Vitamins Blog

CERAI ATAU BUNUH!

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

25 votes, average: 1.00 out of 1 (25 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Cerai atau bunuh!

Itu adalah pilihan Aldric dari isteri ketiganya yang bernama Keyla. Isteri yang paling rewel dan juga judes dalam segala hal diantara dua isteri Aldric lainnya. Anehnya, diantara ketiga isterinya, Aldric paling menyayangi Keyla dan akan menurut pada semua permintaan Keyla. Aldric bahkan jarang pulang untuk menemui dua isteri lainnya hanya karena Keyla.

Cerai atau bunuh!

Kata-kata yang Keyla lontarkan tadi malam masih saja terngiang dikepalanya membuat pria tampan tersebut merasa pusing seketika. Pasalnya, disaat Aldric bertanya kepada Keyla,

‘Apa kau ingin membunuh semua isteriku?’

Keyla menggeleng enteng dan menjawab,

‘Tidak. Aku hanya akan membunuhmu dan setelahnya, aku akan membunuh diriku sendiri.’

Aldric merasakan kepalanya kian berdenyut nyeri karena tidak menyangka bahwa Keyla akan melakukan hal nekat untuk membunuhnya bukan membunuh para isterinya yang lain. Lagi, ketika Aldric bertanya,

‘Kenapa kau memilih membunuhku?’

Jawaban yang Keyla berikan sukses membuatnya tercengang.

‘Aku tidak ingin bertanggung jawab kepada orang tua dari maduku hanya karena membunuh mereka.’

Yang dimadu siapa, yang korban siapa? Kenapa jadi isterinya merasa seolah dia adalah korban kalau nyatanya dia tersangka utama dalam pembunuhan yang dirinya rencanakan?

Pria itu bergidik ngeri dengan pemikiran isterinya yang luar binasa eh, luar biasa. Dia bahkan tidak pernah habis pikir dengan tingkah dan sifat isteri ketiganya itu. Aldric menghela nafasnya dan berpikir keras apa yang harus dilakukannya sekarang?

Apakah ia harus menceraikan dua isteri lainnya yang akan membuat dirinya dalam masalah akibat pertanggungjawabannya sebagai seorang suami yang melalaikan tugas? Atau ia mempertahankan kedua isteri lainnya dengan mempertaruhkan nyawanya?

Cerai atau bunuh!

Tiga kata tersebut tidak pernah pergi dari pikirannya sejak semalam, hingga akhirnya Aldric memiliki ide untuk membunuh Keyla seorang.

Tapi..

Apa Aldric tega?

Tidak.

Apa Aldric rela kehilangannya?

Tentu saja tidak.

Aldric tidak akan setega itu pada isteri yang paling dicintainya. Dirinya seperti memakan buah simalakama sekarang ini.

“Sudah menentukan pilihanmu, Aldric sayang?” Keyla berujar dari balik pintu dan masuk sambil memegang pisau dapur yang terlihat mengkilap bahkan dari jauh membuat badan Aldric menegang.

“Letakkan pisaunya, Key!!” Titah Aldric tegas namun, hanya dibalas kekehan kecil oleh wanitanya itu.

Keyla mendekat. “Kau tau, Sayang..” Keyla memainkan mata pisau tersebut dengan lihai seolah pisau adalah teman sejatinya. “Aku melakukan ini karena aku sangat mencintaimu, Aldric.”

Aldric terkesiap saat Keyla meletakkan ujung pisau ke lehernya.

Lagi. Keyla tertawa renyah seperti seorang psycho.

“Jangan tegang begitu, sayang.” Bisiknya sensual di telinga sang suami. “Kita bahkan belum memulainya karena kau belum memutuskan untuk memilih,” Keyla memberi jeda sejenak dan melanjutkan, “Cerai atau mati!”

Wanita itu kini memilih duduk di pangkuan suami tampannya dan mengelus dada bidang yang berbalut kemeja berwarna navi dengan gerakan sensual menggunakan ibu jarinya. “Tenang saja, Al. Kalau kau mati,” Keyla mengelus perut buncitnya sebelum melanjutkan. “Aku dan bayi kita akan ikut menyusulmu.”

“Jangan gila, Key!” Bentak Aldric tidak terima jika Keyla membawa bayi mereka.

