Coba bayangkan sebuah kehidupan dalam kemiskinan yang tampak mulia, elegan dan indah, yang mungkin tidak akan bisa kau temukan dimanapun kecuali di sebuah drama. Tak peduli seberapa miskin dirimu, hal itu tak akan mengecilkan hatimu dari memberikan kasih sayang tanpa pamrih kepada orang-orang asing yang tidak kau kenal, dan bahkan rela berbagi sepotong roti dengan senyuman hangat.
Jika ada seseorang yang berkata bahwa ilusi seperti itu ada di kehidupan nyata, Lee Hyun akan menghajarnya sampai babak belur, dan memukulnya sekali lagi untuk menghabisinya.
Hidup sangatlah kejam bagi orang miskin. Hukum Kemakmuran Tenaga Kerja yang di revisi oleh Pemerintah membuat semua pekerjaan tidak tersedia bagi anak-anak dibawah umur. Meskipun secara ilegal, Lee Hyun telah bekerja di segala macam bidang pekerjaan yang bisa kau bayangkan.
Sejak umur 14, dia telah menjahit di sebuah pabrik. Gajinya bisa dibilang amat sangat kurang, tapi setidaknya dia bisa mendapatkan makan gratis.
Namun, berada di bawah tanah, hanya dengan 2 kipas ventilasi yang bekerja, kesehatannya menurun drastis. Akibatnya, paru-parunya rusak, dia harus membayar biaya kesehatan yang sangat berat.
Lalu, dia bekerja di sebuah stasiun gas, dan kadang-kadang, dia berkeliling sambil mendorong gerobak, mengumpulkan dan menjual sampah daur ulang.
Namun tidak peduli seberapa keras dia bekerja, pada akhirnya, uang yang tersisa di sakunya hanyalah recehan.
Sebagai anak dibawah umur, dia terpaksa untuk bekerja secara ilegal, dan fakta ini digunakan oleh para orang yang mempekerjakan dia untuk mempekerjakannya tanpa ampun.
Dia terus menjalani kehidupan eksploitasi seperti ini sampai usia 20. Berkat itu, Lee Hyun tau betul nilai dari uang. Namun, segalanya akan berubah sekarang. Sekarang dia akhirnya telah diakui sebagai orang dewasa oleh hukum, dan mendapatkan kartu ID yang memungkinkan dia untuk bekerja secara resmi.
Sambil memasukkan kartu ID-nya kedalam dompet, Lee Hyun bergumam.
“Aku harus bekerja sampai tubuhku tidak kuat lagi menahannya. Aku seharusnya bisa melakukan 3 pekerjaan dalam sehari.”
Ketika dia masih kecil, orang tuanya telah meninggal, dan sekarang keluarganya hanya terdiri dari nenek dan adik perempuannya.
“Baiklah. Mulai hari ini kita akan jadi kaya.”
Lee Hyun bersumpah untuk melakukannya, lalu kembali ke rumah.
“Lee Hyun, kamu barusan pulang?”
Neneknya bertanya sambil berbaring dibawah selimut.
Setelah jatuh dari tangga beberapa hari yang lalu, pinggangnya terkilir, membuatnya tak bisa pergi untuk bekerja dan meskipun minum obat untuk mengurangi rasa sakitnya, dengan kondisi yang pas-pasan, ia tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang tepat dan hanya bisa beristirahat di rumah, juga karena tidak mendapatkan perawatan, setiap malam ia hanya bisa merintih kesakitan.
Kapanpun Lee Hyun masuk ke dalam rumah, dadanya terasa sesak. Itu adalah rumah tanpa tanda kehidupan, dengan seorang adik perempuan yang pendiam dan seorang nenek tua. Sekalipun dia tidak mengetahuinya, itu mungkin adalah alasan kenapa dia tidak suka pulang ke rumah.
“Hayan?”
“Aku tidak tahu. Dia pergi keluar dan belum kembali. Mungkin dia sedang berkumpul dengan gerombolan yang buruk lagi, aku tidak yakin.”
Lee Hayan adalah adik perempuannya. Belakangan dia jarang melihat wajahnya.
“Dia akan baik-baik saja. Apa yang bakal terjadi?”
“Kamu itu satu-satunya kakaknya. Seorang kakak harus melindungi adik kecilnya.”
“Ya.”
Lee Hyun tersenyum masam dan pergi ke kamarnya. Sekalipun dia terpaksa bekerja dengan mengandalkan fisik atau menyupir sebuah taksi, dia ingin adik perempuannya untuk masuk ke sebuah universitas.
Adik perempuannya sempat melenceng dari jalur yang baik, namun sebenarnya ia sangatlah periang dan cerdas, tak seperti Lee Hyun. Dia percaya bahwa di universitas, adiknya akan bertemu dengan suami yang baik dan bisa hidup dengan nyaman. Dia juga ingin membalas kebaikan neneknya yang tua dan sakit, untuk semua yang telah neneknya korbankan untuk membesarkan Lee Hyun dan Lee Hayan.
“Baiklah, cari kerja besok. Mungkin akan ada tes untuk masuk kerja juga…”
Sambil bergumam, Lee Hyun menyalakan komputer. Komputer tua miliknya berdengung saat dinyalakan. Segera setelah terhubung dengan internet, sebagai rutinitas, dia mengakses sebuah game. Game itu adalah Continent of Magic, sebuah game klasik yang di rilis 20 tahun yang lalu. Sebuah game online yang dulu pernah menjadi kegilaan para gamer di Republik Korea.
