Vitamins Blog

My Lovely Ex

Bookmark
Please login to bookmark Close

“Menyakitimu adalah kesalahan terbesarku”

_Emmy Liana

 

Alunan musik beat terdengar bersamaan ketika kaki Emmy memasuki sebuah cafe yang cukup terkenal di kota itu, seluruh pasang mata menatap takjub kearahnya, ada yang terpana, ada yang memuji dengan suara pelan, bahkan ada yang secara spontan bersiul menggoda.

 

Emmy tak menghiraukan mereka semua, baginya mereka semua hanya anak-anak ABG yang baru mengerti pergaulan. Yah, memang seperti itu kenyataannya. Cafe ini memang menjadi tempat berkumpul anak-anak ABG yang tidak lagi berusia sama dengannya. Dirinya yang berusia 28 tahun merasa telah datang ketempat yang salah. Sekilas ia melirik kebeberapa gadis ABG yang di lewatinya. Dandanan mereka menor, dengan alis tebal, bulu mata badai, lisptik merah merona, and wait, mereka juga memakai blush on dan eye shadow ?? What ??

 

Emmy hanya geleng-geleng kepala melihat pemandangan didepan matanya. Rasanya dirinya dan teman-temaannya tidak pernah seperti itu dulu ketika masih remaja. Bahkan dirinya yang terkenal playgirl pun dulu tidak sampai berdandan seekstrim itu untuk menarik perhatian teman lelakinya. Dirinya lebih suka berdandan natural bahkan sekarang pun masih sama.

 

“Gak usah diliatin sampai segitunya juga kali Em” suara kekehan seseorang menyadarkan Emmy, sejenak dia tertegun salah tingkah karena tertangkap basah. Dia pun membalikkan badan melihat siapa yang menegurnya.

 

“Lo rupanya, tumben lo jadi the last yang dateng” ucap Emmy datar sambil terus berjalan menuju meja yang sudah dipesannya.

 

Wanita itu pun kembali tertawa renyah “gue akan selalu menjadi the first. Gue habis dari toilet, biasa kebelet” jawabnya dengan nada jahil.

 

Mereka hampir sampai dimeja yang dituju yang telah diisi oleh 2 orang wanita cantik yang berbeda penampilan, yang satu terlihat cantik dengan sedikit dandanan heboh dan potongan baju sedikit terbuka, dia adalah Alexa yang sekarang berprofesi menjadi artis yang sedang naik daun. Senyum diwajahnya tidak pernah pudar, dia selalu tersenyum kepada pengunjung cafe yang menegurnya sekalian meminta foto. Di depannya ada Cleo berpenampilan sangat kontras dengan Alexa. Dengan rambut berpotongan pendek , jeans belel dan kaos oblong tampak sangat pas dibadannya. Dirinya memang tomboy, bahkan sekarang semakin tomboy dengan profesi sebagai guru olahraga. Emmy melirik Cleo yang tampak jengah dengan pemandangan di depan matanya , dirinya menatap bosan dan sesekali melirik jam tangannya. Lalu tatapannya beralih keperutnya, kemudian tangannya mengusap pelan perut itu, sejenak Emmy tertegun, Cleo sedang hamil. Yah dirinya memang sudah menikah sejak setahun yang lalu. Sungguh ironis bukan, Cleo yang tidak pernah berpacaran justru yang menikah duluan dari mereka berempat. Alexa yang tidak mempunyai banyak mantan pun sudah bertunangan dan akan segera melangsungkan pernikahan. Sedangkan Angel, wanita yang berjalan bersama emmy sekarang kabarnya juga sudah mempunyai hubungan yang serius dengan kekasihnya. Sungguh miris melihatnya. Emmy yang mantan playgirl justru tidak memiliki kekasih. Jangankan kekasih teman kencan pun tidak punya. Sudah lama dirinya tidak berpacaran, mungkin sekitar 4 tahun semenjak dirinya bekerja sebagai buttler. Kesibukannya dijadikan alasan untuk menjauhi para lelaki. Bukan karena dirinya tidak normal lagi, melainkan karena ia begitu lelah dengan petualangan cintanya. Tidak pernah Ada lelaki yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta, tidak pernah ada satupun kecuali seseorang dimasa lalunya. Seseorang yang setiap malam selalu ada dalam doa-doanya. Seseorang yang tidak ia ketahui dimana keberadaannya. Seseorang yang disakitinya dengan teramat kejam, sangat kejam.

