0.2
13 Juli 2017 in Vitamins Blog
***
“Ell” Billy dan Eve terlihat khawatir dengan kondisi Elle yang sedang terbaring lemah dokter Daniel beralih menatap kearah Billy manager Elle.
“Dia shok baru saja saya suntikan obat, sebaiknya jangan terlalu memporsir Elle Bil, dia kelelahan terlalu padat jadwal pemotretan membuat pikiranya tertekan”
Billy mengangguk sebenarnya Billy tidak tega pada model-modelnya tapi mau bagaimana lagi toh management sangat mengandalkan Elle.
“Dia memang sedang naik daun, bayarannya di perhitungkan beberapa majalah mengumumkan Elle menjadi model termahal tahun ini, management memanfaatkan situasi ini gue bisa apa?” Pria itu menghela nafasnya.
Daniel tersenyum lalu menepuk bahu sahabatnya. “Elle bisa berhenti kapan aja kalau dia mau jadi istri gue” balasan dokter Daniel membuat Billy mendengus.
“Holly shit itu hanya ada dalam mimpi lo” ucapan Billy mebuat Eve dengan cepat menengahi.
“Kalau dokter ingin ribut dengan manager saya kalian bisa keluar biar saya yang menjaga Elle” Billy mengangguk menyetujui ucapan Eve sedangkan dokter Daniel menaikan alisnya.
“Saya serius biar saya yang menjaga Elle” akhirnya kedua pria itu keluar harusnya mereka tidak seribut itu di depan orang yang sedang sakit.
***
Ruangan meeting kini terasa menegangkan siapa sangka Kala menatap karyawannya dengan tatapan dingin. Entahlah Kala memang tampan tapi tatapan pria itu sangat mendominasi didalam ruangan.
“Saya minta maap Pak, model yang harusnya menjalani pemotretan ini sedang sakit” Kala menghela nafasnya lalu beralih ke arah laptop di depannya.
“Harusnya kalian mencari model pengganti, bukanya membatalkan syuting iklan ini”
“Tapi nona Elle model yang patut di perhitungkan lagi pula management beliau siap mengganti hari ini dengan besok, dia juga tidak tahu mengapa nona Elle bisa jatuh sakit”
Kala menatap karyawanya dengan tatapan menilai, “Benar pak saya akan memperbaikinya, kami sudah terlanjur mengumumkannya pada media kalau Elle akan menjadi model produk kita” ucap karyawan yang lain.
“Kalau begitu segera urus semua kerugian ini” ucapan Kala di respon anggukan pria itu menutup laptopnya lalu berjalan keluar setelah menutup meeting yang dibawanya.
“Sumpah gue tegang banget masa, ganteng sih tapi masa ga ada senyumnya” ucapan karyawan Kala di setujui oleh yang lainnya.
“Tetap aja kali gue mau kalau jadi istrinya wajahnya itu lho bak malaikat”
***
Eve membuka tirai jendela ini sudah pukul tiga sore, Eve yakin Elle sudah terbangun dan benar saja dia melihat Elle sedang menangis tanganya memeluk sebuah figura.
“Lho ko lo nangis?” Sahabatnya itu dengan cepat ikut duduk di samping Elle.
“Lo kenapa El?”
Elle kembali menarik tisu matanya memerah, “Kala Ev Kala” Eve menatap Elle bingung.
“Ada apa dengan pangeran lo itu?”
“Pesawat dia… pesawat dia kecelakaan” Elle dengan cepat menghamburkan pelukanya kearah Eve.
“Hah ko bisa?”
“Gue liat beritanya tadi Ev, gue.. gue bakal berhenti, gue ga mau jadi cantik lagi, gue juga gamau jadi model lagi”
“What? El lo gilak?” Eve melepas pelukanya dan mencengkram bahu sahabatnya itu, “Lo gilak!”
“Gue serius Ev, ini udah ga ada gunanya lagi” air mata Elle kembali lolos, membuat Eve kebingungan.
“Tapi—”
“Gue mau berhenti, gue gabisa Ev gue gabisa kalau ga ada dia di dunia ini” Eve menatap Elle dengan tatapan prihatin.
“Paling engga lo harus tau kebenarannya, kali aja pangeran lo itu ga jadi pulang atau udah pulang duluan? Jangan ambil keputusan seenaknya gini dong El, hidup lo itu bukan permainan” Elle menarik nafasnya dalam-dalam air matanya tak lagi keluar.
“Jadi gue harus selidikin dulu?”
“Iyalah lo selidiki dulu, jangan asal ambil keputusan” ucap Eve meyakinkan.
“Tapi gimna kalau Kala beneran udah ga ada?” Elle kembali menunjukkan wajah kecewanya.
“Harus positif thingking dong, lo kayak bukan Elle yang gue kenal deh” Eve memberikan senyumannya.
“Percaya sama gue, kalau tuhan emang nakdirin lo berdua ketemu kalian pasti ketemu ko”
“Fight” Eve memberikan kepalan tangan semangat ke arah Elle.
“Lo harus kuat!”
“Kalau gitu ayo kita cari tau” Elle dengan cepat bangun dari tempat tidurnya.
