Vitamins Blog

Langit untuk Jingga (Tujuh)

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

348 votes, average: 1.00 out of 1 (348 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Deanada: besok rumpi cantik aja nih gaes?

Alya: eh udah balik lo Nad?
Alya: lo bawain nggak pesenan gue?

Deanada: dah
Deanada: ada satu, buat gue doang tapi

Alya: serius? Mana-mana liat! Bulunya lebat nggak? ?
Alya: eh Jingga engga lo bawain juga, kejam lo Nad

Deanada: iya bulunya lebat banget, lembut, enak di elus-elus deh pokoknya!
Deanada: iya biar nanti gue bagi ke Jingga juga. Satu untuk bersama

Alya: Ughh nggak genit kan? Tau tau lo bawa yang kayak Drew
Alya: anjiir kirain martabak bisa dibagi-bagi. Sarap lo! ?

Deanada: kagak tenang aja, ini nggak gak se-gahar Drew kok, agak jinak kalo ama cewek ?
Deanada: wkwkwk

Aku membuka chat grup Whatsapp dan terkikik geli saat membaca chat absurd Alya dan Nada. Aku duduk di bar kitchen sambil mencomot tahu isi buatan mama.

Rumah agak sepi karena KeyMoz sedang tidur siang. Papa mama juga sedang istirahat di kamarnya. Ozi kurasa dia sedang menonton TV di ruang tengah dengan abang dan mbak Seva. Jadi aku memutuskan untuk ke dapur nyari cemilan sambil membuka chat grup.

Jingga: persia ato anggora Nad?

Deanada: *Persimed J

(*Persimed = jenis kucing persia medium)

Jingga: yaaah nggak pesek dong

Deanada: lumayan sih, tapi lucu J. Ekornya kayak rambut lo, ombreng. Haha

Jingga: asem! Coba liat potonya.

Deanada sent a picture

Alya: ewrr ganteeeeng, cocok sama Luuvy nih ??

Jingga: kayaknya agak kurusan ya Nad

Alya: gapapa Luuvy suka yang sixpack gitu

Deanada: iya J, mangkanya besok anterin gue ke Vet dong.
Deanada: yakali, Max belum puber! Masih nam bulan Al ?

Alya: eh namanya Max?
Alya: halah alesan

Jingga: snack nya Max apa?

Deanada: ini sih dibawain whiskas sama sepupu gue

Jingga: coba lo ganti Pro lan dicampur Royal canin. Itu bikin kucing jenis persia yang kurus biar tambah gemuk sama bikin bulunya tambah lebat nggak gampang rontok.

Jangan tanya kenapa aku tahu semua itu. Aku dulu memang pecinta kucing. Sangat. Tapi semenjak Milo -kucing kesayanganku- meninggal, aku sekarang belum berniat memelihara makhluk lucu itu lagi.

Deanada: oke deh, besok bantuin ngurus keperluan Max pokoknya!
Deanada: Mom Vanya kemana nih?

Vanya: nina boboin suami

Alya: sambil chat gitu? Ughh awas diintip Nada lewat lubang hapenya.

Deanada: ogah ngintipin Vanya!

Vanya: bilang aja kepengen

Deanada: gak deh

Vanya: sama Mr.Hans

Deanada: mauuuu *langsungterkam*

Vanya: Mr.Hans nya yg kagak mau

Deanada: ?

Aku terus terkikik membaca chat mereka. Pada gesrek semua otaknya memang. Haha.

“Ngapain ketawa sendirian gitu,” aku terperanjat hampir menjatuhkan ponselku melihat bang Rizal yang tiba-tiba saja sudah duduk disampingku.

“Ihh kagetin aja lo bang!”

“Lo nya aja yang terlalu serius. Emang lagi chat sama siapa sih, seru banget kayaknya,” kata abang sambil mengambil tahu isi di piring.

“Biasa lah, chat sampah nya Vanya, Alya, Nada.”

“Oh,” gumam abang.

Deanada: besok kayak biasa jam 9 harus nyampe.
Deanada: Bilva sama Varo ikut kan?

Alya: baby Varo selalu ikut.

Vanya: Bilva juga ikut

Deanada: baby sitter-nya dibawa juga, kita berempat masih kurang buat jagain Bilva.

Vanya: iyeeeeee, elah segitu petakilannya ya anak gue

Alya: mirip emaknya hahaha
Alya: oh iya J, lo punya hutang cerita ke gue.

Ah iya, aku hampir melupakan kalau besok mau tak mau aku harus menceritakan tentang kemunculan Langit kepada sahabat-sahabatku. Aku tak bisa membayangkan, pasti Nada yang paling heboh mendengar ceritaku nanti.

