kucing jantan? Gue kirain betina… Iya, temen-temen gue juga manggil gue dengan panggilan itu kok, Hanggara.

 

@HanggaraJi send a message : Iya, laki.

 

@HanggaraJi send a message : Panggil Aji aja, Jennifer. Nicholas juga biasa manggil gue itu kok. :)

 

Jennier membeku pada menu direct message instagramnya. Jennifer menelan ludah.

 

“Dia… Kenal sama Nic juga? Dia… Tau gue?” Jennifer bergumam. Matanya masih lihat layar ponselnya yang kini memunculkan sebuah pesan baru dari akun yang sama.

 

@HanggaraJi send a message : Jennifer?

 

Selang dua menit sebuah pesan kembali masuk.

 

@HanggaraJi send a message : Lo udah liat, tapi nggak ada tanggapan. Ini gue ada bikin salah atau lo ketiduran?

 

Satu notification kembali berbunyi, mata Jennifer langsung membelalak dengan sempurna ketika melihatnya,

 

@HanggaraJi requests to follow you.

 

HanggaraJi… Aji… Triaji Hanggara…

Jantung Jennifer berhenti berdegup kencang ketika menyadari persamaan nama belakang dan nama panggilan itu. Namun, dengan segera ditepis pikirannya itu. Jennifer mengenal–lebih tepatnya mengetahui–seseorang yang memiliki panggilan sama dengan seseorang yang mengirimi pesan di instagramnya itu. Namun, seseorang yang diketahui oleh Jennifer itu adalah jenis cowok yang sangat tidak mungkin penyuka kucing meskipun…

 

Tunggu dulu! Jennifer menahan napasnya, Aji yang diketahui nya juga suka fotografi!

 

Jantung Jennifer kembali berdetak tak karuan, kemudian gadis itu dengan cepat membuka kembali profile cowok itu dan menuju penandaan foto. Jennifer yakin bahwa dirinya akan menemukan jawaban apakah cowok si penyuka kucing ini adalah orang yang sama dengan teman satu universitasnya.

 

Jennifer merasakan pasokan udara disekitarnya tiba-tiba saja menghilang kala membuka salah satu foto yang ia kenali. Memang orang didalam frame itu berkisar puluhan orang, tetapi baju seragam yang digunakan oleh orang-orang dalam foto itu yang meyakinkan Jennifer kalau Aji adalah Aji. Maksudnya, Triaji Hanggara. Mahasiswa fakultas Komputer. Populer.

 

Tbc

10 Komentar

  1. wow…kejutan ga sengaja kenal sma cogan kampus yg populer,,, rejeki anak soleha ini mah :LARIDEMIHIDUP

    1. Wkwkwkw iya nih rejeki banget ?

  2. nananafisah184 menulis:

    Woowww.. Surpraise buat anak sholehah :PELUKRINDU
    Gak usah nyari jodoh deh besok :dragonhihihi

    1. Hihii liat2 ig ajah ka, siapa tau jodohnua disana juga

  3. Unchhh bagus banget story nya thoorr :NGEBETT

    1. Thankyouuuu :PATAHHATI

  4. Wow jodohnya udh ketemuuu

  5. wuhu…..klo gini sih asik, dumay nya nyambung duta…. :NGEBETT
    sukaaaaa kucingggg :inlovebabe :inlovebabe

  6. Gue kapan ya dapet rejeki kayak gini ?

  7. fitriartemisia menulis:

    ughhh gemesh banget malahhhhh rejeki ya hahaha