Vitamins Blog

Tentang Dia Part 6. Penyesalan

Bookmark
Please login to bookmark Close
19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Hari sudah mulai gelap, dan cahaya di dalam gudang mulai hilang. Aika belum berhasil melepas ikatan pada tubuhnya. Sementara itu napas gadis itu mulai putus-putus. Aika memiliki phobia terhadap ruangan gelap. Dulu waktu keci, dia penah di culik oleh musuh keluarga Calisto dan dikurung selama dua hari di ruangan gelap.

Sejak itu Aika akan terkena serangan panik jika berada dalam ruangan tanpa cahaya seperti saat ini. Aika mencoba berteriak mengeluarkan suara seraknya namun tidak ada satupun di luar sana yang mendengar teriakannya. Napas Aika semakin berat dan sesak, perlahan pandangannya buram dan menggelap.

_o0o_

Di rumah Chici gadis itu sedang mengadakan pesta di kamarnya. Tentu saja kehadiran personil The Titisan Iblis harus lengkap.

“Lo liat mukanya itu lucu banget dia nangis waktu kita lempar pakek telur.”

Gelak tawa Tia menggema di ruang kamar Chici usai dia menunjukan video rekaman kejadian tadi.

“Gua puas banget hari ini, akhirnya kita bisa melepasin dendam ke Aika.” suara Iyus mendominasi.

“Seharusnya kita tadi tambahin bedak gatal ke muka Aika sok cantik tadi.” balas Tari santai.

“Coba gue mau lihat videonya juga.” sungut Nana merebut ponsel Tia.

Tanpa mereka sadari, dari tadi Ragil mendengar perkataan mereka. Ragil segara membanting pintu kamar Chici paksa.

“Berikan hanphonenya, gue juga mau liat videonya.” suara Ragil dingin tajam menahan amarah.

“Video apa? Kita nggak ngerti maksud Bang Ragil?” tanya Chici takut.

Tanpa menunggu lama Ragil segera merubut ponsel yang berada di tangan Nana. Dengan sigap cowok itu melihat apa isi video tersebut. Mata ragil mendelik tajam, memerah menahan emosi. Dan-

BRAK, ponsel dalam genggamannya di banting keras oleh Ragil ke lantai.

PLAK!

Satu tamparan mendarat tepat di pipi Chici. Hingga membuat tubuh gadis itu sedikit terhuyung ke samping.

“Gue nyesel dulu pernah minta papa buat mungut lo di panti asuhan kalau kelakuaan lo bikin malu keluarga Renaldi.” ucap Ragil tajam.

“Dimana kalian ninggalin Aika sekarang?” Ragil bertanya sambil menatap ke arah Tia tajam.

“Di-di gudang … sekolah.” jawab Tia gugup.

Ragil beranjak meninggalkan kamar Adiknya, menyambar kunci mobil di meja dan segera berlari ke bagasi rumah.

_o0o_

BRAK, Ragil membanting paksa pintu gudang, segera ia layangkan seluruh pandangannya ke penjuru ruangan. Di sana dia melihat sesuatu yang membuat hatinya remuk tak bersisa. Gadis yang ia cintai terduduk tak sadarkan diri dengan tubuh yang masih terikat pada tiang.

Dengan langkah cepat Ragil mendekat pada tubuh itu. Menahan nyeri sesak di dadanya.

“Brengsek, sialan. Kalian keterlaluan!” Makinya geram.

Segera ia lepaskan tali pada tubuh Aika, mengangkat tubuh gadis itu tidak peduli dengan bau pesing dan amis yang menyengat. Ragil segera membersihkan tubuh Aika dan membawanya ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Ragil mondar- mandir di depan pintu ruang ICU. Tak lama seorang kakek dan seorang wanita paruh baya nampak berjalan tertatih menuju kearahnya. Raut kekhawatiran nampak jelas dari wajah mereka.

“Apa yang terjadi?” tanya kakek Aika tajam kearah Ragil.

Kemudian mengalirlah cerita kejadian yang menimpa Aika dari mulut Ragil di iringi isak tangis dair Ibu Aika.

“Max, keluarkan semua murid yang telah melakukan penganiayaan terhadap cucuku.” perintah Kakek Aika pada sekretarisnya.

“Baik Tuan.”

Tak lama dokter yang menangani Aika keluar. Segera Ibu Aika berlari menghampiri dokter tersebut.

“Bagaimana kondsisi anak saya Dok?”

Dokter tersebut menundukan kepalanya mengusap wajahnya kasar “Maafkan kami Nyonya, kami sudah berusaha semampu kami. Aika terkena serangan panik akan ruangan gelap, benar-benar kesulitan bernafas selain itu kami menemukan cidera pada bagian dalam telinganya. Terlebih Aika terlambat mendapatkan pertolongan.” Dokter tersebut menarik nafas pelan.

