“Aku harus bagaimana?”
“Lakukan saja seperti rencana awal”
“Lalu ?”
“Lalu kita akhiri ini dan memulainya dadi nol”
Mata itu yang selalu aku rindukan mata berwarna madu milik ku, laki -laki yang menemani ku hampir seumur hidup ku.
Seolah cahaya hidupnya terenggut darinya menetap ku seolah aku ini adalah monster kejam.
Aku mencintainya sungguh kalau ada pilihan untuk memilih dia dan hidup ku aku sudah pasti akan memilih dia. Aku akan melakukan apa saja termasuk hari ini.
13 maret 1890.
Pernikahannya akan dilaksanakan tapi itu 10 jam yang lalu ya sedikit saja aku terlambat datang semua pasti berbeda.
Ruangan ini pengap sekali bau anyir dimana mana tapi aku menyukainnya.
“Bisa bantu aku roy, tolong ambilkan pisau kecil diatas meja itu” telunjuk ku mengarah pada meja kecil seberang bangker yang menghalagiku.
Roy laki-laki yang tak banyak bicara hanya saja saat dia marah selalu ada sorot mata yang menyeramkan. Aku bertemu dengannya saat aku berumur 19 tahun saat itu dia adalah yang pertama bagi ku mengajarkan aku banyak hal dan aku menyukainya maksut ku menyukai yang diajarkannya padaku.
Dan yang paling aku sukai dia mengajarkanku menjadi ahli beda sampai sekarang.
“Kau menyukai ini hellen?”
“Ya, tentu saja dia akan menjadi milik ku seorang oh roy aku sangat menyukai ini.
Setelah ini akan selesai aku hanya membedah otak nya saja akan ku buat dia menjadi seperti anak kecil lalu aku yang akan merawatnya bersama roy ya hanya akan ada aku roy dan dia. Ahh aku harus memikirkan nama yang cocok untuknya.
“Sudah?”
“Yap bagai mana menurutmu hasil karya ku ?”
“Cukup baik untuk seorang pemula”
Roy lebih tua dari ku 10 tahun tapi dia tampan menurut ku dia adalah malaikat pemikat hati aku yakin kalau dia berdiri dengan tak memakai pakaian pun semua wanita pasti langsung memeluknya.
“Apa kamu mau makan dulu hellen?”
“Tidak, aku akan menyelesaikan ini lalu memandikanya juga kau boleh makan dulu saja”
“Baiklah”
Hanya saja takdir tak berpihak pada ku kau yang kucintai memilih menikah bersamanya. Mungkin ini yang terbaik jika aku bukan pilihanmu maka aku yang akan memilihmu meskipun pilihan ku menyakiti mu. Maafkan aku.
Hidup adalah pilihan dan pilihanku adalah menjadikan mu milik ku meski bukan menjadi pasangan.
“Aku mencintaimu Strom Welix Alexsander”
Aku sudah menyelesaikannya,kududukan Strom pada kursi kayu dengan susah payah aku mengendongnnya.
Ahh hari yang melelahkan jam berdenting menunjukan pukul 3 pagi tidak terasa aku membedah otak nya hampir 6 jam. Kupandangi wajahnya dia yang tampan kipikir dia memiliki wajah yang hampir sama dengan roy.
Rumah ini jauh sekali dari perkotaan tapi aku menyukai nya sudah hampir 4 tahun aku tinggal i bersama roy. Rumah ini besar memiliki tiga lantai yang sekarang aku gunakan adalah lantai bawah tanah ini adalah pertama kalinya menggunakan ruangan ini biasanya roy akan melotot tajam saat aku bertanya tentang ruangan ini.
“Siapa disana?”
Aku yakin mendengar sesuatu yang terjatuh.
“Ahh hanya buku usang yang jatuh”
Roy Welix Alexsander
Ya buku itu bertuliskan nama roy tapi aku tidak tau kalau di memiliki nama yang sama sengan Strom
Aku tau saat aku memutuskan untuk membaca buku itu aku akan berakhir sama seperti Strom.
Jantung ku terasa akan keluar dari tempatnya saat sepatu boot milik roy sudah ada di depan ku.
“Kau menyukai buku itu helen”
Senyum yang selalu membuatku takut dan juga bahagia.
“Tidak”.
Tamat
Note:
Yang terakhir gak enak banget dibaca kegangu sama adek yang telponan kenceng banget di sebelah ..lame tak jumpa sekian lama aku sibuk ..cih sok sibuk padahal pengganguran ..hahhaha
Happy reading and happy weekend
Jangan lupa besok senin.
Roy sama Strom kakak adik nih??
Yup
Ooohhh adik kakak toh??
Wah oneshot nih ya
Ga ada lanjutannya yakk
whoa one shoot ternyata
Wah bikin lagi dung??
Ditunggu kelanjutannyaa