Vitamins Blog

Mengejar Waktu Lagi

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

15 votes, average: 1.00 out of 1 (15 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Loading…

 

 

 

 

Aku menatap laki-laki yang membalut luka di telapak tanganku. Kau kembali…

 

 

Saat kau pergi meninggalkan aku sendiri. Hatiku kosong, aku marah. Tapi bukan padamu lebih pada diriku yang mencintaimu.

Waktu terasa hening. Hening waktu saja diam melihatku sekarang. Menyedihkan. Aku mengedarkan mataku keseluruh ruangan memastikan. Aku harus keluar.

 

Aku berada di ruangan berbentuk persegi tanpa pintu.Lalu bagaimana aku keluar?

Aku memukul kaca jendela. Sekali, dua kali. Terus hingga tanganku perih. Kaca mulai bergetar, aku tahu aku harus memecahkannya. Hanya dengan begitulah aku bisa keluar.

Kaca itu tebal, tapi tak menyurutkan semangatku untuk menyerah. Aku memukulnya lebih keras…. Cairan warna merah membasahi kaca itu, peluh keringat menetes di pelipisku.

 

Retakan menghiasi kaca di depanku. Tanganku mati rasa, sakit karena darah yang mengalir melumuri kedua tanganku…. masih ada. Tanganku pegal. Aku ingin menyerah, sia-sia. Aku edarkan kepalaku ke belakang. Kosong.

Aku menggenggam tanganku yang bergetar. Air mata membasahi wajahku.

 

“Sudah selesai” ucap kau.

Aku mengangguk. Kau menggenggam tanganku, memandangi tanganku yang dibalut perban. Wajah kau sedih, ada penyesalan di sana. “Aku baik-baik saja”

Kau terdiam. “Kenapa kembali? Harusnya kau tak kembali”

Air mata membasahi perban di tanganku. Aku menatapnya penuh tanya. Kenapa kau menangis?

 

Setelah sekian lama kenapa dia baru kembali sekarang. Aku menutup mataku. Meredam semua perasaan. Aku membuka mata. “Kenapa baru sekarang? Setelah sekian lama. Pergilah”

“Tak ada kesempatan?”

“Andai aku bisa memberikannya. Takdir kita telah terenggut oleh waktu. Kau harus mengejar waktu untuk diberikan kesempatan”

“Bagaimana perasaanmu padaku?” tanya kau.

“Aku tak tahu. Bagaimana perasaanmu padaku?”

Kau tersenyum. “Aku mencintaimu”

 

 

Jantungku berdetak kencang. Setetes air jatuh di pipiku.

 

 

AKU TERNYATA MASIH MENCINTAIMU

 

6 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Ini lanjutan mengejar waktu yg kemarin kah? atau beda cerita lgi? :ragunih
    Klo msh saling mencintai knp jdi saling menyakiti hati masing2 :PATAHHATI, apa ga bsa bersatu kah?

    1. ini kelanjutannya.
      katanya cinta tak harus memiliki. aku mengerti cinta macam itu lebih dari siapapun. Kenapa saling menyakiti, mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

      ini rahasia sebenarnya : Kau kembali setelah 10 tahun meninggalkan Aku. Ini fakta. aku telah melewati waktu panjang untuk merenungkan keputusan ini.

  2. Terus knpa berusaha keluar klo gak bisa memberinya kesempatan pdhl dia udh kembali..Kisah yg sedih :PEDIHH :PEDIHH

    1. Karena waktu tak bisa kembali. Aku hanya ga bisa kasih kesempatan pada kau.
      Ini cara aku mencintai kau.

      Saya sebagai writer juga sedih saat menulisnya. :GERAAH :GERAAH
      Butuh waktu satu tahun bagi saya hingga akhirnya memutuskan menulis ini. Kisah ini rencananya akan saya tulis setelah karya saya yang lain selesai.
      Makasih loh mau baca.

  3. fitriartemisia menulis:

    arghhh kisah nyata kah ini?
    dia yang kembali setelah memilih pergi?

    1. Gimana ya? Ini inspirasi dari cerita saya yang lain. Semoga ga kejadian deh.