Vitamins Blog

The Legendary Moonlight Scluptor : Volume 1 Chapter 3 – Permintaan Instruktur

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

18 votes, average: 1.00 out of 1 (18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Weed pertama-tama berjalan ke air mancur dan mengisi botol dengan air, lalu menuju ke toko patung. Ini adalah pertama kali Weed turun ke jalanan Benteng, dan itu penuh dengan player dan NPC.

“Kami butuh seorang Cleric level 17 atau diatasnya!”

“Hei, kalian! Kami akan melakukan perburuan di Gua Lasok. Apakah ada yang mau bergabung dengan kami?”

Banyak player berada di jalan, tetapi tak satupun dari mereka yang melirik Weed. Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Berkeliaran memakai pakaian pengembara, bahkan tak memiliki pelindung dada, mengungkapkan bahwa dia belum memenuhi syarat minimum bermain game 4 minggu yang diperlukan sebelum dia bisa meninggalkan Benteng.

Diantara banyak toko yang beroperasi di ibukota Kerajaan Rosenheim, toko patung terletak di sebuah posisi yang khusus.

Kebanyakan petualang biasa nyaris tidak bisa mengingat dimana toko patung berada, karena hal itu tak berarti bagi mereka. Hanya sejumlah kecil player yang mempelajari Sculpture Art yang berkunjung secara berkala. Tetapi toko patung berdiri tepat disebelah toko perhiasan di Central Avenue, dan salah satu dari sedikit yang mengunjungi toko tersebut adalah bangsawan laki-laki atau perempuan.

”’*Kluning*”’

Weed memasuki toko patung tersebut.

“Selamat datang di— oh, apa yang membawamu kesini, orang asing?”

Pemilik toko tersebut menerima pelanggan baru dengan senyum lembut. Sampai dia melihat pakaian Weed pada saat itu, dia tiba-tiba mengubah nada suaranya.

Weed melihat-lihat toko tersebut, hanya untuk menemukan bahwa disana tak ada lagi pelanggan selain dirinya. Toko pandai besi atau toko pangan selalu penuh dengan batas hunian, tetapi toko patung hanya mendapatkan beberapa pelanggan dalam sehari, jika ada.

Namun, jika membandingkan pendapatan harian, toko patung tidak kalah dengan toko pandai besi. Dengan kata lain, toko patung menjual menchandise yang cukup mahal.

Weed menyesuaikan kerahnya dan bertanya dengan sopan.

“Saya datang kesini untuk mencari sebuah jawaban atas pertanyaan yang mengganggu saya, pak.”

“Jadi kau mau menanyakan pertanyaan, orang asing?”

“Ya, pak. Jika anda bisa meluangkan sedikit waktu.”

“Aku sibuk sekarang ini, pergilah.”

Pemilik toko tersebut menolak dia secara langsung, terdengar sangat kesal. Karena Fame milik Weed adalah nol, dan mereka tak saling kenal, pemilik toko tersebut punya hak untuk mengusir dia dari toko.

“Ya, pak. Saya akan menemui anda nanti.”

“Selamat tinggal.” Kata pemilik toko itu.

Weed berjalan kearah pintu. Lalu, dia dengan santai mengarahkan tatapannya pada patung yang dipamerkan.

“Wow indah sekali!”

Weed berseru.

“Kemegahan patung ini mempesona jiwaku. Apakah anda mengirim ini ke Istana Rosenheim?”

Pemilik toko mau tak mau harus mendengarkan Weed.

“Yang mana yang kau bicarakan, orang asing?”

“Elang berkepala dua ini yang terbuat dari emas murni. Saya tidak berani menebak siapa tuan yang mengukir ini, tetapi saya bisa merasakan kemegahan tentang kemampuannya. Ini adalah keagungan tanpa dipertanyakan lagi. Ini begitu penuh kehidupan bahwa saya hampir mengira ini adalah elang asli, dan saya merasa diberkahi mengunjungi tempat ini. Toko ini menyajikan barang sekelas ini. Mereka telah membuka mataku yang rendah ini pada sebuah keindahan surgawi yang telah turun ke Bumi.”

Entah dia sadar atau tidak, mulut pemilik toko itu membentuk bulan sabit horisontal. “Apa kau tertarik pada seni pahat, pengelana?”