Game itu bertahan di puncak kejayaan sampai 3 tahun yang lalu. Komputer antik milik Lee Hyun, dirakit dengan menggabungkan bagian-bagian ini dan itu, tidak mampu untuk menjalankan kebanyakan game. Hanya Continent of Magic yang bisa dimainkan dengan lancar.
itu adalah game pertama yang pernah dia mainkan, namun hanya saat bermain dia merasa enjoy.
Cara bermain Lee Hyun sangatlah aneh. Bukannya berasosiasi dengan orang-orang di sekitarnya dan malahan berburu sepanjang hari. Setelah membunuh monster-monster dan menaikkan levelnya, dia pergi ke tempat berburu yang lebih sulit. Dia tidak ikut dalam raid boss atau perang guild sama sekali.
Dia menemukan kesenangan didalam game dengan cara meningkatkan kekuatan karakter dan mengupgrade equip miliknya. Pernah sekali dia leveling selama 200 jam (8 hari) non-stop tanpa tidur. Hal itu tidaklah aneh baginya untuk berjuang selama satu bulan untuk menaikkan satu level, atau menangkap seekor monster.
Orang lain mungkin bertanya-tanya kesenangan apa yang dia cari, namun baginya, kesenangan ialah saat karakternya bertambah kuat dan saat dia bisa mengalahkan monster yang sebelumnya tidak bisa, dia sangat gembira.
Dalam waktu yang singkat, Lee Hyun mencapai level tertinggi. Dia telah mendapat status yang tertinggi dimana levelnya tidak bisa naik lagi.
Dalam dua dekade sejak Continent of Magic dirilis, itu adalah rekor pertama dan satu-satunya dalam sejarah. Ketika Lee Hyun menoleh ke belakang, dia tidak dapat menemukan seseorang yang bisa merivali karakternya. Di tempat berburu, dimana orang lain berjuang dengan membentuk party, dia sendirian bisa menghabisi semua monster.
Setelah mencapai level tertinggi, dia sendirian berburu semua bos monster, termasuk Naga.
Sayangnya untuk Lee Hyun, dia telah kehilangan minatnya terhadap Continent of Magic. Sekarang ini, dengan kemajuan teknologi, tujuan akhir dari semua game adalah dengan menggunakan sistem virtual reality.
Sebuah game yang sangat bagus bernama ‘Royal Road’, sering direferensikan sebagai standart untuk game virtual reality. Dimulai dari implementasi sepenuhnya dunia yang luas, game tersebut mengandung puluhan ribu ras dan pemain. Lebih dari puluhan ribu job dan ratusan ribu skill.
Kau dapat menikmati petualangan seperti yang kau inginkan, atau bahkan pergi memancing di laut dengan teman selama berhari-hari, yah hal itu asalkan kau tidak bertemu dengan angin topan, tentunya.
Skala kebebasannya sangatlah menakjubkan, tetapi diatas semua itu, yang paling bagus adalah sistem gamenya yang luar biasa. Royal Road memiliki reputasi sebagai kesenangan tertinggi seorang manusia yang bisa nikmati dalam sebuah game.
“Yah, buat aku, itu semua cuma sebuah mimpi di atas awan.”
Apa yang bisa Lee Hyun harapkan dari komputernya yang bakal melambat hanya karena halaman web yang agak ruwet?
Sepopuler apapun hal itu, untuk memasang alat untuk menjalankan virtual reality-nya saja mencapai 10.000.000 won. Jika dia punya uang sebanyak itu, dalam kondisi apapun, akan digunakan untuk biaya pengobatan neneknya, atau akan dia gunakan untuk membayar biaya kuliah adiknya.
Agar bisa dengan rajin mendapatkan uang, Lee Hyun memutuskan untuk menghapus akun Continent of Magic miliknya, dan dengan itu menghilangkan segala bentuk gangguan terhadap tujuannya untuk mendapatkan uang.
Sangat disayangkan game/akun tersebut harus menghilang.
!”’Apa anda yakin ingin menghapus akun anda?”’
”’Ya | Tidak”’
Lee Hyun mengarahkan kursor mouse-nya ke arah ‘Ya’. Sekarang, hanya dengan sekali klik’an dari mouse, karakter berharga yang telah dia kembangkan akan menghilang selamanya. Pada saat dia menekuk jarinya untuk menekan, sebuah gagasan muncul dalam pikirannya.
‘Bisakah aku menjual karakterku untuk mendapat uang? Jual Akun kalau aku gak salah ingat…’
Dia teringat membaca sebuah koran atau apalah itu, mengatakan kalau membeli dan menjual karakter adalah suatu hal yang wajar jaman sekarang. Dan cerita itu berarti uang! Hal itu menyadarkan Lee Hyun bahwa jika dia ingin menghapus karakternya, bukanlah ide buruk untuk menjualnya kepada orang lain.
Lee Hyun mulai mencari situs di internet untuk jual beli karakter. Satu pencarian menghasilkan puluhan situs yang muncul, dan diantara mereka, dia memasuki situs dengan volume perdagangan terbesar.
“Jadi aku cuma butuh posting karakterku disini dengan harga awal, lalu selesai?”
Lee Hyun mengunggah gambar-gambar, bersamaan dengan karakternya sendiri.
Karakter level tertinggi di Continent of Magic, dengan equip drop terbaik dari Naga, yang senilai 30 trilyun.
Dia memutuskan untuk memulai lelang dengan harga awal 50.000 won. Dia takut tidak akan ada seorangpun yang akan menawarnya jika dia memasang harga yang lebih tinggi.
