Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Renungan malam ini
- This topic has 9 balasan, 10 suara, and was last updated 8 years, 7 months yang lalu by yanayulianti6.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
4 Mei 2016 pada 7:32 pm #41112ceptybrownPeserta
Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor burung pipit merasakan tubuhnya kepanasan. Lalu ia mengumpat kepada lingkungan yang tidak bersahabat dengannya, kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dulu menjadi habitatnya. Ia terbang ke utara, yang konon kabarnya disana udaranya selalu sejuk dan dingin. Ternyata benar, ia mulai merasakan sejuknya udara di utara. Makin ke utara, ia makin merasakan sejuknya udara disana. Ia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, ia tidak sadar bahwa kepakan sayapnya telah tertempel oleh gumpalan salju. Makin lama makin tebal, dan akhirnya ia terjatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus oleh salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di tubuhnya justru semakin tebal hingga akhirnya si burung pipit tidak mampu berbuat apa-apa. Dia menyangka bahwa riwayatnya telah tamat pada saat itu, dan ia merintih sambil menyesali nasibnya.
Mendengar suara rintihan si burung pipit, ada seekor kerbau yang kebetulan melintas dan menghampirinya. Namun si pipit kecewa, mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Ia pun menghardik si kerbau agar menjauh dan dalam hatinya mengatakan, makhluk yang tolol tidak akan berbuat sesuatu untuknya.
Si kerbau tidak banyak bicara. Ia hanya berdiri, lalu ia buang air kecil tepat di atas burung pipit tersebut. Si Pipit makin marah dan memaki-maki si kerbau. Namun, si kerbau tetap diam tanpa bicara sepatah kata. Ia pun maju selangkah, dan membuang kotorannya tepat di atas tubuh si Pipit. Dan seketika, Pipit tidak dapat bicara karena telah tertutup kotoran kerbau, dan si burung pipit mengira dia akan mati karena tidak bisa bernafas.
Namun perlahan-lahan, ia merasakan kehangatan. Salju yang menempel pada bulu-bulunya, perlahan-lahan meleleh oleh hangatnya kotoran kerbau tadi. Kemudian ia dapat bernafas lega dan dapat melihat kembali langit yang cerah.
Si Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas-puasnya. Karena mendengar suara nyanyian si burung pipit, ada seekor kucing yang mencari dan menghampiri sumber suara tersebut. Ia mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung pipit, kemudian menimang-nimangnya, menjilati tubuhnya, mengelus, dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu-bulu si burung pipit.
Setelah bulunya bersih, si burung pipit bernyanyi dan menari kegirangan. Ia mengira, telah mendapatkan teman yang baik dan baik hati.
Tapi, apa yang terjadi kemudian. Seketika itu juga, dunia terasa begitu gelap baginya. Dan, tamatlah riwayat si burung pipit saat itu.
Dalam kehidupan, tidak semuanya yang nampak baik itu baik, jahat itu jahat. Namun bisa saja berbalik meskipun terlihat elok, karena halaman tetangga yang nampak hijau belum tentu cocok buat kita. Dan yang terpenting, baik buruknya penampilan, jangan digunakan sebagai satu-satunya tolak ukur. Serta ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan sampai lupa serta keburu nafsu, agar kita tidak melupakan apa yang seharusnya dilakukan selanjutnya.
-
4 Mei 2016 pada 11:47 pm #41177AdeliaAlmaPeserta
Bener banget ni,jangan menilai hanya dari luar nya saja???
-
5 Mei 2016 pada 12:35 am #41179oncomYoyoyPeserta
Thanks for share :AZHURAKAHN
Nah Don’t Judge by Cover :JENDAKIRA -
5 Mei 2016 pada 10:48 am #41477lanasalwaPeserta
jangan melihat sesuatu dari luarnya tapi lihat dalam hatinya juga dan tetap waspada dan jangan sampai terlena karena saat kamu terlena oleh nikmatnya dunia, saat itulah bahaya sedang mengintai hmm *aku ngomong opo*
-
5 Mei 2016 pada 12:29 pm #41495alifpudinPeserta
quotes yg bijak,seperti rumput tetangga lebih hijau kita tidak tau seperti apa kehidupan didalamnya,bagiku’be my self’apa yg kita punya,kita dapat,kita miliki adalah hasil kerja keras kita sendiri tentunya dibarengi dengan ikhtiar jg doa,tp jg jgn jd kacang yg lupa akan kulitnya ya(semoga aku dijauhkan dr kacang dan kulit),hehe..just share,ok :AYO
-
5 Mei 2016 pada 6:05 pm #41551SyA0912Peserta
Renungan yang sangat bagus,,,saat sesang tertimpa musibah jangan lantas menghardik bahwa dunia tak adil,,,begitu pula saat senang jangan langsung lupa daratan,,,bersikaplah bijak dalam setiap keadaan yang qta hadapi,,,agar keputusan yang qta ambil tak menjadi bumerang bagi diri qta sendiri…
Thanks for share this one…
-
8 Mei 2016 pada 12:02 am #43092yulilianaPeserta
yup, terkadang kita menilai sesuatu itu dr luarny saja tetapi tidak tau bagaimana isiny… jadi harus lebih bijak lagi n selalu berfikir positif… ^_^
-
8 Mei 2016 pada 12:49 am #43114LilyanaLilyPeserta
Bener..
kita ga bisa menilai dari luarnya aja, mungkin yg menurut kita buruk justru yg terbaik bagi kita dan ketika kota melewati hal tersebut karena menganggap buruk, kita tidak bisa mengembalikan waktu ketika sdh menyadari itulah yg baik.. -
8 Mei 2016 pada 7:06 am #43239ninartikaPeserta
Entah kenapa baca ini langsung teringat Severus Snape…
Dia selalu di nilai buruk, nyatanya dia yg paling berusaha melindungi Harry :ASIA -
8 Mei 2016 pada 7:41 am #43267yanayulianti6Peserta
Wahh terima kasih telah berbagi cerita ini ka cepty, renungan di pagi hari. Jangan menilai dan melihat sesuatu hanya dari sampulnya.
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.