My Ghost – Bab 7

Happy Reading!! “Aku menginginkan dirimu. Seluruh dirimu. Baik hati, jiwa, dan—tubuhmu.” Aku melongo mendengar ucapannya lalu tiba-tiba merasakan desakan untuk tertawa. Saat akhirnya kubiarkan tawaku lepas, kulihat dia mengerutkan kening, tampak tak mengerti alasan tawaku. “Apa ada yang lucu?” tanyanya dengan nada jengkel. “Sepertinya aku tidak menulis kalimat semacam itu dalam novelku,” kataku kemudian, masih …

My Ghost – Bab 4

Punya alergi itu gak enak, hiks… Aku menatap pantulan diriku sendiri dalam cermin di kamar mandi. Lalu perlahan tanganku terangkat, menyentuh bibirku dan mengenang kejadian tadi. Itu ciuman pertamaku. Siapa yang mengira aku akan mendapatkan ciuman pertamaku dengan hantu yang bahkan namanya pun tak kuketahui. Lucu, kan? Meski aku penulis novel cinta, aku belum pernah …

My Ghost – Bab 3

Klek. Terdengar pintu kamar terbuka pelan saat aku selesai membereskan laptop, ponsel, dan buku-buku catatanku. Aku duduk di tepi ranjang dan tersenyum manis melihat kabut hitam masuk dengan membawa nampan. Kalau kau penasaran seperti apa wujudnya, kau bisa melihat bayangan hitam tubuhmu di dinding atau lantai. Ya, seperti itulah dia. Keseluruhannya hitam dan hanya bentuknya …

My Ghost – Bab 2

Perlahan kelopak mataku terangkat. Suasana asing menyambut membuatku menutup mata kembali, mencoba mengingat di mana diriku berada. Lalu bayangan saat tubuhku terhempas ke ranjang dan pisau yang melayang di atasku membuat mataku terbuka lebar dan refleks aku bangkit duduk seraya menatap sekeliling. Tidak ada apapun. Semuanya tampak normal. Apa yang semalam hanya mimpi? Menggeleng pelan, …

Kasih Yang Tak Terucap – Bab 3

Beberapa Tahun Kemudian *** Sepanjang perjalanan aku tersenyum bahagia. Aku mengucap syukur sambil memegang erat amplop tebal berisi gaji pertamaku. Setelah lulus dengan predikat Summa Cum Laude aku langsung mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah Perusahaan yang cukup bergengsi. Aku mendapat gaji yang lumayan besar sebagai Programmer. Dan seperti yang sudah aku impikan selama ini, gaji …

Kasih Yang Tak Terucap – Bab 2

Beberapa Tahun Lalu *** “Ibu mau ke mana?” tanyaku sambil membuntuti Ibuku yang berpakaian rapi dan indah. Aku jadi ingat seorang tetangga pernah berkata bahwa baju-baju Ibu seindah putri tapi bajuku seperti pembantu. Dia tidak menjawab pertanyaanku malah sibuk menekan-nekan benda kecil yang kata teman-temanku namanya Hp. Aku hanya berdiri memperhatikannya lalu kembali mengikutinya ketika …

Kasih Yang Tak Terucap – Bab 1

Aku menutup pintu kamar dengan letih. Tugas kuliah yang menumpuk telah menguras tenagaku sejak pagi tadi. Sekarang aku hanya ingin istirahat sejenak untuk menghapus lelah. Ketukan samar di pintu kamar membuatku mendesah, tapi aku tetap beranjak membuka pintu. Tubuh kurus Ibuku menyambutku di balik pintu. Rambut putihnya seolah meneriakkan betapa tua dirinya. Hatiku perih menatap …

My Husband – 13. Tidak Ada Lagi Rahasia

Dua minggu yang lalu, Miranda memintaku membawa Alin ke tempatnya dirawat. Aku menyingkir begitu kedua wanita itu bertemu diiringi tangis. Setelahnya Alin bercerita padaku bahwa Miranda adalah wanita yang telah menolongnya beberapa tahun silam dan kemudian mereka bersahabat. Ternyata aku telah menorehkan luka yang begitu besar di hati Miranda. Padahal selama itu pula, dia sudah …

