Vitamins Blog

Falsa Felicidad 1

Bookmark
Please login to bookmark Close

Hallo ini post pertamaku disini. tapi untuk cerita, ini aku repost dari account wattpad yah ^^ kalian bisa cek di wattpad kl penasaran @blacklilswan

thankyou.

 

 

 

RE-POST

maaf bila masih ada typo yg terlewatkan oleh mata saya :)

*

Enjoy the little things in your life. For one day you will look back and realize they were the big things..

-Chs

*

*

Seperti hari hari sebelum nya, Giordano Freddic atau yg biasa di sapa  dengan nama Gi atau Gio atau juga Gior. Pagi ini Ia kembali pulang dengan berantakan, Giordano menenteng sepasang high heels Channel-nya dengan jalan agak sempoyongan. Kepala nya berdenyut sakit, tentu Ia akan merasakan sakit itu setelah semalaman penuh berada di dalam Club–Dan jangan lupakan sebanyak apa Ia menenggak cairan kuning pucat itu yg akan  membuat efek pusing dan mual menyerang nya di esok pagi.

Tapi nyata nya meski Ia sadar sepenuh nya, bahwa cairain sialan itu akan berakibat fatal ke esokan paginya, Ia tetap saja menikmatinya.

Begitulah gaya hidup yg Ia jalani beberapa tahun terakhir, pergi malam pulang pagi. Bermain bersama teman nya, Clubbing, Shopping, dua hal itu seakan menjadi santapan pokok–Seakan menjadi rutinitas nya semenjak menginjak masa remaja. Hidup sebagai anak tunggal kaya raya, Ayah yg selalu sibuk berpergian untuk urusan bisnis, dan tidak memiliki Ibu sejak lahir, membuat nya  tumbuh menjadi gadis yg dingin, cuek dan arogan. Ia hanya tahu bagaimana cara nya menghabiskan uang dan menikmati surga dunia nyata. Ia bahkan tidak pernah berfikir apapun selain menghabiskan uang Ayah nya.

“Selamat datang kembali, Miss. Apakah anda butuh sesuatu?” Tanya seorang pelayan yg berada di hadapan nya, begitu melihat sang majikan mulai melangkah kan kaki nya memasuki mansion, pelayan itu langsung menghampiri nya.

Yes Ann. You know what I need right now right? Sober Up Ann!” Jawabnya retoris. Giordano memutar kedua bola mata nya dan sedetik kemudian suara tawa nya telah mengiang diseluruh penjuru.

Ann diam diam menggelengkan kepala saat melihat tingkah Nona muda nya. Majikan nya selalu menenggak  Obat pengurang hangover setiap pagi bila Ia pulang dari malam panjang nya di club. Ya, Obat pengurang hangover sudah menjadi stok rutin yg wajib ada di mansion mewah nya. Bagaimana tidak? Nona muda nya hampir setiap hari pulang pagi dengan keadaan berantakan setengah teler.

Ia seperti pecandu alkohol kelas kakap.

Terkadang Ann berfikir, apakah seberat itu hidup menjadi orang kaya? Ia tidak pernah melihat Nona nya merasakan apa arti kebahagiaan yg sesungguh nya. Ya meski Ann sendiri tidak begitu mengerti apa yg di maksud kebahagiaan sesungguh nya, tapi jika menjadi orang kaya artinya dengan hanya menghabiskan malam di club–Tentu Ia tidak mau. Lebih baik Ia menjadi pelayan dari pada harus setiap malam di club.

Akan segera saya antar ke kamar anda, Miss.” Ann menjawab dengan sopan begitu dilihat nya sang majikam mulai melangkah ke arah anak tangga.

Tanpa menunggu lagi Ia segera berlalu dari sisi sang majikan, mengambilkan apa yg majikan nya butuhkan saat ini, Sober Up.

*
*

Giordano berjalan melewati ranjang ukuran king size miliknya, Ia berjalan ke arah walk in closet. Ia butuh berganti pakaian dan mandi. Tubuh nya benar benar letih dan lengket. Gadis itu menarik dengan asal baju tidur yg tergeletak dengan apik di deretan rak pakaian di hadapannya, Ia kembali berjalan ke arah kamar mandi dengan setengah sempoyongan. kesadaran nya bahkan tidak lebih dari 49.9% saat ini.

Berendam di dalam bath up dengan segelas wine pasti menyenangkan, fikir nya.

Ia seolah lupa pada rasa pusing dan mual yg telah menjadi jadi di kerongkongan nya bila menyangkut perihal alkohol.

