by Putbay

Side

17 Desember 2016 in Vitamins Blog

18 votes, average: 1.00 out of 1 (18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Eras memasuki halaman rumahnya yang sederhana. Hanya terbuat dari kayu yang ditumpuk rapi diikat dengan sabut-sabut kelapa yang Liat mengikat. Diatapnya ada sebuah jerami yang disusun diatas kayu-kayu jati sebagai penyangganya. Entah sudah berapa lama ia tinggal disini.

Saat terbangun dari tidur nyenyaknya untuk yang pertama kali, ia hanya melihat seorang wanita tua mengasuhnya selayaknya anak sendiri. Wanita tua itu sudah lama meninggal sejak Eras berumur empat belas tahun. Namun begitu, Eras tetap tidak pernah melupakan jasa-jasa Sera, sebagai ibu angkatnya.

Rumah ini adalah bukanlah warisan dari Sera. Rumah ini murni ia sendiri yang membuatnya dengan bantuan para binatang. Saat ini, rumah yang baru saja ia injak lantainya adalah rumah terbaik yang ia bangun. Mari kita lihat hasilnya. Saat kaki Eras memasuki halaman rumput dengan kaki telanjang, terlihat sebuah tembok kayu yang kuat dan halus berwarna cokelat dengan serat-serat kayu yang tercetak jelas.

Rumah ini dengan tinggi sekitar delapan meter tersambung langsung dengan sebuah pohon rimbun yang batangnya meliuk-liuk merambat di dinding rumah. Rumah ini menempel erat pada pohon bagian tengah dan atas. 

Tangan Eras menyentuh lembut sebuah pegangan tangga yang meliuk indah melingkari batang pohon utama menuju ke pintu rumahnya. Ia berjalan perlahan mengikuti alur tangga hingga menemukan sebuah pintu yang diganjal dengan sebuah kayu kecil berfungsi sebagai kunci.

DayNight
DayNight