“Semoga Nyonya dan sekeluarga mengikhlaskan kepergian Aika.”

_o0o_

Esok paginya kelas XI IPA 1 di hebohkan dengan adanya memo singkat dari Aika di masing-masing loker milik mereka. Di sana Aika menulis pesan singkat tentang perasaanya selama berteman dengan penghuni kelas. Kesan yang Aika tulis sebelum dia mendapat perlakuan cemooh dari teman-teman sekelasnya.

Tak hanya itu, di samping memo tersebut terdapat lukisan wajah masing-masing dari mereka. Tidak ada yang tau jika Aika memiliki hobi melukis. Dan dia telah melukis satu-persatu teman sekelasnya.

Aika sengaja memasukan memo tersebut sesaat sebelum dia mengikuti permintaan Tia untuk menemuinya di gudang. Selain itu satu fakta terbongkar. Bukan Ayah Tia yang selingkuh, namun justru Ibunya lah yang selingkuh dengan pria lain. Dan Ibu Aika sebagai sahabat hanya mencoba menguatkan.

Pesan untuk The Titisan Iblis:

Makasih buat kalian karna pernah ngizinin gue buat berada di antara kalian. Berkat kalian berlima, gue tau makna dalam sebuah hubungan persahabatan. Buat Tia, gue seneng punya teman berdebat dengan wawasan luas kayak lo. Buat Nana, gue seneng punya temen pintar kayak lo. Gue selalu pengen mendiskusikan rumus-rumus fisika berdua ama lo. Biar kita puyeng bareng-bareng. Hehe,

Untuk Iyus, gue tau dari awal lo suka banget ama Roy. Gue selalu berusaha buat dekat ama Roy dan pengen meracuni prikiran cowok itu tentang lo, biar dia sadar, ada gadis cantik yang menanti cintanya. Untuk Chici, gue kagum ama lo. Lo selalu pandai menghangatkan suasana saat kita kumpul bareng. Dan terakhir buat Tari, lo yang terbaik. Selalu ada saat gue butuh bantuan ataupun sandaran. Salam dari sahabat lo,

Aika Arethyna Calisto

Hari itu, semua hati tergores pilu. Dia yang selalu jadi pusat perhatian, dia yang selalu jadi pujaan, dia yang mendapat penghianatan, dia yang pergi meninggalkan penyesalan yang mendalam.

_o0o_

The End

 

A/N: hola, terimakasih buat kalian yang udah vote dan komen cerita ini. Sebuah kesenangan sendiri ada yang mau baca ceritaku???

Saran dari comel rebus?

Jangam sia-sia kan teman yang selalu ada untukmu, mungkin dia hanya memperhatikanmu dalam diam, dan keberadaanya tak terlalu diperhitungkan olehmu. Tapi kau akan tau bahwa ia berharga saat ia telah pergi dari hidupmu.

Thank you, udh mau mampir baca. ? sampai jumpa di ceritaku selanjutnya

 

_ComelRebus*

8 Komentar

  1. Udah end ajaaa :PATAHHATI
    Jadi Ragil cinta sama Aika yaaa :TERHARUBIRU kasian banget Aika meninggal dengan cara seperti ituuu :PEDIHH
    Note nya penulis betul banget. Jangan sia siakan teman yang peduli terhadapmu.
    Memo yang dibuat Aika tulus banget yaaa buat para kelima sahabatnyaa :beruraiairmata

    1. comelrebus menulis:

      Makasih lo udah mampir baca dan vote, daku senang ad yang suka dengan tulisanku :tepuk2tangan :cintakamumuach

  2. farahzamani5 menulis:

    Lahhhhhhhh kok Aika ny meninggal :PATAHHATI
    Nyesek senyesek2ny dah tu tmn2nya
    Aduhh maghrib2 bca cerita ini, kirain Aika bakal selamat bla bla bla, ternyata oh ternyata :PATAHHATI
    Bnr bngt kta kmu, jngn nyia2in tmn yg sll ada buat kita, klo dah kejadian kyk Aika gni bru dah nyesel dan nyeselny seumur hidup dah huhu
    Mksh dah share cerita kmu disini
    Ceritany keren, bikin kita lbh menghargai siapapun yg sll ada buat kita
    Ditunggu karya2 lainnya
    Semangat trs ya

    1. comelrebus menulis:

      Makasih, aku senang ad yang suka dengan ceritaku :inlovebabe :sangatterpesona

    2. farahzamani5 menulis:

      Siapp
      Sama2
      Ditunggu karya2 lainnya yak
      Semangatttt

  3. Yah sedihnya ending nya, hiks
    Perpisahan yang sungguh, hiks hiks :PATAHHATI

  4. ririsrisnawati menulis:

    Udah end yah :PATAHHATI :PATAHHATI Sedihh…Aikanya pergi

  5. fitriartemisia menulis:

    Aikanya meninggal?
    kok udah end aja, huhuhu :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA