Vitamins Blog

A PRIORI ch.1

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

45 votes, average: 1.00 out of 1 (45 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Loading…

Chapter 1. Ingatan

Pesta yang hangat dan ramai sedang berlangsung di sebuah rumah sederhana.

“Selamat ulang tahun Azka” ucap seorang kakek kepada cucunya.

“Terimakasih kakek. Mana hadiah ku?” Ucap Azka kecil dengan senyum cerianya.

“Heii jangan minta hadiah dulu ayoo kasih kakek suapan kue dulu.” Ucap ibu Azka dengan senyum lembut.

“Ahahaha ini dia hadiah dari kakek.” Sang kakek memberikan sebuah kado besar dengan bungkus berwarna warni.

“Horeee” teriak Azka senang sambil mulai membuka hadiahnya.

Semua tersenyum bahagia sampai sebuah ketukan pintu terdengar.

Sang kakek berdiri dan melihat orang-orang yang berada diluar dari celah pintu. Ia memberikan isyarat kepada anak lelakinya yang tidak lain ayah Azka untuk mengukutinya. Dengan persaan enggan sang kakek membuka pintu itu.

“Sayang masuk lah ke kamar dan bawa lah Azka.” Ucap ayah Azka sebelum keluar dari rumah.

“Berhati-hatilah.” Ucap ibu Azka. Tapi tiba-tiba saja suara tembakan terdengar dari luar yang memekakan telinga.

Laki-laki tidak dikenali memasuki rumah secara paksa sambil menembaki seisi ruangan. Azka kecil terkejut dan terdiam didalam pelukan ibunya yang telah terbujur kaku.

Mata kecilnya menangkap sosok ayah dan kakeknya yang diseret masuk dengan dipenuhi darah.

“Dimana kau letakan dokumen itu!” Teriak seseorang yang tidak Azka kenal.

Mata lelaki tua itu tidak ada rasa ketakutan sedikitpun ia hanya menatap kukuh untuk tidak menjawab. Tapi betapa tersayat kesedihan ketika kedua mata antara seorang kakek dan cucu itu bertemu.

“Apa kau berencana tetap diam!!” Ucap lelaki itu sambil terus memukuli dua orang lelaki yang telah terluka itu.

Azka kecil hanya bisa menggigit bibirnya ketika melihat ayah dan kakeknya yang tengah di siksa. Dalam benaknya yang lugu ia ingin berteriak minta tolong sekuat tenaga tapi saat bertatapan tadi kakeknya telah memintanya untuk tetap diam dan diam agar bisa selamat.

“Kita harus segera menyeselaikan ini. Para polisi sudah mendekat.” Ucap salah satu kawanan penjahat itu.

Dan dengan tergesa-gesa orang-orang itu mencari sesuatu di rumah dan kembali menembak dua orang yang masih dinggap mereka hidup dengan membabi buta.

Mata Azka terus mencari dan menatap tato mawar ditangan penembak itu dan memastikan akan terus mengingatnya.

Tidak lama para polisi datang. Azka kecil merupakan satu-satunya yang selamat.

Malangnya kasus pembunuhan itu di tutup dengan hasil akhir berupa kasus perampokan tanpa menatap penjelasan Azka kecil tentang tato mawar hitam ditangan para pembunuh itu.

***

Kini setelah 15 tahun kejadian itu Azka kecil itu telah menjadi seorang polisi di devisi pemberantas kawanan organisasi mafia kelas kakap.

“Azka kita akan membekuk kawanan penyelundup narkoba jadi bersiap lah.” Ucap ketua devisinya yang sudah mulai bersiap membawa beberapa pistol dan peralatan lain.

Mata coklat tua yang dulunya hanya menatap lemah kini berubah menjadi mata yang tajam dan dengan mudah menakuti para penjahat.

Anak kecil itu telah berumur 22 tahun dan memiliki badan atletis yang tinggi tegap.

Dengan menggunakan baju kepolisisan seperti kakeknya dulu dan sebuah pistol yang siap membekuk para penjahat. Membuat Azka yang sekarang berubah jauh dari sosok anak kecil penakut yang dulu.

“Semua bersiap di posisi masing-masing” ucap ketua.

“Saya sudah di posisi.” Balas Azka tenang.

Di sebuah dermaga memang kerap menjadi tempat untuk penyelundupan seperti narkoba.