 

“Oke guys kalian boleh pada pergi sekarang, all of us mempunyai urusan penting untuk dibahas disini, so c’mon kasi kita sedikit privacy , oke” serentetan kata-kata itu sukses membuat Emmy terlonjak dari lamunannya. Dia menatap kearah Angel yang tengah menatap fans Alexa dengan tatapan anggun mautnya. Mereka yang ditatap sontak menundukan kepala dan mengangguk pergi dengan malu-malu.

 

“Hebat Njel, ingatkan gue untuk menyewa bodyguard buat ngejauhi Alexa dari para fans nya ketika kita berkumpul lagi nanti” kata Emmy menyindir Alexa. Yang disindir hanya memutar bola matanya kesal.

 

“Udah deh, kita kesini buat berkumpul. Sekalian gue mau kasi kabar gembira buat kalian. Selamat, bentar lagi kalian punya ponakan” Cleo bersuara dengan wajah sumringah.

 

Mendengar itu Alexa dan Angel begitu gembira. Mereka tak henti-hentinya mengucapkan selamat dan memeluk Cleo hingga wanita itu hampir kehabisan nafas. Emmy hanya tersenyum geleng-geleng kepala melihat ketiga temannya. Dia memang sudah lebih dulu tahu bahwa Cleo hamil. Saat Cleo memberitahunya bahwa ia tengah hamil 4 bln, emmy  langsung mengambil inisiatif menghubungi kedua temannya untuk mengajak berkumpul weekend ini. Sangat sulit memang kedua temannya adalah orang-orang yang sangat sibuk. Alexa yang sedang sibuk syuting stripping dan Angel yang sibuk bekerja dengan menjadi Manager keuangan di perusahaan milik kekasihnya disingapore. Sungguh sangat sulit membuat mereka mau mengunjungi kota kecil ini, kota yang merupakan tempat pertemuan mereka hingga berujung menjadi persahabatan sampai sekarang.

 

“Udah di USG belum Cle ?” tanya Alexa yang masih memeluk Cleo. Sementara Angel sudah duduk di tempat Alexa sebelumnya yang ada disebelah Emmy.

 

“Belum, suami gue mau ini menjadi kejutan” sahut Cleo

 

“Wah, kalo gue tebak sih pasti cowok, liat aja dandanan lo lebih urakan dari terakhir kali kita ketemu” sambung Alexa yang langsung mendapat jitakan dari Angel. Alexa pun menatap Angel kesal. Yang ditatap malah mendelik kemudian melirik ke arah Cleo. Alexa tidak mengerti. Lalu ia pun melihat kearah Cleo yang sudah menundukan kepalanya.

 

“Iya gue tau kok, gue emng jelek. Yang paling jelek diantara kalian. Gak ada manis-manisnya sama sekali” eh busseet, kata-kata itu sukses membuat Alexa melongo. Apa ini ? Sejak kapan Cleo peduli dengan penampilannya. Lagipun sejak kapan dia menjadi sensitive dengan ejekan Alexa. Biasa juga Cleo selalu membalas dengan kata-kata yang gak kalah kejam.

 

Drrrtt Drrrtt

 

Getaran I-phone Alexa membuatnya terkesiap dari rasa terkejutnya. Ia pun melirik sekilas ke HP nya. Emmy ? Ia pun menatap Emmy heran. Yang ditatap memberinya isyarat untuk segera membuka pesan tersebut.

 

Jaga ucapan lo, ibu hamil jauh lebih sensitive.