Setelah Ia menghabiskan lebih dari dua puluh menit untuk berandam, tentu dengan sebotol wine merah yg dengan setia menemani dirinya menikmati air hangat yg dengan kebisuan seakan dapat merenggangkan otot otot tubuhnya yg kaku. Giordano bangkit, meraih jubah mandinya, berjalan dengan santai. Ia mendudukkan diri nya di atas ranjang, mencoba menutup mata nya sejenak. Rasa mual masih menghantam nya, dan Ia masih saja berfikir untuk terbang ke Italy sore nanti. Ia ingin memghadiri event perancang terkenal yg sekaligus menjadi perancang favorite nya. Dan tentu saja Ia tidak pernah melewatkan nya selama ini. Ia harus memaksakan dirinya untuk tidur setidaknya dua jam.

Suara ketukan di pintu kamar Giordano  berbunyi. Membuyarkan segala lamunan bahkan membuat nyeri di kepala nya semakin berdenyut beberapa kali lipat. Ia mengerang kesal, tanpa menunggu lama Giordano memberi izin pada orang yg mengetuk pintu untuk masuk.

“Masuklah!” Ujar nya kesal.

“Maaf mengganggu anda Miss, ini obat yg anda minta Miss. Dan pengacara Lau datang, Ia sedang  menunggu anda di bawah.” Sang pelayan yg bukan lain adalah Ann, memberitahu maksud kedatangan nya. Tanpa melirik ke arah nampan yg berisi segelas air putih dan beberapa butir Sober Up, Ia bangkit dari duduk nya.

Gadis itu mengerutkan dahi nya saat mendengar penjelasan yg pelayan nya katakan.

“Pengacara Lau? Untuk apa Ia datang kemari? Dad bahkan tidak ada dirumah.” Jawab Giordano  acuh, Ia kembali berjalan ke arah walk in closet milik nya, meraih potongan dress yg simple untuk Ia kenakan. Tidak mungkin kan Ia mengenakan baju tidur untuk menemui tamu?

Meski Ia sangat amat malas untuk menemui pengara nya, tapi Ia tetap harus terlihat sopan bukan? Yah. Setidaknya hanya untuk image dan formalitas.

“Maaf Miss, saya tidak tahu.” Tak di hiraukan nya jawaban dari sang pelayan, Ia berjalan begitu saja mendahuli pelayan nya yg mengekor di belakang nya, seperti anak itik yg mengikuti induk nya.

Pelayan yg setia, Ann adalah pelayan kepercayaan di rumah nya. Sudah cukup lama pelayan itu bekerja di rumah nya. Entah mengapa Ia merasa bahwa pelayan nya itu baik dan dapat dipercayai.

*

*

Begitu tiba di ruang bawah, Giordano langsung menyapa pengacara pribadi keluarga nya dengan ramah, meski sebenarnya Ia tidak ingin berbasa-basi. Ia lebih memilih untuk cepat mengakhiri pertemuan ini dan kembali meringkuk di atas ranjang empuk dan hangat milik nya. Ia amat sangat membutuhkan tidur. Agar bisa terbang ke Italy sore nanti, tentu saja bukan?

“Pagi Uncle Lau.” Giordano menyapa pria paruh baya yg usia nya tidak jauh berbeda dengan Ayah nya.

“Dad sedang tidak ada di rumah. Seingatku saat ini Ia tengah berada di London, mengurus anak cabang perusahaan nya disana mungkin?” Giordano kembali berceloteh sembari mendudukkan pantat cantik nya atas di sofa berwarna cokelat diruang keluarga.Kurasa kau juga sudah tahu kalau Dad tidak dirumah, benar begitu?” Giordano menyenderkan tubuhnya dengan mata terpejam, memberikan pertanyaan yg sesungguh lebih tepat disebut sebagai pernyataan. Ia sungguh tak ingin banyak berbasa basi, Ia hanya ingin secepat nya kembali ke kamar dan menelan beberapa butir Sober Up.

“Selamat pagi Miss. Maaf saya menggangu pagi anda. Tapi saya kemari memang ingin menemui anda, bukan Mr.Freddic. Ada hal penting yg ingin saya bicarakan dengan anda Miss.” Pengacara Lau menjawab dengan sopan, namun tersirat keseriusan yg amat kental dalam nada suaranya. Membuat gadis itu membuka matanya tanpa diperintah, Ia menatap pengacara nya lekat lekat, memperhatikan nya, tersirat kekhawatiran pada mata nya, meski tanpa bisa gadis itu pungkiri, Ia tegang begitu mendengar bahwa ada hal penting yg ingin dibicarakan pada nya, namun Giordano segera menepis presepsi buruk itu.

