Vitamins Blog

Pangeran Tanpa Mahkota – Prolog

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

74 votes, average: 1.00 out of 1 (74 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Pada mulanya, kerajaan Galanqiet adalah kerajaan yang tenang. Semua penduduk hidup makmur dan berkecukupan. Sumber daya alam yang mencukupi dengan hewan beraneka ragam serta tanaman yang tumbuh sumbur. Semuanya lengkap, indah, dan sempurna.

Hingga pada suatu hari, seorang penduduk yang bekerja sebagai penambang menemukan emas yang melimpah hingga memungkinkan untuk membangun istana dengan emas yang ditemukan itu. kabar ini tentu saja sampai ke telinga raja dan disambut baik olehnya.

Keesokannya, banyak orang di pekerjakan oleh kerajaan untuk menambang emas tersebut. Kerajaan mengolah emas itu dengan sangat baik hingga semua penduduk makin makmur dan kerajaan semakin maju.

Meskipun itu tidak berlalu lama.

Berita mencengangkan yang terbawa oleh angin membuat penduduk mulai resah. Terdengar rumor bahwa putri kerajaan meninggal akibat terbunuh. Pembunuhnya tak lain dan tak bukan adalah adik sang putri itu sendiri, yaitu pangeran Aspire.

Rumor yang berhembus pun makin meresahkan. Ada yang mengatakan bahwa pangeran membunuh kakaknya sendiri untuk mengancam sang raja agar segera memberikan tahtanya. Ada juga yang mengatakan bahwa sang pangeran tidak setuju dengan kebijakan sang raja karena tidak meraup emas itu untuk dirinya sendiri. Entah yang mana yang benar. Namun semua kini meyakini bahwa pangeran membunuh sang putri karena keegoisannya.

Rumor itu memanglah belum tentu benar. Semakin berjalanannya waktu, semua berjalan seperti biasa meski banyak orang sudah tidak mempercayai sang pangeran dan lebih berharap jika anak dari adik rajalah yang nanti menjadi raja selanjutnya, yaitu pangeran Sizard.

Rumor yang sempat menghilang itu kembali memanas. Pasalnya terjadi peperangan yang melibatkan pangeran Aspire dengan sang Raja. Peperangan yang menimbulkan jatuhnya banyak korban, terbunuhnya sebagaian keluarga kerajaan termasuk sang ratu dan para bangsawan. Semuanya terjadi selama dua bulan penuh dan sangat mengerikan baik untuk kerajaan maupun untuk penduduk.

Setiap saat semuanya harus waspada akan apa yang bisa terjadi. Semua pintu tertutup rapat kala malam menjelang. Petugas kemanan kerajaan berpatroli siang dan malam. Kedukaan yang menyelimuti semua orang. Dua bulan itu menjadi neraka kehidupan bagi semua orang.

Pada akhirnya mereka bisa kembali bernapas lega. Semua kembali pada porosnya saat kerajaan mengumumkan bila sang pengeran yang memulai semua peristiwa tersebut telah tertangkap dan akan di hukum mati. Semua orang menyambut  riang berita ini dan menantikan hari eksekusi yang akan dilakukan di khalayak umum.

Pada tanggal 23 di musim hujan. Semua orang berlarian memadati balai kota kerajaan. Di tengah  tanah lapang itu sudah tersedia panggung kecil dengan balok  kayu yang berdiri tegap ditengahnya sebagai tempat eksekusi sang pangeran penghkhianat. Di belakangnya tersedia kursi-kursi dengan ukiran rumit yang khususkan untuk tempat duduk para bangsawan.

Tepat tengah hari, barisan prajurit kerajaan mengawal sang pangeran yang terikat kedua tangan dan kakinya. Kedatangannya di sambut caci maki dari semua orang yang hadir. Banyak juga yang melempari telur maupuh buah-buahan busuk tepat ke arah sang pangeran. Dan sisanya hanya memandang tajam ke arah pengeran tersebut.

Sesuai berita yang telah di sebar, sang pangeran akan dihukum cambuk 100 kali, dipukul selama satu jam, baru kemudian dihukum gantung. Suatu penyiksaan berlipat atas perbuatan yang telah di perbuat. Dan pastinya, banyak orang yang merasa hukuman itu belum cukup untuk sang pengeran.

SPLAS. “Satu…” SPLASH. “Dua…” SPLASH. “Tiga…” dengan bersemangat, semua orang bersemangat menghitung cambuk yang di arahkan pada badan sang pengeran yang telah tak berbalut baju, hanya mengenakan celana katun compang-camping. Bukan hanya itu saja, banyak orang yang meneriaki agar cambuk tersebut di layangkan dengan tenaga yang lebih keras.

“Pukul perutnya….” , “Remukkan dadanya….” situasi semakin memanas saat hukuman pukulan dijalankan. Tubuh sang pengeran yang sudah berdarah-darah kini menjadi membiru akibat pukulan yang dilayangkan algojo. Tak tanggung-tanggung, ada tiga algojo langsung yang melakukan eksekusi.

