Vitamins Blog

Rahasia Hati II

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

16 votes, average: 1.00 out of 1 (16 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Kata orang cinta itu seperti embun di pagi hari; menyejukkan hati yang haus akan kasih, membilas dahaga dengan madu, dan menyegarkan jiwa yang merindu untuk disadarkan oleh perhatian. Cinta yang benar-benar menutupi seluruh benak dengan bayangan. Cinta yang membutakan.

Sejujurnya aku tak terlalu mengerti rasanya dicintai dan mencintai. Mereka mulai mempertanyakan segala yang tak kumengerti; bagaimana cara memahami perasaan seseorang? Apa ia yang kita cintai akan berbalik menyayangiku? Apakah ia memang yang dijodohkan bagiku? Apakah dia mencintaiku? Bagaimana caranya melupakan ia yang pernah mengisi hatiku?

Apakah, apakah, dan apakah.

Aku hanya bisa menjawab, “Aku tidak tahu.”

Lalu, mereka—orang-orang yang meminta nasihatku—akan menampakkan wajah kesal. “Kau seharusnya tahu jawabannya!” tuntut mereka padaku.

Hei, Kawan. Aku hanyalah bagian kecil dari sedikit kesadaran yang kalian sebut sebagai, “nurani”, “nafsu”, dan “ego”. Namun sebenarnya aku bukan termasuk ke dalam tiga hal tersebut.

Aku terlahir ketika kalian merasa senang berjumpa dengan seseorang yang kalian anggap akan melengkapi takdir. Kalian menamaiku sebagai cinta, namun segera setelah kalian mencecap rasa pahit dari cinta, kalian memanggilku sebagai benci.

Benci dan cinta.

Apa kau membencinya?

Apa kau mencintainya?

Sayang, kenapa kalian senang sekali menyandingkan dua hal yang saling bertolak belakang tersebut? Hari ini aku kausebut sebagai cinta. Esok kaupanggil aku dengan benci. Lalu, yang manakah aku ini? Benci? Cinta?

Duduklah, tenangkan pikiran kalian.

Pada dasarnya aku pun tak mengerti kenapa kalian membenci seseorang yang dahulu kalian cintai. Sebaliknya, aku pun tercengang saat bibir kalian berkata benci namun jauh di dalam sanubari, kalian merindukan ia yang kalian maki.

“Melihatnya membuatku sebal!” erangmu di malam musim panas. “Dia sungguh tidak peka!” protesmu di lain hari. “Aku sudah tak tahan lagi dengan sikapnya!”

Hei, hei. Sayang, bukan seperti itu caranya. Bagaimana bisa dia memahamimu bila kau tak pernah satu kali pun mengutarakan kejengkelanmu. Cinta itu mengenai hati, bukan? Astaga, siapa yang bisa mendengar suara hati selain Ia Yang Maha Memiliki Segalanya. Sayang, katakan padanya; berdua, dari hati ke hati, lalu berbicaralah. Tidak semua hati tercipta dengan rasa pengertian. Terkadang kalian perlu meraba dan menunjukkan sedikit rahasia yang kalian simpan.

Cinta juga membutuhkan perjuangan.

Lari, kejarlah ia yang kauimpikan.

Beberapa kali aku melihat sebagian dari kalian memilih berdiam diri; tak berani menatap ia yang sebenarnya mengisi malam-malammu. Oh Sayang, hati-hati. Tak selamanya segala yang dipendam itu akan tumbuh menjadi rumpun bunga. Kau tak tahu cara hati bekerja. Jangan sampai kau datang padaku dan menyalahkanku.

Dari hati ke hati.

Tatap matanya dan pastikan kau menemukan jawaban yang sesungguhnya.

Benarkah ia yang kauinginkan? Sanggupkah kau mencecap pahit yang nantinya menyertai perjalananmu? Mampukah kau mencintai seluruh dirinya?

Seluruh dirinya!

Ya, Sayang. Inilah yang kadang kalian lewatkan: mencintai seluruh bagian darinya; kebaikannya, kekurangannya, kelebihannya, sakitnya, amarahnya, dan segalanya.

Cintai seluruh dirinya maka kau akan mendapatkan dirinya seutuhnya.

Nah, masihkah kalian mampu melihatku yang ada di dalam dirimu?

6 Komentar

  1. Wah, setiap kalimat yang kamu tulis mengandung makna?. Suka deh. ??
    Bener banget, likeeeee

  2. farahzamani5 menulis:

    Eaaaa si kk
    Ahhhh keren kata2 ny
    Sukaaaaaaa
    Bca dri awal ga ngeh tau2 dah selesai
    Cintalah seluruh dirinya, aihhhh yuks mareeee mencinta eaaaa
    Kdng tanpa kita sadari, kita hanya mencinta kelebihan ny aja, tanpa mencinta kekurangan nya dkk nya
    Kk, ni short story bikin melting ting ting
    Ditunggu yg bikin melting ting ting ting ‘reader ngelunjak haha, Kaburrrrrrrrrrrrr sblm ka galuh dateng haha’

  3. Cinta dan benci katanya beda2 tipis lah, sllu mnjdi perbandingan yah

  4. fitriartemisia menulis:

    cintai seluruh dirinya, baiknya maupun buruknya xoxo

  5. syj_maomao menulis:

    Yapp aku setuju~ kalau kamu tidak memberitahukan apa yang kamu rasakan padanya, bagaimana dia akan tahu. Tapi yaa itulah perempuan, selalu menggunakan perasaan.
    Aku kagum sama kata-kata bagian bawah kak, dimana intinya itu jika kamu mencintai seluruh dari dirinya maka kamu akan mendapatkan dirinya secara utuh :YUHUIII

  6. Aku suka pembahasannya .. aku suka kata2nya