Batas akhir lelang adalah satu hari.
Menunggu lebih lama untuk uang yang lebih banyak serasa tidak mungkin. Juga, untuk mendapatkan pekerjaan, dia butuh pakaian yang layak setidaknya kemeja dan dasi, jadi dia butuh uang dalam waktu singkat.
Biasanya, ada jangka dari karakter dan item untuk menentukan harganya, tapi isi lelang dari orang lain hanya bisa dilihat oleh member yang bayar, jadi Lee Hyun tidak dapat mengaksesnya.
Lee Hyun menyelesaikan postingannya, lalu pergi untuk tidur. Bangun pagi di keesokan hari, dia berencana untuk pergi ke kantor perekrutan terdekat.
Tidak sampai satu jam setelah Lee Hyun memposting di pelelangan tersebut, para pengguna internet mulai memanas.
* * * * *
Awalnya, tidak ada yang percaya pada postingan lelang tersebut. Dengan patch terakhir dari Continent of Magic, mereka semua tau bahwa maksimal level telah naik secara drastis.
Level Maksimal sekarang adalah 200.
Di seluruh server, tak seorangpun yang diketahui telah mencapai tingkat tersebut, mungkin karena level tersebut sangatlah mustahil dicapai oleh semua orang.
Dan sekarang, ada postingan lelang dengan karakter yang naik ke level tertinggi, untuk dijual.
“Ada orang yang ingin membodohi kita.”
“Orang bodoh macam apa yang ngepost beginian?”
“Ini sudah sering kejadian, sudah gak seru lagi.”
Beberapa orang berkomentar dengan nada seperti itu. Beberapa menyarankan yang lain agar tidak tertipu, sementara yang lain berterima kasih karena membuat mereka tertawa.
Dari awal abad 21, penipuan model phishing menjadi sebuah trend, dan karena kasus seperti itu sangat sering terjadi, mereka pikir postingan Lee Hyun adalah kasus seperti itu juga.
“Gak, gak mungkin…”
“Mustahil.”
Para pengguna internet mencoba untuk mengabaikan postingan tersebut. Tetapi rasa keingintahuan mereka tidak dapat dielakkan, dan mereka masuk untuk melihat postingan lelang itu lagi dan lagi.
Postingan lelang sudah jelas membutuhkan screenshot dari karakter yang dijual untuk ditampilkan.
Tiap-tiap file yang dilampirkan dalam postingan dibuka. Info karakternya sangatlah menakjubkan. Berbagai status mencapai maximum, dan equip serta itemnya memang fantastis.
“Dapat dari mana dia senjata itu?”
“Full set dari Red Dragon Armor, juga dengan Red Dragon’s Backbone Shield? Wow…”
“Dia bilang itu semua didapat dari drop Black God of Valor.”
Orang-orang lumayan mengaguminya. Entah bagaiman itu tidak seperti kasus phishing biasa. Untuk membuat gambar yang sangat detail semacam itu akan butuh usaha yang bukan main-main.
“Orang ini pasti menghabiskan waktu yang sangat banyak.”
“Tampilan gamenya memang Continent of Magic, tapi dari game apaan equipnya itu?”
Diantara mereka yang melihat postingan lelang tersebut, adalah desainer grafis. Melihat pada dasar foto, mereka mencoba untuk menemukan kecacatan.
“Gak peduli seberapa bagus editan foto itu, pasti keliatan sisa-sisa editnya. Sekalipun itu tampak sempurna di mata publik, kalau diteliti dengan teknologi terbaru, bagian yang palsu akan kelihatan.”
Para desainer memperbesar gambar-gambar tersebut dengan skala 10.000 kali, melacak pixel, mempelajari seluruh bayang-bayang, dan bahkan men-scan file foto menjadi format 3D, mencoba untuk membuktikan bahwa itu hanyalah editan. Namun usaha mereka terbukti sia-sia. Pada akhirnya mereka terpaksa mengakui postingan tersebut.
“Semua gambar ini nyata.”
“Saya adalah kepala designer dari LK Co. Saya menjamin bahwa gambar ini tidak di edit dalam hal apapun.”
Bertentangan dari dugaan mereka, para desainer grafis mulai mengkonfirmasi ke aslian dari gambar-gambar tersebut.
Lalu player dari Continent of Magic muncul. Pada saat mereka melihat gambar-gambarnya, mereka berteriak kaget. Dari awal, mereka tidak meragukan apapun.
“Ini asli. Nama karakter adalah ‘Weed’. Player ini terkenal banget.”
“Equip emang asli miliknya, tapi aku gak tau kalau dia udah mencapai max level, sungguh mengesankan.”
Lee Hyun selalu bermain sendirian, dengan sengaja menghindari tempat leveling dengan banyak orang. Dia tak pernah berpartisipasi dalam penyerbuan, dan perselisihan kecil biasanya dia hiraukan. Tapi rumor tentangnya tidak pernah berhenti.
Membunuh Naga dan Kraken yang dianggap tak terkalahkan, dan menyapu bersih tempat berburu yang paling sulit seorang diri.
Tidak ber-asosiasi dengan pemain lain, bukan berarti mereka tidak dapat mengenalinya. Diantara player yang tersisa yang bermain Continent of Magic, dia sudah menjadi legenda. Hanya Lee Hyun yang tidak memahami fakta bahwa dia adalah selebriti.
“Jadi equipnya asli?”