“Begitulah— saya hanya berharap untuk merasakan ketenangan pikiran saat memandang patung yang luar biasa, dan jiwa saya haus akan jiwa indah yang terkandung didalamnya.”

“Kemarilah dan duduklah. Kau mungkin teman yang bagus untuk menghilangkan rasa kebosananku.”

“Terimakasih, pak.”

“Apa kamu mau secangkir teh?”

“Jika anda cukup baik hingga menawarkan pada saya air dingin yang manis. Saya akan puas dengan secangkir air dingin.”

“Tentu! Tentu saja aku memilikinya.”

Weed meminum air manis yang diberikan oleh pemilik toko tersebut, yang mengurangi rasa haus yang telah menumpuk selama 3 minggu terakhir.

“Sekarang katakan padaku apa yang begitu mengganggu kamu?” Tanya si pemilik toko.

“Ya, pak. Tetapi bisakah anda memaafkan saya untuk meminta berkeliling singkat untuk melihat-lihat patung-patung yang dipajang ini terlebih dulu? Saya punya urusan yang membutuhkan bimbingan anda, namun hal itu masih kalah penting daripada desakan untuk menghibur jiwa saya yang miskin ini yang berharap untuk bisa melihat dengan jelas pada mahakarya seni ini!” Kata Weed.

“Kamu boleh melihatnya selama yang kamu mau. Bukankah itu adalah raison d’être[1] dari patung-patung yang indah untuk orang-orang yang menghargai nilai mereka?” Si pemilik toko menyetujui sambil tersenyum.

Weed merasa bahwa dia telah menang, yang tadinya terganggu oleh pengunjung yang dia usir sendiri. Misalkan kau meminta untuk melihat-lihat berbagai macam barang di toko pangan— detik berikutnya kau akan ditendang keluar.

Weed mengamati patung-patung yang dipajang. Namun dia memiliki agendanya sendiri. ”Aku gak yakin Sculpture Mastery akan menghasilkan banyak uang.” Patung yang paling mahal saat ini seharga 30 silver. Patung-patung yang berkualitas terbuat dari batu atau kayu langka, dan terlepas dari pengerjaan yang bagus, bahannya sendiri bukanlah barang yang mahal. Mereka tak lebih dari kayu ukir, atau batu pahat.

Weed mengetahui bahwa dia akan mendapatkan banyak uang jika dia bisa membuat patung singa raksasa atau patung perungu, tetapi dia tidak tertipu oleh kemungkinan yang begitu jauh. Bangsawan macam apa yang memiliki begitu banyak uang akan memesan patung baru setiap tahun? Dia harus mencapai puncak tangga untuk melakukannya sebagai seorang pemahat. kompetisi yang sedikit menjamin bahwa hal itu tidak akan membutuhkan terlalu banyak usaha untuk menjadi yang terbaik dalam industri.

Tetap saja, itu adalah pasar yang tak stabil, terlalu kecil untuk diandalkan. Cara yang terjamin untuk menghasilkan uang adalah menargetkan para player lain sebagai pelanggan yang potensial. Mereka selalu menaikan level dan meminta equipment yang lebih bagus, terus dan terus.

Sejata api, gelang dan cincin yang diperkuat dengan efek yang kuat sangat populer diantara para player, tetapi patung tak berharga bagi mereka kecuali disituasi tertentu.

“Buang-buang waktu, buang-buang uang.” Pikirnya.

Tujuan utama Weed memulai game ini adalah untuk menghasilkan uang, dengan sebuah kapital M. Dia melihat-lihat disekitar pameran untuk yang terakhir kalinya dan memberi penilaiannya terhadap sculpture mastery.

“Skill ini gak ada gunanya.” Pikir Weed saat dia duduk berhadapan dengan pemilik toko.

“Sekarang, apa yang kamu cari?” Tanya si pemilik toko.

“Saya tertarik dengan sebuah kejadian dimasa lalu. Saya diberitahu bahwa seseorang telah mengukir cahaya bulan di Istana Kerajaan 50 tahun yang lalu. Saya ingin tau apakah ada kebenaran tentang kejadian tersebut.” Kata Weed.

