Bagaimana kamu memulai harimu di pagi hari? Apakah dengan wajah tersenyum, wajah biasa aja atau malah wajah cemberut karena merasa kekonstanan kegiatan harian kalian?
Saat bangun pagi, apakah kamu pernah 1 kali aja langsung menengok ke kaca (tentu saja setelah melihat jam yang ada di kamarmu ya hehehehe) dan melihat ekspresimu di pagi hari?
Kebiasaan ini pertama kali aku lakukan saat aku kehilangan orang yang amat sangat aku cintai yang tidur dalam kematian, kekasih hatiku dan itu membantu banget untuk kedua kalinya saat aku kembali harus merasakan sakitnya kehilangan orang yang aku sayangi tidur dalam kematian, papaku.
Tersenyum di depan kaca aku lakukan bukan untuk menunjukkan sikap narsis dan mengagummi diri sendiri. Tapi untuk mempengaruhi otakku yang menggerakkan hati dan mataku supaya memulai hari dengan sebuah senyuman dari hati yang bisa kupancarkan lewat mata (lampu kaleee hahahahaha).
Aku percaya kalau kita memulai hari dengan senyuman, walaupun pada hari itu kita akan menghadapi banyak masalah, kita bisa tetap sabar dan tersenyum. Dan orang lain akan terpengaruh dengan senyuman dari kita. Percayakan kamu bahwa senyuman itu bisa menular?
Coba kamu bangun pagi dengan wajah biasa aja dan menganggap semuanya wajar saja. Pasti harimu akan terasa sama saja. Kalaupun hari itu kamu akan mendapat kebahagiaan, pasti kebahagian yang kamu rasakan nggak akan bertahan lama karena kamu menganggap hal itu sudah semestinya. Kalau kamu menghadapi masalah, pasti kamu akan merasa semakin suram. Maka, kenapa kamu nggak mencoba untuk tersenyum saat kamu bangun pagi dan melihat pantulan wajahmu di kaca?
Atau kalau kamu bangun dengan wajah cemberut karena kamu lagi ada masalah atau dengan wajah sedih karena kamu lagi sakit. Menurutku itu hal yang wajar karena suasana hatimu lagi mendung. Cuma pernahkan kamu berfikir bahwa walaupun keadaanmu lagi mendung, tapi kalau kamu memulai dengan senyuman, walaupun itu sulit, itu bisa sedikit mengurangi bebanmu dan kamu bisa memulai hari dengan lebih baik? Smile.
Percayakah kamu bahwa Gusti Allah ingin agar kamu memulai hari selalu dengan senyuman? Buktinya, bangun pagi kamu sudah bisa melihat cahaya (aku nggak bilang mentari karena nggak setiap orang bisa melihat mentari di pagi hari karena rumah tinggal jaman sekarang itu membuat kita susah memilihat terbitnya matahari. Kecuali punya rumah lebih tinggi dibanding para tetangga dan menghadap ke barat hahahaha. Kalau untuk cahaya, pasti semua orang bisa melihat, kecuali bagi yang punya kekurangan dalam hal penglihatan. Tapi aku yakin kalau mereka bisa melihat, merekapun pasti akan bahagia). Jadi kenapa nggak bersyukur dan tersenyum karena bisa melihat cahaya di pagi hari? Bisa menikmati udara yang segar. Bisa mendengarkan suara-suara dari orang-orang yang kita sayang atau hewan peliharaan kita yang akan menyambut kita di pagi hari (menyambut karena tentu saja mereka minta jatah sarapan hahahahahaha). Smile
Kalaupun mendung atau bahkan hujan, itu bukan berarti mendukung suasana hatimu yang mendung juga lho. Mendung dan hujan bisa jadi berkat kalau kita pandang dari sisi positifnya. Coba bayangkan kalau nggak ada hujan, pasti bumi ini nggak akan hidup. Kalau kamu bilang gara-gara hujan ada banjir, becek atau bencana alam, kamu salah besar. Banjir, becek bahkan bencana alam itu ulah manusianya. Bukan ulah hujan dan Gusti Allah.
Kalau punya mobil untuk mengantarmu kemana-mana, bukankan kamu beruntung dibanding yang naik angkot atau naik motor. Kalau aktifitas naik angkot dan motor, kamu hanya tinggal bawa dan pakai payung atau jas hujan (ponco) juga sandal hehehehehe. Memang ribet, tapi bukankah semua orang juga senasib dengan kamu. Walau ada yang mengeluh, tapi aku yakin kalau pasti ada diantara mereka yang bersyukur dengan adanya hujan ini. Smile
Saat kamu bertemu dengan orang-orang yang kamu kenal, tetangga kamu, saat akan berangkat sekolah atau bekerja, apakah kamu menyapa mereka dengan senyuman? Atau malah hanya berjalan aja? Kalau jaman sekarang mungkin itulah yang terjadi hahahahaha.