“Apakah ada hal penting yg ingin Uncle diskusikan denganku?” Gadis itu bertanya hati hati, Ia memang sudah terbiasa sedari kecil memanggil pengacara nya dengan sebutan Uncle.

Yah, bila mengingat betapa sering nya mereka bertemu, sudah sewajar nya bila Ia memanggil pengacara nya dengan sebutan Uncle. Sekali kali. demi formalitas oke.

Miss Gior, ada beberapa hal buruk yg ingin saya sampaikan kepada anda, Miss. Tanpa gadis itu sadari, Ia telah meremas ujung black dress milik Versace yg baru saja Ia ganti setelah Ia mendengar pengacara nya ingin menemui nya.

Ia bahkan dapat merasakan aura buruk dari cara pengacara nya menatap diri nya saat ini.

“Seluruh aset dan saham Freddic Company telah berpindah kepemilikan. Dan Ayah anda Mr.Freddic, saat ini sedang di tahan di penjara Miss, beliau sudah di tahan semenjak lusa lalu. Ini hal yg ingin saya bicarakan dengan anda Miss.

Bagai di dorong dari ujung tebing, Ia menegang mendengar semua kalimat yg pengacara nya ucapkan. Ia meremas kedua tangan nya, Ia bingung dan belum dapat mencerna apa yg pengacara nya sampaikan.

Keheningan mulai tercipta, rasa nya bahkan atmosfir di dalam ruangan ini sangat amat mencekik leher.

Setelah diam beberapa saat, akhirnya suara Giordano memecahkan keheningan. Ia tertawa bahkan terbahak  sebelum menjawab pengacara nya.

Mr Lau, apa kau bercanda? Dad kemarin bahkan masih menelfon ku dan berkata kalau Ia masih di London. Bagaimana mungkin Ia di penjara?” Giordano bangkit dari duduk nya lalu berkacak pinggang. Ia yakin pasti pengacara nya sedang berniat membohongi nya.

Oh yg benar saja? Uncle Lau pasti sudah tidak waras bercanda seperti ini padaku, rutuk nya dalam hati.

“Apa kata mu Uncle? Seluruh saham dan aset F.C berpindah tangan? Jangan jadikan F.C sebagai bahan lelucon Uncle!” Hardik gadis itu tegas. Tawa nya lenyap begitu saja, Ia sangat tidak menyukai perkataan pengacara nya yg menjadikan Ayah serta perusahaan nya bahan lelucon. Ini amat sangat tidak lucu.

“Tapi Miss, saya sedang tidak bercanda. Dan masih ada satu hal yg perlu saya beritahu pada anda  Miss.Sejak kapan Uncle Lau menjadi begitu menyebalkan? Kembali Giordano merutuk dalam hati nya.

Kepala nya masih pusing akibat alkohol sialan yg membuat senang sepanjang malam, dan sekarang, pagi ini Ia harus meladeni pengacara nya yg datang dengan semua lelucon sampah untuk merecoki nya?

Oh yg benar saja. Bahkan Ia belum tidur sama sekali, dan lebih parah nya, Ia sama sekali belum menenggak butir-butir Sober Up yg dapat mengurangi hangover nya saat ini. Kepalanya bahkan telah berdenyut semakin sakit.

“Cukup Uncle. Aku sangat tidak suka lelucon seperti ini, jadi berhentilah bercanda. Aku bahkan belum tidur sejak kemarin!” Keluh Giordano yg sudah mulai kesal, kepala nya semakin berdenyut sakit meladeni debat sampah di pagi hari seperti ini.

“Saya bersungguh sungguh dan ti–” Kalimat pangacara Lau terpotong saat ada suara berat yg mengintrupsi dari arah belakang Giordano.

“Bawa gadis itu ke mobil.” Perintah sebuah suara berat dan tegas.

Giordano dengan cepat berbalik, Ia melihat dua pria berbaju serba hitam yg ternyata sudah berdiri tepat di kedua sisi tubuh nya. Kedua pria yg Ia yakini bodyguard itu mulai memegang pergelangan tangan nya, mencengkram nya dengan kuat.

Belum sempat Ia bertanya apapun, kedua bodyguard yg lebih terlihat seperti tukang penjagal kepala manusia itu telah menyeret tangan nya dengan paksa. Ia mendelikkan mata nya saat merasakan tubuh nya mulai bergerak, terseret tanpa permisi.

“HEI! APA YG KAU LAKUKAN SIALAN!!” Giordano  menjerit histeris saat merasakan tubuh nya telah di seret dengan paksa.