Setelah mendapatkan sebuah kode. Seluruh devisi menyergap kawanan penyelundup itu. Mata Azka tidak bisa melepaskan seseorang yang berusaha kabur membawa uang hasil penjualan narkoba.

“Berhenti!! Letakan tangan ke atas.” Ucap Azka tegas sambil memberikan tembakan peringatan di udara.

Lelaki itu tidak mendengarkan Azka dia melempar koper uang itu kesembarang arah dan kembali melarikan diri. Azka dengan sigap berlari dan mengikuti lelaki itu dengan cekatan.

Azka memberikan kode kepada kawanan polisinya untuk ke arah yang berlawanan.

“Mundur!!” Ucap lelaki itu sambil menodongkan pistol ke arah seorang nelayan.

“Lepaskan, orang tidak bersalah itu.” Ucap Azka sambil ikut menodongkan senjatanya.

“Lemparkan senjatamu!! Atau ku tembak orang ini” Ucap lelaki itu .

Azka menyadari ada teman devisinya yang lain di belakang lelaki itu lalu dengan santai melempar senjatanya.

“Sekarang lepaskan dia.” Ucap Azka sambil terus mendekat.

Dengan cepat Azka menarik sang nelayan dan teman devisi Azka membekuk penjahat narkoba.

Akhirnya seluruh kawanan penyelundup telah di bekuk dan di kirimkan ke kantor polisi dengan pengawalan ketat untuk mencegah kabur.

Sepertibiasa Azka selesai menjalankan tugasnya dan memutuskan kembali ke rumahnya tapi kali ini bersama ketua devisinya.

“Sungguh malam yang panjang. Aku ingin menonton Zia lagi di drama terbarunya.” Ucap sang ketua devisi senang sambil duduk dan menyalakan tv.

“Apa kerena ini bapak meminta untuk bermalam di rumah saya?” ucap Azka menanyakan maksud ketua devisinya ini untuk memaksanya memberikan tumpangan menginap di rumahnya.

“Kau itu sesekali harus bersenang-senang Azka. Lihat kau di umur yang muda ini masih saja belum meliki pacar dan tidak tertarik dengan aktris muda Zia yang cantik.” Ucap sang ketua devisi.

“Saya bersenang-senang dengan menangkap para penjahat itu pak.” Ucap Azka tidak mau kalah.

“Kau sebut perkerjaan itu hiburan? Sini ikut dengan ku melihat Zia yang cantik.” Ucap sang ketua.

Azka hanya bisa mengikuti apa yang di minta orang yang seperti ayahnya sendiri itu.

Sejak kecil lelaki inilah yang menggantikan sosok ayahnya yaitu Ardi yang sekarang juga menjabat sebagai ketua devisi dimana Azka bekerja. Memberikannya sebuah kasih sayang tanpa membuarkan Azka larut dari kesedihannya.

“Apa saya sudah bisa mencari soal para pembunuh itu?” Tanya Azka di sela diam mereka.

“Apa kau masih terus berusaha mencari mereka?” Ucap Ardi sambil menatap Azka dengan raut tidak senang.

“Saya hanya ingin tau apa yang mereka inginkan dari keluarga saya.” Balas Azka tenang dan kembali meminum kopinya.

“Baiklah. Sekarang kau memang sudah besar akan ku beri kabar jika sudah menetahui tentang mereka.” Ucap Ardi ikut meminum kopi yang telah disiapkan Azka untuknya.

Azka menatap bosan kerah tv, tapi matanya seperri mengenali sosok aktris yang berperan sebagai wanita yang tengah di siksa oleh ibunya itu.

“Astaga kasihanya Zia.” Ucap Ardi bereaksi ketika melihat artis kesayangnya itu di siksa.

“Apa dia yang bernama Zia?” Ucap Azka setelah sekian lama diam.

“Iya itu Zia. Bagaimana cantik bukan?” Ucap Ardi sambil menatap dan menunggu reaksi Azka.

“Ahahahha. Dia kan sigendut sekarang dia dah berhasil kurus ya?” Ucap Azka tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian lucu di smpnya dulu.

“Apa! Kau mengenalnya dulu? Tidak mungkin Zia gendut!” Ucap Ardi tidak terima.