 

Sender : Emmy Kece

 

Melihat pesan itu Alexa menyadari kesalahannya, ia pun buru-buru berujar “eh siapa bilang Cle, meski lo yang paling beda diantara kita. Tapi lo yang paling istimewa. Buktinya lo yang duluan nikah dari kita-kita. Lebih dulu laku. Ya gak guys?” tanya Alexa meminta persetujuan teman-temannya

 

“Itu bener banget. Bahkan gue aja kalah. Dan lagipun lo itu hebat Cle. Dengan penampilan apa adanya bisa ngegaet Dokter tampan. Gilaaa girls, tampaaann” sahut Emmy dengan mimik wajah yang dibuat setulus mungkin berharap Cleo merasakannya dan kembali ceria. Usahanya pun tak sia-sia, Cleo kembali tersenyum dengan wajah berseri-berseri dan itupun sukses membuat ketiga temannya menghembuskan nafas lega.

 

“Eh ngomong-ngomong tentang tampan, gue teringat baru bertemu seseorang dimasa lalu kita. Tepatnya masa lalu lo Em” ucap Angel yang membuat ketiga temannya mengernyit.

 

“Siapa ?” tanya ketiganya berbarengan

 

“Hm” Angel berdehem sebelum melanjutkan “mungkin lo ga bakalan percaya dan menyangka, tapi gue yakin itu dia” lanjut Angel sambil melirik kearah Emmy.

 

“Udah deh Njel, ga usah berbelit-belit siapa yang lo maksud ?” tanya Alexa tidak sabar.

 

“Bastian” ucap Angel pelan menunggu reaksi Emmy

 

“Bastian ? Bastian yang mana ? Emmy punya 3 mantan yang bernama Bastian, ya kan Em?” kali ini Cleo yang bertanya sambil menatap Emmy dan Angel bergantian.

 

“Bastian Thomas Adrian” ucap Angel lagi yang membuat wajah Emmy memucat seketika.

 

“Bastian Pacar pertama Emmy ? Sikutu buku yang culun itu ? Tadi lo bilang apa ? Tampan ? Wahahaha becanda lo Njel, salah orang kali lo” sahut Alexa yang membuat ketiga temannya menatap tajam kearahnya. Menyadari itu Alexa buru-buru menambahkan

“Gue ga salahkan, kita kenal dengan jelas seperti apa Bastian itu”

 

“Tapi bisa jadi itu benar-benar dia. Mengingat sudah sepuluh tahun lebih kita tidak bertemu dengannya. Segalanya bisa berubah dalam jangka waktu selama itu Lex” Cleo menimpali yang diberi anggukan oleh Angel

 

“Cleo benar. Dan jujur bukan gue yang sadar kalo itu adalah Bastian, melainkan dia dulu yang sadar dan dia dulu yang menyapa gue”

 

“Shiitt, maksud lo, lo ga ngenalin dia gitu ?” kali ini Alexa bertanya dengan suara tinggi. Dia semakin penasaran.

 

“Tepat sekali, bahkan berfikir kalo itu dia sama sekali ga terlintas dibenak gue.”

 

“Omaiiigood lo punya fotonya?” tanya Alexa antusias. Cleo hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya. Heran, padahal dia sudah punya tunangan.

 

“Sumpah gue ga terfikir buat foto bareng dengan dia. Gue begitu takjub sampe gue sendiri pun lupa buat nanya-nanya tentang dia” mendengar itu Alexa dan Cleo menghela nafas panjang. Jika Angel sudah memuji seorang pria. Bisa dipastikan betapa hebatnya pria tersebut. Apalagi tadi katanya takjub ? Itu suatu hal yang langka yang tidak mungkin diuacapkan oleh wanita perfeksionis seperti Angel. Bahkan pacarnya pun tidak pernah dipuji olehnya.

