Vitamins Blog

Our Little Secrets

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

506 votes, average: 1.00 out of 1 (506 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Uemura Sanada memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Untunglah jalanan di arteri utama kota Tokyo sudah sepi sehingga motor mewah berwarna hitam itu membelah jalanan tanpa ada hambatan apapun.

‘Sial! Untuk apa aku bekerja keras selama ini kalau semua sudah ditentukan sejak awal?’ Sanada memaki dalam hati.

Kejadian tadi siang masih terbayang di benaknya, dimana sang ayah menggunakan kekuasaan Uemura untuk menutup semua jalur distribusi vendor dan membuat usaha yang dirintis sang Uemura muda harus mengalami akhir yang tragis. Bisnis dan semua assetnya dibekukan.

Bagaikan sebuah tamparan keras di wajah Sanada untuk tidak bermain-main dengan orang yang berkuasa, dalam kasus ini dia harus mengakui kedigdayaan Otousama-nya.

Saat ini pikiran Sanada hanya tertuju pada satu tempat.

Ya, dia ingin bertemu dengan ‘orang itu’ secepat mungkin.

Satu-satunya kenangan yang tersisa dari masa kejayaan seorang Uemura muda yang terkenal dengan kejeniusan dan jiwa pemberontak saat masih mengecap pendidikan di sekolah menengah atas.

Dan hanya ‘orang itu’ yang bisa menjaganya tetap waras untuk saat ini.

*****

 

 

Delapan tahun lalu di Nishimachi Gakuen, tepatnya di tahun kedua sekolah menengah atas.

Sebuah dojo tempat klub karate menjadi saksi bisu perjalanan berbagai anak manusia dengan beragam sifat dan benang takdir yang merenda nasib mereka semua.

Klub karate yang menjadi tempat bernaung bagi lima sahabat, Uemura Sanada, Yamamoto Natsuo, Makabe Shin, Shimura Kyo dan Yatsuda Kai. Mereka sudah bersahabat sejak sekolah menengah pertama.

Ada kalanya dojo tersebut menjadi tempat berkumpul para anak muda yang kelebihan hormone testosterone untuk menjadi ajang penentu siapa yang paling kuat di antara mereka.

Ada sebuah anomali yang tidak akan dilupakan oleh para penghuni dojo tersebut.

Seorang gadis aneh berambut hitam yang menjadikan dinding luar di sisi kiri dojo sebagai area pribadinya. Karena ada bangku yang menempel ke dinding dojo yang bisa digunakan untuk belajar, berteduh ataupun makan siang asalkan tidak mengeluh tentang estetika dan table manner yang layak.

Jelas terlihat kalau sang gadis bukanlah salah satu fans dari anggota klub karate karena fans mereka akan berkerumun di sekitar pintu masuk dojo dan membuat para anggota klub kelabakan sekaligus menatap sinis pada satu objek yang menjadi pusat perhatian dan target para gadis.

Siapa lagi kalau bukan sang ketua klub yang baru dinobatkan tahun ini, Uemura Sanada. Pemilik pheromone pemikat wanita yang paling dominan diantara para lelaki Nishimachi Gakuen walaupun Uemura bungsu tersebut tidak peduli dan mengacuhkan kenyataan tersebut.

Karena keunikan sang gadis ini juga, para penghuni dojo sepakat meminta bantuannya untuk membersihkan dojo dan sebagai gantinya sang gadis tidak akan diganggu oleh satupun dari mereka.

Yang menjadi pertanyaannya, siapa yang akan menjadi mediator di antara mereka untuk menyampaikan maksud tersebut?

Semua menatap terpana dan memasang wajah tidak percaya jika sang ketua klub yang terkenal anti berdekatan dengan gadis, mengajukan diri dengan sukarela. “Biar aku saja yang mengatakannya.”

Sanada dengan tegap melangkah ke luar dojo dan mendekati tempat yang dimaksud, dimana sang gadis aneh membuat comfort zone sendiri.