“LEPASKAN TANGAN KOTOR MU DARI PERGELANGAN TANGANKU JERK!!! FUCK OFF!!” Teriak Giordano sarkartis, berusaha  menendang nendang kedua bodyguard yg dengan lancang nya berani memegang tangan nya, bahkan menyeret diri nya layak nya maling di dalam Mansion nya sendiri!

Pengacara Lau panik dan bingung, Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong anak majikan nya ini saat ini. Ia tidak memiliki kekuatan atau hak apapun.

“Ku mohon jangan berbuat kasar pada Miss Giordano.” Pria paruh baya itu hanya dapat mengucapkan kalimat permohonan, memelas.

Para pelayan berkumpul, menatap nona muda mereka dengan iba, mereka semua tidak faham dengan apa yg sedang terjadi, namum mereka juga tidak berani menolong nona nya.

“Easy Baby, kau akan ikut aku mulai saat ini. You’re mine Giordano Freddic.” Suara berat itu berbisik intens ditelinga nya, mengacuhkan apa yg pria paruh baya itu katakan.

Suara bisikan nya membuat Giordano bergidik dan meremang disaat bersamaan.

Siapa pria ini? Wajah nya tampan Adonis. Pria ini memiliki tubuh yg sempurna dengan wajah seperti Dewa Yunani. Mata biru nya sangat indah, Ia seperti menyelami samudra pasific saat memandang mata biru itu. Terlihat dingin namun meneduhkan disaat bersamaan. Oke cukup Giordano!! Batin nya berteriak.

Bukan saat nya kau menilai dan terpesona oleh pria super sialan tampan yg baru saja mengklaim dirimu sebagai miliknya!

Giordano kembali fokus dan berfikir dengan keras. Menciptakan kerutan kerutan di dahinya, mengapa Ia di seret paksa oleh orang yg tak Ia kenal. Dan sebenarnya ada apa dipagi sialan ini.

Ucapan pengacara Lau kembali berputar  di kepala nya. Bahkan ajaib nya tanpa Sober up kali ini Giordano langsung segar bugar. Ia yg biasa nya baru akan sadar 12 jam setelah hangover, sekarang sudah sangat fresh, seperti baru saja keluar dari oven panas.

Namun, disisi lain, lidah nya terasa kelu, dan otak nya buntu. Ia masih tidak mengerti dengan semua yg terjadi saat ini. Apakah benar Ayah nya bangkrut? Itu yg dapat Ia fikirkan bila mencerna ucapan pengacara nya. Dan bahkan pengacara nya berkata bahwa Ayah nya dipenjara. Apa yg terjadi sebenar nya. Ia sama sekali tidak mengerti.

Pengacara nya bahkan tadi belum selesai berbicara, apa yg Ia tidak ketahui? Terlalu sibuk dengan fikiran nya sendiri, membuat nya tidak sadar bahwa saat ini sudah duduk di mobil. Sampai suara pria itu memanggil nya lagi.

“Giordano.. Kau adalah milik ku. Ayah tercinta mu itu saat ini sedang mendekam di jeruji besi bila itu yg kau fikirkan, sayang.” Pria itu bersuara dengan nada yg cukup sinis dan mengejek, seringai di wajah nya cukup menggangu pandangan mata Giordano. Dan kalimat yg pria sinting itu lontarkan membuat darah gadis itu mendidih seketika. Wajahnya bahkan merah padam karena emosi.

“Apa kata mu Jerk!?” Gadis dengan tubuh mungil itu berteriak  keras, memaki pria di sebelah nya.

Freddic Company sudah kandas, Perusahaan Ayahmu telah hancur sayang, dan tentu sudah kubeli. Freddic Company sudah menjadi milik ku. Dan Ayahmu yg tidak tahu diri itu menjual mu padaku.”  Pria disebelahnya menjawab dengan datar. Tanpa perasaan dan begitu dingin.

“KAU GILA!!!” Umpat gadis itu keras di telinga pria yg baru saja berkata tentang diri nya yg dijual oleh Ayah nya. Memikirkan nya saja sudah membuat kepalanya kembali berdenyut sakit, bagaimana bila Ia membayangkan dan menjalani nya?

Kepala nya semakin sakit, pandangan nya kabur, perlahan lahan kesadaran diri nya menepis, dan semua nya terlihat gelap gulita.

*

*

thankyou for reading

3 Komentar

  1. yeah i know this story. i was read. good idea! :blackbosan

  2. Sthefaany91 menulis:

    Dulu gua penggemar banget sama falsa felicidad, ah saya harap ceritanya segera di bukukan

  3. Terjerembab