Vitamins Blog

Iseng 4: Pernyataan Sederhana – I Love You

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Saat mereka menikah, sang suami berjanji bahwa dia akan menjadi kepala keluarga yang baik, akan menyayangi keluarganya dan akan mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Sang istri berjanji bahwa dia akan menjadi istri yang selalu mendukung suami dan ibu yang baik bagi anak-anak.

Saat bangun pagi selalu bersama dan memulai hari dengan rutinitas cium selamat pagi dan ucapan I Love You dari sang suami untuk sang istri begitupun sebaliknya, melayani kebutuhan suami sebelum bekerja, mengantar sang suami saat akan bekerja dan mendapat ciuman di dahi dari sang suami dapat terus dilakukan selama beberapa tahun kemudian.

Saat usia pernikahan memasuki tahun ke 10 dan memiliki 3 orang anak yang berbeda usia membuat rutinitas kasih sayang di pagi hari berkurang.

Saat bangun, sang istri sudah keburu-buru untuk menyiapkan kebutuhan anak-anak dan suami sebelum berangkat kerja. Karena istri bangun lebih awal, dan sang suami masih tidur, tidak ada lagi ucapan selamat pagi dan I Love You untuk memulai hari. Saat suami dan anak-anak sudah bangun, mereka sudah sibuk dengan rutinitas sebelum keluar dari rumah untuk sekolah dan bekerja. Saat mereka akan berangkat, hanya ada ucapan “Ma, pergi dulu ya” , tidak ada lagi ciuman di dahi dari sang suami.

Pernah sang istri berkata “Pa, kelihatannya sudah lama Mama nggak dapat ciuman selamat pagi dari Papa. Dan sudah lama Papa juga tidak mencium dahi Mama saat akan berangkat kerja”

Sang suami hanya menjawab “Ma, mama kan bangun lebih awal setelah itu sibuk di dapur. Bagaimana Papa bisa mengucapkan dan melakukan hal remeh seperti itu lagi? Lagipula anak-anak sudah besar, apa Mama nggak malu sama anak-anak kalau masih minta cium dahi saat Papa akan bekerja?”

Jawaban dari sang suami membuat sang istri diam dan tidak lagi mengajukan pertanyaan itu lagi. Namun dia tetap jadi istri yang baik dan setia kepada suaminya.

Tahun berlalu. Anak mulai dewasa dan akhirnya menikah. Sang Papa akhirnya pensiun dan sekarang tinggal di rumah dan menekuni hobinya, bercocok tanam. Tiap hari sang suami selalu ada di kebun dan kadang sampai lupa waktu, kalau tidak diingatkan oleh sang istri.

Suatu hari sang istri jatuh sakit dan harus opname di rumah sakit. Sang suami dengan setia dan telaten merawat sang istri.

Saat melihat istrinya terlelap, sang suami ada waktu untuk merenungkan semua hal yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Sang suami teringat oleh pertanyaan yang pernah diajukan oleh sang istri beberapa tahun lalu.

Sang suami bingung karena sudah bertahun-tahun tidak melakukan rutinitas mesra untuk sang istri dan lagi usia mereka sudah tidak muda lagi jadi sang suami berfikir apakah masih pantas mengumbar kemesraan pada sang istri.

Dulu saat dia muda, dia melihat hubungan orangtuanya baik-baik saja sampai tua walaupun mereka tidak pernah bertingkah laku mesra di hadapan anak-anak. Terutama Ayahnya yang memiliki sifat keras dan disiplin tinggi sama sekali tidak pernah menunjukkan kemesraannya terhadap Ibunya. Kadang dia bertanya-tanya, apakah Ayahnya mencintai Ibunya. Tapi dia tidak menemukan jawaban itu sampai akhirnya ibunya meninggal. Dan pertanyaan itu semakin ada dibenaknya saat melihat ekspresi wajah Ayahnya yang tidak menunjukkan tanda-tanda kesedihan.

Satu bulan setelah ibunya meninggal, ayahnya jatuh sakit dan tidak tertolong. Tapi sebelum dia meninggal, ada satu nasehat yang diucapkan Ayahnya “Jangan malu untuk menunjukkan rasa sayang dan cintamu kepada wanita yang menjadi istri dan ibu dari anak-anakmu. Wanita walau terlihat tegar atau bahkan rapuh, sangat membutuhkan kata-kata sederhana “Aku mencintamu” setiap hari karena kata-kata sederhana ini akan membuat istri menjadi bahagia. Ayah menyesal sudah tidak pernah mengucapkan kata-kata itu lagi selama 14 tahun ini karena Ayah menganggap bahwa ibumu memahami bahwa tanpa kata-kata itu Ayah selalu mencintai dia. Ayah salah dan Ayah sangat menyesal. Sebelum Ibumu menutup matanya, permintaan terakhirnya hanya ingin agar Ayah mengucapkan kata-kata “Aku mencintaimu”. Jangan kau ulangi kesalahan Ayah ini”

Sekarang dia dalam posisi sang Ayah. Dia sudah melupakan kata-kata sederhana namun ajaib itu “ I Love You” kepada sang istri selama beberapa tahun ini.

