Wah,,,pendengar baik pertama dalam keluarga adalah ortu..belum terlambat untuk membuka diri minimal ke nyokap untuk cerita soal pembully-an. Mungkin awalnya susah tapi biasanya kalo sudah berani memulai di awal maka jadi terbiasa. Pastinya ortu akan sedih mendengar dirimu di bully, cuman akan ada solusi yang menjadi terapi pertama untuk lepas dari bully..ayo berani bicara dan membuka diri..minimal ke nyokap dulu..semangat yah

Hmm.. Dulu saat kecil, yg nama nya ejekan, hinaan sdh sering Chika terima, dulu Chika nggak tahu kalau itu bullying.

Jika kamu serius ingin lepas dari semua itu, kamu harus segera memulainya dari sendiri, jgn ditunda2 terus.

Jika tidak…kamu mungkin akan milih hidup dlm kepura-pura an dlm bahagia, bagus sih karena mungkin suatu saat nanti, bukan kepura-puraan lagi tapi bener2 bahagia ^^

Semuanya itu tergantung diri kamu sendiri ^^

di bully yach waktu SD aku juga sering di bully menjadikanku sosok yg cengeng dan manja tapi kemari2 uda ga ada lagi pembullyan :ASIA , coba terbuka kepada orang terdekat dulu seperti orang tua, sahabat dekat , atau saudara mungkin :ASIA cobalah sharing curhat kepada mereka untuk mengurangi beban pikiran :ASIA

Hmmm…
Saya jelas gak suka kalau ada tindakan bullying.
Saya dari kecil gak pernah respect sama bullies. Pelaku bully menurut saya lebih menyedihkan dari orang yang dia bully. Why? Karena mereka tahu itu salah tapi masih dilanjutkan hanya untuk memenuhi kesenangan semu.

Kak Asadea, saya mengerti perasaan kamu. Pasti minder, gak percaya sama orang lain, dan kadang kamu merasa kalau orang lain memandang kamu, sedikit banyak kamu pasti langsung panik, periksa kondisi penampilan atau justru menghindar dari khalayak ramai karena merasa dianggap aneh.
Itu memang efek dari bully-ing.

Cara menghilangkan efeknya jelas pertama adalah bantu diri sendiri untuk bangun.
Psikolog paling hebat sekalipun gak akan bisa bantu kita kalau kitanya tidak mau membantu diri kita sendiri. Cintai diri sendiri, kalau sudah kita pasti menghargai apa yang ada di dalam diri kita.

Belajar komunikasi dengan orang tua, walaupun hal-hap kecil itu kadang bikin kita merasa dipedulikan dan sebaliknya orang tua juga merasa dibutuhkan oleh anak.
Kakak jangan membuat jarak dengan orang tua, selain mereka adalah tempat kita berkeluh kesah, orang tua juga dalam diamnya pasti merasa gagal sebagai orang tua kalau anak membuat jarak. Mereka sedih kalau tidak tahu apa-apa tentang anaknya.

Jadi, kak Asadea sekarang harus lebih pede, luangkan waktu dan tebalkan keberanian untuk komunikasi dengan orang tua atau siapapun yang kakak percaya.
Hal itu bisa menjadi salah satu cara kita untuk membantu diri.
Semakin banyak motivasi dari orang yang kita percaya, semakin baik bukan?

Jangan merasa kecil hati Kak Asa, kita hidup di dunia ini statusnya sama. Jadikan kekurangan kita sebagai kekuatan. Keep smile :)

Kita bisa di bully ato tidak oleh orang lain, sebetulnya itu pilihan kita sendiri. Klo kita bisa menerima candaan orang ke kita dgn sikap toleransi yg sangat tinggi…alias cuek & tidak di masukin ke dalam hati…walo pun org bisa jd melihat itu sdh msk bullying…selama kita easy going menerimanya ga masalahkan.
Tp klo kita membiarkan org bersikap seenaknya ke kita & kita berkeberatan…ya kita harus bersikap tegas utk bisa menghentikan apa pun yg dibuat org lain ke kita yg sudah kita rasa sbg bullying.
Stand up girl…ayooo harus bisa, apalagi masih ada mama & keluarga dibelakang kita. Dikit deh cerita ke mama ato sapa lah di keluarga kita yg paling kita bisa merasa dekat & nyaman. Semoga bisa ya sedikit demi sedikit terbuka & ayoo kita saling dukung.
Aku juga waktu sd pernah di bully sama temen…sampe di tarik iketan rambut aku…huaaa, awalnya aku takut krn badan nya dia lebih besar…tp lama2 aku berontak & membela diri lah…sampe berantem #not recomended ya …hrsnya bilang aja gitu ke guru xexexe. Dan sampe rumah aku yg biasa diem karena takut juga akhirnya nangis ke mama. Xexexe…mama deh turun tangan ke sekolahan. Cihuy…lega rasanya.kira2 gitu deh cerita aku. Semoga bisa membantu ya.