“Eh, gabisa sekarang, lo harus istirahat, lagian besok ada jadwal apa kata orang-orang kalau liat lo ada di bandara, sedangkan lo mangkir dari pemotretan” Eve meyakinkan sahabatnya itu dengan tenang.
“Tapi—”
“Udah lo istirahat sekarang, besok selesai pemotretan gue anter cari tahu tentang cinta pertama gajelas lo itu” Elle tersenyum lalu kembali memeluk Eve.
“Thanks ya, kalau ga ada lo gatau deh gue ngapain” Eve membalas pelukan mereka.
“Itu gunanya teman kan? Bukannya udah gue bilang? Eh udah ini gue mau ketemu tunangan gue dia baru balik soalnya”
“Tunangan lo?”
“Iya lo lupa ya El kalau gue pernah cerita gue di jodohkan, ya meskipun kita belum pernah ketemu sih hehe”
“Oh yang lo bilang lo nolak?” Ucapan Elle membuat pipi Eve memerah, “Eh jangan bilang lo terima lagi?” Selidik Elle.
“Potonya sih ganteng, keluarga Pradiptakan emang sahabat baik keluarga gue, mana gue tau lah kali aja kita cocok” Jawab Eve malu-malu.
“Ciee gue turut bahagia lho Ev”
“Apaansih” Eve memberikan senyuman malu-malunya.
“Pokoknya lo harus sehat, biar bisa selidikin Kala-Kala lo itu” ucapan Eve membuat Elle menganggukan kepalanya.
“Yaudah sana pergi lo pasti telat” Elle memberikan seyumnya menandakan dia akan baik-baik saja.
***
Kala lagi-lagi di uji kesabarannya bagaimana tidak orang tuanya tak berhenti mengganggunya, acara makan malam yang di inginkan orang tuanya ingin sekali dia menolaknya.
Dering ponsel kembali terdengar ketika nama mom tertera disana.
Hallo Kala ..
Iya mom iya..
Jangan telat ya sayang.
Iya mom iya Kala tau ko, jam tujuh kan?
Pokoknya jangan telat, sampai jumpa dirumah sayang.
Telfon dari ibunya itu membuat Kala menghela nafasnya, matanya kembali melihat pigura foto yang di berikan sahabatnya tadi pagi, gadis berjerawat itu, dimana dia sekarang.
0.1
12 Juli 2017 in Vitamins Blog
***
“Aku menyukaimu Kala!”
Di tengah kerumunan murid sma GARUDA Elena mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Kala Praditpa cowok penuh pesona itu benar-benar telah menjerat para gadis di sekolahnya. Termasuk Elena gadis yang gendut dan berjerawat. Dia tak mampu membendung rasa cintanya hanya cukup dalam hati saja ternyata. Kala telah merubah hidup Lena selama di masa-masa sekolah.
Gadis berwajah jauh dari kata cantik itu sedang gugup dengan perasaanya sendiri, Lena menunduk dan meremas jari-jarinya dengan perasaan tak karuan.
Kala menatap Lena dengan tatapan bingung, dia bukan tipe lelaki jahat sebenarnya, lelaki yang akan menolak seorang gadis hanya karena wajah gadis itu tidak terlalu cantik.
Tapi dia juga bukan lelaki yang akan mengatakan kata ya begitu saja. Kala tetaplah Kala, anak labil di masa remajanya.
“Who?” Kata yang di ucapkan Kala membuat gadis-gadis yang menonton aksi nekad Lena saling berbisik, Elena Prameswari gadis gendut dan berjerawat itu benar-benar tidak menakuti apa akibat dari ucapannya.
“Siapa kamu?” kali ini Kala bertanya dengan sedikit penekanan.
“Aku…”
“Paling tidak perkenalkan diri kamu, dan berkacalah. Aku tidak menyukai gadis berwajah jelek sepertimu!”
Orang-orang disana saling berbisik, Kala tak pernah berkata kasar, mungkin ini kali pertama semua orang disana mendengar Kala berkata kasar.
“Datang padaku kembali, ketika kamu bisa mengatakan siapa kamu dan wajahmu itu berubah menjadi cantik!” Ucapan Kala membuat Elena mendongakan kepalanya dia melihat Kala berjalan menjauh meninggalkanya di dalam kerumunan semua orang, beruntung itu adalah hari perpisahan Kala ketika dia akan pergi melanjutkan kuliahnya.
Dan detik itupun Kala Pradipta telah mengubah hidup Elena Prameswari si gadis gendut berjerawat yang berharap akan mendapatkan cinta seorang Kala.
Elena menjadikan ucapan Kala itu menjadi sebuah janji jika lelaki itu akan menunggunya. dan Elena berjanji semua yang di inginkan Kala akan terwujud.
***
Lima tahun kemudian …
Suara dering ponsel wanita cantik yang sedang asyik bergelung nyaman dalam selimut tebal miliknya terus berbunyi tanpa jeda.
“Wake up Elle!”
Ya gadis berwajah cantik itu mencoba terbangun dia mengucek matanya dan menatap teman satu rumahnya sedang menatapnya kesal.