Hingga akhirnya sampailah pada ujung hukuman yang akan diberikan. Sebelum eksekusi terakhir, sang pengeran di guyur air dingin yang pastinya akan membuat semua badannya perih. Namun tidak seperti dugaan orang-orang yang berpikir bahwa sang pengkhianat akan berteriak kesakitan, pengeran itu terdiam dengan kepala menunduk. Sikap tenang yang malah membuat semua penonton semakin geram.

Sang pengeran kembali di berikan pakaian kebanggaannya, lengkap dengan sepatu serta mahkota yang menjadi lambang statusnya. Semua menyeru, merutuk bahwa mahkota itu tidak cocok di pakai oleh pengkhianat.

Dengan langkah pelan namun pasti. Sang pangeran menaiki kursi. Tepat di depannya sudah tergantu tali berbentuk o yang kini telah terpasang di lehernya. Tak ada rasa takut di wajahnya, malah terlihat jika wajah tersebut sangat tenang.

Saat sorak ramai menyeru untuk segera menarik kursi, hitungan mundur yang dilakukan algojo hampir mencapai angka satu, petir langsung menyambar. Hujan turun dengan deras beserta angin kencang yang mampu menerbangkan sebuah pohon. Semua orang berlari tunggang langgang menyelamatkan diri, mencari tepat aman untuk berteduh dari badai yang tiba-tiba saja datang. Melupakan sang pangeran yang masih setia berdiri di tengah tanah lapang sendirian dengan badai yang melahap sosoknya hingga tak bisa ditemukan.

31 Komentar

  1. :LARIDEMIHIDUP

    1. :BAAAAAA :NABRAKKACA

  2. indahmeliana menulis:

    Wow

    1. Yeah :BAAAAAA

  3. Kemana si pangeran??? :KAGEET
    oh iya diatasnya bisa ditambahkan [ratings] biar ada love2nya ??

    1. Pangerannya kabur gara-gara takut petir mungkin. wkwkwk
      Makasih ya sarannya. harap maklum masih baru :YUHUIII

  4. Cerita para vitamins ini ngga bisa dimasukin ke reading list apa ya? habis setiap cerita vitamins yg ku baca ngilang2 trus :PATAHHATI kan sebel ketutup postingan cerita lain, kecuali cerita tim PSA okelah masih bisa dicari :3

    1. Kayaknya emang kita harus buat semacam note book buat catet cerita apa aja yang lagi kita tunggu kelanjutannya. hmm

  5. Pangerannya kemana tuh??
    Dia gak ngerasain sakit apa udah dicambukpun tetap tenang gitu,,

    1. Pangeran kan cowok strong. Jadi kebal disakitin fisik maupun hatinya. wkwkwkwk :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

  6. He’s gone? :gulungguling

    1. Pangeran ikut berteduh mungkin. hehehe

  7. AnggiSyafita menulis:

    Keinget ceritan bumi bulan bintang karya tere liyee,, ada pangeran tampa mahkotaa jugaaaaa ??????

    1. Eh, emang keinspirasi dari situ tentang Pangeran Tanpa Mahkotanya :D

  8. farahzamani5 menulis:

    Wahhhh dah lama ga mampir ke vitamin blog dan langsung bca cerita ini tuh jdi gmnnnn gtu
    Suka suka suka
    Knp pangeran nya tenang gtu yak, jngn2 dia jdi kambing hitam lgi
    Cuzz lanjut ke part berikutnya
    Bnyk penasaran ny nih aq hihi
    Semangat trs yak

    1. Makasih ya :)

    2. farahzamani5 menulis:

      Sma2 yak hehe

  9. Seruuuuuu

  10. menegangkan

  11. keren idenya <3

  12. pangeraaan ke manakah engkau?

  13. RievcaWeldy menulis:

    Pangeran yang kuat ya :TERHARUBIRU

  14. Pangeran kemanakah dirimu???

  15. Telat bacanya, btw ini cerita dari vitamins yang pertama kali aku baca

  16. fitriartemisia menulis:

    pangerannya ikut neduh gitu ya? #eh hehehe

  17. Aihhh untung pangerannya setrong~ >_<
    Gak sabar sama pembalasan dari pangeran :semangatmembara

  18. Wah seru nih ceritanya

  19. skycavalry menulis:

    Bagus bagus

  20. Ditunggu kelanjutannyaa

  21. Aulia Rahmi menulis:

    Kasihan banget pangerannya d hukum kayak gtu kan blum tentu dia bersalah malah udah d tuduh yang ngak2 :PEDIHH

  22. Aku telat banget!! Huhu, kenapa aku baru tahu ada cerita sebagus ini di vit blog.
    Ceritanya bagus, Kak. :berkacakaca :muachgemesh