“Lalu, ini hanya bisa dibilang sebagai jackpot…”
Harga awal lelang adalah 550.000 won. Tidak termasuk nilai karakter atau equipnya, cukup mempunyai polosannya saja, dibandingkan harga sekarang, membuat bilangannya jauh terlalu rendah.
Orang-orang buru-buru mulai menulis tawaran mereka. Harganya naik dalam sekejap dari 50.000 ke 300.000 won, terus sampai 700.000 won. Satu jam belum lewat, harga sudah melampaui 1.000.000 won.
Keuntungan dari menjual walaupun hanya 1 potong equip akan menutupi biayanya, jadi tidak perlu lagi untuk ragu-ragu tentang kerugian. Tawaran mulai naik selangit.
Sampai saat ini, banyak orang berhenti berpartisipasi karena putus asa, karena mereka membayangkan sampai batas tertentu harga penutupan lelang.
Meskipun jumlah player di Continent of Magic terus berkurang, setelah server-server bergabung menjadi satu dan menjadi gratis, masih banyak player yang bertahan.
Awalnya, yang menaikkan tawaran adalah player Continent of Magic, dan mengikuti mereka, adalah pekerja kantoran yang kaya, yang menaikkan harga jauh lebih tinggi.
Pada suatu waktu, saat gamenya baru dirilis, Continent of Magic membuat penduduk Republik Korea tidak tidur semalaman. Karakter dengan level tertinggi di game itu, mempunyai barang-barang dengan harga yang tinggi, yang ingin kau pamerkan ke orang lain.
Pekerja kantoran yang agak pintar buru-buru menelpon bos mereka yang seumuran.
“Pak direktur, anda disitu?”
“Ngapain kamu telpon aku tengah malam? Kamu mau dipecat?”
“Ehh? nggak pak, anu… pak direktur, dulu anda main Continent of Magic?”
“Ya, emang kenapa?”
“Sekarang ini, karakter dengan level tertinggi di Continent of Magic di lelang. Saya pikir pak direktur bakal tertarik…”
“APAAA!! M-M-Maksudmu Weed?”
“Ya. Jadi pak direktur ngerti. Level karakternya 200. Status dan equipnya sudah maksimal.”
Lalu diikuti sebuah penjelasan.
“Sekarang. Pakai uangmu dulu, tawar 30.000.000 won sekarang. Aku pulang ke rumah dulu sekarang buat nge-check, coba untuk dapat posisi pertama.”
Di jaman sekarang, orang-orang yang memegang posisi penting di perusahaan berasal dari generasi yang bermain game online di saat mereka masih muda. Berkat ini, mereka mendorong kenaikan harga lelang lebih tinggi lagi.
Di situs-situs besar dan semua website berbau game, topik panas yang dibicarakan adalah tentang lelang dari level tertinggi di Continent of Magic. Banyak orang mulai mencari, dan dengan cepat, ranking pencariannya naik setinggi-tingginya. Dari sini, lelang yang sesungguhnya dimulai.
* * * * *
Pada waktu yang sama, Lee Hyun sedang tertidur lelap, benar-benar tidak sadar tentang apa yang sedang terjadi.
“Kerja keras… 50.000 won sehari. Cuci piring di restoran, 30.000 won. Makan malam, ngutang…”
Dia sedang sibuk mengatur apa yang akan dia lakukan keesokan hari dalam mimpinya.
* * * * *
Dengan perhatian seluruh orang terfokus pada satu orang, harga lelang membumbung tinggi.
Sejauh ini, tidak ada yang tau siapa level tertinggi di Continent of Magic, tapi memiliki keinginan untuk memiliki dan memamerkan karakter abadi dari game yang dulu pernah menjadi yang terbaik.
Harga lelang akhirnya melebihi 100.000.000 won.
Kini, harga kepemilikan melampaui harga pasaran dari barang dan equip. Beberapa orang menyesali kekurangan uang mereka dan berhenti mengikuti lelang.
“Aku pikir orang yang jual karakter ini bener-bener gila.”
“Kok bisa dia pasang batas waktu cuma satu hari untuk karakter yang kayak gitu?”
“Apa dia yakin bakal terima harga maksimal untuk karakternya?”
Dengan gaya seperti ini, orang-orang berkomentar di postingan lelang tersebut untuk meringankan kesedihan mereka. Tidak lama, jumlah komentarnya melebihi 900.
Lelangnya secara otomatis diperpanjang beberapa kali, dan ketika harga melebihi 300.000.000 won, beberapa perusahaan mulai aktif terlibat.
Karena masalah simpel pada lelang tersebut, satu-satunya hal yang mereka ketahui adalah tidak ada akhirnya. Jika harga telah disepakati dengan jumlah yang luar biasa besar, banyak orang akan mendengarnya melalui berita atau dari mulut ke mulut, efek publisitasnya sangatlah kuat.
Untuk menaruh satu iklan saja membutuhkan uang yang banyak, dan juga, setelah susah payah mengeluarkan uang untuk membuat sebuah iklan, orang-orang masih malas untuk melihatnya. Namun, bagaimana bila berita tentang karakter dengan level tertinggi terjual untuk keuntungan yang kecil? Minat dan perhatian orang-orang akan berkonsentrasi pada satu hal.
Public relation dari tiap perusahaan mengamati dengan perspektif seperti itu. Media digital menghebohkan kompetisinya, Stasiun-stasiun game ingin mendapatkan karakter level tertinggi tersebut. Harga pasaran dari karakter bukanlah masalah. Membuat acara spesial tentang game yang terkenal di masa lalu, lalu menampilkan karakter tersebut akan meningkatkan kesan baik tentang stasiun tersebut.
