Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat Forum Forum Hiburan & Sharing Menghujat Orang Lain, Siapa Yang Sakit ?

Melihat 12 pertalian (thread) balasan
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
    • #76572
      RositaAmalani
      Peserta

       

      Menghujat Orang Lain, Siapa Yang Sakit ?

      Oleh: Prof Imam Suprayogo tgl 20 mei 2016

      Perbincangan berikut ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu trekant dengan urusan antar pribadi, antar kelompok, aliran, atau paham keagamaan yang berbeda. Hanya karena berbeda pandangan, keyakinan, atau pemahaman, masing-masing saling menyalahkan, mengolok, menghujat, dan mengklaim bahwa pandangannya sendiri yang benar. Menyangkut keyakinan atau kepercayaan, sebenarnya adalah urusannya masing-masing. Orang lain tidak perlu memaksa dan ikut campur.

      Namun rupanya, sekalipun mengetahui bahwa agama saja tidak boleh dipaksakan, ternyata antar orang yang berkeyakinan berbeda masih terjadi saling menyalahkan, merendahkan, dan bahkan juga menghujat. Hujatan itu bahkan juga dilakukan ketika mereka tidak saling sedang bertemu. Terasa aneh, menghujat orang lain, tetapi mereka yang dihujat belum tentu mendengarnya. Mereka mengira bahwa dengan menghujat itu adalah bagian dari bentuk pembelaan terhadap keyakinan atau agamanya sendiri.

      Padahal keyakinan agama sebenarnya tidak perlu dibela dengan cara sebagaimana disebutkan itu. Agama bukan bahan perdebatan atau bahan perbantahan. Agama bukan medan untuk mencari kemenangan dan sebaliknya, mengalahkan orang lain. Agama adalah petunjuk tentang cara menjalani hidup agar seseorang menjadi bahagia, selamat, dan memperoleh kedamaian.

      Orang yang sedang menghujat orang lain, dan apalagi orang yang dimaksud tidak hadir dan tidak mendengarkan hujatan itu, maka sebenarnya yang menghujat itulah yang akan merasakan penderitaan sendiri. Sementara itu, mereka yang dihujat oleh karena tidak mengetahuinya, maka tidak akan merasakan apa-apa. Sebaliknya, mereka yang menghujat setidaknya akan capek, dan bahwa yang jelas, hati yang bersangkutan dengan sendirinya akan merasa sakit.

      Antar keyakinan dan bahkan antar agama yang berbeda tidak perlu diadu atau dicari siapa yang menang dan siapa pula yang seharusnya menanggung kekalahan. Agama adalah menyangkut persoalan hati, bukan persoalan akal, dan apalagi sebatas menyangkut kekuatan fisik. Memang disebutkan bahwa, agama adalah akal, tetapi maksud kalimat itu bukan agar dengan beragama kemudian melakukan perdebatan hingga saling menjatuhkan. Agama mengajarkan bahwa manakala di antara sesama terlibat pedebatan dan perbantahan, dan ternyata tidak menemukan penyelesaian, maka semua pihak supaya segera kembali kepada Allah dan Rasul-Nya.

      Beragama sebagai cara untuk mendapatkan keselamatan, kebahagian, dan kedamaian akan menjadi kontraproduktif manakala adanya perbedaan melahirkan pertikaian, konflik, saling menjatuhkan, dan apalagi perang. Agama hadir bukan untuk saling bermusuhan, tetapi adalah agar umat manusia saling mengenal, memahami, menghargai, saling sayang menyayangi, dan berakhir menjadi saling tolong menolong.

      Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari, komunitas beragama yang berlainan keyakinannya, sama-sama saling membuat tembok pemisah. Seolah-olah antar mereka yang berbeda tidak boleh saling berkomunikasi atau berhubungan. Bahkan sebaliknya, seolah-olah dengan alasan perbedaan itu, dibolehkan saling mengolok-olok, menghujat dan menjatuhkan. Padahal bukankah, agama hadir adalah untuk keselamatan, kedamaian dan kebahagiaan itu.

      Mengujat dan mencaci maki adalah bukan watak agama. Dalam sejarahnya, para utusan Tuhan yang disebut para Nabi dan Rasul, tidak ada yang menjadi pelopor saling menghujat itu. Semua nabi dan rasul memiliki sifat terpuji, mengajarkan tentang kasih sayang, saling menghargai, dan bertolong menolong. Jika dalam suatu sejarah terdapat nabi terlibat peperangan, maka peperangan itu jika dikaji secara mendalam, adalah dilakukan dalam maksud untuk membela diri. Oleh karena diperangi, maka ia menyelamatkan diri dengan cara berperang itu.

      Sesuatu yang perlu dicatat dalam hal berperang adalah bahwa, ternyata perang fisik itu dipandang kecil, sementara itu yang dinilai besar adalah justru perang melawan diri sendiri. Sedangkan yang dimaksud perang melawan diri sendiri adalah perang melawan hawa nafsu. Menghujat, mengolok-olok, merendahkan, menjatuhkan atau mengalahkan pihak lain, adalah bagian dari nafsu yang selalu timbul dari dirinya sendiri. Kekuatan itu disebut nafsu yang seharusnya diperangi oleh yang bersangkutan sendiri. Sebab mengikuti hawa nafsu hanya akan merugikan dan bahkan menyakitkan dirinya sendiri. Wallahu a’lam

       

      Entah saya suka sekali tulisan dari Bapak Profesor satu  ini jadi, saya akan membaginya di forum lagi  hehehe nggak papa kan ya :ASIA  :ASIA

       

    • #76575
      SairaAkira
      Keymaster

      Makasih prof Imam, itu artinya yg menjujat belum berdamai dengan dirinya sendiri.

      Makasih @rositaamalani

    • #76607
      MichikaLee
      Peserta

      Bagus kak Ros Chika suka hihihi..  :ASIA

    • #76662
      farahzamani5
      Peserta

      Mksh ka ros atas infonya

    • #76776
      carijodoh
      Peserta

      tentu saja yang sakit adalah diri sendiri, mencederai ego, mencederai muka, mencederai hati~ aww aww

      terimakasih infonya kak ros

    • #76777
      Author4
      Keymaster

       

      Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

       

      Thanks sharingnya  :AHA

    • #76806
      ias1610
      Peserta

      Tips menghadapi perbedaan….menahan diri & toleransi…

    • #76840
      wieambar
      Peserta

      tentu yg sakit adalah diri sendiri.terima kasih sharingnya

    • #76852
      tiaayu25
      Peserta

      Woaaa bermanfaat skali ini kak,, mkasih postx

    • #76921
      yoonnee88
      Peserta

      Agama bukan untuk dipaksakan , agama itu harus didasari dari hati bukan dipaksakan , menghujat yang sakit adalah diri yg menghujat itu cape sendiri

      Thanks for share  :AIKO

    • #77013
      nurullchan
      Peserta

      <p style=”text-align: center;”>Makasih kak rosita atas infonya :AZHURAKAHN</p>

    • #77043
      alifpudin
      Peserta

      terima kasih untuk sharenya sangat bermanfaat karena sering terjadi dilingkungan sosial kita mungkin orang yg sering berhujat orang yg merasa dirinya benar tidak bisa menahan egonya untuk mencampuri atau menyakiti orang lain.

    • #77061
      achie_chan
      Peserta

      Aq rsa 2 2 ny sm2 skit,,

      Sm2 skit hti,,bdany qlo yg mnghjat it htiny “skit”,,qlo yg dhjat it htiny skit,, :ASIA

Melihat 12 pertalian (thread) balasan
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.