Indigo…
Kemampuan yang sebagian orang menganggapnya kelebihan. Namun, beda halnya dengan Yuri yang menganggap kelebihan itu sebagai kekurangan dan kesialan yang selalu datang padanya silih berganti. Apalagi saat ia mulai jatuh cinta kepada seorang pria berwajah ramah itu. Pria yang selalu hadir setiap malam di mimpinya. Pria yang kini menjadi atasannya sendiri.
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Yuri memiliki penyakit non medis. Tidak ada yang tidak Yuri ketahui, bahkan ia bisa membaca pikiran semua orang dan juga dapat mengetahui gambaran sekilas tentang masa depan. Namun, anehnya ia tidak bisa membaca pikiran pria yang ia cintai dan juga melihat gambaran masa depannya sendiri.
“Apa yang kau lamunkan sejak tadi, Yuri?” Tegur Lola sang sahabat yang bekerja di divisi yang sama.
Yuri menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak ada..”
Lola tidak berkata apapun lagi membuat Yuri menoleh dan menatap wajah cantik sahabatnya yang terlihat lembut dan tenang. Yuri dan Lola bersahabat sejak keduanya duduk di bangku SHS. Tidak ada yang tidak keduanya ketahui satu sama lain. Susah dan senang mereka lalui bersama.
Yuri menyayangi Lola sebagai saudaranya sendiri karena kini dirinya hidup sebatangkara. Begitupun dengan Lola, hanya saja Lola masih memiliki kedua orang tua yang lengkap dan hangat membuat Yuri terkadang ingin merasakan kehangatan dari yang namanya sebuah keluarga.
Kedua orang tua Yuri meninggal dunia saat perjalanan bisnis. Saat itu usia Yuri sekitar 17 tahun. Lola selalu menemani Yuri dan menghibur sahabatnya agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam hingga akhirnya mereka kuliah dan dipertemukan dengan pria yang baik dan juga ramah yang hingga kini menjadi sahabat mereka. Waktu terus berlalu membuat Yuri memiliki perasaan lebih kepadanya hanya karena perhatian yang datang terus menerus tanpa mengenal waktu hingga sekarang.
Getaran di hpnya membuyarkan semua lamunannya. Yuri menggeser layar hpnya dan tertera nama Leo disana. Leo yang menjadi dambaannya hatinya baik dulu maupun sekarang. Dengan segera, Yuri membaca pesan tersebut.
Ingin makan malam bersama? Ada yang ingin aku katakan padamu..
Senyuman terbit dari wajah manisnya. Dengan cepat Yuri membalas,
Baiklah.
Tak lamaa hp Yuri kembali bergetar.
Aku akan menunggumu di basement.
“Wow.. sepertinya ada sesuatu yang membahagiakanmu..” Goda Lola saat melihat Yuri senyum-senyum sendiri.
“Aku pulang duluan..” Bisiknya lalu segera pergi meninggalkan Lola yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah Yuri.
***
“Lama menunggu?” Tanya Yuri kepada Leo yang kini tersenyum manis padanya.
Leo menggeleng dan tersenyum. “Tidak.. Masuklah..” Ujarnya setelah membuka pintu mobil sport miliknya.
“Terima kasih.”
“Sama-sama, sayang..” Balas Leo membuat pipi Yuri merona seketika. Walaupun Leo sering memanggil Yuri dengan sebutan sayang, namun jantungnya tetap bertalu-talu seakan ingin keluar dari tempatnya.
Keduanya menuju ke sebuah restoran sederhana namun cukup elegan. Leo benar-benar memperlakukan Yuri bagaikan wanita sungguhan. Bahkan, ia memesan makanan kesukaan Yuri.
“Yuri..” Leo membuka suara sesaat pelayan pergi setelah mencatat pesanan mereka.
Yuri yang tadinya menunduk, kini menengadah menatap pria tampan yang juga menatapnya penuh arti.
“Aku..” Leo menghentikan perkataannya dan mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. “Maukah kau menikah denganku?” Pria itu membuka kotak berbentuk love yang berisi cincin yang sangat cantik lalu menyodorkannya dihadapan Yuri.