“Langit balik J.”

Aku terkesiap saat nama disebut. Aku menatap abang dengan penuh selidik. Jadi abang sudah tahu kalau Langit sudah kembali?

“Beberapa hari yang lalu dia ngajak abang ketemu, waktu dia di Bandung pulang kerumah yangti.”

“Dia…, dia cerita alasan dia pergi nggak?” tanyaku sedikit tergagap entah kenapa.

Abang meletakkan tahu isi kembali ke piring dan tidak jadi memakannya. Dia berbalik menatapku.

“Dia nggak ceritapun gue tahu alasannya,” ucap abang lirih. Aku membeku seketika. Maksudnya abang tahu semuanya tentang hal besar yang di sembunyikan Langit?

“Maksud abang?”

“Gue tahu semuanya J, tentang perasaan dia selama ini ke lo.”

Aku membisu. Menatap abang dengan pandangan tidak percaya.

“Abang tahu tapi kenapa nggak bilang?” aku tak habis pikir abang dan Langit sudah membodohiku selama ini.

“Semua ada alasannya J. Dan gue yakin kalau gue bilang ke lo dulu, lo pasti bakal nyalahin diri lo sendiri.”

Apa yang dikatakan abang memang benar. Kalau aku tahu kenyataannya sejak dulu, aku yakin pasti tidak bisa untuk tidak menyalahkan diriku sendiri karena menyebabkan Langit pergi ke Ausie.

“Tapi emang kenyataannya gue kan yang salah, udah buat Langit pergi ke Ausie.”

Abang terdiam, mengembuskan napas pelan.

“Langit cinta sama lo,” ucap abang mau tak mau membuat hatiku sedikit terusik tak nyaman.

“Iya, abang tahu sejak kapan?”

“Sejak dulu, gue cowok J. Gue tahu perhatian Langit udah berlebihan ke lo, gue yang nyadari itu duluan, terus akhirnya dia ngaku kalau dia udah jatuh sama adik gue sendiri.”

“Tapi kita sahabatan dari kecil, bang. Dia udah gue anggap saudara gue sendiri selama ini.”

“Gini ya J, nggak ada yang benar-benar murni dalam sebuah persahabatan antara laki-laki dan perempuan. Kita nggak akan tahu siapa yang menganggap sahabat ,siapa yang menganggap lebih. Begitu juga Langit, dia udah terbiasa sayang sama lo, terbiasa bersama, terbiasa ngelindungi lo dari kecil. Dan saat beranjak dewasa, sisi ego dia sebagai lelaki pasti akan berubah pandangan ke lo seiring berjalannya waktu. Apalagi saat dia tahu lo pacaran sama Alfath, dan akhirnya kalian menikah, Langit tentu aja ngerasa kehilangan. Dia kehilangan apa yang sudah ia jaga, kehilangan sahabat kecilnya, kehilangan seseorang yang selalu nemenin dia selama ini,” kata abang menegaskan kembali kenyataan yang beberapa hari ini masih belum bisa kuterima sepenuhnya.

Tak terasa air mataku sudah berjatuhan begitu saja mendengar semua ucapan abang.

“Gue tahu lo sekarang pasti nggak nyaman,” tanya bang Rizal.

Aku menelan air liurku dengan susah payah. “Lebih dari itu bang, gue bingung mau nyikapi Langit kayak gimana.”

“Gue maklumi itu, lo mungkin masih bingung sama kenyataan ini kan?”

Aku mengangguk.

“Perlahan J, Langit berusaha kembali jadi sahabat lo kayak dulu lagi sekarang. Dia nggak mau maksa kehendak lo gitu aja. Tapi saran gue,” abang menggantungkan kalimatnya lalu mengambil napas dengan susah payah.

“Coba lo buka hati lo buat Langit, obati luka masa lalu lo itu mulai sekarang J. Gue nggak mau lo terus-terusan kayak gini. Gue percaya sama Langit, dia cinta banget sama lo, dan dia pasti bisa jagain lo dengan baik.” Jemari abang menyentuh pipiku lembut dan menghapus air mata yang terus berjatuhan dari mataku. Aku tertegun beberapa saat mendengar semua ucapan abang.

Mencoba menerima Langit dan belajar melupakan masa lalu? Aku sempat mencobanya beberapa kali, tapi tetap saja aku masih tidak bisa melupakan mas Alfath dan semua masa lalu itu. Aku tidak yakin dengan aku menerima Langit semua luka itu bisa tertutup lagi. Jika aku gagal kali ini bagaimana? Aku tidak akan siap untuk kehilangan yang berpotensi lebih besar untuk menghancurkanku kali ini.