 

“Hm..mm ll-loo ketemu dia dimna Njel?” Emmy berhasil membuka suaranya. Seketika itu juga ketiga temannya menatapnya salah tingkah. Terutama Angel. Dia merasa bersalah telah memuji Bastian, pria yang sampai sekarang masih dicintai Emmy. Bahkan ketiga temannya pun tahu itu adalah alasan Emmy menjomblo terlalu lama sampai sekarang.

 

“Di Maldives Em, lo tau kan 2 minggu lalu gue ke maldives buat liburan bersama Ethan. Gue ketemu dia disana. Katanya dia lagi dalam perjalanan bisnis kesana. Gue nginep di hotel miliknya. Itu yang gue denger dari karyawan hotel disana.”

 

“Gue ga nyangka si culun itu bisa ngebangun hotel miliknya sendiri . Di Maldives lagi! Em, gue rasa lo pasti nyesel udah nyianyiain dia” ucap Alexa yang segera di cubit oleh Cleo. Alexa pun meringis menahan sakit ditangannya.

 

“Gue rasa lebih dari itu Lex. Bukan cuma hotel yang dia miliki.”

 

“Maksud lo ?” tanya Alexa dan Cleo berbarengan. Sementara Emmy hanya diam mendengarkan

 

“Waktu ketemu, dia di kawal oleh banyak pengawal. Dan yang mesti lo pada tau pengawalnya bukan pengawal biasa, melainkan pengawal profesional. Gue bisa lihat dari pakaian pengawal-pengawalnya yang gue yakin sangat mahal. Selain itu pakaian Bastian tidak kalah mahal juga tentunya.”

 

“Itu ga bisa dijadikan tolak ukur kan. Penampilan kadang bisa menipu. Yah meskipun gue yakin dia kaya. Tapi belum tentu dia seperti apa yang lo bayangin” ucap Cleo yang di anggukin oleh Alexa

 

“Itu benar, tadinya gue juga ga berfikir sampai kesitu. Sebelum gue ngedapat bukti. Dan lo tau apa buktinya ? ” tanyanya dengan mimik wajah yang dibuat sedramatis mungkin. Ketiga temannya pun menatapnya lekat-lekat. menunggu kelanjutan ceritanya

 

“Dia ngebantu gue buat pulang cepat ke singapore.”

 

“Ngebantu gimana maksud lo ?” tanya Alexa tidak sabar

 

“Dia ngebantu gue buat pulang ke singapore menggunakan jet pribadinya” lanjut Angel dengan nada sarkas

 

“WHAATT ???” ketiganya sontak terkejut. Seluruh pelanggan melirik kearah mereka. Buru-buru keempatnya menunduk malu.

 

“Dia punya jet pribadi ? Setajir itu dia ?” tanya Cleo dengan berbisik

 

“Iya, bukan cuma 1, yang gue denger dari pramugarinya beberapa. Dan gue ga tau beberapa itu berapa. Gue ga berani bertanya langsung, gue shock waktu itu” jawab Angel dengan tak kalah berbisik

 

“Lo bener-bener nyia-nyiain tambang emas Em!!” teriak Alexa yang langsung mendapat jitakan dari ketiga temannya.

 

****

Sepulang dari cafe, Emmy langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia menatap nyalang kelangit-langit kamarnya. Dia masih kepikiran pembicaraan dengan ketiga temannya. Pria yang dicarinya selama 4 tahun ini telah di temukan. Namun mendapati kenyataan tentang pria itu membuat nyalinya seketika ciut. Tidak mungkin pria itu masih mencintainya. Bahkan ia ragu pria itu masih mengingatnya. Tapi bila pria itu mengingat Angel tidak mungkin pria itu tidak mengingat dirinya. Yah dia harus optimis, pria itu pasti masih mengingat dirinya. Tapi bila memikirkan seperti apa sosok pria itu sekarang membuat hatinya teriris ngilu. Sudah bisa dipastikan pria itu tidak mungkin bisa dijangkaunya. Segala kesempurnaanya yang didengar dari Angela membuatnya yakin pria itu pasti sudah memiliki kekasih. Pria sehebat itu tidak mungkin tidak ada yang naksir. Pasti begitu banyak wanita-wanita cantik dan hebat yang mengantri untuk menjadi miliknya. Memikirkan itu membuat kepala Emmy merasakan sakit berdenyut-denyut. Ia teringat kejadian 10 tahun silam yang membuatnya kehilangan pria tersebut, bukan hanya raganya, tetapi juga cinta tulusnya . . .

