Heliosentris – Evando’s Side

    Evando’s Side   Di waktu yang sama, di tempat lain… “Bener-bener unik.” Lelaki itu menggeleng pelan lantas tersenyum kecil. Kedua kakinya tetap melangkah ke depan sementara pikirannya terbang entah kemana. “Gue-“ “Van!” “Astogeh!” Ia melompat mundur begitu suara itu mengisi indera pendengarannya secara tiba-tiba. Kedua tangannya secara refleks bergerak menutupi telinganya rapat. Dan… …

Being His Girlfriend: Tujuh

  **************   “Oppa! Mengapa kau tidak membelikan sushi untukku, eoh?” Suara melengking menyambut Aji yang baru saja keluar dari pintu kamarnya dengan mulut terbuka karena menguap. Aji memutar bola matanya, “Berisik, ndut!” Kemudian cowok itu berjalan menuruni tangga menuju ruangan tengah dan berbelok ke sisi kiri berjalan kearah dapur, tangannya bergerak membuka kulkas lalu …

Heliosentris – Part 6

Loading… Loading…     Part 6 – PMS atau ‘PMS’? Dorr “HUAAAAAAAAAAAA….” Aku melemparkan bolpoin hitam yang tengah kupegang begitu saja. Jantungku berdetak liar di dalam rongga dadaku. Astaga! Siapa yang berani mengu- Dia lagi! “Hai…” sapanya dengan nada ceria dalam suaranya. Aku mendengus. Menyebalkan sekali harus bertemu dengan makhluk Tuhan yang satu ini. Kupikir …

Heliosentris – Part 5

      Part 5 – Pelindung   Aku tak pernah tau jika pulang sekolah usai Maghrib adalah ide yang benar-benar buruk. Pandangan mencemooh dari orang-orang yang kulewati juga membuatku tak nyaman. Belum lagi dengan beberapa halaman gelap tanpa penerangan yang membuatku sedikit bergidik kalau-kalau ada makhluk abstrak yang memilih menyapaku di jalanan yang agak …

Heliosentris – Part 4

Loading…     Part 4 – Mereka, Lagi   Braakk “Selesein tugas gue! Cepet!” Aku menatap malas seorang gadis ah tidak. Aku lebih suka menyebutnya nenek sihir, sebenarnya. Ia mengangsurkan sebuah buku ke hadapanku yang tengah menyantap bekal. Aku mengernyit. Menatapnya tajam, tak merasa takut sedikitpun. “Memangnya aku dibayar berapa menjadi pembantumu?” ujarku sinis. Ia …

Heliosentris – Part 3

  Loading…   Part 3 – Lelaki Kemarin   Menjadi sepertiku sangatlah tidak enak. Dibenci orang-orang yang ada di sekelilingku, dicaci, di bully, dikambinghitamkan, bahkan dipandang sebelah mata. Tak ada yang mau berteman denganku. Bahkan untuk sekedar menatapku, mereka tak akan sudi. Aku hanyalah gadis desa miskin yang mencoba meninggalkan masa laluku dengan pergi ke …

Heliosentris – Part 2

  Loading… Part 2 – Malaikat Penyelamat   “Hahaha… Gadis dungu.. Rasain akibatnya. Sok pinter sih lo!” Suara itu, tak pernah beranjak dari ingatanku, membuatku tersiksa. “Nggak, aku takut gelap. Jangan tinggalin aku.” Gelap. Aku takut gelap. Perlahan, nafasku mulai tersengal hebat. Seluruh oksigen yang ada diruangan itu seolah enggan menghampiri indera penciumanku. “Mama.. Tolong …

Frozen heart: 2

(Belum ada Rating) Sesu … Ambon, Agustus 2005 “Kamu tidak melupakan sesuatu?” Tanya Dani menatapku penuh selidik. Aku yang sedang menikmati semangkuk bakso terhenti. “Iya, aku tidak lupa” jawabku tenang, melanjutkan aktivitas makanku yang sempat terhenti. “baguslah kalau kau ingat, kapan rencananya berjalan? Sudah hampir sebulan dari pembicaraan kita” “Secepatnya” jawabku cepat.  Dani hanya memandangku …

Memory (judul sementara)

Ardiaz, Arisyah, Davian, adalah sahabat semasa putih abu-abu. Persahabatan yang berawal dari sebuah pertemuan singkat membuat mereka sahabat sejati. Namun badai menghampiri mereka, persahabatan dan cinta diuji. Keegosian membuat mereka melupakan persahabat. 10 tahun kemudian mereka kembali dipertemukan, mengenang dan mendengarkan fakta yang mengejutkan. Butuh waktu 10 tahun agar bisa cerita.   “Siapa yang kau …

Passionate Love ; 1. Buka Puasa

  “Vanessa Caulfield!!!” Teriak seorang wanita yang seumuran dengannya dengan nada jengkel. Vanessa menoleh dan tersenyum simpul menanggapi sang teman yang kini sedang menunjukkan kejengkelannya. “Kenapa kau terlihat berantakan begini, dear. Itu tidak cocok denganmu.” Vanessa berujar tenang sementara sang sahabat sudah mengepalkan tangannya erat. “Kau membuatku malu, Vane! Bagaimana bisa kau membiarkanku berdua dengan …

dulu (2) gagal move on menahun story line.

Bagian dua. []   Cobalah melepaskan satu ‘dulu’ dalam dirimu untuk perlahan melangkah ke masa depan. Aroma kesibukan segera menyergap Karen begitu melangkahkan kaki di ruangan promotion product di Xen magazine, sebuah ruangan yang eksentrik mencerminkan pribadi dari perusahaan yg bergerak di Industri  hiburan ini. Bagi Karen, mepertahankan pekerjaan itu sesulit saat mencarinya, prinsipnya adalah …

BALAS DENDAM [Lay] (5°); memulai segalanya

Sesu …         “Kamu itu bodoh atau tolol? Seharusnya bercermin lah lebih dulu !! Hanya selangkanganmu saja yang kalian pikirkan Jonah butuh uang untuk sekolahnya! Kamu mau mempermalukan kita di depan Lay?” “Kamu pikir kamu siapa? Jonah bukan hanya anakku, dasar jalang. Kamu hanya bisa berdua, kemana saja kamu saat ini Jonah …

A Priori ch. 15 Peringatan yang berkabut

A Priori ch. 15 Peringatan yang berkabut Bacalah dengan posisi yang nyaman dan jangan membaca terlalu dekat, ingat 30 cm adalah jarak yang paling minimal untuk aman mata. Sebelumnya Air mata mulai mengalir menandakan seberapa ketakutannya dia saat ini, ditambah lagi sosok Fadli yang dikenalnya sebagai paman Azka tengah menodongkan pistol tepat didepan matanya. “Selamat …