Pernah kumeredam rindu agar takdir tak tahu, biar sepi itu berlalu tanpa meninggalkan pilu yang lebam membiru.
Hingga di waktu yang entah, takdir datang menghukumku teramat kejam. Kau direnggut paksa dari ingatanku. Hancurkan satu-satunya hal yang kuperjuangkan dalam hidup.
Menangis penuh sesak kuhujat semesta yang berpesta di atas duka. Sampai senja datang dengan berselimutkan kelabu melukis lara beserta airmata.
Langit murka, menghardik cinta yang kupunya. Di depan altar yang basah kupungut keping demi keping yang tersisa.
Hatiku patah sudah, berdarah dengan luka yang menganga.
~ 3 April 2017 ~
# eLpoem
:PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH
Sedih amaatt yaa puisi nya
Baper deh jadinya aku..
:PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI
kata-katanya sudah bagi tapi coba deh, paragrafnya di uraikan menjadi kaliat. jadi kalau habis titik langsung enter gak usah di lanjutin lagi. Karna kan ini pusi biar enak di lihat dan dipahami dalam setiap jedanya, ini teknis sih yang aku komenin soal diski cukup baik kok. Pertahahanin ya diksinyaa :dragonmuach
Damn.. typonyaa :”(( haha *bagus *kalimat *diksi
Baperrr puisi nya :LARIDEMIHIDUP
ah, bikin baper :PATAHHATI
Ka karinnnnnn
Aq bru bca ini skrng huhuhu
Dikau mah paling jago dah bikin galau2 huhuhu
Ditunggu karya2 lainnya
Semangat trs ya ka
Baper aaah??
Ditunggu kelanjutannyaa