Vitamins Blog

SANG JUARA KELAS DAN GAWAI BARUNYA

Bookmark
Please login to bookmark Close
16 votes, average: 0.56 out of 1 (16 votes, average: 0.56 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

hai aku menantang diriku untuk membuat cerita. kebetulan aku sedang stress dengan pekerjaanku saat ini, aku menulis cerita ini hanya untuk pengalihan pikiran supaya lebih tenang dan nyaman ketika bekerja besok. jika dirasa cerita ini kurang menjiwai aku minta maaf, selain itu aku sedang mencoba membuat cerita kurang dari 600 kata dan menggunakan kata KBBI. selamat membaca. Cerita ini sudah aku upload juga di wattpad dan di blog pribadiku.

 

Pukul 7 pagi Mateo tiba di  sekolah, ia sudah menyelesaikan PRnya dan belajar untuk ulangan matematika nanti. Mateo baru saja naik ke kelas 5, sampai di sekolah Mateo melihat beberapa temannya yang orang tuanya dari kalangan berada sedang bermain gawai. “kalian sedang bermain apa?”, tanya Mateo pada Andi. “Aku sedang bermain permainan baru, seru sekali”, jawab Andi tanpa menoleh. “Boleh aku pinjam nanti di jam istirahat?”, pinta Mateo lagi. “Tentu saja, ayo sebentar lagi masuk”,ujar Andi ketika bel berbunyi.

Sesampai dirumah Mateo mencari ibunya, “Ibu teman – temanku memiliki gawai yang bagus, aku boleh punya juga?” “bagaimana kalau tanya ayah? Tunggu ayahmu pulang nanti. Ayo makan siang dan kerjakan PRmu dulu”, ujar ibunya. Ayah Mateo tiba dirumah ketika makan malam. Mateo menyambutnya dengan gembira. “Ayah tadi siang Mateo bilang ingin punya gawai seperti teman – teman sekelasnya. Apa ayah mengjinkan?”, tanya ibunya. “Kenapa Mateo ingin punya gawai? Ayah rasa meminjam punya ayah ataupun ibu cukup untuk anak seusiamu?””Mateo ingin bermain seperti teman – teman yang lain yah.  Apa boleh?” “Hmm..sebenarnya ayah kurang setuju, tapi begini saja, bagaimana kalau kita membuat perjanjian? Jika kamu berhasil mendapatkan juara 1 di kelas lagi ayah akan membelikanmu gawai keluaran terbaru. Jika tidak, maka tidak akan ada gawai.” “Baik Ayah, Mateo akan belajar dengan rajin, Terimakasih”, teriak Mateo senang.

Mateo sangat bersemangat belajar agar bisa menjadi juara 1 lagi. Ketika penerimaan rapot semester ganjil Mateo berhasil mendapatkan juara 1 di kelasnya. Ayahnya menepati janjinya, di hari sabtu ayah dan ibunya mengajaknya pergi membeli gawai apapun pilihan Mateo. Mateo menyukai gawai barunya, karena sekarang ia bisa bermain seperti teman-temannya. Ia bermain setiap jam istirahat bersama Andi.

Lama kelamaan, saking asyiknya bermain Mateo menjadi lupa belajar dan mengerjakan PRnya, ia menjadi sering dihukum bu guru dan nilai ulangannya turun terus menerus seperti teman – temannya yang lain yang kecanduan bermain gawai. Suatu hari ketika ulangan tengah semester Mateo mendapatkan nilai 0 karena lupa belajar untuk ulangan, tidak hanya satu pelajaran tetapi hampir semua pelajaran Mateo mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Hari ini adalah pengumuman hasil ulangan tengah semester kepada orang tua. Ibu Guru mengumumkan jika anak – anak yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata tidak mengalami peningkatan maka terancam tidak naik kelas. Ayah yang datang saat pengumuman merasa kecewa, Mateo dihukum hanya boleh bermain gawai hanya satu jam selama sehari. apabila mateo tidak naik kelas, gawainya akan disita.

Sejak saat itu Mateo sadar, bahwa yang ia lakukan salah, ia mulai belajar kembali agar naik kelas. Ayah benar – benar menghukumnya hanya mengijinkan bermain gawai selama sejam. Semester dua pun berlalu, penerimaan rapot dimulai. Mateo berhasil naik ke kelas 6, namun tentu saja ia kehilangan juara kelasnya, ia hanya mendapatkan peringkat 10. “Maafkan Mateo ayah dan ibu, Mateo sudah mengecewakan dan malas belajar, Mateo berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” “Tidak apa-apa, dikelas 6 nanti belajar lebih giat agar kamu bisa lulus ujian nasional dan mendapatkan peringkatmu kembali. semoga kamu belajar dari pengalamanmu hari ini agar membagi waktu dengan baik,” kata ibunya. Sejak saat itu sang juara kelas berjanji akan menggunakan waktunya dengan baik untuk belajar dan bermain gawai secukupnya saja selama hari sekolah.

PS: sebenarnya cerita ini juga aku buat agar aku juga sadar tidak bermain gawai terlalu lama dan lebih produkti. Terima Kasih sudah membaca ya!

1 Komentar

  1. Kalau sudah pegang pasti jadinya lama :backstab