Gadis itu bungkam tidak menyangka jika Leo melamarnya. Setelah bertahun-tahun berteman akhirnya perasaan Yuri terbalaskan. Yuri mengangguk dan berkata. “Aku mau, Leo..”
Senyuman lebar terbit di wajah tampannya. Ia segera memasangkan cincin tersebut di jari manis Yuri. Sejenak, dirinya tertegun melihat inisial nama yang tertera di cincin itu.
“Aku yakin, Lola akan menerimanya seperti dirimu yang menerimaku..”
L&L. Inisial yang membuat hati Yuri seakan dirampas darinya. Perlahan ia menengadah menahan tangis dan menatap Leo yang masih tersenyum menatapnya.
“Aku tahu, ukuran jarimu sama dengan milik Lola..” Leo menggenggam tangan Yuri erat. “Terimakasih, Yuri.. Kau membantuku sangat banyak..”
Merasa tidak perlu mendengar apapun lagi. Yuri menarik tangannya dari genggaman Leo dan melepaskan cincin yang terpaut indah di jari manisnya. Berusaha tersenyum dan berkata.
“Sama-sama Leo..” Dirinya tidak dapat menahan air mata yang hendak keluar. “Aku permisi sebentar.” Yuri ke toilet menumpahkan segala perasaannya.
Matanya menerawang kosong dengan cairan hangat yang langsung turun tanpa diberi perintah. Mungkin selama ini hanya Yuri yang terlalu berangan-angan. Berpikir bahwa Leo memiliki perasaan lebih kepadanya. Padahal, di mata Leo… Yuri hanya sekedar teman.
Hatinya mencelos. Ada kenyataan yang terlalu pahit untuk ia telan. Walaupun begitu Yuri harus tegar, mencoba menghadapi kenyataan. Ia mencuci muka yang memang tanpa make-up dengan tangan bergetar. Menepuk pipi dua kali, berusaha untuk tidak menunjukkan wajah yang menyedihkan.
“Maaf lama..” Ujarnya parau.
Leo tersenyum. “Makanlah. Setelahnya, aku akan mengantarmu pulang..”
“Hm.” Yuri mengangguk. Makan dengan cepat untuk menghindari tatapan Leo yang menatapnya. Pikirannya sudah kacau. Berusaha untuk tidak menatap Leo, Yuri menatap hal lain disekitarnya.
“Leo..” Gumam Yuri pelan. “Sebaiknya aku pulang sendiri karena harus singgah di beberapa tempat..”
Leo menatap Yuri bingung. “Tidak. Aku akan mengantarmu..”
Yuri menggeleng miris. Disaat seperti inipun Leo masih bersikukuh mengantarnya. “Tidak apa-apa. Bukankah kau harus menemui Lola?” Yuri tersenyum. “Akan terlambat jika kau mengantarku terlebih dahulu.”
“Tapi..”
Yuri berdiri dan tersenyum. “Semoga lamaranmu lancar, Leo. Aku permisi..”
Tanpa memperdulikan panggilan Leo, Yuri segera keluar dari restoran tersebut dan menjauh hingga akhirnya ia kembali berjalan dengan wajah yang menyedihkan.
Siapa dirinya yang berani-beraninya menyimpan perasaan pada pria sesempurna Leo?
Yuri berhenti di bus stop. Terduduk lemas. Ia meremat dada kanannya, merasakan nyeri yang kian menjadi. Nafasnya terasa sesak memenuhi rongga dada. Namun, Yuri tetap berusaha untuk tidak menangisi sesuatu yang bukan menjadi miliknya.
Cerita kemarin aku delete soalnya gak bakal sanggup buat kalo kepanjangan. Nah cerita ini mungkin hanya 3 part saja. wkwkwk
What!!!! Di delete!!!!
Php aja ni si mmi ???
Pdhl dibikin bbrp part aja okehh loh mmi yg kmrn itu, tp kembali ke mmi, mmi mau delete, aq bsa apahhhh :PATAHHATI
Yg ini bntr ya komen ny, kyk yg aq ceritain td, aq butuh waktu untuk menulis sesuatu yg sudah ditulis dan hilang entah kmn eaaaa hihi
Cup cup cup.. Ntar aku kirim naskah aja deh yaa ke dirimu hihihi :LARIDEMIHIDUP
Trs naskah ny aq apain, aq jdiin bantal gtu ehh haha :LARIDEMIHIDUP
Di bakar aja paall :ASAHPISAU2
Bnr ya aq bakar ya hihi
Ehmmm komen ni bnr komen ni Haha
Leo jahaddd bngt Sumpahhhhh!!!!!