“Oh kejadian itu! Itu adalah kisah legendaris yang telah diturunkan diantara para pemahat. Aku juga mendengarnya dari beberapa pelanggan yang bisa dipercaya dari Istana Kerajaan.”

Weed berpikir bahwa mengukir cahaya bulan adalah hal mustahil, hanya sebuah legenda lainnya, namun si pemilik toko patung juga mengetahui rumor yang instruktur di Training Hall telah mengklaim telah mendengarnya.

Ding

Quest Selesai: Seorang Pemahat Misterius Dikabarkan Pernah Mengunjungi Istana Kerajaan

Rumor yang mencapai telinga instruktur benar-benar terjadi.

Seorang pemahat mengukir cahaya bulan, dan hal itu diketahui secara luas, namun dirahasiakan diantara penduduk Serabourg, meskipun masih tak diketahui bagaimana caranya dia mengukir cahaya bulan.

Hadiah: Kembali ke instruktur untuk mengambilnya.

Weed tersenyum lebar. Lagian, ini cuma quest sederhana dengan tingkat kesulitan terendah E. Meskipun pada saat yang sama, itu bisa menjadi sulit jika dia gagal menjadi ‘teman’ dengan pemilik toko.

Sekarang dia telah selesai dengan quest tersebut, selanjutnya adalah kembali ke Training Hall dan mendapatkan hadiah dari sang instruktur. Ketika Weed sedang mencari-cari saat yang tepat untuk mengatakan selamat tinggal dan pergi, si pemilik toko, yang tengah berpikir keras, akhirnya berbicara.

“Aku tak pernah mendengar bagaimana dia mengukir cahaya bulan.”

“Apakah pelanggan dari Istana Kerajaan tidak memberitahu anda tentang hal itu?”

“Hmm, mereka selalu menyembunyikan sesuatu dalam cerita mereka. Mereka menolak untuk memberitahu aku tentang hal itu. Mereka bilang Ratu Evane dari Rosenheim, Oh semoga arwahnya diterima disisi-Nya, terlibat dalam kejadian tersebut. Bisakah kamu membantu aku dan mencari tau tentang hal ini, agar keingintahuanku bisa terpenuhi?”

Ding

Quest: Masa Lalu Sang Pemahat

Rumor mengatakan bahwa Ratu Evane terlibat dalam kejadian tersebut ketika sang pemahat muncul di Istana Kerajaan dan mengukir cahaya bulan.

Si pemilik toko dari toko patung ingin tau apa hubungan diantara mereka berdua.

Tingkat Kesulitan: E

Peringatan: Jika kau tertangkap basah menyelidiki rumor ini, kau akan dianggap sebagai musuh Royal Knight.

Weed mengepalkan tangannya dalam kegembiraan. ”Ini, ini adalah serial quest!”

Meskipun tingkat kesulitan dari quest sangatlah rendah, tingkat hadiahnya akan naik dalam kasus serial quest. Semakin banyak quest yang selesai, akan semakin sulit questnya, dan juga kebanyakan serial quest akan sangat sulit untuk diselesaikan untuk Weed pada level-nya saat ini.

Satu-satunya quest yang bisa diselesaikan Weed yang berada didalam Benteng, bertanya-tanya dan mengumpulkan informasi dari orang-orang.

“Saya masih belum merasa mampu. Saya yakin bahwa saya mungkin tidak pantas menerima permintaan anda.” Balas Weed.

“Aku yakin kamu bisa melakukan tugas ini. Kebijaksanaanmu akan menuntunmu kejalan yang aman.” Balas si pemilik toko.

“Jika anda berkata begitu, saya akan menerimanya.” Kata Weed.

Ding

Kamu menerima quest!

“Terimakasih pengembara. Seorang Bard yang memiliki pengetahuan legenda kuno dan gosip jalanan adalah seseorang yang harus kamu tanyai tentang Ratu Evane. Waspadalah! Masalah ini sangat sensitif, jadi kamu jangan menyebabkan masalah yang mungkin akan menimbulkan kemarahan dari Keluarga Kerajaan.”

* * * * *

Sambil menahan desakan tiba-tiba untuk bersenandung, Weed menuju ke bar disebrang jalan.