Kompetisi yang panas membuat harga naik lebih tinggi lagi dan lagi, dan kenaikan jumlah pengunjung membuat situs jual beli tersebut tersenyum puas.
Lalu, lelang akhirnya berakhir.
Pada akhirnya, lima stasuin game besar bertarung satu sama lain untuk memperebutkan karakter tersebut, namun persaingan ketat diantara mereka, yang sukses dengan tawaran tertinggi dan mendapat karakter tersebut adalah CTS Media. Situasi terakhir adalah naiknya rating broadcast yang sangat pesat yang membuatnya menjadi sebuah perusahaan yang terkenal. Dengan intervensi dari sekretaris presiden, tawaran akhir ditulis dan dimasukkan, sesaat sebelum lelang berakhir.
* * * * *
“Halo?”
Lee Hyun mendapat panggilan telepon, membangunkannya dari tidurnya di pagi hari.
Pekerjaan pembangunannya kemarin membuatnya lelah, dan dia pun tertidur. Dia hanya mendapat 330.000 won. Kurang dari rata-rata karena dia dianggap tidak kompeten.
“Halo.”
Tak diduga, suara di balik gagang telepon tersebut adalah suara dari seorang wanita cantik.
“Um… sepertinya anda salah sambung.”
Lee Hyun, yakin bahwa gak ada perempuan yang otaknya masih waras akan menelpon rumahnya, mencoba untuk mengakhiri percakapan sesegera mungkin.
Namun sebelum dia melakukannya, wanita itu dengan suaranya yang indah berbicara lagi…
“Anda yang menjual akun anda lewat internet, bukan?”
Dia bertanya.
“Ya, itu Benar…”
“Ini adalah CTS Media Incorporated. Saya adalah sekretaris presiden, Yoon Nahee. Kami telah mendeposit jumlah uang dari tawaran kami untuk pelelangan ke dalam akun anda, anda bisa mengkonfirmasi di situs jual beli. Harap jangan ragu untuk menghubungi kami jika anda punya yang lain.”
“Tu-Tunggu sebentar! Ada tawaran yang sukses?”
“Hmm. Ya, ada. Bolehkah saya bertanya, sudahkan anda mengeceknya?
“Tidak, saya sedikit sibuk…”
Yoon Nahee dari CTS Media, adalah sekretaris Presiden, bahkan sampai bekerja di bagian keuangan, dia juga mengetahui 8 bahasa. Dia bukanlah wanita biasa, dan semua yang ada disekitarnya memujinya tanpa henti. Namun fakta bahwa Lee Hyun tidak mengecek lelang dengan jumlah sebanyak itu cukup membingungkan Yoon Nahee.
“Berapa harga tawaran terakhir?”
Lee Hyun berharap-harap cemas. Berharap paling tidak lebih dari 200.000 won untuk membayar biaya pengobatan, dia berpikir dia harus bertanya, tapi suara yang Lee Hyun dengar di telepon membuatnya kaget.
“3.090.000.000 won.”
Asalnya, karakter milik Lee Hyun ‘Weed’, berdasar harga pasar, adalah 150.000.000 won.
Tentu saja game yang sedang berada dalam puncak popularitas yang equipmentnya saja sudah bisa mencapai 100.000.000 won, tapi jika itu adalah sebuah game lama, seperti Continent of Magic, harganya akan turun sangat drastis.
Namun, karena beberapa faktor, termasuk batas akhir lelang yang terbatas, tingkat kelangkaan yang terlampau tinggi, dan reputasinya, membuat harganya melampaui 3.000.000.000 won. Lelangnya sendiri saja layak masuk berita, dan itulah tepatnya tujuan CTS Media.
Namun, Lee Hyun membalas dengan tegas.
“Apa kau mempermainkan aku?”
“Apa?”
“Aku gak percaya situ telpon cuma untuk ngomong sesuatu sebodoh itu. Aku tutup telponnya.”
Setelah menaruh gagang teleponnya, Lee Hyun tertawa pahit.
“Gimana dia bisa tau soal postingan lelang tersebut? Terus gimana dia dapat nomerku untuk ngerjain aku?”
Lee Hyun tidak percaya sama sekali. Itu terdengar gak masuk akal.
Namun, di saat dia mengakses situs jual beli, postingan lelangnya terpampang di layar utama situs jual beli. Tak terhitung berapa orang yang berkomentar secara terus menerus, dan jumlah uang dari suksesnya lelang adalah seperti yang perempuan tadi katakan, 3.090.000.000 won!
Lee Hyun berhasil untuk tetap sadar dan tidak pingsan, hanya karena kegigihannya yang kuat.
‘Kalau ini mimpi, kuharap aku gak akan pernah bangun.’ Pikirnya.
Pada hari berikutnya, Lee Hyun mengkonfirmasi penerimaan uangnya, bahwa lebih dari 3.000.000.000 won telah benar-benar di depositkan ke dalam akun bank miliknya.
Dia mencubit tubuhnya sampai-sampai darah terlihat, sudah pasti ini nyata! Lee Hyun buru-buru memperlihatkan buku bank-nya pada neneknya. Dia masih belum berani untuk mengatakan semuanya.
“Nenek, aku dapat uang.”
“Ya?”
Neneknya menjawab dengan lemas. Baru 3 hari setelah Lee Hyun mendapat kartu ID-nya. Tidak mungkin dia mendapatkan banyak uang.