Dia ga tau apa klo hati perempuan tuh kaya tofu,senggol dikit aja ancur, berani2 ny dia ngomong kyk gtu trs ni buat Lola, sumpahhh klo aq jdi Yuri bakal aq siram pake minyak tanah trs aq lempar korek api dah tuh badan si Leo ?????
Aduhhh kasian bngt Yuri ny :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI
Tu yg ada diimpian ny tiap mlm sapa mmi, mga itu jodohny Yuri yak
Wahhh Yuri anak Indigo toh, itu anugrah bngt tp kdng suka kesel jg kli ya Yuri dpt anugrah kyk itu, syukuri aja yg dikau dpt dri Tuhan yak Yuri *eaaa edisi bijak haha
Ditunggu part selanjutny
Awas aja klo di delete lgi, aq teror nnt ehhh haha
Semangat mmi
@farahzamani5fara perasaan mmi kaga ada buat impian deh disitu pal :ragunih
Mimpi kli gak? Ya si Leo itu yg jadi mimpinya di setiap malem
Aaiiihhh efek begadang nih yaa ginii :CURIGAH
@farahzamani5 perasaan mmi kaga ada buat impian deh disitu pal :ragunih
Mimpi kli gak? Ya si Leo itu yg jadi mimpinya di setiap malem
Aaiiihhh efek begadang nih yaa ginii :CURIGAH
Ohh salah paham ni kita mmi, iyaa mimpi, lahh mksdny kan ada diimpian my Yuri aihhh, dimari klo ngomong mimpi ya bgtu jdiny mmi haha, beda daerah bsa beda makna ya mmi
Oalah Leo toh, aq kira Leo itu tmn ajahhh bukan atasan ny Yuri hihi
Haha jngn salahkan begadang mmi, salahkan menafsiran kata yg beda tiap daerah eaaa hihi
Ohh bener2.. sori deh kalo gituu :sopan
Ga apa2 atuh mmi hihi
Bgs ny dikau nanya mmi jdi ga ada lagi salah paham antara kita eaaaa hihi
Hehehe…maaf ya teman.….aku malah mo ngmentarim farah dan mika,,,,kalian nih lucu banget….
@purwandari Laaaaahhhhh :KAGEET
Berasa kadi komedian bedua ma @farahzamani5
Omg ka pur ???
Lulus ni ya aq jdi pelawak ehhh hihi
Gilaaa sadisnya Leo, jahattt!!
Itu knpa dia harus main lamar aja coba dia ngomong dulu kek sma Yuri klo dia itu suka sma Lola jdi Yuri gak terlalu berharap dan gak terlalu sakittt dngr Leo mau lamar si Lola itu..ampunn dah sakitnya :PATAHHATI :PATAHHATI
Ngeri jg ya jadi Yuri bisa baca pikiran gitu, jadi takut dekat2 dngn Yuri kan pikiran jahat bisa terungkap ehh :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP
Naaahhhhh kaan ketauan ada niat terselubungg eaaaaa :LARIDEMIHIDUP
Paling benci cinta segitiga karena pernah mengalaminya :’)
Tapi aku suka cerita mu koq ^^ penyampaiannya dapet banget
Makasih yaakk :dragonmintacium
Huwaaaaaa inilah kenapa aku benci cerita yang ada oranv ketiga, keempat, kelima, dst :LARIDEMIHIDUP pasti akan ada hati yang tersakiti *eaaa :LARIDEMIHIDUP :PATAHHATI
Rasanya pengen nyembur si Leo :DOR!
Kejam banget dia aihh :CURIGAH
ini ada lanjutan nya kah??? yuhu…. :LARIDEMIHIDUP
aku mau lanjutan nya :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP
ihhh gemesh sama yg modelan Leo gini :DORONG :DORONG :DORONG