 

10 tahun lalu . .

 

“Emmy buka pintunya Em, sayang buka pintunya” suara tangisan laki-laki yang menggedor-gedor pintu rumah bercat hijau yang sederhana membuat banyak pasang mata menatap kasihan. Mereka adalah para tetangga Emmy. Mereka sudah tahu drama seperti apa yang terjadi antara Emmy anak tunggal si pemilik rumah dengan anak laki-laki ABG yang menangis meraung-raung menggedor pintu rumah tersebut.

 

“Nak Bastian, Emmy belum pulang kerumah nak. Dirumahnya juga ga ad siapa-siapa. Orang tuanya belum pulang kerja .Kenapa menangis lagi seperti ini ? Emmy mutusin lagi ya ?” tanya salah seorang tetangga. Bastian hanya mengangguk lemah terduduk didepan pintu masih menangis sesenggukan. Sungguh menggelikan, Emmy yang sebenarnya sudah dirumah menatap jijik sambil mengintip dibalik jendela. Dia benar-benar jenuh dengan sifat kekanak-kanakan Bastian. Sungguh dia sudah bosan dengan Bastian. Dia memang sangat mencintai Bastian bahkan dia yang lebih dulu menyatakan perasaannya ketika mereka masih duduk dibangku kelas 1 SMP. Dirinya terpesona dengan sifat gentle bastian yang membantunya dari anak-anak nakal yang mencoba mengganggunya disekolah. Dibalik sifat pendiam dan culunnya ternyata tersimpan monster yang sangat mengerikan ketika terusik. Bastian membantai anak-anak nakal itu hingga mereka lari terbirit-birit. Postur tubuhnya yang lebih tinggi dari teman-temannya membuatnya tidak kesulitan untuk melawan anak-anak itu.

 

Kejadian itu selalu membayangi Emmy. Dirinya mulai merasakan gejolak aneh. Selalu memikirkan Bastian, bahkan selalu gugup ketika berpapasan dengannya. Tak jarang dia selalu mencuri-curi pandang kearah Bastian ketika mereka sama-sama berada dikantin.

 

Ketika perasaan itu mulai tak terbendung lagi. Akhirnya Emmy memberanikan diri untuk menembak. Tidak disangka Bastian pun menerima. Jadilah mereka berpacaran. Berpacarannya mereka membuat seluruh sekolah geger. Emmy si gadis cantik yang supel yang ditaksir banyak cowok berpacaran dengan Bastian si kutu buku yang culun. Berbagai ejekan dan sindiran selalu terlontar dari mulut cewek-cewek yang tidak suka terhadap Emmy. Tapi dia tidak pernah menghiraukan. Dia justru semakin menyayangi Bastian. Bastian yang mengetahui kenyataan itu pun tidak menahan-nahan lagi perasaannya. Jadilah dirinya jatuh semakin dalam terhadap pesona Emmy.

 

Tetapi kisah cinta indah mereka mulai terusik ketika mereka masuk ke SMA yang berbeda. Bastian masuk ke sekolah negeri terfavorit sedangkan Emmy masuk ke sekolah negeri lainnya yang berada satu tingkat dibawah dari sekolah Bastian. Itu dikarenakan nilai Emmy tidak cukup untuk masuk kesekolah yang sama dengan Bastian.