“Hmm, kerja bagus Hyun.”
“Itu gak terlalu susah kok, nek.”
Lee Hyun memperlihatkan buku bank-nya pada neneknya.
“Apa ini?”
“Lihat. Ini uang yang aku dapatkan.”
Sang nenek beberapa kali menggosok matanya yang kabur sambil menatap buku bank-nya. Jumlah yang di stampel ke dalam akun tersebut, reaksi yang ia tunjukkan adalah ketidakpercayaan.
“Kamu! Apa kamu mencuri?! Emm, nggak, uang sebanyak ini tidak mungkin bisa dicuri…”
“Yang aku lakukan adalah menjual akun game-ku.”
“Akun?”
“Susah kalau dijelasin… pokoknya, uang ini aku dapat secara legal.”
“Jadi ini benar…”
Neneknya, dipenuhi perasaan yang meluap-luap, perlahan sesenggukan.
“Hyun, kita bisa hidup tanpa khawatir tentang tagihan air dan listrik lagi seperti yang lain?”
“Tentu saja. Kita bahkan bisa memiliki rumah sendiri.”
“Kamu bisa kembali ke sekolah… dan Hayan bisa kuliah. Kita tak lagi hidup cemburu pada orang lain.”
Sang nenek meneteskan air mata. Hal yang sama terjadi pada Lee Hyun.
Sambil mengigat semua penderitaan dan kepahitan yang dia terima.
“Sekarang kita bisa hidup bahagia bersama, nek.”
“Ya, tentu.”
Dengan masa-masa susah yang dilalui bersama, kedua orang itu merasa sangat, sangat bahagia. Setelah beberapa hari, mereka membeli rumah baru dan neneknya menerima perawatan yang sewajarnya di rumah sakit. Tidak hanya sakit pinggang, neneknya juga sakit di banyak hal yang lainnya, dan harus dirawat di rumah sakit. Adik perempuannya, Hayan, juga merasa bahagia. Namun kebahagiaan mereka hanyalah sebentar.
Lima pria bersetelan hitam. Satu hal yang paling tidak ingin Lee Hyun temui, datang ke rumah sakit.
Kelima pria bersetelan hitam, tampak seperti baru saja keluar dari toko, menerobos masuk ke kamar rumah sakit. Tubuh yang tegap, sekalipun hanya 5 yang masuk ke dalam kamar rumah sakit yang luas tersebut, kamar rumah sakit terasa penuh.
Pasien yang lain panik dan ketakutan, dan dengan bantuan perawat, mereka keluar ruangan dengan perlahan.
Pada akhirnya hanya Lee Hyun, neneknya, dan pria-pria itu tersisa. Lee Hyun berpikir bahwa dia beruntung karena adik perempuannya tidak disitu ketika pria-pria itu datang. Tapi tidak pernah ada hal baik yang datang dari pria-pria itu. Hyun menduga yang akan terjadi tidak akan berbeda dari yang sebelumnya.
“Lee Hyun, aku dengar keluargamu sedang mendapat keuntungan yang besar…”
Pria berambut pirang berbicara.
Lee Hyun membalas dengan tajam.
“Terus?”
“Dahulu ayahmu pernah mengambil pinjaman pada kami, dan sekarang kami disini untuk menagih hutangnya.”
“Hutang?”
“Ya. Dan sekarang kau punya uangnya, aku yakin kau siap untuk membayarnya.”
Lee Hyun menelan ludahnya. Ketika orang tuanya meninggal, Lee Hyun mewarisi hutang sebesar 100.000.000 won.
Sebenarnya hidupnya akan lebih baik jika dia melakukan pelepasan warisan, namun pada saat itu, Lee Hyun masih kecil dan tidak mengerti tentang hukum. Sebagai tambahan, neneknya, dengan kesedihan karena kehilangan anaknya, tidak mengajukan permohonan pelepasan warisan dalam kurun waktu 3 bulan, dan akhirnya hutang pun diwariskan.
Oleh karena itu, Lee Hyun memiliki hutang terhadap para rentenir sebesar 100.000.000 won. Dia tahu berapa kejam mereka, tapi sekarang dia punya banyak uang. Tidak ada alasan untuk takut.
“Aku akan kembalikan uangnya. Berapa totalnya?”
“Kembalikan? Perkataanmu sepertinya ada yang kurang. Yah, baiklah. Kami menghargai pelanggan kami yang terhormat. Total uang yang harus kamu bayar adalah 3.000.000.000 won.”
Mendengar kata-kata pria itu, Lee Hyun menjadi marah.
“Tak masuk akal! Uang yang di pinjam oleh ayahku sudah jelas 100.000.000 won.”
“Hey. ini sudah 8 tahun. Seiring waktu berjalan, bunganya terus naik.”
“Sungguh hal yang konyol… Aku akan lapor ke polisi.”
“Lapor? Sadar woi. Kau pikir polisi bakal berada dipihakmu?”
“Polisi adalah pelindung masyarakat.”
“Puhahahaha.”
Pria-pria itu tertawa mendengar kata-kata Lee Hyun. Khususnya, pria berambut pirang, mendengar kata-kata Hyun, dia mengangkat tangannya ke dahinya dan tertawa terbahak-bahak. Pria yang diam berdiri di belakang, berkata. Dengan mempertimbangkan suasana, sepertinya pria itu adalah pemimpin mereka.
“Jelaskan pada anak itu. Jangan buat masalah yang tidak perlu.”