“Selamat sore~!” Membalas sapaan dari seorang pelayan, Weed melihat sekeliling untuk mencari seorang Bard. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, dia menghitung player dengan profesi Bard ketika dia mencari orang yang benar. Itu adalah sebuah kejadian lama yang terjadi setengah abad yang lalu di Istana Kerajaan, tak akan ada player yang pernah mendengarnya. Weed lebih baik menemukan seorang penduduk asli Serabourg, mungkin seorang yang sudah berumur.

Entah dia bisa bernyanyi dengan bagus atau tidak, seorang Bard tua pastinya bisa diandalkan mengenai gosip duniawi. Weed mengunjungi beberapa bar sampai dia menemukan seorang Bard yang sesuai harapannya. Itu adalah seorang Bard setengah baya sekitar 40 tahunan, tampak penuh pengalaman. Menepukkan kedua tangannya, Weed mendekati Bard itu.

“Terimakasih atas nyanyian anda, pak. Maafkan saya karena mengganggu anda, tetapi saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan… Apakah anda tau apa yang terjadi 50 tahun yang lalu di Istana Kerajaan Rosenheim?”

Bard itu mengarahkan telapak tangannya kearah Weed dan sudah pasti Weed memahami maksud tindakan itu. Dia langsung mengerutkan kening, mulutnya berkedut dengan perasaan yang berat bahwa dia tak mau mengeluarkan sepeserpun.

“Anda memiliki suara yang mempesona. Saya menghargai bakat anda dalam menulis lirik dan musik untuk nyanyian itu. Juga kemampuan anda dalam instrumen lebih dari mengagumkan…”

“….”

“Saya yakin anda telah mencuri hati banyak gadis Serabourg ketika anda masih muda dan dimasa kejayaan anda. Tentu saja, saya tidak meragukan bahwa anda masih mencuri hati para gadis… Untuk seorang bard, petualangan dan kisah cinta adalah segalanya. Saya juga menyukai percintaan.”

Telapak tangan itu tidak bergerak, dan bard tersebut menjadi marah.

“Aku lelah dengan pujian dari seseorang sepertimu, orang asing. Uang atau pergi!”

Weed berpikir keras.

”Apakah aku menyerah saja mengerjakan quest ini ditengah jalan? Lagian, quest ini tidak akan ada hukuman jika aku nyerah. Tetapi mungkin hal itu akan memberiku hadiah yang bagus nanti, dan aku benci untuk melewatkannya”

Tangan Weed masuk kedalam sakunya dan mengambil satu koin sebelum dia menyadari kesalahannya. 2 silver! Hanya ada 2 koin silver didalam sakunya. Itu adalah yang diberikan oleh instruktur sebagai uang saku saat menerima quest yang sebelumnya.

Bard itu mengambil koin silver dari telapak tangan Weed.

Itu adalah sebuah kesalahan dasar bahwa dia telah lupa menukarkan uangnya menjadi pecahan yang lebih kecil.

”Tak bisa kupercaya aku membuat kesalahan yang bodoh semacam ini!” Tubuh Weed terguncang stress dalam penyesalan.

“Hmph, ini adalah sebuah rahasia, jadi kau harus menyimpannya untuk dirimu sendiri!” Bard itu berkata dengan pelan.

“Ratu Evane dan si pemahat menjalin hubungan intim sejak mereka masih kecil.”

“Apa maksud anda dengan hubungan intim…?” Tanya Weed.

“Kau bodoh! Cuma ada satu untuk mendeskripsikan hubungan intim antara pria dan wanita— mereka saling mencintai.”

“Jadi begitu.” Weed sekarang menyadari kenapa dia harus mencari tau rumor itu secara sembunyi-sembunyi.

Mengingat bahwa jika nama baik mantan Ratu yang sebelumnya memiliki skandal, Royal Knight pasti akan bersedia membungkam siapapun untuk menjaga kehormatannya tetap utuh.