Kalau aku, aku punya kebiasaan menyapa para tetangga yang aku temui saat aku berangkat kerja karena di halaman rumah tetangga, di pagi hari pasti ada diantara mereka yang lagi berjemur, olahraga atau bersih-bersih. Jadi aku terbiasa menyapa mereka. Walau hanya ucapan atau sapaan “Monggo Pak/Bu!….” “Monggo Mbah!…..” “Mari Om/Tante!…” mereka pasti akan balik menyapa kita. Awalnya mereka hanya melambaikan tangan saja. Tapi semakin hari kita terbiasa menyapa mereka, pasti ada tindakan lain selain lambaikan tangan. Ada berkat di sana. Buktinya, para Simbah yang aku sapa pasti akan menyahut “Yo. Ati-ati, Nok!” (Ya. Hati-hati, Nak), dan lain-lain.
Kalaupun mereka nggak membalas sapaan kita, kita nggak perlu kecewa. Toh kita sapa mereka karena kita ingin berbagi keceriaan di pagi hari. Kalau ingin berbagi sesuatu, apakah kita mengharapkan balasan? Pikirkan sendiri jawabannya.
Nanti saat sampai di sekolah atau tempat kerja, kita bisa berbagi senyuman dengan orang-orang yang kita temui. Ucapan selamat pagi dengan wajah ceria yang selalu berikan pasti akan selalu diingat sebagai sesuatu hal yang positif bagi orang tersebut. Kalau 1 kali aja kita nggak sapa mereka, pasti mereka akan bertanya “Dengaren kamu nggak sapa-sapa kita. Lagi suntuk ya?” atau kalau kamu sudah terbiasa menyapa satpam/OB/OG setiap paginya, aku yakin suatu saat mereka akan menyapa kamu duluan sebelum kamu menyapa mereka. Mungkin saat mereka menyapa kamu duluan, itu bisa menjadi berkat buat kamu karena mungkin saat itu kamu ada masalah dan berat untuk tersenyum kepada orang-orang di sekitar kamu. Tapi senyuman yang kamu tinggalkan/berikan setiap pagi, membekas di hati mereka dan mereka akan membalas dengan berlimpah saat kamu membutuhkan itu. Smile
Coba kamu cari di google gambar ‘ucapan selamat pagi’. Pasti yang akan kamu temui adalah ucapan selamat pagi yang penuh kebahagiaan, semangat dan doa. Dan pasti pagi harimu dimulai dengan doa-doa yang positif, bukan? Smile
Kalau kita tersenyum karena mendapat sesuatu yang menyenangkan, semoga senyuman itu berasal dari hati hati kita. Kalau kita tersenyum karena memberikan sesuatu yang menyenangkan, semoga senyuman berasal dari hati kita. Manusia nggak bisa membaca hati kita. Tapi Gusti Allah bisa. Jadi senyum kita akan menjadi berkat atau nggak, hanya kita dan Gusti Allah yang tahu.
Jadi mulailah bangun pagi, lihat pantulan wajahmu di kaca dan tersenyumlah. Walaupun wajah kita nggak cantik atau ganteng, tapi kalau kita murah senyum, orang akan suka dengan kita. Daripada punya wajah ganteng atau cantik tapi nggak pernah tersenyum hahahahaha. Smile
Ini hanya pertanyaan yang terlintas begitu saja di benakku. Kalau kamu mau, kamu juga bisa mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang aku ajukan ini untuk dirimu sendiri.
Emm..katanya ekspresi wajahku pas bangun tidur itu lebih ke biasa aja deh heheh boleh jg saranmu..Mari selalu tersenyum dan sebarkan kebahagiaan ☺☺☺☺??
Dan ttp semangat ya kehilangan kekasih dan papa mu bkn berarti mereka hilang, mereka akn selalu ada dihati dngn setiap kenangan yg ada
Semangaattttt :semangatyangmembara
terima kasih Lucyacia :MAWARR :MAWARR
tetap semangat dan tersenyum setiap pagi supaya hidup lebih bahagia hari demi hari :tebarbunga :tebarbunga :sangatterpesona :sangatterpesona
aku sih ga pernah liat ekpresi wajah saat bangun tidur…tapi boleh di coba ya saranmu…ok fix besok minggu aku akan senyum pas bangun tidur dan langsung ngaca…tapi insya Allah ya takutntya ga ada umur lagi…
:MAWARR :MAWARR
Selamat mencoba :HULAHULA :HULAHULA
harus senyum tiap bangun tidur, kecuali pas kesiangan hahaha