Sesuai dugaannya, sang gadis dengan kacamata yang melorot dekat ujung hidung sedang berkutat dengan buku dan sebuah earphone terpasang di telinga kanan.

“Oi, Himura.” Suara baritone memecah keheningan.

Sang gadis tersentak dan mengangkat kepalanya sebelum menoleh dengan cepat ke sumber suara. Dengan gerak tangan menunjuk diri sendiri, sang gadis seakan bertanya ‘Aku?’

“Ya, memangnya ada orang lain disini?”

Gadis Himura melepaskan earphone dan menatap wajah Sanada dengan penuh tanda tanya. “Ada apa, Uemura-san?”

“Aku ingin membuat kesepakatan denganmu.”

“?”

“Sebagai ganti kau bebas menggunakan tempat ini, bagaimana kalau kau membantu kami membersihkan dojo?”

Gadis Himura itu menatap sang Uemura tidak berkedip yang tentu saja membuat Sanada merasa jengah.

“Sejak awal tempat ini tidak menjadi milik siapapun dan ketua klub tahun sebelumnya juga tidak keberatan. Kalau kau memang butuh bantuan, kenapa tidak meminta langsung saja?”

Pelipis Sanada berkedut, gadis ini menguji kesabarannya. “Ck, siapa yang bilang kau boleh menggunakan tempat ini dengan bebas? Apa kau tidak takut kalau anggota klub kami mengusirmu dari sini?”

Detik berikutnya setelah menyampaikan kalimat itu, Sanada merasa kakinya ringan dan dunianya terbalik. Tiba-tiba punggungnya menghantam tanah dengan keras dan sepasang mata kelamnya kini menatap langit dihiasi daun pepohonan yang berdesir ditiup angin.

“Kalau hanya melindungi diriku sendiri, aku masih sanggup menghadapi kalian. Tidak peduli berapa orang pun.” Ucap sang gadis dengan suara lembut dan kalem.

Otak cerdas Sanada segera memproses apa yang terjadi barusan, seorang Uemura dengan mudah diangkat dan dibanting oleh seorang gadis? Tidak, tidak. Ini sudah diluar logika.

“Kau-” Sanada menggeram dan segera menegakkan tubuhnya bersiap memberi serangan balasan, namun telapak tangan sang gadis sudah terpajang di depan wajahnya.

“Aku tidak ingin memperpanjang urusan ini, Uemura-san. Aku akan membantu membersihkan dojo, dan apa terjadi hari ini tidak akan diketahui siapapun.”

Sebelum Sanada sempat mengajukan protes, teman-temannya sudah bermunculan. “Apa yang terjadi? Kami mendengar suara barang jatuh yang cukup keras di sekitar sini.”

“A-ano… Maaf, saya yang tidak hati-hati dan tersandung sehingga merepotkan Uemura-san.”

“Hahahaha kau pasti terlalu senang karena bisa keluar masuk dojo kami dengan bebas.” Komentar Kai.

Sang gadis hanya tersenyum dan berdiri sekaligus menepuk bagian bawah rok, menundukkan kepala untuk memberikan salam formal. “Aku Himura Chie, salam kenal dan mohon bimbingannya.”

Semua anggota klub memasang wajah lega kecuali satu orang yang masih merasa kesal dan berdiri dengan susah payah. ‘Dasar Himura bermuka dua. Awas kau, akan kubalas nanti.’

*****

To Be Continue

*****

Author’s note : Recycle cerita lama dengan original characters. Please enjoy.

47 Komentar

  1. hello cerita yang bagus, dan tidak sabar menunggu lanjutannya,
    oh ya @hazelleen kalau bisa diedit dan di bagian paling atasnya diberi tulisan [ratings]
    untuk memunculkan ratings love di atas ceritamu, jadi pembaca bisa memberi apresiasi jika menikmati karyamu dengan memberikan tanda love di ceritamu :BAAAAAA

    1. Hi, kk @author thanks untuk masukannya nanti coba diedit dan kasih rating sesuai saran kk

  2. Himura bermuka dua, uemura mulai berperasa. Ceritanya ori banget, fresh, bahasanya keren. Dan tinggal dikasih rating sama lanjut. Semangat menulisnya ya kak!

