Kamu, Sang Bagian Mimpi

27 September 2017 in Vitamins Blog

17 votes, average: 1.00 out of 1 (17 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

“Apa kabar?” katamu begitu

Dengan wajah semenjengkelkan dulu

Dengan senyum menjengkelkan seperti beberapa tahun lalu

Dasar pengganggu!

 

Hening di tengah keramaian,

Bukan kita jika tak begitu

Seolah setiap kata berbaur dengan angin

Seolah saling memahami meski nyatanya ambigu

Sepenglihatanku.. kamu yang duduk di sampingku tetap kamu,

Tidak berubah

dan masih sama seperti dulu

Aku tersenyum meski hanya sekedar menatap matamu

Berwajah kesal tiap kali kamu balik menatapku

Kita terus saja seperti itu,

Karena kita memang seperti itu sejak dulu

 

Hingga pagi menyadarkanku

Bahwa kamu hanya bagian dari mimpi malamku

Ah kamu ..

Sudah berapa lama sejak terahir kita bertemu?

Bagaimana kabarmu?

Hari ini, aku rindu

.

-Rhea.Pradana

Penerimaan

5 Juni 2017 in Vitamins Blog

16 votes, average: 1.00 out of 1 (16 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Seperti langit hitam yang menahan pedih,

Daun tua yang tergugurkan angin,

Tepian pantai yang disinggahi lalu ditinggal pergi,

Ingin marah mencaci

Itu mungkin saja pasti

Namun tetap diam tak berontak

Lalu, benarkah memendam adalah hal yang bijak?

Teruntuk kamu,

Yang telah berdamai dengan luka

Seseorang yang telah tabah menghapus airmata,

Yang masih memupuk harapan yang hampir sirna,

Yang masih berjuang di antara putusnya asa,

Yang tetap mengukir senyum dalam duka,

Dan masih berdiri meski rapuh

Bukankah hidup memang seperti itu?

Tergariskan dan bukan untuk menyerah

Bukankah kamu juga telah menerima garis itu?

Lalu, kenapa kamu harus merasa kesal jika tahu Tuhan selalu bersamamu?

 

-RheaSPradana

Kosong

5 Juni 2017 in Vitamins Blog

14 votes, average: 1.00 out of 1 (14 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Ketika kekosongan adalah kekejaman,

Tak ada yang lebih menakutkan dari sepi

Membayangkan wajahmu bagaikan siksa

Mengingatmu bagaikan neraka dunia

dan kamu adalah racun dalam aliran darahku ketika aku merindu

Lalu, mengapa aku semakin jatuh cinta dengan rasa sakit itu?

-Rhea.S.Pradana

DayNight
DayNight