Petrichor part1 (kamu)

(30 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.Loading...

 

Part 1

(Kamu)

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa jadi begini? apakah tuhan sedang mempermainkanku? Apa salahku? Sakit sangat sakit di sini. Aku memukul-mukul dadaku yang mulai terasa sesak.
Apa masih adakah kebahagiaan untukku? Kenapa terjadi di saat aku mulai percaya  pada cinta. Hebat sekali. Jatuh cinta dan patah hati sekaligus aku rasakan.

“Kamu janji kan akan setia padaku ?” ujarku sambil menatap Kawa yang ada di hadapanku dengan malu-malu.

“Pastinya. Aku akan selalu ada didekatmu kok.”
Kawa tertawa kecil seakan mengucapkan janjinya dengan penuh tekad saat itu.

Sepenggal memory lama terpintas di benakku, janji Kawa yang akan selalu bersamaku tapi nyatanya hanya janji palsu yang dia berikan.
Saat itu aku dengan polosnya percaya kalau dia akan setia.
Cinta membuatku buta segalanya akan kenyataan dibaliknya.

“lupakan dia!” ujar Bayu sapaannya cukup membuatku terkejut hingga tersentak dari lamunanku. Menggangu saja, rutukku.

” Lupakan bagaimana maksudmu apa aku bisa melupakannya?” Ucapku muram. Sambil menoleh kearahnya., ah ternyata dia mengganggu saja. Apa? Dia bilang lupakan, aku tidak bisa melupakannya dengan secapat itu sama sekali tidak mudah. Dia pikir melupakan kayak membalikkan telapak tangan apa!.

“Dia itu tidak baik untukmu, dia udah punya pacar, jangan menyakiti hatimu lebih jauh lagi!” ujarnya Bayu dengan dengan pedas.

Aku juga tidak peduli dia mau punya pacar atau engga, lagian aku juga belum memiliki buktinya kok rutukku.

“Aku tidak peduli.  Aku tidak terima dengan semua ini, dan aku tidak bisa hanya tinggal diam saja!” ujarku seraya meninggalkan Bayu yang sedang menahan emosi.
Kenapa semua orang menyalahkanku, padahalkan aku yang jadi korban di sini!. kita tidak bisa memilih ingin jatuh cinta dengan siapa dan kapan. Biarlah aku egois untuk saat ini karena semuanya belum berakhir. Ya belum berakhir!

Aku terus berjalan sambil menangis biarlah untuk saat ini aku menangis. Besok-besok aku tidak akan menangis lagi!.

***
Pagi yang cerah, ku pikir pagi ini mendung tapi di luar dugaan. Pagi ini aku ada kelas pagi, aku berjalan dengan semangat menuju ruang kelasku. Pagi ini aku begitu semangat karena akan bertemu dengan pujaan hatiku seorang cowo yang berhasil menempatkan di posisi hatiku bisa di bilang aku teramat mencintainya.

“Viliaaa” suara seseorang memanggilku dari kejauhan. Sosok itu berlari lari kecil menuju ke arahku.
“Ya? Oh hai Kawa” ujarku dengan semangat. Ya dia Kawa Saputra seorang cowo yang aku kagumi bukan karena ganteng tapi karena sifatnya yang begitu baik kepadaku . Ah betapa beruntungnya bisa kenal dia.

“Hey kok bengong?” Kawa menatapku penuh selidik.
“Oh maaf maaf tadi ngomong apa yah? Hehe” ujarku sambil menggaruk tenggu yang tidak gatal.
“Ish dasar, Tadi aku bilang nanti duduk berdua yah aku lagi pengen deket sama kamu gpp kan?” ujar Kawa
“Dengan senang hati! Yuk kekelas” ucapku dengan hati riang. Gimana tidak senang akhirnya aku bisa juga deket dengan dia ohhh mimpi apa aku semalam yah.
Hari ini aku senang sekali, ih kenapa jadi geer begini hahaha. Selama pelajaran pikiranku hanya terfokus pada sosok Kawa entahlah, magnet dia begitu kuat. untung saja dosen tidak memperhatikan ku kalau sampai ketauan bisa malu aku. Kira-kira dia udah punya pacar belum ya boleh dong daftar hahaha sepertinya otakku mulai eror.
“Vilia?” ujar Kawa, sambil menghadap kearahku.
“Eh iya apa?” ujarku dengan nada malu-malu. Kenapa bisa kelepasan begini sih, duh malunya ketauan lagi liatin dia.
“Ada yang ingin aku bicarakan” ujar Kawa dengan nada pelan.
“Sebenernya……”

TBC

Sebenernya si kawa mau bayar utang kali yah hahaha ga deng :p 

Maafkan bila ada typo dan tata bahasa kurang jelas lagi proses belajar hihi