Tut…Tut…
“Hallo tuan Daniel”
“Kau sudah membereskannya Robert?”
“Sudah tuan, semuanya sudah dibersihkan tanpa jejak sekalipun”
“Bagus,, sekarang pulanglah dan tunggu aku dirumah. Dan sampaikan kepada semua pelayan rumah untuk menyiapkan makan malam untuk menyambut kedatangan Alexa”
“Baik tuan akan saya laksanakan”
Daniel mematikan sambungan teleponnya ketika mendengar jawaban dari Robert asisten kepercayaannya yang telah menyelesaikan tugasnya. Daniel sangat menyukai Robert karena dia adalah orang yang sangat bisa dipercaya dan sudah bersama sejak ia masih kecil bisa dibilang Robert sudah seperti ayah nya sendiri, menggantikan ayahnya yang sudah meninggal.
Ah jika mengingat ayahnya secara tidak langsung juga mengingatkannya pada kejadian tragis sepuluh tahun yang lalu. Kejadian yang tidak akan pernah dilupakkannya seumur hidupnya, kejadian yang harus merelakan dua orang yang sangat dicintainya mati tepat dikedua matanya, dan kejadian yang harus mengorbankan perasaan dan cintanya. Dan dari kejadian itulah yang membuat hatinya beku tidak berperasaan, berdarah dingin untuk membunuh siapapun yang salah tanpa ampun.
Daniel memakirkan mobil Lamborghini Aventador LP 750-4 Superveloce warna merahnya di parkiran. Setelah memakirkan mobil mewahnya dia segera keluar dan berlari mencari Alexa adiknya yang baru saja pulang dari Hamburg setelah menyelesaikan pendidikannya.
Dari kejauhan ia melihat seorang gadis cantik yang sedang berdiri sambil menenteng kopernya didepan pintu kedatangan dengan wajah murkanya! oh mati kau danieelll!!!!! itu adiknya Alexa, adik kesayangannya, keluarga satu-satunya yang ia miliki sekarang.
Daniel menghampiri Alexa yang tengah mengentak-ngentakkan kakinya di lantai sambil mengumpat kasar.
“Jangan menyentuhku!!” ucap Alexa sebelum Daniel menepuk pundaknya. Ia kemudian berbalik melihat seseorang yang ada dibelakangnya yang tengah menatapnya dengan pucat.
“h-hai-i alexa a-aku te-pat ‘dua puluh menit ‘ bu-kaan?” ucap Daniel sambil terbata-bata. Bagaimana tidak ia sedang bingung memutar otaknya saat ini untuk mencari alasan yang masuk akal yang akan diucapkannya pada adiknya ini, saat diperjalanan tadi ia sudah menyusun beberapa kalimat untuk disampaikannya kepada Alexa. Tapi sekarang semua hilang begitu saja seolah-olah ia sedang mengalami amnesia saat ini sehingga kalimat yang sudah ia susun lupa begitu saja. Demi Tuhannn lihat Alexa sekarang sudah menatapnya dengan tatapan yang paling mengerikan dari tatapan dewa kematian.
“‘dua puluh menit’ katamu, yah memang saat ini kau tepat ‘dua puluh menit’ tapi sebelumnya kau sudah terlambat ‘satu jam’ kak Daniel ‘satu jam’ . ” jawab Alexa sambil berapi-rapi.
“Sorry sweethearth kau tahu jalanan saat ini se-” ” Cukup dengan alasan bodoh itu!! aku tidak akan percaya” potong Alexa sambil berlalu meninggalkan Daniel.
****
” Kak saat menjemputku jalan apa yang kau lewati” tanya Alexa sambil menahan napasnya saat melihat jalan yang tampak sepi dan ‘baik-baik’saja‘. Saat ini Alexa sudah berada di dalam mobil yang sedang menuju kerumahnya.
“Tentu saja jalan yang saat ini kita lewati Alexa, kau pikir jalan mana lagi yang bisa mengarahkan ke bandara selain jalan ini. Oh jangan bilang kau sudah melupakan denah lokasi karena terlalu lama di Hamburg hm..” jawab Daniel sambil menyetir
“LALU KENAPA KAU MENGATAKAN BAHWA JALAN INI MACET HAHHHH!!!!!!” teriak Alexa tepat dikuping Daniel.
ckiitt…
Daniel yang mendengar Alexa teriak tepat ditelinganya langsung mengerem dengan mendadak karena terkejut. “Aa-alexa aku ti-dak ber-” “Tidak ‘BERBOHONG’ itukan yang ingin kau katakan. aku tidak percaya kau selalu sajaa memberikan alasan konyol dan tak masuk akal untuk mengelabui ku. Sebenarnya kau kemana saja sih kak Daniel”
“Aku tadi sebenarnya aa-” “Sudahlah jangan memberi alasan apapun, aku tau itu pasti alasan tak masuk akal lagi, sekarang aku sangat lelah dan ingin segera tiba dirumah” ucap Alexa dengan pasrah.