“Gue masih belum siap bang,” ucapku lirih pada akhirnya.

“Nggak harus terima dia sekarang, yang penting lo buka dulu hati lo, jangan di tutup lagi. Biarin Langit masuk, perlahan. Gue pengen lihat lo dapet kebahagiaan lagi tanpa bayang-bayang laki-laki brengsek yang udah ninggalin lo dulu.”

“Mas Alfath nggak…,”

“Please jangan belain cowok bajingan itu di depan gue J!” kulihat rahang abang sedikit mengeras. Aku sedikit tersentak mendengar suara abang yang meninggi.

“Lo sayang nggak sama Langit?” tanya abang kali ini lebih halus dan sudah bisa mengontrol emosinya lagi.

“Sayang banget.”

“Jangan hindari Langit, dia cinta sama lo, lo sayang sama dia. Nggak nutup kemungkinan suatu saat nanti lo juga bisa cinta sama dia. Cukup buka hati lo pelan-pelan.”

Abang turun dari kursi bar dan mendekat kearahku dan langsung meraup tubuhku kedalam pelukannya, membiarkanku menelaah semua kebimbangan yang kurasakan.

***

SitiIsmaya

Pecinta musik -random - Dan penikmat novel romance ?

26 Komentar

  1. Ini msh ada lanjutan ny kah???
    Kok pendek bngt, apa jngn2 ga sengaja ke post yak hihi
    Ditunggu kelanjutanny ka
    Semangat trs ya

    1. waduh iya kaak, kepencet haha maaf. Pagi2 oleng nih hwehe.

    2. Haha okehhh
      Tak apa2
      Maklum dah msh pgi yak
      Nyawa blom kumpul semua ehh hihi
      Cuzz bca yak

    3. Wkwkwk, pantesan, ke post sebelum fix ya berarti

  2. ditunggu terus nie lanjutannya gimana…. :inlovebabe

  3. Agak merinding baca dialog abang ama J hihi
    Emmm saran bolehh, untuk tulisan chat mereka bsa dibedakan kah jenis tulisan ny spy bsa bedain mana lgi chat mana obrolan sma si abang
    Trs sll menanti scene antara J dan L hihi, kebetulan di part ini ga ada ya huhu, tp terhibur sma chit chat mereka yg absurd
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat trs ya

    1. hueee udah aku bedain kok kak, tapi jadinya kok sama aja ya tulisannya, hiks.

    2. Nh kenapa bisa gabung lagi ya

  4. jadi abangnya jingga udah tau ya kalo langit cinta sama jingga :TERHARUBIRU

    setuju sama saran bang rizal, biar bisa cepet move on juga sih dari mantannya suami jadi harus buka hati buat langit.

    tapi , jingga ini sebenernya emang gagal move on dan masih cinta sama mantan suaminya atau ga mau buka hatinya gara-gara trauma ya? :ragunih

    mungkin gara-gara trauma ya, takut terulang lagi kejadian yang dulu. eh tapi gatau ah, bingung dan penasaran jadinya.

    aku tunggu part selanjutnya ya dek hehe semangat terus :superhero

    1. Iya nih, bisa jd gara-gara trauma tuh dia nya

  5. Dalpahandayani menulis:

    Mkin pnasaran
    Di tunggu klanjutannya

  6. Makin penasaran. ..

  7. makin kepo masa lalu Jingga dan Alfath….

  8. Florencia Irene menulis:

    Lanjutin lg donf kak hehee

  9. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  10. dek, ini kapan jingga sama langit mau dilanjut :ragunih udah penasaran banget nih :dragonhihihi

    1. aihhh bingung nihh kaa, blog psa nya banyak bgt ya, mau posting lg tp bingung apa yg mau di posting hwehe. Belom bisa nulis lagi, hiks

  11. semoga jingga bsa buka hati nya buat langit,,, :PATAHHATI

    1. Iya, kasian bang langit

  12. semoga Jingga bisa buka hatinya ke Langit,,
    kan kasian mamas Langitnya dianggurin,,

    1. hihi iya kasian Langiit yeps

  13. :PATAHHATI

  14. fitriartemisia menulis:

    ahhhhhhh jadi mau punya abaaaaaaaaaang :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA

    1. Aku juga pengen punya makkk, hikss
      Ini emot ku kok ngk bisa muncul ya??

  15. Bang langit, kasiannya dirimu dianggurinn sama jingga, kaborrr

  16. Ditunggu kelanjutannya