Si bard itu melihat sekeliling bar dan menambahkan dengan hati-hati “mereka berdua lahir dan dibesarkan di desa yang sama, dan tumbuh sambil saling memikirkan satu sama lain. Nama anak laki-laki itu adalah Zahab, si gadis selalu membawa ornamen yang diukir dan diberikan oleh Zahab. Ketika dia masih kecil dia punya impian bahwa dia suatu hari akan menjadi istrinya, tetapi takdir berkehendak lain, dan si gadis dipilih untuk menjadi Maid Kerajaan. Sampai si laki-laki meninggalkan dia. Tetapi pada akhirnya, masih ada janji diantara mereka.”

“Janji apa, kalau saya boleh tau?” Tanya Weed, yang sekarang penasaran.

“Zahab berjanji untuk menunjukan pada si gadis patung yang paling indah di dunia.”

“Saya rasa janji itu tidak bisa ditepati. Sang Ratu pasti punya banyak patung yang indah dan megah di tempatnya.”

“Tidak, dia menepatinya. Bertahun-tahun kemudian, Zahab datang ke Istana sabagai seorang tamu. Dikatakan bahwa, saat sang Ratu melihat dia mengukir, beliau adalah yang paling tersentuh, mengatakan bahwa itu adalah ciptaan yang paling indah didunia.”

“Lalu, demi Freya, patung apa yang dia berikan pada Ratu Evane? Seorang Ratu tidak akan menghargai sebuah barang yang biasa.”

“Benar. Kunjungilah maid sang wanita yang menyaksikan hari itu, dan dengarkan lanjutan ceritanya dari dia. Ini adalah batas sejauh aku bisa menceritakan padamu karena aku juga mendengarnya dari orang lain.”

“Apakah dia masih hidup?”

“Ya.” Si bard memberitahu Weed jalan menuju rumah si maid tersebut.

Weed mengunjungi dia. Dia telah pensiun, dan ketika Weed menyebutkan Ratu Evane dan sang pemahat, dia menyambut Weed dengan sambutan meriah.

“Yang Mulia adalah seorang wanita yang berbudi luhur dan ramah. Jadi apa kamu ingin mendengarkan tentang apa yang terjadi pada saat itu?”

“Ya, nyonya.”

“Kamu datang ke orang yang tepat. Aku secara pribadi melayani Yang Mulia Ratu. Beliau awalnya membenci Zahab-nim ketika dia pertama kali mengunjungi istana.”

“Kenapa begitu, kalau saya boleh tau?”

“Itu adalah janjinya. Ketika mereka masih muda, mereka telah membuat sebuah janji, sebuah janji bahwa Zahab-nim akan memberi hadiah pada Yang Mulia Ratu patung yang paling indah didunia. Tetapi ketika dia muncul di istana, dia membawa sebuah pedang, bukannya sebuah pisau pahat. Bagi mata semua orang, dia tampak seperti seorang pendekar pedang yang mahir menggunakan pedang. Kamu pasti bisa memahaminya sekarang, seberapa hancur hatinya Yang Mulia Ratu. Hal itu tak bisa digambarkan! Yang Mulia Ratu begitu percaya pada Zahab-nim bahkan jika dunia terbalik, dia akan tetap sama, dan pastinya, janji diantara mereka adalah janji suci.”

“…”

“Pada hari itu, Kerajaan Brent, yang berbatasan dengan Rosenheim, mengirim sekelompok pembunuh. Mereka mengungkapkan ambisi mereka untuk mengambil alih Kerajaan kita, dan hanya Freya yang tau seberapa terkejutnya aku ketika para pembunuh itu menerobos masuk dan menyerang Raja dan Ratu di taman.”

“Dasar bajingan biadap!”

“Ya, pengelana muda, kamu bisa mengatakan itu lagi. Beberapa Royal Knight tengah terjebak, dengan demikian tak mampu menahan para pembunuh itu— dan kami tengah dihadapkan dengan kematian. Pada saat-saat terakhir, Zahab-nim berjalan ke taman. Seperti yang bisa kamu pahami, tepat ditengah-tengah pertarungan, Yang Mulia Ratu memperingatkan dia dan memerintahkan dia untuk pergi. Tetapi Zahab-nim hanya tersenyum—”

“Dia tersenyum di tengah-tengah situasi yang berbahaya semacam itu?”