My Husband – 12. Kenyataan

“Istri Anda mengidap penyakit kanker rahim stadium empat.” DEG. Tubuhku terasa limbung hingga tanpa sadar aku mundur dua langkah menjauhi dokter. “Apa sekarang waktunya bercanda, Dok?” tanyaku dengan geram. Kedua tanganku sudah mengepal kuat, siap menghajar dokter itu sewaktu-waktu. “Maafkan kami, tapi itu hasil pemeriksaan.” Ungkap dokter itu dengan raut iba. “Pasien sudah sadar sekarang. …

My Husband – 11. Pengadilan

(No Ratings Yet) Loading…   Akhirnya hari ini tiba juga. Sidang pertama perceraian kami. Sempat kupikir suamiku tidak akan datang. Tapi ternyata dia datang. Hatiku sakit melihat keadaannya. Penampilannya memang rapi seperti biasa. Tapi bakal janggut didagu dan rahangnya dibiarkan tumbuh bebas. Matanya merah dengan rambut acak-acakan. Bahkan ujung hidungnya memerah menandakan bukan hanya aku …

My Husband – 10. Murka

Air mataku bergulir tanpa bisa dicegah ketika mobil suamiku memasuki halaman rumah. Segara kuhapus air mata lalu menyingkir dari jendela kamar. “Dia sudah datang.” Lirihku pada Erlan. “Belum terlambat untuk berubah pikiran.” Erlan menasihati. Aku menggeleng seraya melepas gaun tidurku, menyisakan bra dan celana dalam. Sebenarnya aku malu setengah telanjang di depan Erlan. Tapi aku …

My Husband – 9. Rencana

Dua minggu sudah berlalu sejak Alin mengungkapkan semua. Sekarang suamiku sudah kembali ke dalam pelukanku. Tidak mungkin suamiku mau berpisah begitu saja tanpa alasan yang jelas. Aku tahu seberapa besar cintanya kepadaku. Karena itu aku memikirkan banyak skenario. Sampai akhirnya aku memilih untuk membuatnya membenciku. Mungkin Tuhan memang merestui pilihanku. Secara kebetulan sahabat baikku, Erlan, …

My Husband – 8. Kisah

Mereka tidak melanjutkan pembicaraan karena sadar masih di sekolah Ardian. Baru setelah kembali ke rumah Alin dan Ardian pergi bermain, kedua wanita itu duduk berdampingan di ruang tamu. “Aku bertemu Mas Ryan ketika masih bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan.” Alin memulai ceritanya. “Hari itu Mas Ryan datang bersama rekan-rekan sekantornya untuk merayakan sesuatu. …

My Husband – 7. Pengakuan

Aku kembali ke tempat Alin berada. Sama sekali tidak ada bekas air mata di wajahku. Aku sudah terlalu sering menangis dan menyembunyikannya hingga tahu dengan tepat cara merias wajahku untuk menutupi jejak air mata. Karena itu, alat make-up lengkap tidak pernah lupa kubawa. “Kakak sakit?” tanya Alin dengan nada khawatir. “Mendadak sakit perut. Sepertinya tamu …

My Husband – 6. Keputusan

“Ardian akan punya adik.” Aku terdiam. Rasanya seluruh tubuhku berubah menjadi patung yang sewaktu-waktu bisa hancur. “Kak?” Aku tersentak lalu segera memalingkan wajah agar Alin tidak melihat mataku yang berkaca-kaca. Pedih. Oh Tuhan, berapa lama lagi aku sanggup menahan siksaan ini? “Kakak kenapa?” tanya Alan sambil menyentuh punggungku. Nada suaranya terdengar begitu khawatir. “Ah, aku—aku …

My Husband – 5. Berita Bahagia??

  Kue buatan Alin memang sangat lezat. Ada sedikit kepedihan dalam hatiku menyadari kenyataan itu. Lagi-lagi aku merasa kalah darinya. Aku tidak bermaksud bersaing. Namun tanpa bisa dicegah, aku selalu membanding-bandingkan kami. Dan tiap kali aku menemukan kelebihan dalam dirinya, aku semakin terpuruk. Aku pastilah wanita paling bodoh di dunia. Rela berbagi meski itu menyakitkan. …

My Husband – 4. Kenangan

  Suamiku berbohong. Aku terlalu mencintainya dan terlalu mengenalnya hingga dengan mudah bisa mengetahui kenyataan itu. Dengan jantung berdegup kencang, aku mengikutinya. Dia mengaku hendak melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Dan memang saat ini mobil yang dikendarai suamiku semakin mendekati perbatasan kota. Aku pasti salah! Kalimat itu kuulang-ulang dalam hati seperti mantra. Baru saja …