Vitamins Blog

Undangan Pangeran

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

Sore ini mereka habiskan waktu untuk menikmati teh ditengah deras hujan yang mengguyur tanah Kekaisaran Persia. Hanya suara hujan ringan memenuhi pendengaran kedua makhluk berlainan jenis itu. Benak masing-masing kepala memiliki asumsi bahwa harus ada salah satu dari mereka yang memulai. Ankara hendak membuka mulut manakala Akasia meletakkan cangkir bermotif bunga krisan di atas meja, Ankara melihat jemari lentik Akasia bergerak elegan. Pantas Pangeran George bersikeras memengaruhi perempuan ini untuk menetap sejenak di salah satu istana yang masih berlingkup kekuasaan Kerajaan Inggris dengan alasan mengajarkan anggota keluarga perempuan mereka merajut. Ya. Akasia pintar dalam teknik merajut berbagai jenis pakaian dengan sempurna. Selain cantik dan pintar, etika dan budi luhur Akasia mampu membuat siapapun ketika pertama bertatap muka dengannya pastilah terkesima.

”Batalkan.” Suara Ankara memecah keheningan, mata lelaki berparas tegas itu menajam ketika ekspresi Akasia tak berubah sambil terus merajut topi mungil untuk keponakannya yang masih berusia enam bulan.

“Kau tidak pernah membantahku, Akasia.” Pernyataan Ankara berupa emosi yang ditahan. Hingga detik ia bicara, Akasia diam. Memancing Ankara marah. “Dan Kau tidak akan bertemu dengan pangeran sialan itu lagi.” Jelas Akasia merasakan aura mengancam dan Ia takut. Mata indah Akasia enggan beralih pada rajutannya dengan perasaan gundah. Berpura-pura setenang mungkin sampai Ia menangkap tubuh Ankara bangun dari kursi, melangkah melewati Akasia bersama ketukan langkah kaki sang lelaki yang beralaskan sepatu kulit dibuat khusus. Hentakannya menggema mewakili suasana hati Ankara yang kini diliputi rasa kesal luar biasa. Ankara tahu dibalik ketenangan Akasia, perempuan itu dipenuhi ketakutan akan dirinya dan merupakan suatu hal yang sangat baik, supaya Akasia tahu bagaimana mengambil keputusan sebagai seorang wanita yang sudah terikat. Akasia menerima undangan lelaki lain tanpa persetujuannya. Seharusnya Ankara membatasi orang-orang asing untuk bertemu dengan calon isterinya itu untuk alasan apapun. Ya, Ia sudah salah langkah dari awal. Mulai kini, Akasia akan berada dalam pengawasannya selama dua puluh empat jam. Dan perempuan itu tidak diperbolehkan lagi keluar gerbang Kekaisaran Persia tanpa didampingi orang kepercayaannya.

Sementara Ankara dengan suasana hati sangat buruk, Akasia termenung memandangi berlian mungil merah yang tersemat pada jari manis tangan kanannya. Cincin lambang kepemilikan. Ankara memberikan cincin itu dua tahun lalu padahal usia Akasia masih begitu belia yaitu enam belas tahun. Ia menghela napas, dadanya terasa sedikit sesak akibat korset yang menyatu bersama gaun santainya. Bagaimanapun, Ia harus menemui Ankara. Menjelaskan bahwa Ia tidak berminat lagi memenuhi undangan Pangeran George. Akasia dan George hanya terlibat pertemanan biasa, itupun sekadar formalitas semata, tidak lebih. Diamnya Akasia tadi bukan bermaksud lancang. Tetapi Ia takut salah bicara hingga menimbulkan berdebatan diantara mereka. Akasia amat khawatir dengan sifat lelaki itu yang keras dan mudah tersulut. Sungguh Ia masih menghormati Ankara sebagai Panglima Tertinggi Kekaisaran Persia sekaligus calon suaminya. Dan tentu saja Akasia begitu besar mencintai Ankara.

***

 

P.S : Tulisan ini sudah lama sekali dan aneh. Dan aku berani re-post lagi Disni. Karena aku kangen dunia tulis menulis. :-)

15 Komentar

  1. Waahh cerita roman .. action .. sukaa sekali .. lanjutkan

    1. anisaaprillia12 menulis:

      Hihihi terimakasih ^^

  2. Masih penasaran sama Akasia dan Ankara :ragunih

    1. anisaaprillia12 menulis:

      Potongan cerita sudah diposting. Terimakasih ^^

    2. Okaaayyy

  3. alivatukaruzzaman menulis:

    Next..nextt…hehe..seru ceritanya

    1. anisaaprillia12 menulis:

      Alhamdulillaah, terimakasih ^^

  4. Nenk's nich menulis:

    Aalloww thor mau nnya, saya rada binun nih uk baca urutan ceritana.. yg 1 itu perang dan pertemuan ya?, trus yg ke 2 yg ini?? Ato gimana ya.. merciii thor

    1. anisaaprillia12 menulis:

      Hihihi.. maaf ya buat kamu kebingungan… Ini versi masa depan kalau yang perang itu versi masa lampau. Aku hanya menulis sesuai imajinasi. Bukan merupakan cerita serius. :-D terima kasih sudah membaca

  5. Penasaran sama Akasia dan Ankara :NGEBETT

    1. Ehehehehe

  6. Nggak ada lope-lopenya :PATAHHATI :PEDIHH :TERHARUBIRU :NABRAKKACA :semangatyangmembara :nangisgulinggulingan :MARAHNANGIS :kehilangan :menyerah :dragonbaper :dragonnangis :gakbisadiginiin :wowkerensekali :bearholdon :bearkantongkosong :owlbersedih :anakayamnangis :aaaKaboor

  7. Ini action ini romance yak, seruu

  8. fitriartemisia menulis:

    harusnya aku baca ini duluan ya ahahha
    salah urutan euyy

  9. Ditunggu kelanjutannyaa