 

Awalnya mereka masih bisa jalan seperti biasa. Tetapi lama kelamaan kesibukan Bastian dalam belajar membuat Emmy terganggu. Bastian tidak lagi mempunyai waktu untuknya. Bahkan semenjak Bastian masuk dalam kelompok pelajar pintar disekolahnya membuatnya sering keluar kota untuk mengikuti berbagai macam kompetisi. Dan itu terjadi hampir setiap bulan. Bisa dibayangkan betapa sibuknya Baastian belajar untuk menyiapkan diri.

 

Emmy yang selalu merasa diabAikan pun akhirnya mencari pelampiasan lain. Apalagi saat itu dirinya sudah mempunyai 3 teman baru yang sudah akrab dengannya. Tentu saja mereka adalah Angel, Alexa, dan Cleo.

 

Mereka bertiga selalu mengajak Emmy untuk hangout bersama, tetapi Emmy selalu menolak , namun tidak kali ini, Emmy yang baru saja bertengkar dengan Bastian pun mengiyakan ajakan ketiga temannya.

 

Disitulah awal semuanya, Emmy mulai merasa nyaman dengan rutinitas barunya, hangout kesana kemari dengan berbagai teman barunya. Bahkan kebanyakan diantara mereka adalah cowok-cowok. Bastian yang mendengar desas-desus itu dari teman-temannya menjadi kalap. Emmy pacarnya menjadi pembicaraan hangat disekolahnya. Kebanyakan cowok-cowok disekolahnya naksir dengan Emmy. Itu dikarenakan Emmy telah menjadi begitu populer dikotanya. Dia tidak suka ada banyak cowok yang memuji Emmy. Apalagi pujian itu disertai dengan rencana-rencana untuk merebut Emmy darinya. Jadilah dirinya begitu kebakaran jenggot. Dia mulai begitu possessive. Bahkan tidak segan-segan memukul cowok-cowok yang kedapatan mengantar jemput Emmy.

 

Emmy yang tidak senang pun akhirnya meminta putus. Bahkan secara terang-terangan membawa cowok bArunya kehadapan Bastian. Bagai kesetanan tentu Bastian menghajar cowok tersebut. Gosip pun semakin merebak. Si cantik yang tidak bisa lepas dari si buruk rupa . begitu bunyi gosip yang banyak beredar membuat Emmy semakin jenuh dan kesal. Dirinyapun kembali menggaet cowok baru yang lebih tua darinya, anak kuliahan. Rupanya Bastian belum menyerah juga, kembali dia menghajar cowok itu meskipun kali ini dia juga babak belur bahkan hampir koma. Apapun itu Emmy benar-benar tidak bisa menerima Bastian lagi, dia bukan Bastian yang dulu, atau mungkinkah dialah yang bukan Emmy yang dulu ?

 

Memikirkan itu Emmy kembali menatap Bastian dibalik pintu yang sudah kembali menangis meraung-raung meminta dibukakan pintu.

 

“Emmy sayang, aku tau kamu didalam, buka pintunya sayang, bukaa aku mohooon” ucapnya menangis pilu. Emmy sudah tidak tahan lagi dia harus menyelesaikan semuanya, ya semuanya.

 

BRRAaak

 

Pintu terbuka dengan terbanting, menampakkan sesosok gadis remaja yang cantik. Gadis itu menatap Bastian sinis. Dia melihat bastian yang masih menggunakan baju rumah sakit, ciih rupanya cowok itu repot-repot kabur dari rumah sakit untuk membuat keributan dirumahnya. Dia pun melirik keadaan sekitar, yang sudah sangat ramai. Haruskah seperti ini ? Haruskah dia menyelesaikan dengan sekejam ini ? Ahh maafkan aku Bastian . . . kamu tidak memberikanku pilihan..

 

Drrrrrrtttt Drrrrrrrrtttttt

 

Getaran hp ditas gadis itu membuat dirinya terbangun dari lamunan panjang masa lalunya.