    1. Wah, thanks uda mampir, vote dan comment. Huehehe ini memang cerita ori dan termasuk genre slice of life. Yosh, bakal semangat menulis kelanjutannya.

  3. ???????

    1. Thanks uda mampir dan ninggalin jejak

  4. Dalpahandayani menulis:

    Bagus
    Di tunggu kelanjutannya
    Smangat

    1. thank you buat dukungannya

  5. penasaran banget sama himura..
    semangat ya buat chapter selanjutnya!!!

    1. thank you uda mampir dan ninggalin jejak

  6. ceritax seru…smga dilanjut

    1. sabar ya nunggu next chapter

  7. Cerita yg menarik. Aku tunggu lanjutannya.
    :MAWARR

    1. thanks da mampir

  8. :inlovebabe :inlovebabe :inlovebabe

    1. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  9. bagus kak, ditunggu kelanjutan ceritanya :inlovebabe
    semangat ya kak :MAWARR

    1. thanks da mampir

    2. sama-sama kak :BAAAAAA

  10. Novita Dwi Riyanti menulis:

    Great story ??keep goingg :YUHUIII :waauuuww

    1. thanks uda mampir n ngasi dukungan

  11. Semangat, lanjutkan

    1. thanks buat dukungannya

  12. Wahhh roman2ny bakal ada cinta nih antara Sanada dan Himura eaaaa hihi
    Ditunggu kelanjutanny ka
    Semangat trs ya

    1. hahhaha silahkan cek part selanjutnya (end) disana ada penjelasan lebih lanjut

    2. farahzamani5 menulis:

      Ka azel, aq lgi liat2 vitamin blog dri awal dan wow wow wow aq ga nyangka yg nulis ini kk
      Sukaaaa hehe

  13. wah,,, yg ini pasangan cool … saling cuek tapi mau :BAAAAAA

    1. dari musuh bebuyutan berlanjut jadi …. (cek part selanjutnya wink wink)

  14. Baru baca, dan ternyata ceritanya bagus….

    1. thank you ^0^

  15. Ceritanya seru bang :terpesona et ?. Love it :inlovebabe :owlcinta

    1. thanks buat apresiasinya, short story ini

  16. Bagus ceritanya..seru kayaknya

    1. thanks uda mampir, baca dan comment

  17. Makanya Sanada, jangan ngeliat dari tampilan luarnya aja,,
    sakit kan jatuh,
    hahaha :KETAWAJAHADD

    1. Wkwkwk, bener banget

  18. hhaahaha… :cintakamumuach :cintakamumuach

  19. Cerita nya bagusss

  20. fitriartemisia menulis:

    whoaaa Chie kuat bener ya hahaha

  21. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  22. Vote dulu, ceritanya bagus nih

  23. Wkwkwk, kasian juga sama Sama-sama, hha si Hamada pinter bermuka dua yak

    1. Astaga, typoo
      Kasian sama Sanada

  24. Omg aku baru sempet baca cerita ini..ceritanya bagus bgt kaaa seru keren hihi. Ini aku berasa lg baca novel jepang jdnya hahaha

    1. thanks uda mampir baca, vote n comment. Hehehe masih jauh dari kategori novel, baru sekelas cerpen aja ini *blush* @nrlhidayahh

  25. Kak Hazell… Rindunya..
    Aku masih saja ketawa pas Sanada digituin… Padahalll..

    Himura Chie itu bak air yah.. Kaya pepatah… Diam-diam mengerikan atau barangkali silent but deadly?

    Nah, Sanada… Persiapkan dirimu..

    1. hehehe ngga nyangka bakal ketemu sesama disini @rakuzu

      Diam-diam menghanyutkan… Castnya dibedain tapi inti ceritanya tetap sama, diubah sedikit disana sini.