“Ya, bos. Aku minta maaf. Nah nak, dengar baik-baik. Apa yang kami lakukan tidak melanggar hukum apapun. Karena kami menerima bunga yang sah. Sejak awal, bunganya adalah 50% dari uang pinjaman tiap tahun. Apa kau ingin aku menghitungnya? Tahun pertama jumlahnya bertambah dari 100.000.000 menjadi 150.000.000, tahun kedua sekitar 220.000.000, tahun ketiga 330.000.000, dan tahun keempat sudah hampir 500.000.000.”
Mendengar hitungannya, Lee Hyun merasa putus asa. Hutangnya bertambah 5 kali lipat hanya dalam 4 tahun. 8 tahun telah berlalu, jadi jumlahnya mungkin mencapai 2.500.000.000, namun waktu yang terlewat sudah lebih beberapa bulan dari 8 tahun, jadi tidak salah untuk berkata 3.000.000.000.
Lee Hyun sembari diejek oleh anggota komplotan itu, tidak tahu berapa banyak utang yang dimilikinya. Tanpa dia ketahui, utangnya sudah menumpuk sebanyak 3.000.000.000.
Bangkrut!
Orang lain dengan hutang sebanyak 3.000.000.000 akan menyatakan bangkrut. Meskipun setelah bangkrut, biasanya orang masih memiliki beberapa ribu. Lee Hyun tidak memikirkan sedikitpun soal menyatakan bangkrut. Butuh uang untuk mengajukan permohonannya. Pengadilan dan pengacara. Membayar mereka, dan mengikuti prosedurnya, kamu bisa bangkrut.
Lee Hyun bahkan tidak bisa untuk mengajukan permohonan bangkrut. Faktanya, sekalipun kau punya uang, para rentenir yang sadis itu tidak akan membiarkanmu melakukannya.
“Kami mau 3.000.000.000.”
“Gak, gak mungkin.”
“Gak mungkin? terserah kau. Kalau kau gak mau, kami akan kembali lagi besok. Pada waktu itu, jumlah yang harus kau bayar akan naik sedikit, tapi terserah kau.”
Pria bersetelah hitam memancarkan keyakinannya. Keyakinan tentang kebebasan, keyakinan tentang kekuasaan.
Dan juga, Lee Hyun tahu lebih baik membayar mereka jika dia bisa. Pada dasarnya, tidak ada alternatif lain, mereka datang karena mengetahui Hyun memiliki uang. Pria-pria itu tertawa menyeringai.
“Nenek yang malang telah jatuh sakit dan masuk rumah sakit, namun sepertinya dia tampak nyaman di sini. Sama seperti adik perempuanmu di lorong. Sungguh adik yang cantik, aku yakin dia akan laku bila dijual di pulau…”
“Jangan berani-beraninya kau menyentuh Hayan!”
“Santai, tidak akan ada yang terjadi, sekarang. Saat ini, kita masih bicara, nak. Tapi bagaimana bila keluarga 3 orang ini dirawat di rumah sakit sekaligus. Pasti akan terasa menyentuh.”
Lee Hyun tidak dapat menahan ancaman-ancaman mereka lagi. Tidak ada yang bisa dilakukan. Sudah cukup kalau pria-pria itu pergi. Mereka yang tidak dapat membayar apa yang mereka pinjam, di tempat kumuh, Hyun telah melihat nasib mereka yang tak memiliki uang untuk diserahkan pada mereka. Jika pada awalnya ada dosa, ialah meminjam uang dari mereka.
Bahkan tidak bisa mengandalkan hukum, Lee Hyun harus menyerahkan buku bank miliknya. Pria-pria itu menerima buku bank-nya di tempat, dan mengeluarkan 90.000.000 won tunai dari sebuah tas. Bersama dengan itu adalah kontrak untuk hutang sebanyak 100.000.000 won yang ditandatangain oleh orang tua Lee Hyun 8 tahun yang lalu. Dari awal, mereka sudah tahu semuanya dan datang dengan persiapan matang.
“Terima kasih. dan maaf sudah mengganggu.”
Saat pria-pria itu keluar dari kamar rumah sakit, Lee Hyun berteriak.
“Tunggu!”
“Kenapa nak? ada apa?”
“Suatu hari, aku pastikan kalian akan membayar untuk ini.”
“Apa?”
“Karena uang telah dibayar, kalian pikir ini sudah berakhir. Tetapi itu artinya nanti aku akan membalas kalian.”
Para pria hendak tertawa lagi. Tapi, melihat pandangan di mata Lee Hyun, tawa mereka berhenti bahkan sebelum keluar dari mulut.
Seekor makhluk buas yang masih muda. Tatapan beracun dari matanya membuat mereka gentar.
“Aku mengerti kau masih punya semangat dalam dirimu. Kami harus mengajari bocah tak kenal takut sepertimu bagaimana dunia ini berputar.”
Para pria menyingsingkan lengan baju mereka. Tapi Lee Hyun tidak takut sedikitpun, maupun mundur selangkah.
“Cukup. Kita sudah mendapatkan uangnya, jangan lakukan hal yang tidak perlu.”
“Tapi…”
“Apa kalian mau membuat keributan di rumah sakit?”
“Baik, bos.”
Pria-pria itu buru-buru keluar.
“Dan kamu, nak.”
pemimpin pria itu yang tampak santai menatap Lee Hyun dan memberinya saran.
“Namaku Han Jinsup dari Myongdong. Apa kamu pikir keberanianmu akan bekerja di dunia yang penuh racun ini? Kalau kamu pikir kami tidak adil, dapatkan 3.000.000.000 dalam 5 tahun, dan cari aku. Lalu aku akan melayanimu sebagai bos ku.”