“Jam berapa ini Eve?” Gadis itu melihat pantulan kaca yang terdapat di depan kamar tidur miliknya, lihatlah Elena sekarang. Wajah itu sangat sempurna dengan bulu mata lentik dan bibir tipis serta wajah tirus yang menambah kecantikan mahkluk tuhan paling sexy dalam pantulan kaca.
“Kamu ada pemotretan pagi”
“Ya aku sudah tau” Elle menatap Eve teman satu managementnya itu yang sedang menatap jengkel.
“Aku ga yakin Billy kasih ijin kamu makan pizza, kamu naik dua ons kemarin dan Billy akan frustasi karena berat badanmu itu”
“Aaarrgghhh salad dan salad hidupku ini”
“Ya dan sarapanmu pagi ini memang Salad. Billy sudah menyiapkanya, bangun dan makan sana. Aku terlalu pusing untuk mendengar ocehan dia”
“Hei kamu jangan kabur Eve”
“El aku sudah memakannya, sekarang keluar kamar dan lihat sarapanmu sendiri!” Eve berjalan kearah Ele dan berbaring dalam tempat tidur wanita yang tadi asyik tertidur.
“Dasar aneh, kamu menyuruhku bangun hanya untuk bisa berleha-leha disini?” Ele menarik rambutnya menjadi satu ikatan menggelung lebih tepatnya dia meninggalkan singgasana miliknya apalagi kalau bukan tempat tidur nyaman yang kini telah di ambil alih oleh sahabatnya.
Dia menguap lebar tiba-tiba matanya membulat sempurna melihat tanggal yang di beri lingkar merah olehnya.
“Pagi Bil”
“Pagi El, sarapanmu” Billy memberikan salad di meja.
“Apa ini tanggal 12 april?”
“Ya. Ada apa?”
“Apa ini tanggal 12 april?”
“Are you kidding? Ya ini tanggal 12 april makan dan bekerjalah, kamu bisa telat datang Elle”
“Apa ini tanggal 12 april?”
“Ada apa dengan tanggalnya, ya aku sudah katakan ya Elle dan kamu mempunyai janji untuk pemotretan hari ini!”
“Dia hari ini kembali Billy” ucap Elle semangat, “dia kembali ke Indonesia” Elle bersorak bahagia, “Dia kembali aku akan menemuinya Billy” Billy sedikit bingung dengan perkataan modelnya.
“Apa maksudmu Elle?” Billy menaikan alisnya “siapa yang kembali?” Billy masih menatap Elle dengan raut tak mengerti.
Berita pagi ini sangat mengejutkan.
Telah terjadi kecelakan pesawat tujuan London-indonesia semua keluarga korban sangat terpukul bahkan beberapa orang menangis histeris.
Pesawat yang di tumpangi 60 orang penumpang dan 10 pramugari 2 pilot itu terpanting dan terbakar.
Trang .. detik itupun Elle menjatuhkan tubuhnya, wanita itu pingsan Kala semangatnya, Kala cinta pertamanya ada di sana. Di dalam pesawat kecelakaan tersebut.
***
Mobil sport berwarna merah menyala itu terhenti di depan sebuah cafe mobil itu membuat Orang-orang mengalihkan pandangan pasalnya yang keluar dari dalam mobil mewah itu tak kalah menakjubkan dari mobilnya.
Kala tersenyum dia asik memainkan kunci mobil miliknya, beberapa gadis menganga terpesona, pria itu sangat menakjubkan.
“I.am Coming” Kala membuka pintu cafe dengan suara lantang.
“Kala itu lo?” Rex berlari kearah sahabatnya dan meninju bahu Kala dengan cepat.
“Apa kabar bro?”
“Fine, ini cafe lo?”
“Iya udah lumayan lama gue ngurusin cafe ini, gue kira lo bakal lupa ternyata enggak selama di London ini lo malah makin ganteng”
“Rex gue bukan homo hahaha”
“Sialan, gue kira lo belum balik”
“Gue balik dua hari yang lalu, sorry baru bisa datang kesini”
“Mr sibuk hah?”
“Hahaha nyokap gue kangen, sebenarnya rencana gue balik hari ini, tapi karena nyokap nyuruh gue balik cepat ya terpaksa gue balik”
“Lo emang ga pernah lupa temen”
“Ya emang lo, mana pernah tengok gue ke London”
“Duit gue ga sebanyak lo bro, lo mau coffe?”
“Boleh-boleh” jawab Kala, dan untuk waktu yang telah berlalu Kala kembali bertemu sahabatnya, Kala bukan tipe orang pemilih teman, Rex terbilang pria biasa tapi Kala menjadikanya teman hingga saat ini sampai dia menjabat sebagai seorang Direktur di perusahaan ayahnya.
Pria itu meneliti cafe milik Rex di sana ada sebuah foto ketika mereka kelulusan, Kala ingat gadis bertubuh gendut di sebelah Rex itu adalah gadis yang menyatakan cintanya, tapi entah mengapa seolah menghipnotisnya Kala menyunginggkan senyum dia akan tersenyum jika mengingat bagaimana konyolnya gadis remaja yang menyatakan perasaannya pada saat itu.