Siang itu matahari masih terlihat sangat terik hal itu terlihat dari pantulan panas dari celah jendela kaca, setelah acara mandinya di ganggu oleh Jhovan, Ayya buru-buru menghindar saat ini dia sudah memakai baju gamis berbahan lembut, baju itu jatuh dengan indah menjuntai di ujung kaki miliknya. Dia menyisir rambutnya yang sudah setengah kering, rambut itu …
Selembut Sutra [II] Bagian 5 : Mangsa Terlepas
Maafkanlah saya yang mengecewakan kalian dengan tulisan tidak jelas ini. Mereka berencana bubar untuk kembali tapi tiba-tiba ada tembakan yang menggema, hingga tembakan itu tepat mengenai punggung Jhovan mengakibatkan orang itu lumpuh dengan lutut bertumpu tanah, darah segar mengalir deras membasahi bajunya. Semua orang kaget karena hilang waspada, beberapa orang mengejar asal tembakan …
Selembut Sutra Bagian 4 II Terluka
Loading… Salam kenal dari saya orang yang tidak terlalu penting, menulis adalah caraku mengalihkan dari pekerjaanku yang menumpuk.. “Apa yang terjadi dengannya?” Tanya Jhovan pada dokter Fitri sahabat baiknya itu. Perempuan cantik itu diam sesaat memandangi Ayya, lalu beralih pada Jhovan. “Apa yang kamu lakukan padanya? dia kelelahan, kurang nutrisi dan istirahat.” …
Selembut Sutra Bagian 3 { Pasrah atau Melawan}
“Mengapa kamu mengusik hidupku? bukankah aku tidak pernah bersinggungan dengan kehidupanmu?” Ayya memberanikan diri untuk bertanya meskipun wajah Meraka terlalu dekat. Ada senyum jahat di wajah tampan milik lelaki ini. Dia mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu di telinga perempuan itu. “Siapa bilang kita tidak pernah bersinggungan, kamu lebih dulu mengusik hidupku” Kata-kata itu membuat Ayya …
Selembut Sutra Bagian 2 { Milikku }
“apa yang kau mau dariku? Lepaskan lah aku!” Gadis itu memohon dengan berurai air mata, saat ini dia benar-benar putus asa. Jhovan lagi-lagi hanya menggeleng, menandakan dia tidak setuju dengan usul wanitanya itu. “Aku mohon lepaskan aku!” pinta wanita itu lagi. Habis sudah kesabaran Jhovan dia menarik perempuan itu lebih keras hingga tubuh kurus itu …
Selembut Sutra Bagian 1 Pelarian
Malam itu hujan begitu derasnya, tanah mulai digenangi air yang mulai keruh karena bercampur lumpur. Seorang perempuan dengan baju gamis dan kerudung panjang yang dia kenakan berlari menembus hujan. Terlihat untaian gamis sudah sangat kotor karena dia tidak memakai alas kaki. Dia terus saja berlari menembus badai bahkan tidak perduli kakinya sudah mulai luka dan …
Selembut Sutra (Prolog)
Sampai matipun aku tidak akan melepaskan mu, kamu harus hidup dan mati tetap bersamaku” kata – kata itu bagaikan sebuah ancaman untuk perempuan yang baru saja dinikahinya. Bermodalkan paksaan dan ancaman perempuan itu menerima dengan berat hati pernikahan yang telah diatur dengan paksa. Ini bagaikan lingkaran takdir yang tidak menguntungkan bagi perempuan bernama Ayya Kamila, …