“Ah sudahlah jika paman tidak percaya. Lebih baik aku tidur.” Ucap Azka meninggalkan ruangan tv dan menuju kamarnya.

Setelah ditinggal Azka pun Ardi tetap semangat menonton dramanya dan berteriak-teriak tidak menentu.

Ke esok paginya Azka kembali sibuk dengan berkas-berkas laporan kejahatan.

“Azka kau diminta ke ruangan pak Ardi.” Ucap Nadia salah satu polisi wanita di devisi itu.

“Ah baiklah. Terimakasih Nad.” Ucap Azka berdiri dan berhalan menuju ruangan Ardi.

“Masuk.” Ucap Ardi sambil merapikan beberapa kertas laporan.

“Ada apa?” Ucap Azka setelah duduk berhadapan dengan Ardi.

“Aku ada tugas penting untuk mu.” Ucap Ardi serius.

“Aku menolak.” Balas Azka dan berniat keluar rungan.

“Aku belum menjelaskan kau sudah menolak, astaga.” Ucap Ardi tidak percaya.

“Kau menginginkan ku untuk melakukan tugas yang aneh-aneh bukan!” Tuduh Azka karena sering mendapatkan tugas aneh dari pemimpinya itu. Seperti menemani miss univers berbelanja, menjaga perbatasan sampai menjaga anak presiden yang tidak ada hubungan dengn devisinya sama sekali dan beralasan karena dia satu-satunya yang bisa menjadi harapannya karena dia tampan.

“Tugas mu kali ini berbehubungan dengan tato mawar hitam itu.” Jelas Ardi sambil memberikan selembar surat.

Jantung Azka berdetak kencang ketika mendengar ucapan Ardi tadi. Ia kembali duduk dan menerima surat dari Ardi dan membacanya.

“Ini surat permintaan perlindungan polisi bukan?” Ucap Azka setelah membaca isi surat itu.

“Bacalah keteranganya. Sang korban menyatakan bahwa penyerangnya memiliki tanda mawar hitam ditangannya.” Ucap Ardi menjelaskan.

“Lalu?” Ucap Azka menuntut penjelasan lebih lanjut.

“Kau harus menjaga korban ini dari jarak dekat tapi jangan sampai diketahui bahwa kau seorang polisi. Jadi kau harus menyamar sebagai aktor baru yang akan menjalani syuting bersama sang korban yang tak lain adalah Zia seoramg aktris muda yang sedang naik daun” Ucap Ardi tersenyum puas ketika selesia menjelaskan.

“Hah?” Azka bingung dan otaknya berjalan lambat untuk mencerna ucapan orang didepannya saat ini.

Lalu tiba-tiba seluruh anggota defisi masuk dan menampilkan penyamaran mereka.

“Tentu kami akan membantu mu!!” Ucap mereka bersama-sama.

Nadia sekarang berpakaian ala penata rambut aktris yang siap dengan segala gunting rambutnya.

Raka menenteng banyak baju dan menjadi seorang menejer.

Alda berpakaian sebagai seorang penata rias.

“Tunggu, kenapa tiba-tiba devisi kita menjadi seperti ini??” Ucap Azka tidak percaya dengan penampilan semua rekannya.

“Sejak dulu aku memang ingin jadi penata rambut.” Ucap Nadia riang.

“Bukankah ini tugas yang jarang terjadi” ucap Raka semangat sedangkan yanglain hanya menganggukan kepalanya tanda setuju.

“Baiklah semuanya kita siapkan aktor kita dulu” ucap Ardi sambil memberikan kode.

Dengan cepat Azka di tarik dan di dandani sedemikian rupa. Azka hanya bisa pasrah dan sesekali mengacak rambutnya gusar.

****

CUT !!

“Dengar Zia kau harus lebih bisa meresapi ketika menangis.” Ucap sang sutradara memberikan arahan.

“Aku lapar!” Ucap Zia hanya menanggapinya dengan hanya berlalu.

“Baiklah semunya kita ostirahat dulu!” Ucap sang produser kepada semua pekerja.

“Zia ingin makan apa?” Ucap Rina seorang menejer kepada aktris muda itu.

“Aku sungguh lelah. Hari panas seperti ini bagaimana bisa menangis. Berikan aku salad buah.” Upac Zia marah.

“Mau bagaimana lagi kan kita harus segera kejar tayang karena keterlambatan yang terjadi gara-gara kejadian kemarin” ucap Rina menjelaskan agar mood Zia kembali baik.