“Baiklah My Queen” Daniel langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
****
Daniel memberhentikan mobilnya ketika sudah sampai disebuah mansion megah bergaya viktoria. Daniel mematikan mesin mobilnya dan melihat ke arah Alexa yang sudah tertidur dengan pulas. Tidak tega membangunkan adiknya Daniel memilih untuk menggedong Alexa masuk kedalam rumah.
Para pelayan yang sedari tadi menunggu didepan pintu langsung menundukkan kepala untuk memberi hormat saat melihat daniel melangkah ke teras rumah sambil menggendong seseorang yang diyakini para pelayan itu adalah nona besar mereka ‘Alexa’. Daniel yang melihat seluruh pelayan yang sedang memberi hormat kepadanya hanya mengangguk sekilas dengan tatapan dingin.
Daniel berhenti didepan tangga saat melihat pelayan khusus untuk adiknya yang sedang berdiri di depan tangga. “Leona apa kau sudah membersihkan dan menyiapkan kamar Alexa?” ucap Daniel melihat Leona yang menundukkan kepalanya.
“Sudah saya laksanakan tuan” jawab Leona pelayan yang ditugaskan daniel khusus untuk Alexa.
“Hn.. kau boleh pergi” ucap Daniel sambil berlalu menaiki tangga menuju kamar Alexa di atas.
Ceklek
Daniel membuka pintu kamar dengan sebelah tangannya dan menghidupkan lampu kamar yang semulanya mati. Daniel meletakkan Alexa dengan hati-hati diatas tempat tidur dan melepaskan sepatu alexa dengan pelan takut jika Alexa akan terbangun, setelah melepaskan sepatu yang dipakai adiknya Daniel menyelimuti tubuh Alexa. Tangan Daniel terulur menyentuh wajah adiknya yang tertutupi rambut panjangnya dengan sayang takut wajah adiknya akan terluka karena sentuhannya. Daniel terus memperhatikan wajah cantik Alexa yang tampak kelelahan dalam tidurnya itu. “Aku sangat merindukannmu..hanya kau sekarang yang aku punya setelah ayah dan ibu meninggal. Tapi aku juga tidak bisa berbohong dengan pikiranku sendiri kalau aku sangat mencemaskan-mu yang kembali kesini. Aku lebih merasa aman jika kau berada di Jerman dibandingkan disini bersamaku karena aku akan kerepotan untuk mencari alasan untuk mengelabuimu nantinya.Tapi aku juga tidak bisa melarangmu lagi untuk kembali kerumah karena bagaimanapun ini juga rumahmu, aku hanya tidak ingin sesuatu terjadi padamu. Tidak-tidak..tidak akan ada yang terjadi sesuatu padamu Alexa, bagaimanapun dan apapun nanti aku akan melindungimu dengan cara apapun dengan nyawaku.” ucap Daniel dalam hati. Daniel memutuskan keluar dari kamar Alexa setelah mengecup kening Alexa dengan sayang.
******
Maafkan ceritanya yang makin aneh, :’)
Tika_Devch
kasih sayang seorang kakak. , gk mau adik kesayangan nya terluka krn pekerjaan so swiit
Bener banget, so sweet
Ikatan keluarga kaka idaman semua adik :cintakamumuach
Bagus
Smangat trus
Hiks, pengen jadi adik juga
Kakakx syang bget ma adiknya…
semangat trus
Jdi pengen pny abang dah haha
Wahh trnyata Daniel dah mulai nyari tau sndri yak tanpa sepengetahuan Alexa ‘tapi msh ga tau nih aq, adia nyari tau kematian ortuny apa malah Daniel kerja apaaaa gtu’ dan Alexa balik ke Jerman jg mau nyari tau tanpa sepengetahuan Daniel, aduhhh bakal rame dah ini hihi
Oia, penulisan viktoria diedit jdi Victoria ya ka
Ditunggu kelanjutanny ya
Semangat trs ya
aku punya abg 3, mau satu nggk?? hihi :HULAHULA
Mau semua bolehhhh ehhh haha
Enk plng ya pnya k2 cowo :PATAHHATI
ada enanknya ada juga nggak enaknya kok. aku punya abg 3.
enaknya bisa manja2, nggk enaknya nggk pinjem baju hahah :TERHARUBIRU :ngupildoeloe
Pengen punya kk cowok juga, sedihnya
btw makasih yah koreksinya,:)
:DOR! :DOR! :DOR!
:DOR!
:DOR!
aduh, Daniel termasuk abang takut adek ya??
kok kicep gitu sih di depan Alexa,,
Wkwkwk, lucu mah kalo jenis Abang takut adek
:inlovebabe :inlovebabe :tepuk2tangan
Baguss
wkwkwkwk strike, Daniel ketauan bohong
hmm, kayaknya pekerjaan Daniel berbahaya ya, hmm
Iya, mencurigakan nih, hmm
:inlovebabe
:tebarbunga
Pengen punya Abang juga, hiks
Ditunggu kelanjutannya