“Aku gila karena kau, Aldric! Ceraikan isterimu atau kau yang akan mati.”

Bagaimana cara Aldric menjelaskan kepada dua isterinya itu? Aldric menikah hanya karena ingin membantu dua isterinya yang lain yang hidup dalam kesusahan. Orang tua isteri pertamanya menitipkan anaknya pada Aldric sampai kedua mertuanya itu meninggal, sedangkan isteri kedua Aldric hanyalah anak dari seorang petani.

Sejak dulu, Aldric sudah berjanji hanya akan menikahi Keyla seorang namun, mengingat umur mereka yang terpaut sedikit jauh membuatnya untuk menikah duluan dan akhirnya memilih Keyla untuk jadi yang ketiga.

Keyla murka bukan main. Dia bahkan tidak mau berbicara kepada Aldric selama tiga bulan penuh setelah pernikahan membuat Aldric frustasi hingga Aldric membuat sebuah kompromi yang membuatnya menyesal saat ini. Aldric tidak akan pernah melupakan kata-katanya saat itu.

“Aku akan melakukan apapun, kumohon.. jangan mendiamiku seperti ini, Key..”

“Apapun?” Itu adalah kalimat pertama Keyla yang keluar setelah pernikahan mereka selama tiga bulan.

Aldric mengangguk ragu akan pemikiran isteri ketiganya. “A…papun, Key..”

Senyuman penuh misteri terbit di bibi mungil nan merah muda milik Keyla.

“Baiklah. Aku pegang kata-katamu, Aldric. Jangan pernah untuk mengingkarinya.”

Keyla menarik kembali pisau tersebut dari leher putih milik suami tampannya. Wanita itu berdiri dan menatap Aldric dengan tatapan yang tidak bisa Aldric artikan.

“Apa segitunya kau keberatan untuk memilihku seorang saja, Al?” Nada sendu itu membuat hati Aldric seperti teriris tak kasat mata.

“Key..”

“Tidak, Al. jangan katakan apapun lagi..” Keyla berbalik hendak menuju pintu yang memisahkan ruang kerja Aldric dengan ruang tamu rumah mereka. “Percayalah, Al.. Semua yang kulakukan hanya karena aku.. mencintaimu.” Keyla segera keluar dari ruang kerja suaminya meninggalkan Aldric yang tercenung akan sikap aneh sang isteri.

“AAAAAA..”

Tiba-tiba saja suara teriakan terdengar di seluruh penjuru ruangan.

“Ada apa, Bee?” tanya Aldric cepat pada Beela yang merupakan pelayan dirumah mewahnya.

“N..Nona Key.. Nona.. Key..”

Tanpa menunggu kelanjutan ucapan Beela, Aldric melesat cepat ke dapur dan mendapati darah yang telah merembes disekitarnya. Pria itu membelalakkan matanya tidak percaya dan berjalan tertatih menuju sang isteri yang berbaring meregang nyawa.

“K..Key..” Panggilnya pelan namun yang dipanggil masih setia memejamkan matanya erat.

“K..Key.. Sayang..” Aldric menepuk pelan pipi Keyla. Tapi, masih tidak ada gerakan apapun hingga pria itu memeriksa nadi isterinya yang mulai melemah.

Aldric melihat sebuah kertas yang tergenggam sudah bercampur darah di sela-sela jemari Keyla. Pria itu mengambilnya dan membaca.

Maafkan aku, Aldric. Aku tidak bisa hidup seperti ini. Cintaku terlalu besar hingga aku tidak rela kalau kau dimiliki oleh wanita lain. Aku sangat takut jika suatu saat kau akan meninggalkanku dan memilih isterimu yang lain. Cintaku memang egois, sayang.. dan pada akhirnya, aku memilih diriku sendiri untuk berkorban. Maaf, aku membawa bayi kita bersamaku karena dia yang tersisa darimu untuk ku kenang di alam sana nanti. Berbahagialah, sayang. Sekali lagi maaf telah membuatmu menentukan pilihan yang pada akhirnya aku memang tidak akan pernah bisa membunuh cintaku.

Love you,

Keyla.