Zia memiliki wajah mungil dan cantik yang menampilkan kelembutan dengan tinggi 165 dan memiliki badan ideal untuk seluruh remaja saat ini. Tapi tempramennya yang sebenarnya buruk tidak membuatnya takut kehilangan kepopuleran karna ia pintar menutupinya dan hanya orang-orang tertentu yang mengetahuinya.

Setelah sutradara mendekat raut marah Zia berubah menjadi melembut dan memberikan senyuman. “Saya akan berusaha.” Ucapnya lembut.

“Jangan terlalu dipaksakan ya, aku ingin cerita ini berjalan alami jadi lakukan dengan santai.” Ucap sang sutradara memberikan kejelasan.

“Baiklah.” Ucap Zia.

“Sudah kukatakan dia sungguh tidak bisa berakting.” Ucap Hesvi aktris lain yang menjadi saingan Zia.

Zia hanya memberikan Hesvi sebuah senyum mengejek untuk membalas.

Kegiatan kembali berjalan sampai malam. Seluruhnya berjalan dengan baik, semua kegiatan akan kembali di laksanakan besok sambil menunggu para aktor yang sedang dalam perjalanan.

“Ku dengar aktor baru ini sangat tampan.” Ucap Hesvi sambil berbincang dengan aktris lain di meja makan.

Zia hanya duduk dan mendengarkan para aktris lain berbicara tanpa minat untuk bergabung.

“Selain tampan katanya dia juga sangat kaya. Aku jadi sangat tertarik untuk melihat seperti apa orangnya.” Ucap aktris lain.

“Sayangnya cuma pemeran kedua ya, tapi itu cukup hebat untuk aktor baru.” Ucap Riky sang aktor utama yang ikut bergabung dalam pembicaraan itu.

“Saya duluan.” Ucap Zia meninggalkan tempat makan itu terlwbih dulu daripada yang lain sambil di ikuti Rina di belakangnya.

“Aku ingin berjalan-jalan keluar sendirian.” Ucap Zia kepada Rina sambil meminta kunci mobil.

“Hati-hati. Jika sesuatu terjadi cepat hubungi aku.” Ucap Rina sambil memberikan telpon dan dompet Zia.

Malam itu Zia hanya berkeliling kota memghilangkan penatnya yang seharian harus berakting.

“Apa aktor baru itu benra-benar dia? Apakah Azka orang yang sama?” Ucapnya sambil terus melajukan mobilnya.

Sebenarnya sebelum makan Zia mendengar produser menelpon seseorang dan memanggilnya Azka.

“Sudah lama sekali. Aku akan membalaskan dendamku padanya. Jika dia memang Azka yang kukenal dulu.” Ucap Zia dengan senyum lebar.

 

See you~~

Jika ada typo itu dimaklumi ya karena typo adalah hobby wkwkwk

By: Rp

 

39 Komentar

  1. Yess pertamaaa haha
    Bru baca awal dan akhirny doang, nnt mlm2an dah yak bca full ny
    Ituuu apaaaa ‘typo adalah hobi’ hahaha

    1. Hohoho met baca ya nanti
      Eh hoby makaudnya wkwkwk
      :ngambeknih :tidakks!

  2. Wahh, mau dikomenin apa nih, Tam? Btw, itu divisi ya yang bener, bukan defisi. :PANDAELUS

    1. Hooo nanti ku ganti ka hohoho makasih koreksinya :MAWARR komenin tama ganteng gitu ka

  3. defisi itu typo yaa ,, divisi yg betul :sopan

    1. Makasih koreksinya :cintakamumuach bukan typo sih akunya yg baru tau tilisan yg benar itu devisi wkwkwk :tidakks!

  4. ‘typo adalah hobby’….pantesan byk bgt typonya deh bang…hobby sih yaaa…hahaaaa :HUAHAHAHAHA
    sori nih…boleh ksh masukan gak, menurut aku ya sebutan divisi lbh cocok kalau settingnya kantor yaa… kalo ini kayaknya mungkin lebih pas enaknya pake istilahnya ‘unit satuan’ kepolisian gitu kali ya…..
    dilanjut yaa sampe ending penasaran sama pemimpin geng tato mawar………..