Dengan malas ia pun meraih tas dan mengobrak-abrik isinya untuk mencari Hp nya. Kantor ? Ia mengernyit bingung menatap layar ponselnya. Jam berapa ini ? Ia pun melirik jam beker di meja disamping tempat tidurnya. Jam 2 ? Untuk apa kantor menelponnya dini hari begini. Dengan heran ia segera menerima telpon itu.

 

“Selamat malam, Emmy Liana speaking” ucapnya sedikit menyindir orang yang menelponnya diseberang sana.

 

“Emmy ? Thanks god kamu belum tidur rupanya, maaf kan saya menelpon mu malam-malam begini. We got a problem Em” jawab orang diseberang sana dengan suara panik.

 

“What’s the problem ?”

 

“Emmy terpaksa kamu harus menggantikan Mr. Tokeino untuk menghandle client penting kita Mr. Hussein, karena kamu yang terbaik nomer dua yang saya punya” mendengar ucapan diseberang sana membuat Emmy meringis, nomer dua terbaik katanya. Huuhh. Tapi tadi Apa katanya, menggantikan ?

 

“Tunggu dulu kenapa saya harus menggantikan Mr.Tokeino? Memangnya apa yang terjadi dengannya ?”

 

“Mr. Tokeino mengalami accidant saat berangkat ke bandara sejam yang lalu. Dan sekarang dia sudah berAda dirumah sakit”

 

“Apa ? Bagaimana bisa ? Bagaimana keadaannya sekarang ?” tanya Emmy dengan khawatir, sungguh Mr. Tokeino adalah orang yang banyak membantunya dalam profesi ini. Dia tidak mau sampai terjadi apa-apa dengan pria tua itu yang sudah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri.

 

“Ck sudah tidak ada waktu lagi untuk menjelAskan, cepatlah kamu bersiap-siap menuju bandara sekarang karena pesawatnya sudah menunggu. Sungguh Em, jika kamu terlambat semenit itu sama saja kamu membunuh perusahaan kita. Kamu bisa terlambat menjemput Mr. Hussein di Bali. Sekarang ayo cepat tidak usah berganti pakaian, bawa saja pakaian ganti, dan ganti itu dipesawat nanti, supir yang saya perintahkan sudah didepan rumahmu, sekarang cepaaat” bagai kambing yang dicocok hidungnya Emmy segera bangkit dan keluar dari kamarnya sambil membawa tasnya, ah ya, dirinya tidak perlu mengganti pakaian karena masih menggunakan pakaian yang tadi dipAkai ke cafe. Menurutnya baju itu layak di gunakan untuk menjemput clientnya di Bali. Menyebalkan. SalAh client itu sendiri yang mirip seperti Vampir minta dijemput dini hari begini, ya Tuhan siapa sebenarnya clientnya ini. Emmy pun terus berjalan ke arah mobil yang menjemputnya sambil menggerutu

 

“Menggerutulah sepuas hati kamu sekarang Em, tetapi saya mohon setelah sampai d Airpot nanti tolong hentikan. Jangan perlihatkan kekesalanmu didepan client kita. Dia client yang sangat penting sekali. Kita bisa mendapat masalah besar kalau sampai Client itu komplain terhadap jasa pelayanan kita” ucap orang diseberang sana yang langsung membuat Emmy bungkam. Dia tidak sadar kalau teleponnya masih tersambung dan menempel ditelinganya.

 

“Baiklah maafkan aku, aku hanya kesal, bisa aku tau seperti apa client kita ini ? Karena aku tidak tau apa-apa tentangnya.” tanya Emmy beriringan dengan melajunya mobil menuju bandara

 

“Semua informasi tentangnya suda saya kirimkan lewat email, begitupun semua kegiatannya selama sebulan disini. Kamu hanya tinggal perlu mempelajarinya saja. Bila mengalami kesulitan kamu bisa bertanya kepada Mr. Tokeino, dia sudah sadar dan hanya mengalami gegar otak ringan,” ucap orang diseberang sana yang membuat Emmy lega

 

“Syukurlah , kalau begitu Mr. Tokeino akan segera menghandle client kita ini ketika dia sembuh bukan ? ”

 

“Sayangnya tidak Em, kamu akan tetap menghandle Mr. Hussein kita tidak mungkin menukarmu lagi dengan Mr. Tokeino kecuali Mr. Hussein sendiri yang meminta.”