“—dan dia mengatakan dia akan menjukkan pada sang Ratu, patung yang paling indah di dunia yang pernah dia pahat. Kepada semua orang yang terkejut, cahaya rembulan terpecah belah karena pedang Zahab-nim. Keindahannya benar-benar mengagumkan. Dia menyanyikan sebuah lagu sambil dia mengukir cahaya rembulan. Aku tidak bisa mengingat lirik tersebut kata demi kata, tetapi judulnya adalah ‘A Sculpture’s Heart (Hati Seorang Pemahat)’. Mendengarkan lagu tersebut, Yang Mulia Ratu tak bisa menahan tangis. Itu benar-benar patung yang terindah yang sang ratu pernah lihat. Sekalipun Zahab-nim hanya mengukir namanya pada sebuah kayu jelek, tetapi Yang Mulia Ratu akan menganggapnya sebagai pahatan terindah didunia, tetapi aku beritahu kamu, pemandangan saat dia mengukir cahaya rembulan benar-benar seindah surga. Para pembunuh itu tercerai-berai saat melihat apa yang terjadi, dan Zahab-nim menepati janjinya. Beberapa tahun memang sudah terlewati, tetapi aku masih bisa mengingat dengan jelas tentang hal itu.”

Lalu, sebuah kilas balik yang misterius muncul dihadapan mata Weed.

* * * * *

*Crunch*

Seorang anak laki-laki memegang pisau pahat kecil ditangannya.

Saat pisau pahat tersebut bergerak naik turun, sepotong kayu mulai membentuk suatu bentuk.

Tampaknya dia mengukir seorang gadis.

Seorang gadis kecil yang cantik.

Melalui keahliannya, potongan kayu tersebut seperti hidup.

Seorang gadis, tersipu malu, tengah menonton dia.

Tangan anak laki-laki itu nenggerakkan pisau pahat tersebut, dan dia sangat serius.

Gadis itu mencintai dia, dan segala sesuatu tentang dia.

Segera setelah anak laki-laki itu memberikan pada si gadis patung yang sudah selesai tersebut. Itu sangat mirip dengan si gadis.

“Untuk sekarang ini, aku hanya bisa mengukir potongan kayu. Tetapi suatu hari, aku akan memberikan padamu patung terindah didunia ini.”

“Terimakasih Zahab. Aku akan menantikan hari itu!”

Anak laki-laki dan si gadis membuat sebuah janji.

Saat si gadis tumbuh dewasa, dia menjadi seorang yang sangat cantik.

Dia menarik perhatian sang Raja dan dia pada akhirnya menjadi Ratu. Tetapi si gadis tidak bahagia sama sekali.

Yang Mulia Ratu masih sedih saat Zahab kembali menemui beliau.

Zahab membawa sebuah pedang, dan bukan pisau pahat.

Berjalan sendirian di taman, Yang Mulia menggenggam dengan erat bunga mawar berduri. Telapak tangan beliau berdarah.

“Kenapa kamu melupakan janji kita? Janjimu adalah segalanya bagiku…”

Yang Mulia sangat sedih terhadap janji yang diabaikan.

Malam itu, para pembunuh menyerbu istana.

Kerajaan Brent, yang selalu bermusuhan, mengirim para pembunuh.

Ksatria dari Kerajaan Rosenheim gugur satu demi satu.

Beliau dan sang Raja ketakutan akan ajal yang tak bisa dihindari.

Zahab menggenggam pedangnya, dan cahaya rembulan mulai menari.

Ding

Quest Selesai: Masa Lalu sang Pemahat

Janji antara anak laki-laki dan perempuan telah ditepati. Birunya cahaya rembulan terpecah belah, yang akhirnya mengalahkan para pembunuh.

Moonlight Sculptor Zahab— Sculpture Mastery miliknya mencapai tahap Master. Mempersembahkan patung terindah pada teman masa kecilnya.

Kamu telah naik level!

Kamu telah naik level!

Weed terkejut, dua level naik dalam satu quest, dan itu bukanlah akhirnya. Sebuah jendela pesan muncul. Mengejutkan dia sekali lagi, itu adalah sebuah jendela mengubah profesi.

Ding

Perubahan Profesi: Moonlight Sculptor (Rahasia)

Kamu bisa mengubah menjadi perofesi rahasia Moonlight Sculptor.