Keyla tidak sama sekali berniat serius atas ucapannya karena  ia benar-benar mencintai Aldric setulus hatinya. Keyla hanya ingin bermain dengan Aldric sebelum kematian yang dia rencanakan sendiri hingga membuat pria itu frustasi beberapa waktu lalu. Keyla juga tidak akan bisa melihat Aldric menderita maka dari itu ia memilih untuk mengalah dan hanya berharap bahwa Aldric selalu bahagia walau tanpanya.

“AAAARRRGGGHHHH…”

END.

36 Komentar

  1. rosianacamilla_ menulis:

    Ini miris banget ya??

    1. wkwkwkwk :KETAWAJAHADD

  2. :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

    Kalau aku mening bunuh dua lainnya.. lah kl bunuh suami mah gg bahagia ya.. :KETAWAJAHADD .. nnti anak.a yatim???

    Cinta emang buat org buta?
    :KETAWAJAHADD

    1. Kok gg bsa di love???

    2. Iyaa bener.. kadang cinta juga bisa bikin kita salah arah.

    1. udah bisa kok, tadi akunya salah tekan, terus yang udah vote pada ilang semuaa :wuakakakak

  3. Wah ada short story nih. Vote dulu yaaaa :BAAAAAA

    1. Iyaa, makasih ka :tepuk2tangan

    2. Samasama, yaaa

  4. farahzamani5 menulis:

    Sumpahhh ini cerita ‘gilaaaa’ bngt
    Cintany ampe sgtunya ya
    Emang sih, mau mau bgi2 dlm hal mencinta eaaaaaaa
    Seremmmm euyyyy
    Ditunggu karya2 lainnya
    Semangat trs ya

    1. Iyaa sanking gilanya aku juga ikutan gila gegara cerita ini yang absurd banget, wkwkwk :tendangkerikil

      Makasih supportnya kak palahh :inlovebabe

    2. farahzamani5 menulis:

      Haha asal gilany di tumpahin ke cerita aja ya jgn ke hal2 laen eaaaa
      Siappp
      Sma2 yak

  5. Aku benci Aldric, pengen potong2 dia
    Lanjutin ceritanya kak bikin Aldric nya sengsara ama dua istrinya itu..

    1. Gak janji yaa :mauikutan

  6. Iy.. udh bsa aku vote?

    Ditngg krya lain.a :MAWARR

    1. farahzamani5 menulis:

      Wahhh wahhh ada Damia nih hihi

    2. Ahaha.. halo kk?…

    3. farahzamani5 menulis:

      Haii Damia, apa kbr Arsen ehh salah Nero haha

    4. Lagi di Paris dia…

      Skrg lagi sm Arsen???

    5. farahzamani5 menulis:

      Haha bagusssss dah
      Cinta boleh ama Nero tp sobatan apa tmn berantem ya ttp ama Arsen dah hihi

  7. AKu pikir si keyla itu psyco ternyata ngga :TERHARUBIRU
    Kesell knp cewe kaya keyla hrus sama cowo kaya aldric sih :TERHARUBIRU

    1. Keyla trlalu baik buat cowo kaya aldric *kesellsendiri* :DOR!

    2. Udah jodoh mah, ahaha

  8. Irey_Kiara menulis:

    Yaelah endingnya :TERHARUBIRU :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. Akupun gak nyangka bakal buat ending kayak begitu, wkwkwk

  9. aduh kasian banget keyla :dragonbaper ya ampun, ga tega nih liat keyla bunuh diri :PEDIHH mana lagi hamil lagi :beruraiairmata

    1. :PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH

  10. Ini kok miris nyeseeek gimanaaa gitu….
    Aku udah nebak kalo si Keyla yang bakal bunuh diri bukan bunuh Aldric, tapi kok masih aja nyeeessss gak ketolongan :TERHARUBIRU

    1. :gulungguling :gulungguling

  11. waduh….
    waktu lihat judul nya langsung penasaran….
    wahhhhh……jadi begitu cerita nya… :PEDIHH

    1. Maaf yaa mengecewakannn :sopan

  12. Aku gak kuat!!! Aku nyerah… Kenapa harus seironis gini??

    1. wkwkwkwk.. hayati juga ga kuat pas dapet ide yang beginian. ahaha

  13. fitriartemisia menulis:

    aku seneng nih cerita shortstory yang menyayat gini eaaaaaaaaaa hihihiw

  14. apa ini? akhir nya sangat menyedihkan :PATAHHATI :PATAHHATI