Vitamins Blog

TRAPPED END

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

2 votes, average: 1.00 out of 1 (2 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

IMG_20220330_135432

 

Dia melakukannya lagi. Menatap kanvas dengan pandangan tidak fokus. Namun tangannya seperti memiliki pemikiran sendiri, terus bergerak menorehkan garis-garis yang akhirnya akan membentuk wujud seorang laki-laki dengan senyum menatap pada wanita itu.

Bulir air matanya berjatuhan, isak tangis yang ia coba redam, seperti biasa mengusikku. Kembali mengantarku pada keputusasaan. Apa yang bisa kulakukan untuknya.

Aku melangkah menuju dirinya dan merengkuh tubuh serta dunia yang ia bangun, membentengi dirinya dari dunia luar.
Tubuhnya menegang, namun ketika menyadari yang memeluknya adalah aku. Ia menurunkan kewaspadaan yang muncul. Bersandar padaku dan membuat sebuah ilusi aku memiliki tempat di hatinya meskipun hanya berupa setitik rasa yang belum ia sadari.


Setelah tangis Yoona reda, ia melepas diri dari pelukanku dan berbalik untuk menatapku. Diberinya senyum penyesalan padaku. Seperti biasa sejak pertama kali aku mendapatinya menangisi laki-laki yang masih merajai hati wanita di depanku, aku kembali memberi senyum yang seakan mengatakan semua akan baik-baik saja. Aku akan selalu di sampingnya.

Suara hujan di luar studio Yoona, mengalihkan perhatianku. Membuatku sadar, entah sampai kapan ingatan tentang laki-laki itu muncul dan menyiksanya. Hujan akan selalu membawa kenangan yang memancing air matanya untuk keluar.
Aku juga akan melakukan peranku. Menatapnya dari belakang dan maju untuk merengkuh Yoona bersama luka darinya serta luka hatiku.

Pertanyaan itu selalu muncul dipikiranku. Aku bahkan hampir sampai pada titik di mana aku ingin berteriak padanya.

“Apa sesulit itu bagimu untuk betul-betul melihatku tanpa bayang-bayang masa lalumu?”

Aku bahkan terkejut menyadari seberapa jauh aku bisa terluka karena menyukai wanita yang masih terperangkap oleh masa lalunya. Sejak aku menyadari hatinya telah terkunci oleh seorang laki-laki yang sudah tiada, hari-hariku dipenuhi oleh usaha untuk berusaha mengalihkan fokus Yoona padaku.

Miris. Bahkan dalam mimpi aku bahkan hanya bisa melihat punggung Yoona. Jika posisiku dibalik dan Yoona yang akan menjadi seorang yang memiliki perasaan seperti yang kurasakan padanya. Apabila ia tersakiti sehebat yang aku rasa. Semua rasa sakit sampai pada titik hatiku seolah akan meledak. Akankah ia akan tahu sebesar apa aku mengingikannya

Andaikan Yoona adalah aku. Aku pasti mencintai diriku, laki-laki yang selalu menunggunya agar berbalik dan menyambut perasaan menggebu yang ditujukan untuknya seorang.

Orang-orang mengatakan jatuh cinta adalah hal yang membahagiakan. Kata siapa? Karena cinta yang aku tahu adalah seberapa banyak hari yang kulalui dengan menatap sedih juga harap pada wanita yang membuatku jatuh cinta dan di waktu bersamaan mematahkan hatiku.

Aku tahu Yoona telah memberiku jawaban tak terucap atas perasaanku padanya. Dari sikap dan perasaan bersalah yang selalu kudapati di mata Yoona, ketika dia menatapku setelah menenangkan diri. Menyadari aku terus-menerus menemaninya menjelejah waktu ke masa lalu, mengunjungi memori yang dipenuhi oleh laki-laki yang dicintainya.

Tapi aku dengan bodohnya, memilih berpura-pura tidak mengerti semua penolakannya. Karena aku tahu. Aku tidak bisa melepas Yoona dari hidupku.

TiwiWhielfElf

Just a weirdo girl who loves book and writing

8 Komentar

  1. Kirain ga dilanjut

    1. Awalnya udh hilang feel buat lnjut sih :syalalalasyalili .. Tp krn pas dengar lgu yg ngena dengn kondisi sehun jdinya aku lanjut buat endingnya aja :backstab

  2. Tks ya kak udh update.

  3. Novita sari menulis:

    Sudah update nih

  4. :nangiskeras :nangiskeras :nangiskeras :kudukungkau makasih k udah up