    1. Ahaha tolong dimaklumi ya susah sih baca ulang kan bikinnya di hp *nih alasan ~~ :RENCANAJAHARAA wahh makasih ya sarannya ~
      Sip pasti di lanjut :LOONCAT

  5. Haha.. Typo adlh hobi?? Bisa aja kak..

    Kutunggu lnjutnx kak,, hehe,, jd ingt polteng2 d sosmed klo bca crita ttg polisi

    1. Wkwkw yg biasa ngeditkan org nya lg jauh jadi ya aku kan pemalas ya wkwkw jdi typo tak bisa di hindari ~~
      Uhuyy tunggu lah kelanjutannya :kehilangan

      Polteng wkwkw

  6. Berhubung sdh byk yg komen typo jd saya mau komen apa yaa enaknyaa? emm..
    :iMUT

    1. Komen tama ganteng aja wkwkkw

  7. Wahwah kayaknya mereka punya kenangan buruk ya waktu smp :LARIDEMIHIDUP

    1. Kenangan buruk yang tersembunyii hohohoho

  8. Akhirnya aq bca ceritamu jg ka ‘aihhh lebayyy haha’
    Wow wow wow bakal ada tindakan balas dendam nih dri Zia ke Azka yak, mereka pny kenangan buruk nih kykny pas skul, bakal seru dah ini hihi, bakal ada perang2 mesrahhh dah antara zia dan Azka haha ‘apaan dah ini’
    Sippp Cuzz ke part 2 ny
    Semangat trs ka

    1. Yeyyy akhirnya kau bacaaa
      Aku kan semangatt hohoho

  9. Ka, ngapa cerita part 1 di up lgi?
    Lope-lope ny ga bsa di klik tuh, abis ngedit yak

    1. Iya tadi kepencet edit trus ku uplod lagi eh ke up wkwkw bisa jdi tuh gara2 itu lovenya kga mau

  10. Sayang nya gk bisa ngasih love nya

    1. Iya kga bisa yaa
      Aku kurang tau juga knp kga bisa di klik hehehehe

  11. Ka, spy lope-lope ny bsa diklik, kata [ratings] kudu ditulis ulang tanpa copas
    Mga berhasil

    1. Hooo ok2 makasih

  12. KhairaAlfia menulis:

    Musuh bebuyutan ya dulunya 2 orang ini,,

    1. Hohoho bisa dikatakan begitu

  13. bru baca,,, ada polisi kejar2 penjahat genre ada action jga ne,,,
    lanjut next ah :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP
    btw akujuga sering typo kq,,,, dimana2 typo merajarela :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

    1. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP typo sudah untuk di hindari apalagi editor gratisku kga mau baca cerita ini karena kga kuat gara2 penasaran wkwkwkw :dragonbaper :dragonbaper
      met baca yaaa semoga suka :cubitnakal

  14. Aku mau koment apa :LARIDEMIHIDUP
    Ini genre action kalau di filim kan kayaknya seru :LARIDEMIHIDUP

    1. Kan typo lagiiii :LARIDEMIHIDUP

    2. komen penulisnya ganteng boleh loh :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD
      uhuuuuu di film kannn :PELUKRINDU bisa manyak duit dong nanti aku :HUAHAHAHAHA

    3. aku juga suka typo wkwkwkw :bebeknyantai

    4. Wkwkwkwk mau banget apa kak, tam??
      Ho’oh banyak duit banyak yang nonton. Typo adalah teman keseharian mu ya, kak??

  15. hem….alurnya lumayan cepat nih….
    baca ah…

    1. ya begitulah alurnya sangat cepat :gulung2 :gulung2
      kek penulisnya yg cepat muve on beardancemusic

  16. kayaknya semua orang pasti suka typo deh hihi

    langsung cengo pas baca anggota divisi Azka semangat nyamar jadi team entertain hihi

    1. Hehehe tapi aku kadanf parah typonya wkwkw :nangisgulinggulingan

      Ahahaha Azka nya dipasksa nohh :HUAHAHAHAHA

  17. Riarni1490 menulis:

    Akhirnya baca cerita ini jg ? :NGEBETT

    1. Uhuuuyyy semoga suka ya :tepuk2tangan :MAWARR

  18. Ini genteng action ya?

  19. fitriartemisia menulis:

    Zia nya dendam sama Azka :LARIDEMIHIDUP