I Miss U

(16 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.Loading...

Semilir angin menyapa lembut wajah ayu sang gadis, gadis berkulit putih seputih susu dengan bola mata menyerupai rusa yang menampilkan kesan polos bagi si gadis.

 

Kedua bola mata gadis bertubuh ringkih itu nampak redup, kehilangan binar cerah yang dulu selalu terlihat.

 

Angin dengan lembut menyapa, membuatku secara refleks menutup kelopak mataku. Perasaan nyaman yang kurasakan seperti orang itu masih berada disini menemaniku.

 

Langkah demi langkah kurajut dalam keheningan yang selalu menemani dalam perjalananku menghampirimu, untuk berada di sisimu lagi.

 

Pemikiran bodoh yang kumiliki, bahkan jika aku melakukannya selama ribuan kali pun aku tetap tak bisa ketempatmu untuk menghampiri dirimu.

 

Cahaya bulan yang perlahan meredup hingga akhirnya menghilang dibalik awan hitam. Aku seperti sang dewi malam yang kehilangan cahayanya terpuruk dalam lubang kegelapan keputusasaan.

 

Tak mampu mengucapkan sepatah katapun saat di mana aku kehilangan dirimu yang merupakan tanda hancurnya dunia kecilku yang penuh kebahagiaan. Di mana kau sebagai sumber dari kebahagiaanku. Bibirku hanya bisa mengucapkan namamu berkali-kali. Semua memori kenangan indah berubah menjadi abu hitam.

 

Lingkaran kegelapan di sekelilingku nampak menyerupai selimut, menyelimuti tubuhku yang tak ubahnya tanpa nyawa  di dalamnya.

 

Saat keputusasaan itu kian menebal, rangkaian bintang-bintang kecil  naik mengisi langit membagi cahaya rentan yang dimilikinya pada makhluk hidup dunia fana menggantikan sang rembulan. Memberi secercah harapan juga kekuatan kecil untukku yang terlalu lemah menjalani hari esok kelabu milikku.

 

Memanggil namamu setiap hari mengharapkan kau datang dan menjawab panggilanku seperti yang sering kau lakukan, namun aku tak kunjung mendapat jawaban darimu. Saat aku selangkah lebih dekat denganmu, kau menjauh. Kembali mematikan harapan rentan yang kumiliki.

 

Keyakinan bodoh yang kumiliki, harapan semu yang tak kunjung padam membuatku semakin membenci diriku. Hati yang hancur menjadi kepingan-kepingan yang tak bisa utuh lagi.

 

Tuhan kumohon tolong aku mengakhiri penderitaan yang kurasakan, bantu aku keluar dari lingkaran setan yang kuciptakan dengan segala kenaifanku.

 

Ketidakbahagiaan yang selalu berusaha mengisi relung hatiku. Kerinduan akan dirinya terus melekat dalam hatiku memenuhi semua ruang, membuatku merasakan sesak yang tidak bisa kutanggung.

 

Aku sangat merindukan seseorang yang tak mudah untuk kulupakan. Dirinya yang selalu muncul dalam pikiranku, saat aku terlelap dan terbangun dari tidur singkatku.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

End.

 

 

 

 

 

An. Hai… Baca Short Story aku yuk?. Ekstra part Hatred belum bisa aku post?…

 

 

 

Makasih?.