Saat sang istri terbangun dari tidur siangnya, sang istri langsung melihat wajah sang suami yang duduk di sebelahnya sambil menggenggam tangan kanannya dengan erat. Sang suami tersenyum dan terkata “Sudah lama aku tidak menggenggam tangan kananmu dengan erat seperti saat tahun pertama kita menikah dulu, saat belum memiliki anak-anak dan sibuk dengan pekerjaan karena aku berfikir bahwa kenyamanan hidup akan membuatmu dan anak-anak bahagia. Aku juga tidak pernah lagi mengucapkan ‘selamat pagi dan I Love You’ saat kau bangun pagi. Aku juga tidak pernah memberikan ciuman di dahi lagi. Maukah kau memaafkan kesalahan dan kelalaianku ini dan menerima semua ungkapan cintaku setiap hari?” sambil sang suami memberikan kecupan di dahi sang istri.

Sang istri hanya bisa menangis terharu dan menganggukkan kepalanya pada sang suami.

Sore hari saat anak, menantu dan para cucu datang, suasana jadi lebih meriah dan anak-anak mengamati pacaran wajah berbeda dari kedua orang tua mereka. Ada pancaran kehangatan dan kasih sayang terlihat di mata kedua orangtua mereka. Dan wajah sang ibu terlihat lebih cerah dan bahagia.

Dua hari kemudian setelah jadwal visit dokter selesai, di luar kamar, sang suami mendekati sang dokter dan bertanya dengan lebih serius kondisi sang istri. Sang dokter berkata pada sang suami bahwa ada perubahan positif dari kesehatan sang istri. Sang dokter berkata bahwa kalau saja tidak ada perubahan seajaib ini, mungkin istrinya sudah meninggal. Jadi sebenarnya 2 hari lalu itu masa kritis sang istri dan sang dokter dilarang oleh pasien untuk mengatakan keadaan ini kepada suami pasien.

Saat mendengar perkataan sang dokter, menangislah sang suami dengan sangat sedih. Sang dokter kaget dengan berubahan suasana ini dan bertanya, ada apa. Sang suami menjelaskan apa yang dia lakukan 2 hari yang lalu kepada istrinya.

Saat sang dokter mendengar hal ini, dia berkata bahwa kata-kata ajaib dan sederhana “I Love You”  yang dia ucapkan setiap hari, setiap waktu itulah yang juga sudah menyelamatkan nyawa suaminya dan membangunkan dia dari keadaan koma selama 5 bulan.

Satu minggu kemudian, dokter menyatakan bahwa sang istri sudah sehat dan boleh pulang. Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, dengan lembut sang suami mengajukan permintaan kepada sang istri “Maukah tinggal di rumah yang lebih kecil dan sederhana sehingga kita bisa lebih sering berinteraksi dan mengulang kembali saat awal-awal kita menikah dimana kita mencari rumah kecil dan memenuhinya dengan kenangan yang menyenangkan?”

Dengan terharu, sang istri menyetujui permintaan sang suami.

Katakan kata sederhana ‘I Love You’ kepada belahan hidupmu setiap pagi dan jadikan itu sebagai kebiasaan yang menyenangkan supaya tidak ada penyesalan dikemudian.

3 Komentar

  1. Pengaruh ungkapan ‘I love you’ itu besar bngt yaa penting untk memperkuat jalinan.. :YUHUIII :YUHUIII

    1. ho oh….. :NGEBETT
      Dulu pernah ada wawancara Widyawati (setelah di tinggal oleh Sopan Sofyan). Widyawati bilang klo dia kangen ama ucapan selamat pagi plus ungkapan I L U yg selalu dibisikkan sang suami di pagi hari :PELUKRINDU :gulungguling
      Oya, ini sebenernya yg aku tulis ini kisah Dosen bhs Jepangku waktu kuliah dulu. Dia bilang klo orang Jepang yg sebenernya itu kaku. Nggak ada ungkapan cinta sama sekali dan nggak ada romantis2nya. Jadi dia berusaha berbeda :sangatterpesona

  2. fitriartemisia menulis:

    aaaaaaaaaaaaaaakkkk aku terharuuu bacanyaaaaa

    aku juga gitu, intensitas bilang love you udah gak sesering dulu karena waktu barengannya juga gak full kayak dulu hehe
    makanya suka nanya “masih sayang aku gak?” itu tuh kayak alarm buat suamiku kalo quality time nya mulai gak kejaga hehehe
    mama dan bapakku masih suka umbar sayang haha tapi kalo lagi kumat aja sih centilnya hihi
    tulisannya bagusss :YUHUIII