Source by pinterest
Tittle : Trapped
Cast : Oh Sehun | Im Yoon Ah
Genre : Sad | Romance
Kami berdua dibungkam keheningan yang menyesakkan, lalu seperti tersadar akan sesuatu, ia mendongak menatapku dengan kecanggungan yang kentara di wajahnya.
“Ah, maaf. Aku sudah mengganggu waktumu hingga terlibat dalam percakapan denganmu, namun aku bahkan belum mengenalkan diriku.”
“Aku Im Yoon Ah, mahasiswa jurusan seni, tahun 2015. Kau bisa memanggilku Yoona.”
Melihat uluran tangannya, aku menatap perempuan di depanku selama beberapa saat. Aku masih terpaku dengan kerapuhan yang ditunjukkannya, namun menatap senyum yang di wajahnya membuatku bertanya apa aku sedang berhalusinasi? Bahwa kesedihan itu hanyalah khayalanku semata?
Dia berdehem, menyadarkan dan membuatku sadar bahwa aku sudah bersikap kasar dengan tidak membalas uluran tangannya.
Aku segera membalas jabatan tangannya dan mengenalkan diriku. “Aku Oh Sehun, mahasiswa jurusan Bisnis, tahun 2015. Kau bisa memanggilku, Sehun.”
“Aku tahu, kau adalah salah satu anggota duta kehormatan kampus yang terkenal.”
“Terkenal? Kata itu terdengar berlebihan.”
“Wah, kau sama sekali tidak sadar? Hampir semua mahasiswa di kampus kita, pasti tahu tentangmu.”
Mendengarnya memujiku, membuatku kehilangan kemampuan berbicara dan yang bisa kulakukan hanya tertawa dengan wajah merah padam. Sialan. Aku sudah membuat diriku terlihat bodoh di depannya, bukan hanya satu kali, namun lebih.
“Kau juga anggota klub fotografi.”
“Ya, aku bergabung di klub fotografi. Wah, kau juga tahu hal itu.”
“Hahaha, salah satu teman jurusanku adalah penggemarmu, aku sering mendengar namamu menjadi topik bahasan mereka.”
“Ah, kuharap mereka berbicara hal baik tentangku.” Aku mengusap tengkukku malu dengan apa yang dikatakannya.
“Hahaha, tenang saja mereka selalu memujimu.”
“Umm, aku harap kau tidak menganggapku sebagai orang asing yang mengganggu waktumu.”
“Tentu saja tidak,” jawabku dengan cepat. Mungkin terlalu cepat hingga membuatnya terkejut dan kemudian tertawa kecil.
“Baguslah. Kurasa kita bukan teman berdikusi yang buruk. Keberatan jika aku menjadi salah satu temanmu?”
Yoona membuat aku meragukan identitasku sebagai seorang laki-laki. Biasanya yang memulai inisiatif adalah laki-laki, tetapi kenapa aku yang berperan sebagai perempuan?
‘Memalukan sekali Oh Sehun,’ rutukku dalam hati.
“Tentu saja. Aku senang kau mau menganggapku sebagai teman.”
—
Aku menghampiri Yoona yang tengah duduk di salah satu gazebo kampus. Menyadari kehadiran seseorang, Yoona menoleh dan memberikan senyum yang mampu menghentikan langkahku. Aku melanjutkan langkah sembari membalas senyumnya.
“Kau tidak memiliki kelas lagi?”
“Tidak. Bagaimana denganmu?” Aku mengambil tempat di sebelah Yoona dan melihat apa yang tengah dilakukannya.
“Sama sepertimu. Kau sudah makan siang?”
“Umm, aku terpaksa makan seorang diri di kantin kampus. Karena seseorang dengan kejam meninggalkanku dan makan bersama sahabatnya.”
“Hahahaha.” Yoona tertawa, lalu menatapku dengan ekspresi wajah tidak enak.
“Maaf, Yeji sedang dalam masalah dan membutuhkanku.”