Jika kamu menerimanya, kamu bisa mempelajari skill eksklusif untuk profesi yang berbeda dari profesi utama

apakah kamu mau menjadi Moonlight Sculptor?

Ya | Tidak

Tak terhitung jumlah player yang ingin menemukan profesi rahasia di Royal Road, tetapi lebih sedikit daripada satu banding seribu yang benar-benar menemukannya.

Weed menjawab, “Aku menolak.”

*Ding*

Harap konfirmasi keputusanmu.

Kamu bisa memilih profesi rahasia Moonlight Sculptor.

Apakah kamu mau menjadi Moonlight Sculptor?

Ya | Tidak

“Aku menolak.” Weed menjawab lagi.

Bagi Weed, terjebak di sudut sebuah ruangan kecil dan membuat patung yang tak diinginkan, tidak pernah terlintas dipikirannya. Dia telah mengakui bahwa menjadi seorang pemahat bisa menjadi profesi yang menarik jika dilatih dengan benar. Tetapi dia butuh sebuah profesi yang bisa menghasilkan uang untuk dirinya. Ketika Weed kembali sadar, maid wanita tua tengah memandangi dia.

“Itu adalah sebuah kisah yang indah. Terimakasih banyak telah berbagi dengan saya, nyonya.”

“Sama-sama. Itu adalah sebuah kepuasan bagiku untuk menceritakan kisah mereka seperti ini. Jadi, petualang muda, aku ingin memberi kamu sebuah hadiah kecil. Maukah kamu menerimanya?”

Bukankah itu tidak sopan untuk menolak sebuah hadiah yang diberikan? Weed tidaklah setega itu untuk menolak apapun yang diberikan pada dia. Seorang pria harus menerima segala hadiah dengan rasa syukur.

“Saya akan menerimanya dengan senang hati, nyonya.”

Maid tua itu mengeluarkan sesuatu yang dibungkus dari dalam laci. Itu menyerupai sebuah pisau bedah kuno.

“Pisau pahat ini dulunya milik Zahab-nim. Dia memberikannya pada Yang Mulia Ratu, dan aku kebetulan menyimpannya sekarang. Dan patung kayu ini diukir oleh Zahab-nim. Harap terima ini.” Kata maid wanita itu.

“Saya pasti akan menyimpannya dengan baik.” Kata Weed.

Weed menerima dua item dari dia.

*Ding*

Kamu telah menerima:

Item: Sculpting Knife

Item: Zahab’s Legacy

Weed berpikir bahwa item-item ini bukanlah sesuatu yang biasa karena mereka adalah yang ditinggalkan oleh salah satu Master dari Sculptural Art. Bahkan patung kayu tersebut tampak berkelas walau dilihat sekilas.

Tolong jaga pisau pahat milik Zahab-nim dan rawatlah dengan hati-hati.”

“Ya, nyonya.” Weed menjawab dengan patuh.

Weed memperhitungkan bahwa benda ini mungkin akan laku dan mengguntungkan dia.

“Patung kayu tersebut akan menunjukan padamu dimana tempat peristirahatan Zahab-nim berada. Kuharap keahlian memahat miliknya tidak akan terkubur selamanya.”

“Saya harap begitu juga, nyonya.”

“Jika saja aku bisa mendengarkan lagu dihari itu lagi… Segalanya tentang keahlian memahat tersembunyi didalam pisau pahat itu.”

“Maaf?”

“Di dalam pisau pahat milik Zahab-nim.”

Pada saat Weed menatap pisau pahat tersebut. Dia mendapat perasaan bahwa takdir yang tak bisa ditolak tengah mendekati dia.

*Ding*

Quest: Ikuti Harapan Terakhir Zahab

Zahab tidak meninggal dihari itu. Dia pergi ke benua yang jauh untuk menguji Sculpture Mastery miliknya. Setelah kamu menjadi Master Sculpture, kamu harus menemukan Zahab untuk mempelYajari lagu A Sculpture’s Heart (Hati Seorang Pemahat) dari dia. Kemudian, kamu harus kembali kesini dan menyanyikannya untuk maid tua ini. Menurut kabar, Zahab terakhir terlihat menuju ke Gray Pass Region.

