HER DESIRE
P R O L O G U E
HER ESCAPE
“Sudah lebih tiga minggu dia berada di dalam pengawasanmu ini.” Seorang pria mengangkat dagunya, menatap ke depan ruang kosong sambilan menyilangkan kaki kanan nya keatas yang kiri. Hampir menyalakan rokoknya sambilan duduk jika saja ia lupa bahwa ini adalah tempat yang dihormati banyak orang.
“Kau tidak perlu takut, aku masih bisa menahannya.” Pria dibalik sebuah lubang persegi berkata dengan pelan. Wajahnya yang tampan terkena cahaya matahari memberi efek silau bagi yang ingin melihat wajahnya.
“Dia pasti memberontak di setiap waktu.” Pria yang terkena cahaya terkekeh pelan, kawan lamanya tampaknya tertarik untuk membawa perempuan yang ia bawa tiga minggu lalu ke kediamannya.
“Tidak seharusnya kau disini, Van.” Pendeta itu lalu menutup lubang menandakan bahwa ia sudah cukup berbicara.
“Ah kau tahu Van, kau bisa melihatnya nanti sore.” Lubang itu terbuka, lalu tertutup lagi.
Pria yang disebut Van itu merapikan topinya kedepan, tersenyum lalu keluar dari ruangan itu.
“Aiaiaia! Van Helsing!” Seorang remaja dengan ikatan kain putih di kepalanya berlari dengan nafas terengah-engah karena mengejar langkahnya.
“Anda, anda pemburu para penghisap darah kan?!” Van Helsing tersenyum sambilan mengangguk.
“Anda harus menolong saya kalau begitu.” Remaja itu pasti membawanya ketempat pendeta menjaga mahkluk abadi yang merugikan itu.
“Ikuti saya, perjalanannya lumayan jauh dari sini.” Van Helsing mengerutkan dahinya bingung, kemanakah ia dibawa pergi?
Mereka melalui sebuah jalur di bawah tanah, lorong itu becek dan lembab. Sedikit berbau aneh karena mungkin sudah lama di tinggalkan. Anak itu menghilang! Van Helsing sedikit panik karena ketidakwaspadaannya, anak itu hilang.
Seketika lehernya ditarik kebelakang.
“Well, kau ingin bertemu dengan siapakah yang ia tolong bukan? See, ini aku yang ingin kau temui nanti sore seharusnya.” Suara perempuan itu terdengar gila.
“Kau anak tadi, bukan! Ugh!” Van Helsing merasakan sikut perempuan itu yang terus menekan lehernya secara perlahan.
“Ya dan temuilah aku, tampan. Carolina Isabella.” Bisik perempuan itu.
“Mustahil,” Van Helsing menggertakkan giginya. Vampire yang ditemui Castillo adalah kakaknya yang telah lama hilang.
Peringatan : Cerita ini hanya fiksi, ter-inspirasi dari tokoh Van Helsing (Sang pemburu Vampire) di dalam filmnya dengan judul Van Helsing.
Bagus….tetep semangattt nulis yakk
Ceritanya menariikkk
Semangattt lanjutinnya
Ahhhhh akhirnya dilanjut cerita ini
Vote dlu kk
Wah, ceritanya bagus
Penasaran~~
:NGEBETT
Nahh loh jdi anak yg td ngajak van itu jeng jeng jeng hihi
Ditunggu kelanjutanny
Semangat trs ya
Akhirnya nemu juga update cerita ini, tenggelam oleh update lainnya, hhe
vote dulu deh
Wah, cerita mu menarik nih
Semangat buat tulus lanjutannya
Astaga, otomatis keubah itu, Ndak bisa di edit pula
Maksudnya semangat buat tulis lanjutannya
nah, pantesan namanya Van Helsing hehe inspirasinya dari sana toh :YUHUIII
Van Helsing……Belanda kah?? Hhihihii~
Aihh penasaran aku pemburu vampire dengan vampire >_<
Baru baca dan seru hehe. Kemana aja