Para rentenir telah pergi. Lee Hyun terduduk di bawah dengan lemas. Dan terdengar suara tangis adik perempuannya dari lorong, neneknya pun mendesah sedih.
* * * * *
Setelah uangnya diambil sebanyak 3.000.000.000, Hyun tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apapun. Dia dihempaskan oleh rasa kehilangan yang ekstrim. Namun, pada hari ketiga setelah uangnya diambil, dia bangkit.
Masih ada harapan. Jadi dia tak bisa duduk dan ragu-ragu. Sebuah senyum meluncur ke mulut Lee Hyun. Ditengah tangis, tawa muncul.
Memang hanya sesaat, tapi pengalaman memiliki uang yang sangat banyak sepertinya menyadarkan dia sedikit tentang bagaimana cari hidup di dunia ini.
‘Betul. Kalau aku pernah mendapatkannya sekali, aku bisa mendapatkannya untuk kedua kalinya.’
Lee Hyun sedang sibuk. 90.000.000 won memang masih tersisa, tapi bukan berarti dia bisa menggunakan semuanya. Karena kontrak rumah telah dibeli, 50.000.000 won disingkirkan.
Bisa dibatalkan jika dia mau, tapi melakukan itu akan berarti dia harus membayar denda. Mending mati daripada bayar denda.
Pada akhirnya, uang yang bisa ia pakai hanyalah 40.000.000 won!
Semuanya gara-gara kemerosotan harga real estate di awal abad 21.
* * * * *
Menggunakan sisa uangnya, Lee Hyun mendaftar di berbagai dojo bela diri, seperti aikido, kendo, dan taekwondo. Dia menempatkan dirinya pada jadwal yang sadis dengan pergi ke 6 tempat berbeda dalam satu hari. Sementara tubuhnya hancur di tempa di beberapa gym, dia melanjutkan untuk menguasai ilmu bela diri secepatnya.
Para instruktur disana menyebut dia ‘Hewan Liar’. Untuk membangun staminanya, dia mengayunkan pedangnya seharian, sampai darah keluar dari tangannya.
Game virtual reality!
Sebuah tempat dimana seseorang menggerakan tubuh mereka, dimana kamu bisa bertingkah sebagaimana di kehidupa nyata. Lalu, belajar bela diri dan belajar tentang sistem game lebih banyak, bukannya itu akan sedikit membantu?
Tentu saja, mereka yang belajar bela diri tidak akan sepenuhnya unggul. Tapi untuk lebih kuat bahkan pada level 1, itu lebih baik untuk belajar bela diri.
Bayangkin menjadi paling tidak 10% lebih kuat dalam game, efek besar yang akan ditimbulkan. Karena itu, Lee Hyun, menghabiskan pagi hari dan siang hari belajar bela diri dan menjadi lebih baik, dan di malam hari, mempelajari tentang game virtual reality. Hal seperti: game mana yang punya player paling banyak, dan bagaimana sistem gamenya bekerja, dipelajari dengan seksama.
Untuk semua job, kota, dan skill, Lee Hyun membuat tabel analisa, dan menempelkannya ke dinding kamarnya. Catatan kertas membombardir kamar Lee Hyun.
Selama 1 Tahun. Lee Hyun mempelajari tentang bela diri dan belajar game virtual reality. Waktu 1 tahun bukan hanya untuk masa persiapan, itu juga dipakai untuk mengamati perkembangan Royal Road.
Virtual reality game pada akhirnya, seperti yang diduga. Royal Road, seperti namanya, jalan di jalur menuju Emperor dengan ketentraman. Memiliki lebih dari 75% dari pasar game dunia, lebih dari 90% gamer dari Korea memainkan game ini. Bisa dibilang sebagai rangkaian yang dijadwalkan.
Apalagi pada waktu perang para raja, ratingnya jauh melebihi acara yang lain. Satu-satunya game di dunia dimana semua bisa mendapat ketenaran, kekuatan, dan uang. Royal Road adalah hasil dari sistem yang terampil digabungkan dengan virtual reality.
“Bagus. Semua sesuai rencana.”
Mata dingin Lee Hyun menatap pada layar monitor.
Hari itu, dia membeli sebuah kapsul untuk bermain Royal Road, seharga 10.000.000 won. Harganya yang mahal cukup untuk meneteskan air mata, namun dia terus mengingatkan dirinya bahwa itu adalah investasi yang dibutuhkan. Semua persiapan selesai. Itu adalah awal dari game. Hyun merasa seperti seorang prajurit yang maju ke medan pertempuran?
”’Log in ke Royal Road?
”’Ya | Tidak”’
Ketika pesan tersebut muncul, Lee Hyun berteriak tanpa ragu-ragu.
“YA!”
:PATAHHATI :PATAHHATI
Agak gk mudeng siih game apa itu sebenernya .. tp penasaran juga ?
Wahhhh seru nih ceritany
Baru dpt untung malah langsung buntung yak, mga di game berikut ny hyun untung lgi
Semangat hyun
Semangat jg buat dikau yak
Cuzz ke part berikutnya
woooww thorr! kerenn!!
ahahahaaa..
akun game saya kalo dijual paling bbrp ratus ribu aja.. free 2 play gamers ya gini nihh.. ?
Aku kurang paham ini game’ apa, emang beneran ada game’ sejenis ini kh?
Agak bingung sama game nya nih