Tingkat Kesulitan: A

Syarat Quest: Kamu harus menyelesaikan quest ini sebelum maid tua tersebut meninggal dunia.

pembatalan quest tidak diijinkan.

Hadiah: Kamu bisa mempelajari Skill Identifikasi Item, Sculpture Mastery, skill Repair, dan Skill Handicraft.

Sebuah serial quest dengan tingkat kesulitan A, berhadiah 4 skill. Weed tidak bisa mengatakan apakah dia beruntung atau tidak.

Satu hal yang pasti, dia tau bahwa itu sangatlah sulit untuk mendapatkan skill yang tak berhubungan dengan profesinya sendiri. Skill-skill itu, seperti Skill Identifikasi Item dan Repair, yang telah dia pelajari tanpa mengubah profesinya menjadi Sculptor, bisa jadi berguna dalam banyak cara, tetapi sebuah quest tingkat A, berada jauh diluar kemampuannya untuk waktu yang lama, kemungkinan bertahun-tahun.

Rata-rata level player Royal Road saat ini adalah seratus atau sekitarnya. Level yang tertinggi saat ini adalah 300. Kesulitan dari sebuah quest yang membutuhkan party antara player yang masuk jajaran level 300’an yang sudah diselesaikan diketahui pada tingkat B.

Itu artinya Weed baru saja menerima sebuah quest yang membutuhkan dia untuk berada diatas level 400 untuk bisa mengerjakan quest tersebut, entah itu menyelesaikannya.

Seolah-olah hal itu belum cukup buruk, Gray Pass Region adalah area paling ganas dari yang ganas lainnya, dihuni oleh monster yang paling kuat. Itu adalah salah satu dari 10 area terlarang dibenua, dimana kau dijamin akan mati berkeping-keping saat kau menginjakkan kaki di area itu.

‘Sialan!’ Pikir Weed.
Jumlah quest yang seorang player bisa simpan pada satu waktu hanyalah tiga. Sekarang salah satu tempatnya telah diambil oleh quest: ‘Harapan Terakhir Zahab’, Weed hanya punya dua tempat lagi yang tersisa untuk quest baru.

Tetapi dalam kasus serial quest, hal itu tak bisa diprediksi hadiah apa yang menunggu player di akhir. Serial quest ini telah memperkenalkan sebuah profesi rahasia pada tahap quest kedua. Bahkan setelah dia menolak untuk berganti profesi tersebut, dia telah diberi 4 skill yang berguna. Bayangkan saja hadiah seperti apa di tahap akhir dari quest tersebut.

Weed tidaklah sebodoh itu untuk mengatakan tidak pada Sebuah peluang yang bagus. Namun, itu tetap tak diketahui kapan dan bagaimana ini akan berhasil.

Dia mengucapkan selamat tinggal pada maid tua itu, dan kembali ke toko patung.

“Oh Weed-nim, aku sangat menghargai kerja kerasmu untuk membawakan hasilnya begitu cepat. Aku sekali lagi yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk mempercayakan padamu quest ini.” Kata si pemilik toko.

Si pemilik toko membayar Weed sebagai hadiah untuk permintaan tersebut.

Weed menerima 2 koin silver, memulihkan koin silver yang telah dirampas oleh si bard itu.

Ketika dia kembali ke Training Hall, dia menerima koin silver lagi, bersama dengan sebuah kata pujian dari instruktur. Dengan demikian, totalnya 5 koin silver yang Weed peroleh sejauh ini.

Dia juga naik level dua kali, ke level 3. Dia membagikan bonus status yang diperoleh secara seimbang pada Agility dan Strength.

“Kenapa kau tidak mengambil quest yang lain?” Dia menanyai dirinya sendiri.

Weed bergulat dengan godaan yang tiba-tiba, tetapi dia mengambil pedang kayu itu lagi. Sebuah quest yang tak diketahui oleh publik mirip quest yang baru saja dia alami, adalah langka. Itu sebabnya Weed mendapatkan hadiah yang spesial untuk levelnya.

Catatan Penerjemah :

[1] ”Raison d’être :” sebuah frase Perancis artinya “alasan keberadaan”

2 Komentar

  1. Keren nih :MAWARR

  2. Ini lanjutannya yak