Vitamins Blog

Symphonic Poem -6-

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

22 votes, average: 1.00 out of 1 (22 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Pernah kumeredam rindu agar takdir tak tahu, biar sepi itu berlalu tanpa meninggalkan pilu yang lebam membiru.

Hingga di waktu yang entah, takdir datang menghukumku teramat kejam. Kau direnggut paksa dari ingatanku. Hancurkan satu-satunya hal yang kuperjuangkan dalam hidup.

Menangis penuh sesak kuhujat semesta yang berpesta di atas duka. Sampai senja datang dengan berselimutkan kelabu melukis lara beserta airmata.

Langit murka, menghardik cinta yang kupunya. Di depan altar yang basah kupungut keping demi keping yang tersisa.

Hatiku patah sudah, berdarah dengan luka yang menganga.

~ 3 April 2017 ~

# eLpoem

10 Komentar

  1. :PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH
    Sedih amaatt yaa puisi nya

  2. aishelatsilla menulis:

    Baper deh jadinya aku..

  3. :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  4. kata-katanya sudah bagi tapi coba deh, paragrafnya di uraikan menjadi kaliat. jadi kalau habis titik langsung enter gak usah di lanjutin lagi. Karna kan ini pusi biar enak di lihat dan dipahami dalam setiap jedanya, ini teknis sih yang aku komenin soal diski cukup baik kok. Pertahahanin ya diksinyaa :dragonmuach

    1. Damn.. typonyaa :”(( haha *bagus *kalimat *diksi

  5. Baperrr puisi nya :LARIDEMIHIDUP

  6. fitriartemisia menulis:

    ah, bikin baper :PATAHHATI

  7. farahzamani5 menulis:

    Ka karinnnnnn
    Aq bru bca ini skrng huhuhu
    Dikau mah paling jago dah bikin galau2 huhuhu
    Ditunggu karya2 lainnya
    Semangat trs ya ka

  8. Baper aaah??

  9. Ditunggu kelanjutannyaa