 

“What ? Lalu bagaimana dengan client ku Mr. Winston ? Kalian tidak akan melupakannya bukan ?” tanya Emmy mulai kesal

 

“Dia akan ditangani oleh Alea”

 

“Hah ?? Dan aku sangat yakin Alea akan membuat skandal baru lagi”

 

“Kamu tau aku tidak bisa berbuat banyak tentangnya, tetapi Skill nya patut diperhitungkan”

 

“Bagaimana jika aku yang membuat skandal dengan client ? Apakah kamu juga akan mempertimbangkan skill ku Mr. Albert?” tAnya Emmy dengan nada sarkasm

 

“Tentu tidak bisa karena itu sudah menjadi peraturan. Aku tahu ini tidak adil untuk semua karyawan-karyawanku khususnya dirimu. Tetapi peraturan itu tidak berlaku untuk owner perusahaan ini, termasuk Adikku Alea, karena dia juga salah satu pewaris perusahaan ini ” ck mendengar itu Emmy rasanya mau muntah. Sikembar itu benar-benar menganut Nepotisme. Tidak disangka-sangka hal itu terjadi ditempat kerjanya.

 

“Ya ya ya, jangan salahkan karyawanmu jika perbuatan adik kembarmu nAnti mendatangkan masalah untuk perusahaan” ucap Emmy mencibir

 

“Emmy . . .”

 

“Sudahlah , aku sudah sampai dibandara. Bye, Aku akan segera naik kepesawat, kuhubungi lagi nanti”

Kliiikk

Telpon pun di tutup , emmy langsung berhadapan dengan 2 pria tampan berpakaian rapi dan mahal, dirinya terpana, mungkinkah salAh satu dari pria ini adalah clientnya ? Tapi bagaimana mungkin ? Albert bilang dia akan ke Bali menjemput clientnya tersebut.

 

“Mari nona , ikuti kami, kita Akan menuju kepesawat” ucap salah satu diantara mereka menggunakan bahasa inggris. Emmy terkejut , ternyata bukan salah satu diantAra mereka clientnya

 

“Eh, maaf boleh saya bertanya ?” tanya Emmy berhati-hati. Takut menyinggung perasaan mereka.

 

“Tentu nona silahkan” jawab salah satu diantara mereka

 

“KalAu boleh tau kalian ini siapa ya ? Kalian siapanya Mr. Hussein ? Kalau saya, nama saya Emmy, Emmy Liana” ucap Emmy dengan gugup. Baru kali ini dia merasa gugup depan Clientnya. Ah tidak , bahkan mereka belum tentu bisa disebut clientnya.

 

“Saya Lucas, dan ini partner saya Geoerge” jawab lucas sambil tersenyum tipis, kemudian melannjutkan “kami pengawal Mr.Hussein yang ditugaskan untuk menjemput nona”

Ucapan itu sukses membuatnya ternganga.

 

Jika pengawalnya saja begitu berkarisma seperti ini, bagaimana dengan clientnya itu sendiri? Sanggupkah ia menjadi buttler client bAru nya itu ? Bagaimana jika pekerjaannya tidak memuaskan ? Tiba-tiba saja dia mengharapkan Alea yang menggantikan Mr. Tokeino bukan dirinya.

 

6 Komentar

  1. menarik nih

    1. Ade Purnama Sari menulis:

      Hehe makasih, baru belajar nulis

  2. Ade Purnama Sari menulis:

    Hehe makasiihh, masih baru belajar nulis

  3. Bss : bagus, seru, sukaaaa :YUHUIII

  4. Sukaaa suka sukaaaaa

  5. Kenapa g dilanjut bagus ceritanya padahal, punya blog atau dipost di wattpad kah ?