Sebenarnya aku tahu apa yang tengah dialami Yeji, sahabat Yoona. Karena sumber masalah dari Yeji adalah salah satu anggota basket kampus kenalan Kyuhun Sunbae, seniorku di klub fotografi.
Melihat ekspresi wajahku, Yoona mengangguk. “Yah, aku rasa bukan rahasia lagi kalau Yeji putus dengan Jung Mo Sunbae.”
“Mmmm.”
“Ah!”
“Ada apa? Kau membuatku terkejut.”
“Maaf. Aku hanya teringat apa yang sangat ingin aku ketahui.”
Yoona menatapku seakan mengatakan apa-yang-ingin-kau-ketahui melalui tatapannya.
“Ehem. Apa alasan yang membuatmu ingin berteman denganku?”
Tatapan Yoona membuatku salah tingkah. Yoona seperti tidak percaya aku menanyakan hal itu padanya. “Heol, kau tidak sedang berpikir bahwa aku mengajakmu berteman hanya karena kau terkenal, bukan?”
Yoona menutup buku sketsa yang dipegangnya. “Aku tidak sepicik itu.”
“Ju-justru karena itu,” jawabku terbata-bata, “Kau tidak seperti itu. Jadi aku penasaran dengan alasanmu.”
“Baguslah kau tidak menganggapku picik. Hmm, aku pertama kali melihatmu, tahun lalu saat kau dan anggota klubmu sedang mengambil gambar di taman kampus bagian selatan “
Mata Yoona memandang jauh ke depan. Seakan kembali pada hari pertama ia melihatku.
“Saat itu kau mengambil gambar sebuah pohon dan tampak sangat menikmati apa yang tengah kau lakukan, tidak acuh terhadap sekelilingmu.”
Ingatanku kembali pada waktu yang diucapkan Yoona. Lalu, dahiku berkerut menyadari bahwa tampaknya Yoona salah mengira bahwa aku sedang mengambil gambar pohon.
“Yoona, apa mungkin saat yang kau maksud adalah pada pertengahan bulan Agustus?”
“Ya. Pada pertengahan bulan Agustus.”
“Well, aku bukannya mengambil gambar pohon, tetapi sarang burung yang berada di dahan pohon itu.”
“Ah…..”
“Mmm.”
“Yah, pokoknya pada waktu itu kau terlihat….” Yoona berusaha mencari kata yang cocok, dahinya berkerut dan jari telunjuknya mengetuk meja.
“Bercahaya! Ya. Kau terlihat bercahaya.”
“Ha? Kau yakin?
“Tentu saja. Karena itulah aku mulai mencari tahu tentangmu. Sesuatu muncul di pikiranku saat melihatmu. Aku harus menjadikanmu teman.”
“Mungkin dengan menjadi temanmu. Kau bisa menjadi cahaya dihidupku.”
“Kau tahu, aku selalu menganggap orang yang tertarik dengan dunia fotografi itu sangat keren.”
Iris mata Yoona kini tertuju padaku. “Ketika fokusmu hanya tertuju pada objek yang kau pilih, lalu senyum puas yang muncul di wajahmu, pada waktu kau menghasilkan gambar yang sesuai dengan keinginanmu.”
“Kau menjadi orang yang sangat tampan di duniaku.”
Aku kembali merasakannya. Rasa sakit yang muncul pada awal perkenalan kami. Ketika Yoona membahas tentang ketidakmampuan seseorang untuk keluar dari masa lalu.
Yoona tidak sedang menatapku. Ia sekarang tengah kembali pada masa ia bersama dengan orang yang sekarang ditatapnya. Masa lalu Yoona.
.
.
.
AN. HALO…. AKU BAWA LANJUTAN TRAPPED. MAAFKAN AKU YG BR BISA NULIS BRPA RTUS WORD 😂😂. MOOD NULISKU CEPAT HILG… SEMOGA SUKA YA😘😘
Lanjutkan ka
Maksh dah komen
Akhirnya update
yang chapter 3 nya udh di update ya…
Jejak