Wanita itu beranama Aris Cho
Sosok wanita muda dengan banyaknya alat medis yang melekat ditubuhnya, seakan tidak menyurutkan kecantikannya.
Dia terdiam bagaikan putri tidur yang tengah menunggu pangeran untuk membangunkannya.
June menatap sosok itu lama, wajahnya terlihat tidak asing baginya. Seakan dirinya pernah bertemu dengannya, tapi sejak Sejin yang menceritakannya June yakin tidak atau bahkan belum pernah bertemu dengannya tapi kenapa terlihat tidak asing baginya.”
Dia adalah Aris Cho, wanita blasteran Asia, kekasih bukan tunangan Agus. Dia mengalami kecelakan saat akan kembali ke Negaranya, namun sebelum itu dia dan Agus sempat mengalami pertengkaran” Jelas Sejin menatap wajah Aris yang terbaring
“dimana keluarganya ?” tanya June saat itu
“Keluarga satu-satunya adalah lelaki yang kau lihat pagi ini Jungsuk choi ”
“Kapan dia akan sadar ?”
“entahlah kita hanya berharap pada keajaiban karena kecelakaan itu mengakibatkan cedera parah parah saraf dan kepalanya”
“Lalu kenapa lelaki itu sangat amat ingin membunuh Agus?” Tanya June menatap wajah Sejin penuh kecurigaan
Sejin menghembuskan napas sejenak seakan ada sesuatu yang berat dibicarakan
“Entahlah aku tidak tahu jelasnya. Jungsuk sangat amat menyanyangi Aris, berita kecelakannya saja hampir membuat jungsuk menghajar Agus hingga tak bernyawa,”
June terdiam mencerna semua informasinya, bagaikan teka teki puzzle ada satu potongan yang masih kosong dan itu membuat June merasa janggal
“kenapa kau sangat ingin tahu tentang Aris?” Sejin menatap Serius June, seingatnya June tipikal orang yang terlihat tidak suka ikut campur urusan orang ,
” aku diminta seseorang untuk mencari tahu siapa Aris cho” jawab June jujur mentap Wajah Aris cho dengan saksama.
“siapa ?” tanya sejin penasaran
“jika aku katakan seorang hantu, kau akan percaya senior?” June menatap sejin serius, mrncoba bersikap jujur. selama ini tidak ada satupun yang tahu bahwa dia bisa melihat seorang hantu.
Sejin tentu saja tertawa geli tidak percaya dengan kata-kata June, dan memilih untuk tidak bertanya.
June sendiri tidak menghiraukan penolakan Sejin karena baginya sendiri melihat hantu adalah hal yang paling dibencinya.
Selama perjalanan kembali kekantor bersama sejin, June sedang berpikir keras ada sesuatu yang ganjal.
Ya, wajah wanita bernama Aris cho seakan mengganggunya dan itu sangat tidak bagus bagi seorang June, dan bagi sosok transparan disampingnya yang tengah menatapnya dengan pandangan mengusik.
“kenapa kau menatapku” June bertanya jengkel sambil tetap dengan earphone ditelinganya pada sosok yang melayang indah disampingnya.
Memakai earphone adalah salah satu kedoknya agar tidak keliahatan bahwa dia tengah berbicara dengan sosok hantu dan juga tidak akan dianggap gila oleh orang-orang sekitar.
“Aku hanya penasaran, sejak kau pulang bersama sejin idolamu, kenapa wajahmu seperti orang tengah menahan sesuatu yang akan segera keluar”
June memutar bola matanya jengah, dan ditatapnya wajah hantu itu, seketika seluruh puzzle yang berantakan tersusun sempurna, wajah wanita yang tengah mengusiknya seakan terjawab.
“sejak kapan kau menjadi hantu?” June bertanya cepat pada sosok didepannya yang terkejut dengan pertanyaan tiba-tibanya.
“sejak 6 bulan yang lalu”
“benar, sekarang aku tahu siapa kau” June bergumam kecil dengan nada puas.
“katakan siapa diriku?” hantu itu menatap lekat wajah June seakan meminta penjelasaan.
June tidak mengubris dan malah mengluarkan secarik kertas dan mulai menulis.
Namamu adalah Aris Cho, kekasih/tunangan seorang Agus.
Hantu itu terdiam kaku melihay tulisan tangan June.
Kau mengalami kecelakaan saat akan kembali ke negaramu.
Aku tidak tahu kenapa kau kembali ke negaramu, meski kakakmu Jungsuk berada disini, ya lelaki yang pagi ini menghajar Agus.
Aku terkejut menatap wajah June yang mengangguk sekali.
Aku juga terkejut mengetahuinya, kau sekarang sedang koma, untungnya kau belum meninggal. Tapi kau harus segera kembali ketempatmu sebelum kau benar-benar meninggal.
“kau tahu caranya?” tanyaku menatapnya
Seharusnya kau tahu caranya kembali !!!
June menatap Aris dengan geram, ingin sekali dirinya menjambaki arwah bodoh didepannya
Kau tidak ingin hidup ?
“aku ingin hidup, tentu saja. Kau pikir enak menjadi hantu” ucap Aris menatap June kesal
“terima kasih sudah membantuku, aku harap kau dan sejin segera menikah” ucap Aris tulus dan menghilang.
June tersentak kaget, wanita itu tidak tahu bahwa waktunya tidak banyak,
“Kau tahu pasien VIP kamar 301?” suara seorang memulai percakapan dibilik toilet
“oh iya kenapa ? Apakah alat bantunya akan dilepaskan?”
June terkejut mendengar percakapan mereka, 301 adalah kamar rawat Aris cho
” iya akan segera dilepaskan dalam waktu 3 bulan”
June memijit kepalanya, perkatan yang didengar adalah sesuatu yang sangat mendesak dan seharusnya Agus sialan itu tahu.
Aris Cho sialan menyusahkan saja
Baru mengikuti…
Semangat author 💪
Semangat ka